Sabtu, 12 Mei 2012

Serangan Jantung


Jika otot jantung tidak mempunyai cukup darah (suplai oksigen), maka otot akan mati dan terjadilah serangan jantung. Nama lain dari serangan jantung adalah myocardial infarcton, cardiac infarction, dan  coronary thrombosis.

Menurut kamus kedokteran Medilexicon, serangan jantung (heart attack) adalah, infarksi segmen pada otot jantung, biasanya disebabkan oleh macetnya arteri koronaria.

infarksi adalah proses matinya suatu jaringan yang diakibatkan tidak adanya suplai darah.
arteri koronaria adalah pembuluh darah yang bertugas menyuplai darah ke jantung

Serangan jantung biasanya terjadi ketika gumpalan darah muncul pada pembuluh darah yang mengarah ke otot jantung (arteri koronaria). Gumpalan tersebut, dengan ukuran yang cukup besar, dapat menghentikan suplai darah ke jantung. Suplai darah juga bisa terhenti jika pembuluh darah tiba-tiba menyempit, seperti saat kejang.



GEJALA SERANGAN JANTUNG

heart attack
  • Rasa tidak nyaman pada dada, nyeri ringan
  • Batuk-batuk
  • Nyeri dada yang menyakitkan 
  • Pusing, pening
  • Dyspnea (seak napas)
  • Wajah keabu-abuan
  • Nausea (mual)
  • Sering gelisah
  • Tubuh orang tersebut terlihat basah dan berkeringat
  • Muntah-muntah
Seseorang yang mengalami serangan jantung, awalnya merasakan nyeri pada bagian dada. Lalu nyeri itu menyebar ke leher, rahang, telinga, lengan dan pergelangan tangan. Pada beberapa pasien, rasa nyeri itu juga mengenai bahu, punggung, dan abdomen (daerah perut).

Meskipun pasien mencoba mengubah-ubah posisi tubuhnya, beristirahat, atau berbaring, rasa nyeri tersebut tetap tidak berkurang. Seringkali itu adalah nyeri yang konstan, tetapi bisa datang dan pergi. Pasien mendeskripsikan nyeri tersebut sebagai semacam tekanan, diremas-remas. Rasa sakit ini berlangsung dari hitungan menit hingga beberapa jam.


Orang dengan diabetes, dan/atau mereka yang berumur 75 tahun ke atas, mungkin akan mengalami "silent heart attack". Serangan ini tidak menimbulkan sakit sama sekali.

Studi menunjukkan bahwa seperlima dari serangan jantung ringan, tidak terdiagnosa. Jika terjadi kasus seperti ini, maka banyak orang yang menderita kerusakan otot jantung progresif karena tidak tertangani.


PENYEBAB SERANGAN JANTUNG
  • Umur - ini dianggap sebagai faktor risiko terbesar. Ketika seorang laki-laki berumur lebih dari 45 tahun, dan wanita lebih dari 55 tahun, maka risiko terkena serangan jantung mulai naik signifikan.
  • Angina - angina adalah penyakit dimana tidak cukupnya jumlah oksigen yang mencapai jantung pasien. Hal ini meningkatkan risiko serangan jantung. Pada beberapa kasus, diagnosis angina terkadang salah - malah itu bisa saja serangan jantung ringan. Perbedaan mendasar antara angina dan serangan jantung ringan adalah pasien dengan angina akan merasa lebih baik sekitar 15-30 menit setelah menerima pengobatan (obat), sedangkan pasien serangan jantung tidak merasakan itu.
  • Tingkat kolesterol dalam darah - Jika seseorang dengan tingkat kolesterol dalam darah tinggi, risiko terbentuknya gumpalan darah pada pembuluh arteri juga akan semakin besar. Gumpalan darah akan menyumbat suplai darah ke otot jantung, sehingga menyebabkan serangan jantung.
  • Diabetes - Seseorang dengan diabetes mempunyai risiko lebih tinggi dalam memunculkan beberapa penyakit dan kondisi lain. Beberapa, memiliki kontribusi dalam peningkatan risiko serangan jantung.
  • Faktor gen - Anda dapat mewarisi risiko serangan jantung lebih tinggi, dari orang tua.
  • Operasi jantung - pasien yang pernah menjalani operasi jantung, memiliki risiko terkena serangan jantung lebih tinggi.
  • Hipertensi (Tekanan darah tinggi) - Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik, obesitas, diabetes, faktor gen, dan lainnya.
  • Obesitas (overweight) - Semakin banyaknya orang yang kelebihan berat badan, terutama anak-anak, para ahli percaya serangan jantung akan menjadi lebih umuum di masa depan (umumnya obesitas pada anak, akan terbawa hingga dewasa).
  • Fisik kurang aktif - Orang yang tidak berolahraga memiliki risiko terkena serangan jantung lebih tinggi, daripada orang yang berolahrga secara teratur.
  • Serangan jantung sebelumnya - Seseorang yang sudah pernah mengalami serangan jantung sebelumnya, lebih mungkin mendapat serangan jantung berikutnya, dibandingkan orang lain.
  • Merokokorang yang merokok berat atau secara teratur memiliki risiko jauh lebih tinggi terkena serangan jantung, dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok. Merokok secara teratur berarti merokok setiap hari. 


BAGAIMANA SERANGAN JANTUNG DIDIAGNOSIS?

Setiap dokter, perawat, atau ahli kesehatan akan mengirim pasien langsung ke rumah sakit jika dia menduga orang tersebut bisa mengalami serangan jantung. Di rumah sakit beberapa tes dapat dilakukan, seperti:
  • ECG (Electrocardiograph) adalah peralatan medis yang memonitor aktivitas elektrik pada otot jantung. Jantung kita menghasilkan sinyal listrik kecil di tiap detaknya. Seorang spesialis jantung (cardiologist) dapat menggunakan alat ini untuk melihat seberapa baik jantung berfungsi, apakah ada kerusakan pada otot jantung, atau kelainan dengan irama jantung. Seorang dokter dapat memberitahukan, ketika mengecek data yang berasal dari ECG, apakah pasien telah mengalami serangan jantung baru-baru ini, atau bahkan lebih awal.
  • Uji Ezim jantung (Cardiac Enzyme Tests)
    Ketika seseorang mengalami serangan jantung, maka beberapa enzim akan dilepas ke aliran darah. Tes darah dapat mendeteksi enzim tersebut. Biasanya, kadar enzim diperiksa secara teratur selama beberapa hari.
  • X-Ray dada
    Hal ini berguna untuk melihat apakah jantung mengalami pembengkakan. 
     

PENGOBATAN UNTUK SERANGAN JANTUNG

Semakin cepat pasien serangan jantung diobati, maka semakin besar kemungkinan pengobatan itu sukses. Di zaman sekarang ini, mayoritas serangan jantung dapat diobati secara efektif. Yang penting sekali untuk diingat adalah kelangsungan hidup pasien tergantung pada seberapa cepat dia dibawa ke rumah sakit.

Penanganan selama serangan jantung:  

Kompresi dada
Defibrillator
  • CPR (Cardio-Pulmonary Resuscitation)
    Beberapa pasien serangan jantung biasanya berhenti bernapas; mereka tidak bergerak atau merespon ketika diajak bicara atau disentuh, mereka mungkin juga akan batuk-batuk. Jika kasus ini terjadi, CPR harus dimulai segera. Proses ini melibatkan:

    Kompresi Dada Manual dan Mulut-ke-Mulut
    30 kompresi dada ke jantung
    diikuti oleh
    2 napas resusitasi dari mulut ke mulut

    Defibrillator
    Ini adalah perangkat medis CPS. Alat ini mengirimkan kejut listrik ke dada pasien - tujuannya adalah menggunakan listrik untuk mengejutkan jantung, sehingga kembali ke aktivitas yang tepat.
  • 300 mg Aspirin
    Aspirin dengan dosis 300 mg sering diberikan pada pasien selama serangan jantung. Aspirin akan membantu menghentikan penggumpalan pada arteri.
  • Trombolytics
    Zat ini melarutkan gumpalan darah. Di dalamnya termasuk alteplase dan streptokinase. Zat ini harus diinjeksikan (disuntikkan) pada pasien sesegera mungkin. Jika suplai darah ke otot dapat dikembalikan dengan segera, maka banyak otot jantung yang akan bertahan.
  • Painkillers (penawar rasa sakit)
    Morfin kadang disuntikkan pada pasien untuk mengontrol nyeri dan ketidaknyamanan. Para ahli mengatakan, morfin juga dapat mengurangi kecemasan.



BAGAIMANA CARA MEMINIMALISIR KEMUNGKINAN TERKENA SERANGAN JANTUNG ?
  • Jangan merokok
  • Makan makanan yang sehat dan seimbang
  • Lakukan rutinitas olahraga
  • Tidur cukup dan berkualitas
  • Jika mempunyai diabetes, kontrol dengan baik
  • Kurangi asupan alkohol
  • Jaga tingkat kolesterol dalam darah
  • Jaga tekanan darah pada tingkat aman
  • Pertahankan berat badan ideal
  • Jauhkan diri anda dari stres 


SAYA BERISIKO, ANDA BERISIKO, KITA SEMUA BERISIKO. 
SAYANGI JANTUNG ANDA !

Semoga bermanfaat, Salam Hoki!  
sumber: medicalnewstoday