Selasa, 28 September 2010

Rambut rontok saat menyusui

Sering dimasa paska melahirkan, ibu menyusui mengalami kerontokan rambut, hal ini sebetulnya tidak perlu dirisaukan, karena sifatnya sementara, dan tidak berhubungan dengan menyusui, melainkan karena kadar estrogen yang menurun dimasa paska melahirkan. Kondisi ini kembali normal biasanya dalam 6-12 bulan setelah melahirkan.



Rambut memiliki fase pertumbuhan yang disebut anagen serta fase istirahat yang disebut telogen. Di batok kepala, anagen berlangsung hampir 3 tahun lamanya, sementara telogen berlangsung sekitar 3 bulan (bisa bervarasi dan sifatnya individual). Dalam fase telogen, rambut yang ada tetap berada ditempatnya (folikel)sampai akhirnya terdorong oleh rambut baru yang dalam fase anagen.

Secara normal sekitar 85-95% rambut wanita berada dalam fase pertumbuhan, tetapi perubahan hormon selama hamil menstimulasi peningkatan prosentase rambut yang ada dalam fase pertumbuhan. Akibatnya, banyak bumil yang rambutnya bertambah tebal/subur saat hamil.

Setelah kelahiran bayi (yang diikuti dengan perubahan hormon), banyak rambut2 tadi akan memasuki fase istirahat (telogen). Karena fase istirahat selalu diikuti dengan fase pertumbuhan, maka ibu yang bersangkutan akan mengalami kerontokan rambut yang lebih banyak dari biasanya.

Kerontokan ini biasanya mulai sekitar 3 bulan paska melahirkan. Sampai kira2 satu-enam bulan kemudian (rata2 tiga bulan). Kerontokan akan lebih terlihat parah kalau rambut busui nya panjang. Umumnya akan kembali normal dalam 6 bulan atau sekitar 6-12 bulan paska melahirkan.

Jika setelah 12 bulan kondisi ini tidak pulih, maka segeralah minta bantuan dokter. Ada kondisi tertentu yang menyebabkannya diantaranya adalah hypothyroid (kadar hormon tyroid yang rendah)atau anemia akibat kekurangan zat besi.

Sementara menunggu 6-12 bulan diatas busui dapat melakukan hal2 sebagai berikut:

  • Potong rambut agak pendek (bergaya pendek), rambut yg pendek lebih mudah dirawat.
  • Sampo dan kondisioner yang bagus bisa juga membantu mengurangi kerontokan.
  • Hindari menggunakan sisir yang "menarik rambut", agar tidak menambah kerontokannya.
  • Suplemen multivitamin dan mineral bisa juga membantu dan pastikan mendapatkan asupan protein yang cukup.
  • Pengobatan2 dengan herbal juga bisa dicoba.

Jumat, 24 September 2010

Program Au Pair ke Belanda, Norwegia atau Belgia

Persyaratan :
- Wanita dewasa, bertanggung jawab dan siap tinggal di luar negeri selama setahun
- Berusia 18 - 30 tahun.
- Single, tidak memiliki anak tetapi menyukai anak-anak
- Berbahasa Inggris cukup & berkesehatan baik
- Pendidikan SMU, SMK, Akademi Perawat & Mahasiswi
- Membayar Commitment & Remaining Fee dan Deposit
- Melakukan registrasi di www.humanioracenter.com

Keuntungannya antara lain :
- 3 minggu pelatihan di Kuala Lumpur
- Tempat tinggal, makan dan akomodasi selama pelatihan
- Sertifikat Pelatihan Intercultural Internasional
- Sertifikat Au Pair (sudah memenuhi syarat dan bisa digunakan untuk sertifikasi LIC/Nanny dengan gaji CAD 1600/bulan)
- Tiket pesawat pulang pergi dari Indonesia ke Kuala Lumpur
- Tiket pesawat pulang pergi dari Indonesia ke Belanda/Norwegia/Belgia
- Visa Au Pair
- Uang saku € 300 - € 340 / bulan
- Pelayanan 24/7 dari YES Au Pair BV di Belanda
- Mendapatkan asuransi kesehatan dan repatriation
- Mendapatkan tempat tinggal selama di Belanda/Norway/Belgium
- Mendapatkan kursus gratis Bahasa Belanda senilai € 270
- Mendapatkan 2 minggu liburan dengan biaya ditanggung host family
- Berpartisipasi dalam seminar, 3 hari trip ke Paris dan tour Disneyland

segera buka website kami www.humanioracenter.com untuk keterangan lebih detail, atau kirimkan pertanyaan Anda ke info@humanioracenter.com

Kamis, 23 September 2010

Quo Vadis Pemilihan Rektor Universitas Padjadjaran Periode 2011-2015

Oleh: Dani Ferdian (Menteri Dalam Negeri BEM KEMA Unpad)

Universitas Padjadjaran, kini sedang menjalani serangkaian proses hajatan besarnya, pemilihan rektor Unpad periode 2011-2015. Disadari atau tidak, pemilihan rektor memiliki makna penting bagi keluarga besar Universitas Padjadjaran. Jabatan puncak, dengan segala kewenangan yang diejawantahkan dalam berbagai kebijakan strategis yang dilakukan rektor tentunya akan membawa maju mundur nya Unpad kedepan. Kesalahan dalam mengambil kebijakan tentunya akan merugikan ribuan karyawan dan lebih dari 30.000 mahasiswanya, bahkan bisa berdampak pula terhadap masyarakat dan bangsa terutama dalam dunia pendidikan Indonesia. Begitu pula dengan kebijakan yang tepat tentunya akan membawa kebermanfaatan bagi keluarga besar Unpad, bangsa, hingga dunia.

Dengan segala peran dan tanggung jawab yang dipikulnya, seorang rektor haruslah seorang pemimpin yang mumpuni dibidangnya. Harus berorientasi melayani, menggabungkan set objectives dan kebutuhan Unpad dalam merumuskan berbagai kebijakan nya. Oleh karena itu seorang rektor harus punya kapasitas kepemimpinan ideal dalam mengemban tugas “pelayan umat” tersebut, ia haruslah memiliki karakter yang kuat, termasuk ‘bersih’ dalam setiap tindakannya, visioner pada perubahan yang membangun dan kemajuan untuk terus berkontribusi, harus pula profesional, baik dari sisi akademis maupun manajemen, serta harus bisa mengayomi mahasiswa dan membangun suasana akademis yang baik, tanpa menghilangkan daya kritis mahasiswa yang tumbuh alami di keorganisasian kampus. Selain itu latar belakang pribadi yang baik pun diperlukan dalam mensupport segala kapasitas tadi, mulai dari aspek spiritual yang baik, hingga aspek sosial yang baik demi membangun komunikasi yang cerdas, elegan, dan egaliter dengan semua pihak yang terkait dengan universitas seperti dosen, karyawan, dan mahasiswa.

Untuk pemilihan rektor Unpad periode 2011-2015 ini, ada 53 guru besar Unpad yang telah memenuhi kriteria administratif untuk diajukan sebagai bakal calon rektor, dan sebanyak 12 orang telah menyatakan kesediaanya untuk menjadi bakal calon rektor Unpad periode 2011-2015.

Adapun daftar dosen yang telah menyatakan kesediaan menjadi bakal calon rektor Unpad periode 2011-2015 (berdasarkan abjad nama), yaitu:

1. Achmad Syawqie (FKG)
2. Ahmad Mujahid Ramli (FH)
3. Asep Kartiwa (FISIP)
4. Bernard J. Tumbelaka (FMIPA)
5. Budi Nurani Ruchjana (FMIPA)
6. Dadang Suganda (Fasa)
7. Dede Mariana (FISIP)
8. Ganjar Kurnia (Faperta)
9. Kusmayadi Suradi (Fapet)
10. Oekan Soekotjo Abdoellah (FISIP)
11. Tri Hanggono Achmad (FK)
12. Ukun M.S. Sudjanaatmadja (FMIPA)

Namun, dikarenakan Prof. Dr. H. Ahmad Mujahid Ramli, SH, MH, FCBArb (FH) menarik kembali kesediaannya menjadi bakal calon Rektor Unpad periode 2011-2015 karena mendapat tugas kenegaraan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional dan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan, jumlah guru besar yang menyatakan bersedia menjadi bakal calon Rektor Unpad menjadi 11 orang.

Mengingat Unpad sebagai Perguruan Tinggi Negeri dengan BHPT (Badan Hukum Pendidikan Tinggi), maka pemilihan rektor pun mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, juga Statuta Unpad dan SK Rektor tentang Tata Cara Pemilihan Rektor Unpad 2010-2015. Dengan demikian pemilihan rektor dilakukan melalui Rapat Pleno Senat Universitas dan tidak melibatkan pihak lain di luar sivitas akademika Unpad. Dalam PP tersebut disebutkan bahwa rektor sebuah universitas yang diselenggarakan oleh pemerintah diangkat dan diberhentikan oleh presiden atas usul menteri setelah mendapat pertimbangan senat universitas.

Adapun tata cara pemilihan rektor yang diawali dengan pengumpulan nama ini akan dilanjutkan dengan menyampaikan daftar nama bakal calon rektor tersebut ke fakultas. Dari 11 nama tersebut, fakultas boleh memilih paling banyak lima nama calon rektor, atau boleh tidak sama sekali, untuk diserahkan ke Senat Unpad. Fakultas boleh memilih nama bakal calon dari fakultas lain. Jika dari 11 nama itu tidak ada satu fakultas pun yang mencalonkan, maka bakal calon rektor tersebut dinyatakan gugur, seperti yang dituturkan Ketua Panitia Pemilihan Calon Rektor Unpad 2011 – 2015, Prof. Dr. Johan S. Masjhur, dr., Sp.PD-KE., Sp.KN. Untuk proses pemilihan nya di fakultas, panitia memberikan kebebasan dalam prosesnya. Pihak fakultas diberi kesempatan untuk menggodok nama-nama tersebut untuk dipilih dan diserahkan ke panitia paling lambat tanggal 27 September 2010.

Setelah menerima nama-nama bakal calon rektor yang dipilih oleh fakultas, panitia kemudian akan menyusun daftar nama bakal calon yang telah disetujui oleh fakultas berdasarkan abjad, bukan berdasarkan jumlah fakultas yang mendukung,. Selanjutnya, bakal calon rektor akan melakukan sosialisasi mengenai program kerja yang akan mereka lakukan. Sosialisasi ini sifatnya terbuka, dan boleh dihadiri oleh media dengan sepengetahuan Kepala UPT Humas Unpad.

Pada Sidang Pleno Senat Universitas bulan November mendatang, panitia akan menyampaikan daftar nominasi yang berisi nama-nama bakal calon rektor yang telah memenuhi syarat. Pada sidang pleno ini kemudian akan dipilih lima bakal calon rektor untuk kemudian dipilih lagi menjadi tiga calon rektor untuk diajukan pada Menteri Pendidikan Nasional. Sidang Pleno ini, selain diikuti oleh 180 anggota Senat Unpad, juga akan ditambah peninjau yang terdiri dari perwakilann alumni, guru besar emeritus, staff administrasi dan perwakilan mahasiswa.

Mahasiswa memang tidak memiliki hak pilih dalam pemilihan rektor Unpad mendatang, namun kita tetap memiliki hak bersuara.

Tak bisa dipungkiri, masih ada jarak yang terbentang antara idealita dan realita. Masih ada ketidakpastian akan masa depan Unpad. Keluarga besar Unpad, terutama mahasiswa sebagai mayoritas sejatinya harus berupaya maksimal untuk bergerak menikahkan idealita dengan realita tersebut demi kemajuan Unpad di masa yang akan datang. Mahasiswa Unpad berhak untuk mengajukan tawaran konsep dan agenda reformasi Unpad kepada para calon Rektor Unpad.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran telah menyusun ekskalasi gerakan terkait pemilihan rektor ini. Dimulai dengan pengumpulan informasi dan pengkajian peraturan pemilihan rektorat, dialog terbuka dengan pihak Senat Universitas Padjadjaran selaku panitia pemilihan rektor untuk memberikan keleluasaan bagi seluruh mahasiswa untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya terkait pelaksanaan pemilihan rektor ini, penyebaran angket (polling) dengan menyebar kuesioner kepada mahasiswa, karyawan dan dosen terkait dengan evaluasi kinerja rektor terdahulu, disertai dengan gambaran rektor ideal serta agenda reformasi Unpad yang dibutuhkan, konsolidasi keluarga mahasiswa Unpad untuk merumuskan hal yang akan dibawakan di sidang pleno, dan dalam menunggu proses penetapan dari Mendiknas, akan diupayakan dialog terbuka antara tiga calon rektor dengan sivitas akademika Unpad guna memfasilitasi sivitas akademika Unpad dalam mengetahui dan mengenal lebih dalam lagi pemikiran-pemikiran calon pemimpin yang akan mengusung Unpad lima tahun ke depan, dan upaya terakhir yang coba dilakukan ialah ingin menuangkan nya dalam kesepakatan tertulis atau yang biasa disebut kontrak sosial. Hal ini dilakukan agar rektor terpilih sejak awal mengetahui kebutuhan dan aspirasi keluarga besar Unpad, yang mayoritas didalamnya ialah mahasiswa.

Agenda reformasi Unpad, terkait aspirasi mahasiswa isinya bisa terkait tentang demokratisasi kampus - konsistensi pelaksanaan prinsip "dari, oleh dan untuk mahasiswa" dalam pengelolaan kegiatan kemahasiswaan-, transparansi, pelayanan prima, komitmen budaya elegan dan egaliter, dan lain-lain. Dan jika ditarik lebih luas lagi, agenda reformasi Unpad bisa mencakup persoalan mutu pendidikan dan sumber daya yang ada.

Kontrak sosial agenda reformasi Unpad tersebut bisa menjadi bukti komitmen rektor terpilih, tingkat kedekatan dengan mahasiswa dan dokumentasi yang menjawab pertanyaan besar di kepala keluarga besar Unpad hari ini.

Selasa, 21 September 2010

Deteksi Penyakit Jantung Lewat Rambut

Jangan remehkan kondisi rambut. Studi University of Western Ontario, Kanada, mengungkap bahwa rambut bisa menjadi menjadi indikator adanya gangguan kesehatan jantung.

Seperti dikutip dari laman Times of India, setiap helai rambung mengandung hormon stres yang disebut kortisol. Hormon ini biasanya dilepas tubuh saat mengalami stres atau reaksi psikologis dan fisiologis atas perubahan situasi yang tidak dapat diterimanya.

Kadar kortisol juga terkandung dalam urin dan air liur. Namun, kortisol di dalam rambut dianggap lebih efektif untuk memetakan kondisi jantung karena sifatnya lebih terukur. Logikanya, pertumbuhan rambut relatif stabil yakini sekitar satu sentimeter setiap bulan.

Itu penting karena memungkinkan melihat tingkat stres dalam periode yang lebih lama. Memeriksa enam sentimeter rambut berarti bisa mengukur tingkat stres selama enam bulan. Sementara pemeriksaan kortisol dalam air liur atau urin cenderung hanya memperlihatkan tingkat stres sesaat.

Penelitian dilakukan dengan memeriksa sampel rambut 56 penderita serangan jantung di Meir Medical Centre di Kfar-Saba, Israel. Hasil itu dibandingkan dengan sampel rambut sejumlah orang yang tak memiliki masalah kesehatan jantung. Hasilnya, sampel rambut penderita penyakit jantung mengantung kadar kortisol sangat tinggi.

Penulis studi Stan Van Uum dan Gideon Koren mengatakan, kadar kortisol di rambut dapat menjadi prediktor kuat akan terjadinya serangan jantung. "Ini bisa menjadi penanda biologis adanya stres kronis pemicu serangan jantung. Menjadi penting karena langkah pencegahan bisa dilakukan sedini mungkin sebelum serangan terjadi."

• VIVAnews

Senin, 20 September 2010

Beras Hitam, Makanan Pencegah Kanker

Beras hitam memiliki pamor tersendiri dalam budaya makan masyarakat Cina, tetapi diabaikan di Barat. Sebuah temuan ilmuwan terbaru mengungkap, beras berwarna pekat ini bisa menjadi makanan super untuk kesehatan.

Beras hitam memiliki kandungan gula rendah serta serat sehat dan kandungan senyawa yang memerangi penyakit jantung dan kanker. Setelah para ilmuwan Universitas Louisiana menganalisa sampel dari dedak beras hitam yang ditanam di Amerika Selatan, mereka menemukan adanya kadar antioksidan antosianin yang larut dalam air ditemukan dalam beras hitam. Antosianin adalah senyawa pemberi warna gelap yang banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayuran, seperti blueberry dan paprika merah.

Antosianin berfungsi menghentikan molekul berbahaya, yang dapat membantu melindungi arteri dan mencegah kerusakan DNA yang mengarah pada penyakit kanker.

Salah seorang ilmuwan Dr Zhimin Xu menyatakan, "Sesendok beras hitam mengandung lebih banyak antioksidan antosianin yang baik bagi kesehatan daripada dalam sesendok penuh blueberry dengan sedikit gula, serta lebih banyak serat dan antioksidan vitamin E."

Menurutnya, sereal beras hitam bisa menjadi alternatif yang lebih ekonomis untuk meningkatkan konsumsi antioksidan harian. Di Cina, beras hitam dikenal sebagai 'Forbidden Rice' selama berabad-abad, karena hanya kaum bangsawan yang diperbolehkan untuk mengonsumsinya. Saat ini, beras hitam dipakai sebagai hiasan makanan, mie, sushi dan makanan penutup.

"Setelah mengetahui khasiat luar biasa yang terkandung pada beras hitam, tepung beras hitam pun dapat digunakan sebagai sereal sarapan, minuman, kue, biskuit dan makanan lainnya yang sehat," kata Dr Xu menjelaskan. Perbedaan warna beras hitam dibanding beras merah dan putih menurut Dr XU diakibatkan pengelupasan kulit luar beras saat penggilingan.

Konsumsi beras hitam atau merah yang mengandung banyak vitamin E dan antioksidan juga disebutkan mampu menurunkan risiko kanker dan masalah perilaku pada anak. Hasil temuan ini dipresentasikan pada Konferensi Nasional Masyarakat Kimia di Boston, seperti dikutip dari Daily Mail.

• VIVAnews

Jumat, 17 September 2010


Seminar
HIFERI POGI Cabang Yogyakarta akan menyelenggarakan "Continuing Medical Education (CME) On Clinical Reproduktive Endocrinology For Medical Practice" dari mulai tanggal 07 - 10 Oktober 2010, bertempat di Hotel Saphir, Yogyakarta. Bila ada yang berminat dapat menghubungi Sdri Neny (081328805757) & Sdri Yuyun (08122697494)

Kamis, 16 September 2010

Idealisme Ku, Idealisme Kami

Duat tahun kebersamaan berlalu. Dalam sebuah asrama orange yang penuh cerita dan cita. Suka duka dijalani bersama...
Dua tahun sudah bersama meneriakkan Idealisme Kami, yang semoga tidak hanya sebatas kata tapi bisa terwujud dalam dunia nyata.

IDEALISME KAMI

Betapa inginnya kami agar bangsa ini mengetahui
bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri.

Kami berbangga ketika jiwa-jiwa ini gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka,

jika memang tebusan itu yang diperlukan.

Atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan, kemuliaan,
dan terwujudnya cita-cita mereka,

jika memang itu harga yang harus dibayar.

Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini
selain rasa cinta yang telah mengharu-biru hati kami,
menguasai perasaan kami, memeras habis air mata kami,
dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami.

Betapa berat rasa di hati
ketika kami menyaksikan bencana yang mencabik-cabik bangsa ini,
sementara kita hanya menyerah pada kehinaan dan pasrah oleh keputusasaan.

Kami ingin agar bangsa ini mengetahui bahwa kami membawa misi yang bersih dan suci,
bersih dari ambisi pribadi, bersih dari kepentingan dunia,dan bersih dari hawa nafsu.

Kami tidak mengharapkan sesuatupun dari manusia,
tidak mengharap harta benda atau imbalan lainnya,
tidak juga popularitas, apalagi sekedar ucapan terimakasih.

Yang kami harap adalah

terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat
serta kebaikan dari Allah-Pencipta Alam Semesta.

Idealisme Kami, PPSDMS Angkatan IV 2008-2010

Rabu, 15 September 2010

Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa, Nyatanya Seperti Apa??

Oleh:
Dani Ferdian (Menteri Dalam Negeri BEM KEMA UNPAD)
Cut Thysa (Ketua Direktorat Jendral Kebijakan Kampus BEM KEMA UNPAD)

Universitas Padjadjaran sejatinya memang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat. Berbagai perubahan dalam pembangunan dan dinamika masyarakat merupakn dua hal yang saling berkaitan. Ada konsekuensi logis yang harus dipenuhi dari kondisi tersebut, berupa kontribusi kepada institusi, mahasiswa, dan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat, yang terpadu dengan pendidikan dan penelitian menjadikan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Integratif (KKNM PPMD Integratif) menjadi sebuah alternatif solusi yang ditawarkan Unpad dalam menjawab semua kebutuhan tadi.

KKNM PPMD Integratif, bukan berarti tak ada permasalahan dalam pelaksanaan nya. Banyak isu yang bermunculan terkait KKNM dari kalangan mahasiswa, mulai dari jumlah SKS (80 SKS) yang menjadi persyaratan mengikuti KKN, yang diduga bisa mengganggu proses pembinaan dan kaderisasi kemahasiswaan, hingga isu tentang dihapuskan nya KKNM untuk taun mendatang.

Memang KKNM PPMD Integratif kini telah mengalami berbagai perubahan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Perubahan mendasar terjadi pada tujuan diselenggarakan nya KKNM, dimana sebelumnya dibangun paradigma untuk mengabdi kepada masyarakat, kini menjadi belajar bersama masyarakat. LPPM (Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat) Unpad menilai bahwa tidak rasional bagi mahasiswa Unpad untuk melakukan banyak perubahan di masyarakat dalam waktu singkat (1 bulan). “ Kita bukan Superman, yang bisa mengubah sesuatu menjadi baik dalam waktu singkat”, ujar koordinator KKNM PPMD Integratif Unpad. Oleh karena itu, paradigma KKNM PPMD Integratif ini lebih difokuskan pada pembelajaran bagi mahasiswa Unpad, khususnya dalam belajar bermasyarakat. Perubahan tujuan inilah yang mendasari perubahan jumlah minimal SKS yang diperlukan (80 SKS) untuk mengikuti program KKNM PPMD Integratif ini, karena untuk belajar bersama masyarakat, tidak terlalu diperlukan dasar keilmuan dari masing-masing studi secara komprehensif.

Perubahan lain yang terjadi ialah dari segi waktu, setelah sebelumnya KKNM dilakukan dalam jangka waktu dua bulan, kini KKNM PPMD Integratif diselenggarakan dalam jangka waktu satu bulan. “Belajar di masyarakat, kenapa harus lama-lama?”, ujar pihak LPPM. Selain itu, alasan lain yang mendasari ialah untuk menyesuaikan dengan kalender akademik seluruh fakultas agar KKNM-PPMD Integratif dapat diikuti seluruh fakultas di Universitas Padjadjaran. Untuk itu, mulai saat ini dan seterusnya, KKNM-PPMD Integratif hanya akan berlangsung selama 1 bulan dengan 2 periode, yaitu bulan Juli dan Januari.

Hal lainnya yang mengalami perubahan adalah sistem pendaftaran KKNM-PPMD Integratif yang kini menggunakan sistem online, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang sudah ditetapkan oleh pihak LPPM. Dengan sistem ini, mahasiswa dapat menentukan sendiri daerah mana yang diinginkan nya, serta bersama siapa dalam melaksanakan KKNM-PPMD Integratif nantinya, tentunya dengan pembatasan kuota masing-masing fakultas di tiap daerahnya. Pertimbangan LPPM mengadakan sistem pendaftaran seperti ini semata-mata hanya untuk mengurangi keluhan atau protes dari mahasiswa yang merasa tidak cocok dengan tempat maupun teman sekelompok KKN nya sehingga minta untuk dipindahkan. Berdasarkan data yang didapat, dengan menggunakan sistem ini, maka jumlah keluhan berkurang drastis dari sekitar 600an, menjadi tinggal puluhan saja. Disamping itu, menurut pihak LPPM, sistem pendaftaran online ini mempermudah kerja LPPM dalam proses pemetaan mahasiswa.
Disamping kelebihan, timbul beberapa permasalahan dari sistem pendaftaran online ini, seperti tidak seimbangnya jumlah pria dan wanita dalam suatu kelompok hingga menghambat pelaksanaan progam KKNM-PPMD Integratif, tidak tepatnya program pengabdian kepada masyarakat dosen dengan bidang studi mahasiswa nya dan kebutuhan masyarakat, serta menjadikan mahasiswa tidak selalu siap dengan lingkungan baru dan keluar dari zona nyaman nya karena dibiarkan memilih tempat dan teman-teman yang menurutnya nyaman. Dalam menyikapi hal ini, LPPM belum memiliki solusi konkrit. Karena terbatasnya kapasitas LPPM dan sumber daya yang ada, LPPM masih memilih jalan mudah dengan lebih mengutamakan keinginan mahasiswa dibanding kebutuhan mahasiswa yang dirasa ideal untuk dibentuk sebuah institusi pendidikan.

Hal teknis KKNM pun tak luput dari sorotan mahasiswa, dalam hal transportasi misalnya, baik itu keberangkatan maupun kepulangan. Saat keberangkatan, banyak mahasiswa yang tidak diantarkan sampai ke desa tujuan sehingga harus mencari transportasi untuk masuk ke desa, bahkan ada pula yang harus berjalan kaki. Dan ternyata hal ini merupakan suatu kesalahpahaman karena kurangnya sosialisasi mengenai transportasi keberangkatan. Menurut LPPM, kesepakatan dengan pihak transport, mahasiswa HARUS diantarkan sampai ke desa tujuan. Namun, dikarenakan mahasiswa tidak mengetahui hal ini sebelumnya, maka tidak ada hal kuat yang mendasari ketika pada akhirnya mahasiswa diturunkan sebelum sampai ke desa tujuan dengan alasan akses jalannya tidak memungkinkan transport sebelumnya untuk masuk. Sementara untuk kepulangan, seluruh mahasiswa tidak difasilitasi transportasi dari pihak Universitas. Hal ini dikarenakan semata-mata masalah dana yang menurut LPPM tidak mencukupi.

Banyak hal lain yang masih bisa, bahkan perlu dikritisi terkait KKNM PPMD Integratif ini. Bagaimanakah sistem kontrol dari dosen pembimbing lapangan kepada mahasiswa nya? Begitupun dengan sistem kontrol dari pihak LPPM langsung untuk keduanya? Adakah sistem reward dan punishment bagi siapa saja yang berprestasi, ataupun bagi yang terbukti melakukan pelanggaran?

Pihak LPPM memang mengakui masih banyak kekurangan baik itu dari segi sistem, DPL, maupun hal-hal teknis lain nya. Sejatinya berbagai kekurangan tersebut bukan dijadikan sebagai bahan pemakluman untuk mahasiswa, tapi menjadi sebuah keharusan untuk diperbaiki guna menjadikan KKNM PPMD Integratif yang lebih baik untuk kedepan nya.

Lalu, bagaimanakah efektifitas dan efisiensi program kuliah kerja nyata mahasiswa selama ini? Lebih baik manakah, KKNM-PPMD Integratif yang sesuai keinginan mahasiswa, atau keterbutuhan mahasiswa? Dan lebih penting manakah pembelajaran bagi mahasiswa, atau kebermanfaatan yang dirasakan masyarakat? Bagaimana arah KKNM-PPMD Integratif periode selanjutnya?? Masih perlukah??

- Pengabdian, Sebuah Persembahan Dari Hati Yang Tak Mati-

Selasa, 14 September 2010

Kuliah di FK UGM

Bismillah,
sudah tidak terasa lebih dari tiga tahun aku berada disini. Kuliah ditempat yang sebelumnya sama sekali tidak terpikirkan dan terbayangkan oleh ku yang bodoh ini..
Kuliah di Fakultas Kedokteran yang katanya fakultas yang paling susah masuknya,paling lama studinya dan paling susah materinya.(dan emang begitu kenyataannya)
Sepertinya semua yang sedih-sedih,susah-susah tumplek bleg disini.
Bagiku yang suka ngitung-ngitung dan ngotak-atik rumus-rumusnya Om Einstein tentu berat banget ketika harus menyelami dunia biologi dan hafal menghafal yang aku benci banget. Kalau boleh kasi info aja, nilai biologiku di SMA beuh parah abis..dapat nilai 70 aja dah sujud syukur aku...parah yak..
Nah terus klo begitu gimana ngejalanin 3 tahun ini klo semuanya negatif gitu?
Nah lo, apapun itu kalau dijalani dengan seneng dan positif bakal membuat kita enjoy juga..mudahnya kalau udah kejebur ya sekalian aja nyelem atau nyari ikan didalam atau kata Aa Gym "kalau nasi sudah menjadi bubur ya jangan dibuang atu tapi jadikan bubur itu bubur ayam ter-enak yang pernah ada"...
Cukup simpel walaupun sering dalam pelaksanaannya tidak sesimpel yang dibayangkan.Tapi trus mau ngapain klo ga mau nyelem sekalian. Mudahnya dan pragmatisnya gini, udah masuknya susah dan bayarnya udah mahal banget (untuk ukuranku) masa iya kita merelakannya dan membiarkannya begitu saja. Apa artinya pengorbanan yang telah kita lakukan. Apa artinya pengorbanan yang telah orang tua kita berikan. Apa artinya harapan orang-orang disekitar kita,keluarga kita yang tahu bahwa kita nanti akan menjadi dokter...Tegakah kita menyia-nyiakannya?
Hahaha..aku sangat suka modifikasi pepatah tadi..buat bubur ayam yang ter-enak yang pernah ada atau klo udah nyebur ya sekalian nyelem dan cari ikan sebanyak-banyaknya dan klo nemu mutiara ya ambil saja..
Pikiran positif dan optimis seperti ini sangat penting ketika kita menjalani segala sesuatu apalagi hal yang sebelumnya tidak kita sukai..karena gini "you are what you think"..kita akan menjadi apa yang kita pikirkan. Lagipula otak kita tu sifatnya repetitif, dia suka mengulang-ulang dan akan menanamkan mind set sesuai dengan apa yang kita pikirkan..klo [ikiran kita selalu negatif maka hal negatiflah yang kita dapat, tapi klo kita menanamkan sikap2 positif yakin deh hal positif yang kita dapat..
Dan yang pasti,apapun itu, selalu semuanya kita kembalikan pada-Nya. Tidak ada pertolongan selain pertolongan-Nya...tetap berusaha dan berjuang sambil terus berdoa supaya diberi kemudahan apa-apa yang kita lakukan..insyaAlloh kalau semua diniatkan untuk ibadah maka semuanya akan berjalan lancar..
(hahahaha walo tulisan ni cetek a.k.a dangkal banget,paling nggak hari ini aku nulis.^^)

Kamis, 09 September 2010

Sejarah Tim Bantuan Medis JANAR DŪTA

Berawal dari sekelompok mahasiswa FK UNUD yang memiliki hobi yang sama, yaitu kegiatan-kegiatan yang berbau pecinta alam. Dimulai pada tahun 1988, mereka mulai mengisi waktu luang setiap kali habis kegiatan ujian mid semester dan akhir semester. Dimotori pada awalnya oleh kelompok mahasiswa angkatan 1987 (Trochanter) dan 1988 (Zomit). Kegiatan outdoor yang pernah dijalani itu antara lain: snorkling di Pulau Menjangan dan di Pantai Lovina, pendakian di Gunung Agung, Batur, Batukaru. Juga pendakian di Gunung Ijen dan Gunung Rinjani. Panjat tebing di daerah Ungasan, hiking di hutan Bali Barat dan susur gua di daerah Pecatu juga pernah dilakukan. Sekelompok mahasiswa itu menamakan kegiatan-kegiatan mereka sebagai GLABELA project. Glabela itu singkatan dari Gladian Belajar Lapangan.

Pada tahun 1990 kami berkeinginan untuk mendirikan perkumpulan mahasiswa pecinta alam dari FK. Alasan kami adalah tidak pernah bisa mengikuti kegiatan-kegiatan pecinta alam milik Mapala UNUD, karena jadwal ujian mahasiswa FK selalu berbeda dengan jadwal ujian mahasiswa dari fakultas yang lain. Saat mahasiswa dari fakultas lain memasuki masa liburan akhir semester, FK justru sedang menjalankan masa ujian. Jadi mahasiswa FK yang punya hobi pecinta alam tidak pernah bisa mengikuti kegiatan Mapala UNUD. Kami mulai melakukan pendekatan ke pengurus Senat Mahasiswa FK UNUD tahun 1989-1991. Ketua umum SMFK saat itu adalah Drs. Med I Ketut Suyasa. Kami juga melakukan pendekatan ke Dekan FK UNUD untuk bisa merestui kami untuk mendirikan kelompok pecinta alam FK. Dekan saat itu adalah Dr. I Gusti Putu Panteri, SpKJ, sedangkan PD III adalah Dr. Mangku Karmaya.

Agar kegiatan pecinta alam yang kami dirikan tetap bercirikan kedokteran, diputuskan menamakan kelompok kami sebagai Tim Bantuan Medis (TBM) FK UNUD. Pada tahun 1990 itu tersebut lahirlah TBM FK UNUD. Susunan kepengurusannya adalah sebagai berikut: Dewan pelindung adalah Dekan FK UNUD, Dewan Pembina adalah Senat Mahasiswa FK UNUD dan PKGDI (Perhimpunan Kedokteran Gawat Darurat Indonesia) cabang Bali. PKGDI cabang Bali saat itu diketuai oleh Dr. N. Sukerena, SpBA, dengan sekretaris Dr. N. Sukra, SpAn. Sebagai Ketua Umum TBM adalah Alfonsus Yudhy Winata, Ketua I (bidang medis) adalah Eka Gunawijaya dan Ketua II (bidang pecinta alam) adalah Dewa Putu Sahadewa. Anggotanya berjumlah antara 100-150 orang, yang berasal dari 3 angkatan mahasiswa, yaitu angkatan 1987 (Trochanter), 1988 (Zomit) dan 1989 (Lecith).

Pada tahun yang sama, tahun 1990 tersebut, TBM mulai melakukan pembenahan organisasi. Kami mulai melengkapi segala alat yang diperlukan untuk kegiatan kami. Bantuan kami dapatkan dari sumbangan dana POM (Persatuan Orangtua Mahasiswa) FK UNUD, serta dari perseorangan. Dana tersebut kami gunakan untuk membeli tali, karabiner, ascender, figure eight, dan lain-lain. Kami juga melengkapi buku-buku medis untuk pertolongan gawat darurat. Saat itu kami belum bisa membuat seragam ataupun baju yang bisa kami gunakan sebagai identitas kami. Sebagai gantinya kami membuat bahan kacu (slayer berbentuk segitiga, yang sering digunakan oleh kelompok pecinta alam dan pramuka). Warna kebangsaan kami adalah hijau, sesuai dengan warna khas kedokteran. Tetapi karena warna hijau biasa kurang cocok dengan warna kelompok pecinta alam yang mesti tampak menyolok, maka kami memilih warna hijau muda (tepatnya hijau dangdut) sebagai warna kacu TBM. 

TBM juga segera melakukan pembinaan anggota, dengan melakukan Diklat (Pendidikan dan Latihan) TBM yang pertama, di daerah Blahbatuh. Pada acara Diklat tersebut kami melakukan perkemahan di sebelah Vihara Blahbatuh selama 3 hari. Peserta yang mengikuti sekitar 50 orang. Materi pelatihan saat itu adalah pertolongan pertama pada kegawatdaruratan medis, pelatihnya adalah dari tim PKGDI, saat itu yang melatih adalah Dr. N Sukerena, SpBA dan Dr. Gde Mangku, SpAn. Pelatihannya berupa ceramah dan latihan lapangan cara melakukan tindakan resusitasi (dengan menggunakan manekin), serta cara melakukan pertolongan evakuasi korban trauma. Materi pelatihan pecinta alam diberikan oleh instruktur dari Tim SAR Brimob Polda Bali dan Tim SAR Balawista Bali. Materi yang diberikan adalah metode evakuasi korban, panjat tebing, turun tebing, repling, menyebrangi jurang, survival, peta kompas, dan masih banyak yang lainnya. Di hari terakhir, di pagi hari, semua peserta Diklat berkemas. Semua tenda dilipat dan dikemas, tempat perkemahan dibersihkan, semua peserta menyiapkan tas, ransel dan perbekalannya masing-masing. Kami terbagi menjadi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok berjumlah 6-8 orang. Kami melakukan peta kompas dari tempat perkemahan di dekat Vihara Blahbatuh menuju ke lapangan Sukawati, setiap kelompok berjalan terpisah 15 menit. Kalau tidak salah saat itu hanya ada 2 kelompok yang melakukan peta kompas yang benar, yang lainnya menyimpang semua dari target tempat yang dituju. Ada juga yang curang, bukan melakukan peta kompas (membaca peta dan berjalan sesuai kompas), tetapi peta kampung (bertanya pada penduduk kampung) untuk mencari target tempat yang dituju. Setelah semua kelompok bertemu, kami melanjutkan perjalanan dengan tetap berjalan kaki menuju ke banjar Gumicik Sukawati, hingga tiba di sore harinya. Kami beristirahat di bale banjar Gumicik hingga tengah malam. Pada tengah malam, kami melanjutkan jalan kaki menyusuri pantai Gumicik hingga tiba di Pantai Sanur saat pagi buta, dilanjutkan dengan tetap berjalan kaki menuju kampus FK UNUD Sudirman. Pada pagi harinya, kami dilantik oleh Bapak Dekan FK UNUD sebagai anggota resmi TBM FK UNUD angkatan pertama, dengan memanggil kami satu persatu untuk dipercikkan tirta dan dikenakan kacu TBM. Beberapa dari anggota TBM FK UNUD angkatan pertama adalah: Dr. Alfonsus Yudhy Winata (no anggota 001, praktek swasta di Apotek Anugerah, Gatsu), Dr. Eka Gunawijaya, SpA (no 002, SMF Anak RSUP Sanglah), Dr. Dewa Putu Sahadewa, SpOG (no 007, RSUP Kupang), Dr. Ketut Ariawati, SpA (SMF Anak RSUP Sanglah), Dr. I. B. Alit, Sp Forensik (SMF Kedokteran Kehakiman RSUP Sanglah), Dr. Made Tangkas, SpOG (RSAD Denpasar), Dr. Made Sumiartini, SpA (RSAD Denpasar), Dr. Ketut Anom Ratmaya, SpB (RS Puri Raharja Denpasar), Dr. A. A. Yuli Gayatri, SpPD (RS Prima Medika Denpasar), Dr. Anom Suardika, SpOG (SMF Kebidanan RSUP Sanglah), Dr. Wawan T Yasa, SpB (Trauma center RSUP Sanglah), Dr. Dewi Catur Wulandari, SpPD, Dr. Harry Wirawan (BIMC).

Minggu, 05 September 2010

judulnya?

Ketika membaca novel Negeri 5 Menara, aku terhenti pada halaman dimana syair taubat Abu Nawas yang tertulis rapi dalam dua lembar salah satu bab novel ini. Memang sebelumnya aku sudah sering melantunkan syair ini. Namun baru kali ini hati terhenyak merasakan betapa dalam makna syair gubahan Si Abu Nawas yang lebih kita kenal sebagai “penghibur” Sultan Harun Arrasyid.
Ilahi lastu lilfirdausi ahla,
Walaa aqwa ‘ala naaril jahiimi
Fahabli taubatan waghfir dzunubi,
Fainnaka ghafirudz-dzanbil ‘adzimi..
Dzunubi mitslu a’daadir-rimali,
Fahabli taubatan ya Dzal Jalaali,
Wa ‘umri naqishu fi kulli yaumi,
Wa dzanbi zaaidun kaifahtimali,
Ilahi ‘abdukal ‘aashi ataak,
Muqirron bi dzunubi Wa qad di’aaka
Fain taghfir fa anta lidzaka ahlun,
Wain tadrud faman narju siwaaka
Yang artinya kurang lebih seperti ini :
Wahai Tuhanku…aku sebetulnya tak layak masuk surgaMu,
Tapi…aku juga tak sanggup menahan amuk nerakaMu,
Karena itu mohon terima taubatku ampunkan dosaku,
Sesungguhnya Engkaulah maha pengampun dosa-dosa besar
Dosa-dosaku bagaikan bilangan butir pasir
Maka berilah ampunan oh Tuhanku yang Maha Agung
Setiap hari umurku terus berkurang
Sedangkan dosaku terus menggunung,
Bagaimana aku menanggungkannya
Wahai Tuhan,hambamu yang pendosa ini
Datang bersimpuh kehadapanMu
Mengakui segala dosaku
Mengadu dan memohon kepadaMu
Kalau Engkau ampuni itu karena Engkau sajalah
Yang bisa mengampun
Tapi kalau tolak, kepada siapa lagi kami mohon ampun
Selain kepada Mu?
Tak bermaksud apa-apa hanya hamba yang dhaif ini ingat akan pesan dari Al-Quran surat Al-‘Ashr yang menasihatkan kita untuk saling mengingatkan dalam hal kebenaran dan kesabaran. Wallohu a’lam.

Surauku Yang Hilang

Kemanatah Surauku
(Sabtu,28 November 2009,19.00)
Alhamdulillah Idul Adha ini, aku mendapat untuk bersilaturahim ke rumah di Magelang. Pas sampai di rumah adzan maghrib berkumandang. Tentu setelah sempet ribet nyari sarung dan peci (karena semuanya tak tinggal di jogja) aku pun berangkat ke langgar (surau.red). Ada pemandangan aneh ketika aku sampai di surauku. “lho kok sepi?” itu pertanyaan pertama yang terbersit di benakku. Aku mencoba membuka kembali memori-memoriku yang tersimpan acak di kepalaku, mengingat dan membandingkan keadaan saat ini dengan keadaan beberapa tahun yang lalu. (wah dah adzan isya’,sholat dulu ah..).
Ku-putar album video masa kecilku dengan hati-hati. Mengingat gelak tawa,dan canda ketika aku dulu masih sering dicukur kuncung bersama teman-teman masa kecilku. Kegembiraan ketika ashar tiba dan matahari mulai mengucapkan kata perpisahan untuk istirahat sebelum menyongsong esok hari. Kami bersiap untuk menimba ilmu di surau kecil kami di pinggiran kampong. Ku kayuh sepeda biru kecilku, dengan peci yang terpasang miring karena terburu-buru dan sarung terkalung seperti si pitung serta buku kecil bertuliskan “AsSaafinatun Najah” kitab fikih pertamaku. Sampai di surau kami dibimbing oleh seorang kyai di kampungku mengkaji isi kitab fikih itu. Kami dengan suara keras mengulang-ulang apa yang dibacakan oleh Pak Kyai. Sampai maghrib kami sholat berjamaah dan dilanjutkan dengan mengaji Al-Quran. Tak jarang kami di jewer atau di suruh berdiri karena membuat gaduh surau atau lupa dengan pelajaran hari sebelumnya. Yah tapi itu justru yang menambah manis kenangan masa laluku.
Benar itu masa lalu dan sekarang ketika kulihat surauku lagi ada perasaan senang bercapur sedih. Perasaan senang karena surauku tak lagi dingin seperti dulu, senang karena surauku sudah lebih cerah cat-nya dibandingkan dulu. Tapi kegembiraan itu seakan sirna ketika melihat kenyataan bahwa ada yang hilang dari surauku. Surauku tak lagi seramai dulu, tidak ada anak kecil dengan suara keras nan semangat melafadzkan ayat-ayat suci AlQuran. Tetap “pede” walau sering ditegur karena tajwid-nya sering tidak pas (itu aku). Substansi dari surau tidak secerah catnya yang masih baru. Tak semengkilap keramiknya yang putih berkilau. Kemanakah anak-anak ini sekarang? sedang apakah mereka magrib ini? Majelis Ta’lim manakah yang mereka ikuti sekarang?
Pertanyaan-pertanyaan yang tentu bisa dijawab dengan mudahnya oleh siapapun yang sadar bahwa ada masalah besar yang menentukan nasib Agama ini, nasib Bangsa ini. Relakah kita, generasi muda kita tidak memiliki sopan santun seperti Sinchan? Relakah kita generasi muda bangsa ini menjadi generasi yang main hantam untuk menyelesaikan masalah layaknya Naruto dan Inuyasha? Tegakah kita membiarkna generasi muda ini berpanjang angan dan hanya mengandalka keajaiban untuk meraih mimpi? Sihir, kekuatan ajaib, undian, relakah? Jawabannya ada pada diri kita.
Ya Alloh aku rindu surauku yang dulu..
Ya Alloh kembalikan Darul Arqam di kampungku ini…
Kembalikan suara-suara riang anak-anak yang bertasbih dan mengkaji ayat-ayatMu
Ya Alloh, selamatkanlah generasi muda bangsa ini..
*ditulis oleh hamba yang dhaif yang punya harapan mengembalikan suraunya yang “hilang”

Jumat, 03 September 2010

Entahlah..hanya ingin menulis.

Kadang berpikir bahwa akan sangat menyenangkan memiliki teman yang bisa diajak berbagi,bercerita bebas tentang pengalaman sehari-hari..
Kadang berpikir bahwa akan sangat menyenangkan memiliki teman yang selalu mengingatkan untuk selalu berbuat baik dan optimis dalam menjalani hidup..
Kadang berpikir bahwa akan sangat menyenangkan memiliki teman yang mau mendengarkan keluh kesah dan kesedihan yang dialami..
Kadang berpikir bahwa akan sangat menyenangkan memiliki teman yang saling mengerti dan memahami
kadang berpikirr bahwa akan sangat menyenangkan memiliki teman yang ,,,,,bisa berbagi mimpi dan bersama-sama meraihnya..