Kamis, 31 Mei 2012

Kenapa Berat Badan Susah Naik?


Tanya:


Dok, saya seorang mahasiswi berumur 22 tahun,tinggi saya 152 cm dan berat badan saya terakhir di timbang 35 kg. Saya termasuk cewek yang langsung bukan langsing. Yang ingin saya tanyakan dok, kenapa berat badan saya tidak mau naik padahal saya sudah makan 3-5 kali sehari. Apa2 saja faktor yang mempengarui kegemukan? Apakah ada kaitannya dengan keturunan.. Terima kasih.
Lala

Jawab:



Lala, berikut jawabannya.
Penyebab penurunan berat badan bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Kalau ada genetis berat badan ringan, maka apapun konsumsi kita, tetap saja berat badan kita di sekitar batas paling rendah.

Penyebab berikut adalah penyakit metabolik: diabetesa mellitus dan hipertiroid. Coba periksa gula darah dan Free T4 , TsHs.
Penyebab lain adalah penyakit infeksi seperti TBC, coba periksa ke dokter apakah ada penyakit TBC.
Selanjutnya kanker atau tumor juga menyebabkan BB susah naik.
Ada lagi yaitu gangguan penyerapan di usus halus dan usus besar.
Jadi segera hubungi dokter untuk dicari apa yg menyebabkan BB susah naik.

Askep Infark Miokard Akut

Askep Infark Miokard Akut. Infark miokard adalah nekrosis miokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu. Biasanya didasari oleh adanya aterosklerosis pembuluh darah koroner. Nekrosis miokard akut hampir selalu terjadi akibat penyumbatan total arteri koronaria oleh trombus yang terbentuk pada plaqus aterosklerosis yang tidak stabil. Itu adalah pengertian Infark Miokard Akut menurut Soeparman, (1996:1098). Merupakan pengertian infark miokard bila ditinjau dari segi tinjauan medis. Seperti biasa kita akan sedikit berbagi mengenai askep infark miokard akut yang tentunya ditinjau dari segi keperawatan. Dan semoga askep infark miokard akut (AMI) ini dapat memberikan manfaat.

Sepert biasa dalam hal melakukan asuhan keperawatan yang pertama kali dilakukan oleh seorang perawat adalah melakukan pengkajian. Demikian pula bila kita melakukan pengkajian askep infark miokard akut (AMI) ini.

askep infark miokard akut, Blog Keperawatan

Pengkajian pada askep infark miokard akut akan segera kita mulai.
Pada tahap pengkajian ini tetapkan penatalaksanaan dasar untuk mendapatkan informasi tentang status terakhir pasien sehingga semua penyimpangan yang terjadi dapat segera diketahui.
1. Riwayat atau adanya faktor-faktor resiko.
Faktor resiko yang kita kaji adalah diantaranya :
  1. Penyakit pembuluh darah arteri.
  2. Serangan jantung sebelumnya.
  3. Riwayat keluarga atas penyakit jantung / serangan jantung positif.
  4. Kolesterol serum tinggi (diatas 200 mg/L).
  5. Perokok
  6. Diet tinggi garam dan tinggi lemak.
  7. Kegemukan.( BB idealTB –100 ± 10 % )
2. Pemeriksaan fisik berdasarkan pengkajian kardiovaskuler maka kita dapat menunjukan bahwa nyeri dada berkurang dengan istirahat atau pemberian nitrat (temuan yang paling penting) dan hal tersebut seringkali juga disertai dengan tanda dan gejala :
  1. Perasaan ancaman pingsan dan atau kematian
  2. Diaforesis.
  3. Mual dan muntah kadang-kadang.
  4. Dispneu.
  5. Sindrom syok dalam berbagai tingkatan (pucat, dingin, kulit lembab atau basah, turunnya tekanan darah, denyut nadi yang cepat, berkurangnya nadi perifer dan bunyi jantung).
  6. Demam (dalam 24 – 48 jam ).
3. Kaji nyeri dada sehubungan dengan :
  • Faktor perangsang.
  • Kualitas. Berdentum-dentum, tertikam, rasa menyesakkan nafas atau seperti tertindih barang berat.
  • Lokasi. Retrosternal dan prekordial kiri, radiasi menurun ke lengan kiri bawah dan pipi, dagu, gigi, daerah epigastrik dan punggung.
  • Beratnya.
4. Pemeriksaan Diagnostik / Pemeriksaan Penunjang.
  1. EKG, menyatakan perpindahan segmen ST, gelombang Q, dan perubahan gelombang T.
  2. Berdasarkan hasil sinar X dada terdapat pembesaran jantung dan kongestif paru.
  3. Test tambahan termasuk pemeriksaan elektrolit serum, lipid serum, urinalisis, analisa gas darah (AGD).
  4. Enzim jantung (Gawlinski, 1989)
  • Kreatinin kinase (CK) – isoenzim MB mulai naik dalam 6 jam, memuncak dalam 18 – 24 jam dan kembali normal antara 3 – 4 hari, tanpa terjadinya neurosis baru. Enzim CK – MB ssering dijadikan sebagai indikator Infark Miokard.
  • Laktat dehidrogenase (LDH) mulai meningkat dalam 6 – 12 jam, memuncak dalam 3 – 4 hari dan normal 6 –12 hari.
  • Aspartat aminotransferase serum (AST) mulai meningkat dalam 8 – 12 jam dan bertambah pekat dalam 1 – 2 hari. Enzim ini muncul dengan kerusakan yang hebat dari otot tubuh.
Melangkah pada tahap selanjutnya yaitu diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan askep infark miokard akut menurut Doenges et all (2000:86) adalah :

1. Nyeri (akut) berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri koroner.
Tujuan Yang Diharapkan : Tidak ada keluhan nyeri dada atau nyeri dapat terkontrol.
Kriteria Hasil :
  1. Menyatakan nyeri dada hilang atau terkontrol.
  2. Menggunakan penggunaan tehnik relaksasi.
  3. Menunjukkan menurunnya tegangan, rileks dan mudah bergerak.
Intervensi Keperawatan :
  • Pantau dan catat karakteristik nyeri, catat laporan verbal dan non verbal, respon hemodinamik.
  • Ambil gambaran lengkap terhadap nyeri, lokasi, intensitas (0-10), lamanya, kualitas dan penyebaran.
  • Berikan lingkungan yang tenang dan theraupetik, aktivitas perlahan dan tindakan yang nyaman.
  • Bantu dalam melakukan tehnik relaksasi, misalnya nafas dalam.
  • Periksa tanda-tanda vital.
  • Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.
  • Berikan obat dengan kolaborasi medis sesuai dengan indikasi, contoh analgetik.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplay oksigen miokard dan kebutuhan, adanya iskemia / nekrosis jaringan miokard.
Tujuan Yang Diharapkan : Meningkatkan tingkat aktivitas untuk perawatan diri.
Kriteria Hasil :
  1. Mendemonstrasikan peningkatan toleransi aktivitas yang dapat diukur dengan tekanan darah dalam batas normal.
  2. Kulit hangat, merah muda dan kering
Intervensi Keperawatan :
  • Catat frekuensi jantung, irama dan perubahan tekanan darah sebelum, selamat, sesudah aktivitas sesuai indikasi
  • Tingkatkan istirahat, batasi aktivitas pada dasar nyeri.
  • Anjurkan pasien menghindari peningkatan tekanan abdomen, contoh mengejar saat defekasi.
  • Jelaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktivitas, contoh bangun dari kursi bila tidak nyeri, ambulasi dan istirahat selama 1 jam setelah makan.
  • Kaji ulang tanda gejala yang menunjukkan tidak toleransi terhadap aktivitas.
3. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi, irama dan konduksi elektrikal, penurunan preload atau peningkatan tahanan vasukeler sistemik, otot infark.
Tujuan Yang Diharapkan : kecepatan atau irama jantung mampu mempertahankan curah jantung adekuat
Kiteria Hasil :
  1. Mempertahankan stabilitas hemodinamik, contoh tekanan darah dan curah jantung.
  2. Melaporkan penurunan episode dispnea.
  3. Mendemonstrasikan peningkatan toleransi.
Intervensi Keperawatan :
  • Auskultasi tekanan darah dan evaluasi kualitas dan kesamaan nadi sesuai indikasi.
  • Pantau adanya murmur atau gesekan dan auskultasi bunyi nafas.
  • Pantau frekuensi jantung dan irama, catat adanya disritmia.
  • Catat respon terhadap aktivitas dan peningkatan istirahat dengan cepat.
  • Berikan makanan kecil, mudah dikunyah, batasi asupan kafein; contoh : kopi, coklat.
  • Pantau data laboratorium, contoh enzim jantung, GDA dan elektrolit.
4. Resiko tinggi terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan aliran darah sekunder akibat vasokontriksi, pembentukan tromboembali.
Tujuan Yang Diharapkan : Perfusi jaringan perifer tetap adekuat.
Kriteria Hasil :
  1. Mendemonstrasikan perfusi adekuat secara individual, contoh kulit hangat dan kering.
  2. Nadi perifer kuat, tanda vital dalam batas normal.
  3. Tidak ada edema, bebas nyeri atau ketidaknyamanan.
Intervensi Keperawatan :
  • Lihat pucat, sianosis, kulit dingin atau lembab, catat kekuatan nadi perifer.
  • Dorong latihan kaki aktif atau pasif.
  • Pantau pernafasan, catat kerja pernafasan.
  • Pantau pemasukan dan perubahan haluaran urine.
  • Pantau dan laboratorium, contoh : GDA, BUN, kreatinin, elektrolit.
5. Resiko tinggi terhadap kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan perfusi organ (ginjal), peningkatan natrium atau retensi air, peningkatan tekanan hidrostatik atau penurunan protein plasma.
Tujuan Yang Diharapkan : Mempertahankan keseimbangan cairan dan biokimia.
Kritera Hasil :
  1. Mempertahankan keseimbangan cairan dengan tekanan darah dalam batas normal.
  2. Tidak ada distensi vena perifer dan edema dependen, paru bersih.
  3. Berat badan stabil.
Intervensi Keperawatan :
  • Auskultasi bunyi nafas untuk adanya krakels.
  • Ukur masukan atau haluaran, catat penurunan pengeluaran, hitung keseimbangan cairan.
  • Timbang berat badan tiap hari.
  • Berikan diet natrium rendah.
  • Kolaborasi medis dengan pemberian obat diuretik, contoh furosemid (lasix).
6. Ansietas berhubungan dengan perubahan kesehatan, ancaman kehilangan atau kematian.
Tujuan Yang Diharapkan : Ansietas berkurang atau teratasi.
Kriteria Hasil :
  1. Mengenal perasaannya, mengidentifikasi penyebab dan faktor yang mempengaruhi.
  2. Menyatakan penurunan ansietas.
  3. Mendemonstrasikan pemecahan masalah positif.
Intervensi Keperawatan :
  • Dorong mengekspresikan dan jangan menolak perasaan marah, kehilangan dan takut.
  • Orientasikan pasien atau orang terdekat terhadap prosedur rutin dan aktivitas yang diharapkan. Tingkatkan partisipasi pasien bila mungkin.
  • Dorong pasien atau orang terdekat untuk mengkomunikasikan dengan seseorang berbagai pertanyaan dan masalah.
  • Berikan periode istirahat, lingkungan tenang.
  • Jawab semua pertanyaan secara nyata, berikan informasi konsisten.
  • Dorong kemandirian, perawatan sendiri dan pembuatan keputusan dalam rencana pengobatan.
  • Dorong keputusan tentang harapan setelah pulang.
  • Berikan anti cemas sesuai indikasi.
Demikian tadi sahabat mengenai askep infark miokard akut dan semoga bisa berguna serta juga dapat untuk memberikan manfaat.

Rabu, 30 Mei 2012

Solusi Penebalan Selaput Paru-paru


Tanya:

Maaf dok, mau bertanya tentang penyakit penebalan pleura yang mengakibatkan batuk yang berkepanjangan dan sedikt demam. Saya sudah minum obat batuk sebelum hasil rontgen penebalan pleura. Dan hasilnya batuk saya juga tidak berkurang. Dalam istilah medis, kira-kira apa ya namanya?

Bagaimana cara mengobati penyakit ini, benarkah memerlukan operasi?
Jika dibiarkan, apakah penebalan pleura ini akan memberikan dampak yang negatif bagi kesehatan?

Ade

Jawab:



Penebalan pleura dalam istilah medisnya adalah pleuritis atau radang di lapisan pleura. Pleura adalah selapis tipis yang melindungi paru-paru kita saat bersentuhan dengan dinding dada. Lapisan pleura terdiri dari dua lapisan, lapisan yang langsung menempel paru bagian luar adalah Pleura viseralis, sedangkan lapisan yang menempel ke dinding dada disebut Pleura Parietalis.

Di antara kedua lapisan pleura tersebut terdapat cairan pelicin agar gesekan antara kedua lapisan tersebut (saat kita bernafas) tidak menimbulkan luka atau cedera.

Pada saat kekebalan tubuh kita menurun, maka bakteri atau kuman mudah sekali menyerang kita, termasuk dapat menyerang lapisan pleura tadi dan menimbulkan peradangan atau infeksi yang disebut pleuritis.

Pleuritis bisa disebabkan oleh serangan bakteri gram positif, gram negatif, dan bakteri an-aerob (yang tidak memerlukan oksigen).

Gejala yang dikeluhkan oleh pasien dengan pleuritis antara lain: demam, nyeri dada (sehingga sering diduga serangan jantung), sesak nafas, dan batuk.

Pleuritis bisa diketahui di samping dari gejala yang ditimbulkan juga bisa dilihat dari pemeriksaan foto rontgen dada.

Pengobatan pleuritis biasanya diberikan obat antibiotik untuk membunuh kuman/bakteri penyebab, antiradang, penurun demam, dan penekan rangsang batuk.

Apabila pleuritis tidak diobati secara optimal dapat menyebabkan penebalan dinding lapisan pleura yang disebut schwarte. Kalau sudah terjadi schwarte, maka paru-paru akan mengalami kesulitan untuk berkembang, sehingga pasien bisa sesak nafas berat dan kadang sampai menimbulkan kematian.

Jadi jangan anggap sepele penyakit penebalan pleura ini.
Segeralah berobat ke dokter keluarga sampai tuntas. Bila diperlukan mesti berkonsultasi lebih lanjut ke dokter spesialis penyakit dalam, atau ke dokter spesialis paru.

Pemeriksaan Kesehatan Jantung

Pemeriksaan Kesehatan Jantung. Jantung adalah sebuah organ penting yang berfungsi sebagai pompa yang memiliki empat bilik. Dua bilik yang terletak di atas disebut Atrium, dan dua yang lainnya di bawah disebut dengan Ventrikel. Jantung juga dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kanan yang bertugas memompa darah ke paru-paru, dan bagian kiri yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh manusia. Atrium dan ventrikel ini masing-masing akan dipisahkan oleh sebuah katup, sedangkan sisi kanan dan kiri jantung akan dipisahkan oleh sebuah sekat yang dinamakan dengan septum.

Jantung adalah salah satu organ tubuh vital kita dan tentunya kita akan senantiasa menginginkan keadaan sehat bagi tubuh kita termasuk organ vital yang satu ini. Agar kita terjaga kesehatan jantungnya, maka kita perlu untuk melakukan pemeriksaan jantung ini dengan beberapa bagian dari check up jantung. Dan semoga artikel mengenai pelayanan pemeriksaan jantung lengkap ini nantinya bisa memberikan manfaat.

Kebanyakan dari kita akan merasakan nikmat sehat bila kita sedang merasakan sakit. Akan tetapi hal tersebut bisa juga memberikan hikmah dibalik sakit yang kita derita. Untuk itulah sebelum kita menderita sakit jantung, alangkah lebih baiknya kita melakukan pemeriksaan jantung kita di tempat pelayanan kesehatan yang tersedia.

Selain itu kita juga bisa melakukan pencegahan penyakit jantung dengan menerapkan pola hidup sehat dan juga pola makan yang sehat pula. Khusus dalam hal yang berkaitan dengan penyakit jantung koroner kita bisa melakukan pencegahan jantung koroner yang tentunya tidak jauh berbeda dan prinsipnya sama dengan menjaga pola hidup dan pola makan yang sehat pula.

pemeriksaan jantung, EKG, Blog Keperawatan

Dalam melakukan pemeriksaan kesehatan jantung ini ada yang dilakukan dengan pemeriksaan diagnostik non invasif dan juga pemeriksaan jantung yang invasif. Nah kali ini yang akan dicoba diulas di bawah ini yaitu pemeriksaan diagnostik kesehatan jantung yang non invasif.

Berikut beberapa jenis pemeriksaan jantung yang non invasif diantaranya yaitu :
  1. EKG. EKG ini adalah salah satu jenis pemeriksaan kesehatan jantung, karena dengan gambaran yang dihasilkan dari listrik jantung bisa kita lihat kemungkinan adanya gangguan jantung. Pemeriksaan EKG mampu merekam aktivitas "listrik" jantung. Sumbatan koroner pada jantung yang mengalami "iskemik" menyebabkan gangguan aktivitas "listrik" jantung yang terdeteksi melalui "elektrokardiogram". EKG juga dapat merekam berbagai kelainan aktivitas listrik jantung lainnya. Beberapa jenis penyakit yang bisa dideteksi dengan EKG ini diantaranya yaitu penyakit jantung koroner, infark miokard akut, hipertensi
  2. Ekhokardiografi. Pemeriksaan kesehatan jantung ini adalah sebuah pemeriksaan yang menggunakan prinsip gelombang suara ultra (ultra sound) untuk melihat anatomi jantung saat bergerak (berdenyut), sehingga dapat diketahui adanya gangguan dalam gerakan otot jantung, kebocoran sekat jantung, penyempitan / kebocoran katub jantung, ukuran ruang jantung, maupun adanya cairan serta tumor pada rongga jantung. Pemeriksaan ekhokardiografi ini juga bisa digunakan untuk mengevaluasi hasil operasi jantung maupun hasil terapi medis.
  3. Ekhokardiografi Dopller. Merupakan pemeriksaan Ekhokardiografi dengan menggunakan teknik Doppler. Ekhokardiografi Doppler ini digunakan untuk menilai aliran darah dalam jantung maupun pembuluh darah sehingga dapat mendeteksi adanya penyakit jantung, seperti : stenosis (penyempitan) katup , regurgitasi (kebocoran) katup , kelainan jantung bawaan.
  4. Dobutamine Stress Echocardiography (DSE). Adalah pemeriksaan ekokardiografi dengan menggunakan infus Dobutamine pada pasien-pasien yang dicurigai memiliki penyakit jantung koroner namun tidak dapat dengan alat Treadmill. Selain untuk mendeteksi ada tidaknya penyempitan pembuluh koroner, pemeriksaan DSE juga dapat digunakan untuk mengetahui viabilitas otot jantung dengan memantau gangguan gerakan otot jantung.
  5. Uji Latih Jantung Beban (Treadmill). Pemeriksaan kesehatan jantung ini menggunakan alat yang untuk merekam perubahan EKG, tekanan darah dan frekuensi denyut jantung serta mengetahui kapasitas fungsi jantung pada waktu beraktivitas. Pemeriksaan ini penting dan seringkali digunakan untuk memeriksa orang-orang yang mengalami : keluhan (angina pektoris) nyeri dada (EKG tidak khas) laki-laki >40 tahun atau wanita setelah monopouse yang disertai faktor resiko penyakit jantung koroner (PJK) seperti merokok, kegemukan, kurang aktivitas, kencing manis (DM), pasca rawat dengan angina pektoris tak stabil, pasca serangan jantung, dan sebagainya. Pemeriksaan ini sering juga digunakan untuk deteksi dini penyakit jantung koroner disamping untuk menilai kesegaran jasmani. Pada pemeriksaan ini pasien diharuskan berjalan diatas ban treadmill dan setiap 3 menit beban maupun kecepatan alat tersebut akan ditingkatkan. Tes dihentikan apabila pasien ada keluhan, atau target nadi maksimal telah dicapai atau adanya perubahan terhadap rekaman EKG maupun tekanan darah yang tidak normal.
  6. Cardio Pulmonary Exercise Test. Merupakan suatu tes terhadap fungsi jantung dan paru (kardiorespirasi) dengan menggunakan peralatan khusus. Prosedur yang dilaksanakan hampir sama dengan Treadmill tes, bedanya disini pernafasan pasien saat menghirup maupun mengeluarkan nafas dilakukan hanya boleh melalui alat khusus yang dipasangkan pada mulut saja.
  7. Holter dan Blood Pressure Monitoring. Pemantauan terhadap aktivitas listrik jantung selama 24 jam terus menerus dengan menggunakan peralatan Holter, sehingga gangguan irama yang timbul sewaktu-waktu dapat terekam didalam alat ini. Selain memantau aktivitas listrik jantung, sarana Holter juga dilengkapi dengan pencatatan tekanan darah. Setelah pemasangan, pasien dipersilakan untuk pulang dan mencatat semua kegiatan maupun keluhannya sepanjang hari. Pasien diharuskan kembali ke rumah sakit keesokan harinya pada waktu yang telah ditentukan untuk mengevaluasi hasil pemantauan.
Demikian tadi sahabat semuanya mengenai beberapa jenis pemeriksaan kesehatan jantung dan juga digunakan untuk medical check up jantung pemeriksaan diatas digunakan dan ditambahi dengan pemeriksaan laboratorium untuk darahnya.

Selasa, 29 Mei 2012

Interpretasi Pemeriksaan Hepatitis C


Tanya:

Dear dokter, Saya termasuk donor darah yg rutin walaupun hanya dilakukan pas lagi ada mobil unit dan saya udah donor 9x nah pas mo donor yang beberapa waktu lalu sama dokternya ditolak, karena ada hasil uji sharing yg menyatakan reaktif, terus saya disuruh menghubungi bagian konseling.

Setelah konseling menurut bagian konseling bahwa berdasarkan uji sharing atas darah saya waktu donor, ternyata ada reaktif yang menyatakan positive HVC, sehingga saya tidak boleh donor lagi. Karena penasaran dan saran dari bagian konseling tsb saya ingin mengecek lagi di LAB lalu dibuatkan pengantar oleh petugas konseling untuk pengecekan ke LAB dan setelah di periksa di LAB. Hasilnya adalah sbb:

Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Keterangan
IMUNO SEROLOGI
Anti-HCV Non Reaktif Non Reaktif
Indeks:
Indeks : 0.05
<0.80 Non Reaktif
0.80 -<1.0 Borderline >= 1.0 Reaktif

Yang ingin saya tanyakan adalah :
1. Apakah Hasil saya yg menyatakan Non reaktif artinya saya Negatif HVC atau apa?
2. apa arti indeks Non reaktif, borderline, dan reaktif ?
3. Dengan hasil saya tersebut apakah saya perlu melakukan pengecekan lebih lanjut untuk lebih meyakinkan kalo perlu kira-kira pengecekan apa yach?
Demikian sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

Salam Hangat,
Hakeem

Jawab:



Dari hasil pemeriksaan di PMI hasilnya tes Hepatitis C adalah potitif, akan tetapi setelah dilakukan pemeriksaan ulang di prodia adalah non reaaktif atau tidak didapatkan antibodi (kekebalan tubuh) terhadap virus hepatitis C. Selamat dulu, artinya saat ini anda tidak sedang dalam serangan virus hepatitis C.

Mengapa di PMI hasilnya positif, itu artinya positif palsu. Negatif tapi menghasilkan positif tapi palsu. Di dalam pemeriksaan laboratorium, sekarang lebih sering digunakan non reaktif yang artinya negatif, borderline artinya meragukan , bisa nantinya berubah menjadi positif atau negatif. Sedangkan reaktif artinya positif.

Kalau hasil sekarang sudah non reaktif, tentu aman, dan tidak perlu dilakukan pemeriksaan ulang. Insya Allah kalaupun diperiksa lagi akan tetap negatif.

Infark Miokard Akut (AMI)

Infark Miokard Akut. Penyakit yang satu ini adalah merupakan salah satu penyakit jantung yang banyak menimbulkan kematian, bahkan seringkali menimbulkan kematian mendadak bila tidak segera mendapatkan penanganan serta pengobatan yang tepat dan cepat. Infark miokard akut ini atau disebut juga dengan AMI (akut miokard infark) adalah sebuah kondisi kematian pada miokard (otot jantung) akibat dari aliran darah ke bagian otot jantung terhambat atau juga terganggu. Infark miokard akut ini disebabkan adanya penyempitan atau pun sumbatan pembuluh darah koroner. Dan pembuluh darah koroner ini adalah pembuluih darah yang memberikan makan serta nutrisi ke otot jantung untuk menjalankan fungsinya.

ETIOLOGI
Pada umumnya etiologi dari infark miokard akut didasari oleh adanya aterosklerotik pembuluh darah koroner. Nekrosis miokard akut hampir selalu terjadi akibat penyumbatan total arteri koronaria oleh trombus yang terbentuk pada plak aterosklerosis yang tidak stabil, juga sering mengikuti ruptur plak pada arteri koroner dengan stenosis ringan ( 50-60% )

Kerusakan miokard terjadi dari endokardium ke epikardium, menjadi komplit dan irreversibel dalam 3 – 4 jam. Secara morfologis, infark miokard akut ini dapat terjadi secara transmural atau subendocardial. Akut Miokard Infark transmural mengenai seluruh bagian dari dinding miokard dan juga terjadi pada daerah distribusi suatu arteri koroner. Sebaliknya pada kejadian Akut Miokard Infark subendocardial nekrosis terjadi hanya pada bagian dalam dinding ventrikel jantung.

Infark Miokard Akut, Blog Keperawatan

Etiologi infark miokard akut ini pada dasarnya adalah terjadi bila suplay oksigen yang tidak sesuai dengan kebutuhan tidak tertangani dengan baik sehingga hal tersebut bisa menyebabkan kematian daripada sel-sel jantung tersebut. Jadi karena adanya hal yang menyebabkan gangguan dalam oksigenasi jantung.
Gangguan oksigenasi dapat terjadi karena beberapa faktor dan diantaranya yaitu :
1. Berkurangnya daripada suplay oksigen ke miokard itu sendiri.
Penyebab dari berkurangnya suplay oksigen ini bisa karena :
  1. Faktor pembuluh darah. Hal ini berkaitan dengan kepatenan dari pembuluh darah sebagai jalan darah mencapai sel-sel jantung. Beberapa hal yang bisa mengganggu kepatenan pembuluh darah diantaranya yaitu karena spasme, aterosklerosis, dan arteritis. Spasme pembuluh darah khususnya pembuluh darah koroner ini bisa juga terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya, dan biasanya terkait dengan beberapa hal juga dan diantara hal tersebut adalah mengkonsumsi obat-obatan tertentu, stress emosional atau nyeri, terpapar suhu dingin yang ekstrim, dan juga merokok.
  2. Faktor Sirkulasi. Faktor sirkulasi ini terkait dengan kelancaran peredaran darah dari jantung keseluruh tubuh sampai kembali lagi ke jantung. Sehingga hal ini tidak akan lepas dari faktor pemompaan dan juga pada volume darah yang dipompakan. Kondisi yang menyebabkan adanya gangguan pada sirkulasi diantaranya adalah keadaan saat hipotensi. Stenosis maupun insufisiensi yang terjadi pada katup-katup jantung (aorta, mitral, atau trikuspidalis) menyebabkan menurunnya Cardiac Out Put (COP). Penurunan Cardiac Out put yang diikuti oleh penurunan sirkulasi menyebabkan bebarapa bagian tubuh tidak tersuplay darah dengan baik serta adekuat, termasuk dalam hal ini otot jantung sendiri.
  3. Faktor darah. Darah dalam hal ini merupakan pengangkut oksigen menuju ke seluruh bagian tubuh. Jika daya angkut darah berkurang, maka sebagus apapun jalan itu (pembuluh darah) dan pemompaan jantung maka hal tersebut tidak akan cukup membantu. Hal-hal yang bisa menyebabkan terganggunya daya angkut darah ini diantaranya yaitu antara lain keadaan anemia, hipoksemia, dan juga polisitemia.
2. Meningkatnya kebutuhan oksigen tubuh.
Pada orang normal meningkatnya kebutuhan oksigen mampu dikompensasi dengan baik yaitu dengan meningkatkan denyut jantung untuk meningkatkan cardiac out put. Akan tetapi jika orang tersebut telah mengidap penyakit jantung, maka mekanisme kompensasi ini justru pada akhirnya makin memperberat kondisinya karena hal tersebut otomatis akan membuat kebutuhan oksigen semakin meningkat, sedangkan dari suplai oksigen itu sendiri tidak bertambah.

Oleh karena itu segala aktivitas yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan oksigen akan memicu terjadinya infark miokard ini. Aktifitas yang memicu terjadinya akut miokard infark diantaranya yaitu aktifitas yang berlebihan, emosi, makan terlalu banyak dan lain-lain. Hipertropi miokard ini bisa memicu terjadinya infark karena semakin banyak sel yang harus disuplay oksigen, sedangkan asupan oksigen itu sendiri menurun akibat dari pemompaan yang tidak efektif.

PATOFISIOLOGI
Dua jenis kelainan yang terjadi pada AMI adalah komplikasi hemodinamik dan aritmia. Segera setelah terjadi akut miokard infark maka pada daerah miokard setempat tersebut akan memperlihatkan penonjolan sistolik ( diskinesia ) dengan akibat penurunan ejection fraction (EF), isi sekuncup ( stroke volume ) dan peningkatan volume akhir diastolik ventrikel kiri. Tekanan akhir diastolik ventrikel kiri tinggi dengan akibat tekanan atrium kiri juga naik. Peningkatan tekanan atrium di atas 25 mmHg yang lama akan menyebabkan transudasi cairan ke jaringan interstisium paru ( gagal jantung ).

Pemburukan hemodinamik ini bukan saja karena disebabkan oleh daerah infark, akan tetapi juga daerah iskemik di sekitarnya itu. Miokard yang masih relatif baik akan mengadakan kompensasi, khususnya dengan bantuan rangsangan adrenergik, untuk mempertahankan curah jantung, tetapi dengan akibat peningkatan kebutuhan oksigen miokard. Kompensasi ini jelas tidak akan memadai bila daerah yang bersangkutan juga mengalami iskemia atau bahkan fibrotik. Bila infark kecil dan miokard yang harus berkompensasi masih normal, pemburukan hemodinamik akan minimal.

Sebaliknya bila infark luas dan miokard yang harus berkompensasi sudah buruk akibat iskemia atau infark lama, tekanan akhir diastolik ventrikel kiri akan naik dan gagal jantung terjadi. Sebagai akibat Akut Miokard Infark sering terjadi perubahan bentuk serta ukuran ventrikel kiri dan tebal jantung ventrikel baik yang terkena infark maupun yang non infark. Perubahan tersebut menyebabkan remodeling ventrikel yang nantinya akan mempengaruhi fungsi ventrikel dan timbulnya aritmia.

Bila infark miokard akut makin tenang fungsi jantung akan membaik walaupun tidak diobati. Hal tersebut disebabkan karena daerah-daerah yang tadinya mengalami iskemik akan mengalami perbaikan. Daerah-daerah yang alami diskinetik akibat akut miokard infark ini akan menjadi akinetik, karena terbentuk jaringan parut yang kaku. Miokard yang sehat dapat pula mengalami hipertrofi. Sebaliknya, perburukan hemodinamik akan terjadi bila iskemik terjadi secara berkepanjangan atau infark ini semakin meluas. Terjadinya penyulit mekanis seperti rupture septum ventrikel, regurgitasi mitral akut dan aneurisma ventrikel akan memperburuk faal hemodinamik jantung.

Aritmia merupakan penyulit akut miokard infark tersering dan terjadi terutama pada menit-menit atau jam-jam pertama setelah terjadinya serangan jantung. Hal tersebut disebabkan oleh karena adanya perubahan-perubahan masa refrakter, daya hantar rangsangan dan kepekaan terhadap rangsangan. Sistem saraf otonom juga berperan besar terhadap terjadinya aritmia ini. Pasien infark miokard akut inferior umumnya mengalami peningkatan tonus parasimpatis dengan akibat kecenderungan bradiaritmia meningkat, sedangkan peningkatan tonus simpatis pada infark miokard akut inferior akan mempertinggi kecenderungan fibrilasi ventrikel dan perluasan dari infark tersebut.

TANDA DAN GEJALA.
Keluhan yang khas ialah nyeri dada retrosternal, seperti diremas-remas, ditekan, ditusuk, panas atau ditindih barang berat. Nyeri dada (angina pektoris) dapat menjalar ke lengan (umumnya kiri), bahu, leher, rahang, bahkan ke punggung dan epigastrium. Angina pektoris berlangsung lebih lama dan tak responsif dengan nitrogliserin. Kadang-kadang terutama pada pasien dengan diabetes dan orang tua, tidak ditemukan nyeri sama sekali. Nyeri dapat disertai perasaan mual, muntah, sesak, pusing, keringat dingin, berdebar-debar atau terjadi sinkope.

Pasien sering terlihat dan tampak ketakutan. Walaupun infark miokard akut ini dapat merupakan manifestasi pertama penyakit jantung koroner namun bila anamnesis dilakukan teliti hal ini sering sebenarnya sudah didahului keluhan-keluhan angina, perasaan tidak enak di dada atau epigastrium.

Kelainan pada pemeriksaan fisik tidak ada yang spesifik dan dapat normal. Dapat ditemui Bunyi Jantung yakni S2 yang pecah, paradoksal dan irama gallop. Adanya krepitasi basal menunjukkan adanya bendungan paru-paru. Takikardia, kulit yang pucat, dingin dan hipotensi ditemukan pada kasus yang relatif lebih berat, kadang-kadang ditemukan pulsasi diskinetik yang tampak atau berada di dinding dada pada infark miokard akut inferior.

PEMERIKSAAN PENUNJANG.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan dalam rangka menegakkan diagnosa infark miokard akut ini diantaranya yaitu dengan :
  1. EKG. Pada EKG 12 lead, jaringan iskemik tetapi masih berfungsi akan menghasilkan perubahan gelombang T, menyebabkan inervasi saat aliran listrik diarahkan menjauh dari jaringan iskemik, lebih serius lagi, jaringan iskemik akan mengubah segmen ST yang menyebabkan depresi ST. Pada infark, miokard yang mati tidak mengkonduksi listrik dan gagal untuk repolarisasi secara normal, hal tersebut akan mengakibatkan elevasi segmen ST. Saat nekrosis terbentuk, dengan penyembuhan cincin iskemik disekitar area nekrotik, gelombang Q terbentuk. Area nekrotik adalah jaringan parut yang tak aktif secara elektrikal, tetapi zona nekrotik akan menggambarkan perubahan gelombang T saat iskemik terjadi lagi. Pada awal infark miokard, elevasi ST disertai dengan gelombang T tinggi. Selama berjam-jam atau berhari-hari berikutnya, gelombang T membalik. Sesuai dengan umur infark miokard, gelombang Q menetap dan segmen ST kembali normal.
  2. Pemeriksaan Laboratorium Darah. Creatinin fosfakinase (CPK), Iso enzim CKMB meningkat. Hal ini terjadi karena kerusakan otot, maka enzim intra sel dikeluarkan ke dalam aliran darah. Nilai normal 0-1 mU/ml. Kadar enzim ini sudah naik pada hari pertama ( kurang lebih 6 jam sesudah serangan ) dan sudah kembali ke nilai normal pada hari ke 3. SGOT (Serum Glutamic Oxalotransamine Test ) normal kurang dari 12 mU/ml. Kadar enzim ini biasanya baru naik pada 12 – 48 jam sesudah serangan dan akan kembali normal pada hari ke 7 dan 12. Pemeriksaan lainnya adalah ditemukannya peninggian LED, lekositosis ringan, kadang-kadang hiperglikemia ringan.
  3. Kateterisasi Jantung (Coronary Angiography). Merupakan sebuah jenis pemeriksaan khusus dengan sinar x pada jantung dan pembuluh darah. Sering dilakukan selama serangan untuk menemukan letak sumbatan pada arteri koroner. Cara kerjanya yaitu Dokter Jantung akan memasukan kateter melalui arteri pada lengan atau paha menuju jantung. Prosedur ini dinamakan kateterisasi jantung, yang merupakan bagian dari angiografi koroner. Zat kontras yang terlihat melalui sinar x diinjeksikan melalui ujung kateter pada aliran darah. Zat kontras itu memungkinkan dokter dapat mempelajari aliran darah yang melewati pembuluh darah dan jantung. Angiografi koroner (kateterisasi jantung) ini berguna untuk mengetahui derajat obstruksi dari pembuluh darah koroner.
  4. Radiologi. Hasil radiologi atau rontgen dada ini tidak bisa menunjukkan secara spesifik adanya infark miokardium, hanya menunjukkan pembesaran dari jantung.
  5. Ekhokardiografi. Ekhokardiografi ini sendiri digunakan untuk menilai fungsi dari ventrikel kiri, gerakan jantung abnormal.
Demikian tadi sahabat mengenai infark miokard akut yang ditinjau dari segi medisnya, Untuk selanjutnya Insya Allah akan dibahas mengenai askep akut miokard infark yang tentunya akan ditinjau dari segi keperawatannya. Dan semoga hal ini bisa berguna serta memberikan manfaat bagi kita semua.

Senin, 28 Mei 2012

Bagaimana Cara Diet Yang Aman


Bagaimana Cara Diet Yang Aman

Blog Dokter kali ini akan mengulas sedikit tips cara diet aman. Sudah menjadi lazim bahwa yang namanya diet adalah hal yang sering menjadi bahan perbincangan dalam dunia kesehatan, karena diet, bagi sebagian orang sangat susah dilakukan, karena kaitannya dengan mengendalikan pola makan kita sehari-hari.

Berbagai macam cara melakukan diet, namun demikian tidak semua cara diet adalah aman. Jika kita memilih cara diet yang kurang tepat, maka yang terjadi adalah tidak seimbang nya motabolisme dalam tubuh sehingga membuat daya tahan tubuh menjadi terganggu, yang tentunya akan rentan terhadap serangan penyakit.

Tips utama dalam bagaimana cara diet yang aman adalah dengan menghindari mengkonsumsi Obat Kimia pelangsing yang biasanya menawarkan "hasil instant" dalam hal menurunkan berat badan. Kita tahu bahwa memiliki berat ideal adalah idaman setiap kita, namun dengan mengorbankan keselamatan kita sendiri untuk memperoleh berat ideal, tentunya bukan hal yang bijaksana.

Langkah-langkah Cara Diet Yang Aman



  1. Kurangi makan snack dan kue kering, karena 600 kalori dapat dihasilkan dengan menyantap kue dan  snack kering.
  2. Batasi makan siang anda dengan membeli atau jajan makanan diluar. Apabila anda seorang pekerja maka biasakan membawa bekal dari rumah sehingga bisa membatasi konsumsi makanan yang enak diluar sana.
  3. Minum minimal 8 gelas air putih setiap hari.
  4. Mengunyah makanan secara perlahan ternyata bisa menjadi cara yang efektip untuk melakukan diet. Dengan mengunyah secara perlahan bisa membuat anda lebih cepat kenyang.
  5. Kurangi penggunaan garam.
  6. Jangan membiasakan membeli makanan cepat saji.
  7. Melakukan Olah Raga yang dapat membakar lemak yaitu dengan olah raga yang meningkatkan denyut jantung hal ini lebih mudah untuk membakar lemak dan kalori. 
  8. Pada saat makan utamakan menyantap makanan yang rendah kalori terlebih dahulu kemudian makanan yang berkalori lebih. Misalnya dengan mendahulukan sayuran dan buah kemudian baru nasi dan lauk pauk


Mulailah cara yang aman tersebut dengan teratur agar diet anda berhasil. Jangan mudah tergiur dengan obat kimia pelangsing untuk melakuakan diet karena bukan diet anda berhasil tapi malah membuat tubuh anda tidak sehat.

Mendapatkan berat ideal adalah tujuan sesungguhnya dari semua program diet, bisa bersifat menurunkan berat badan, namun juga menambah berat badan. Ingat cara diet akan berbeda antara satu dengan yang lain, Cara Diet Setelah Melahirkan akan berbeda dengan cara diet biasa. [ Sponsored By : Acai Plus, Cara Herbal Langsingkan Tubuh Anda ]

Penderita Diabetes Bisa Sesak Napas?


Tanya:

Dear Dok..Ibu saya punya penyakit diabetetes, tapi baru ini sesak nafas ketika sedang istirahat tidur siang. Apakah sesak nafas ini terjadi akibat dari penyakit diabetes atau ada pangaruh dari faktor lain? Ibu saya berusia 59 tahun, sempat ke dr. umum obat yang dikasih obat maag, namun tidak berpengaruh, masih saja sesak nafas. Apa yang harus dilakukan sebagai tindakan awal?
Terimakasih atas saran dan solusinya.

lind

Jawab:



Penyakit diabetes mellitus, adalah penyakit kronis (tahunan). Karena berlangsung lama, akan mudah terjadi komplikasi. Salah satu komplikasi yang mungkin timbul adalah Penyakit Jantung Iskemik, akibat pembuluh darah di jantung mengalami kekakuan (karena gula darah yang tinggi menyebabkan aterosklerosis = kekakuan pembuluh darah).
Sangat mungkin, ibunda sedang mengalami Penyakit Jantung Iskemik, yang mengakibatkan jantung tidak bisa menjalankan tugas semaksimal mungkin. Sehingga jantung sebagai alat pemompa darah tidak bisa berfungsi maksimal (mengalami payah jantung = Dekompensasi Kordis). Akibanya, kebutuhan darah bagi semua organ tubuh tidak terpenuhi sepenuhnya. Paru-paru akan protes dengan jalan sesak nafas.

Untuk itu diperlukan pemeriksaan ekhokardiografi guna melihat seberapa jauh fungsi jantung masih dapat ditoleransi? Kadang diperlukan juga pemeriksaan Treadmill untuk mendapatkan rekomendasi aktifitas apa saja yang masih diperbolehkan untuk ibu.
Jadi segeralah periksa ke dokter spesialis penyakit dalam terdekat untuk diperiksa rekaman jantung (elektrokardiografi =ekg) dan mendapat pertolongan pertama pada jantung yang mulai mengalami kepayahan.

Semoga ibunda dapat memperoleh pelayanan yang baik agar jantung ibu bisa kembali bekerja lebih optimal. Untuk kembali normal seratur persen kadang agak kesulitan, paling tidak kita bisa mempertahankan fungsi jantung yang masih ada agar tidak turun ke kondisi yang lebih payah.

Cara Kerja Jantung

Cara Kerja Jantung. Jantung dalam tubuh kita secara umum dan dimengerti masyarakat umum berfungsi sebagai pompa. Dan juga merupakan salah satu organ penting dalam tubuh kita. Untuk itu Blog Keperawatan mencoba untuk sharing mengenai cara kerja jantung. Dan semoga artikel serta sedikit makalah mengenai cara kerja jantung ini dapat memberikan manfaat.

Kalau kita menilik cara kerja jantung maka tentunya kita tidak terlepas dari apa yang dinamakan dengan anatomi fisiologi jantung itu sendiri. Langsung saja sahabat ke dalam topik pembahasan ini. Jantung adalah sebuah organ penting yang berfungsi sebagai pompa yang memiliki empat bilik. Dua bilik yang terletak di atas disebut Atrium, dan dua yang lainnya di bawah disebut dengan Ventrikel. Jantung juga dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kanan yang bertugas memompa darah ke paru-paru, dan bagian kiri yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh manusia. Atrium dan ventrikel ini masing-masing akan dipisahkan oleh sebuah katup, sedangkan sisi kanan dan kiri jantung akan dipisahkan oleh sebuah sekat yang dinamakan dengan septum.

Septum atau sekat ini adalah suatu partisi otot kontinue yang mencegah percampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting karena separuh jantung janan menerima dan memompa darah beroksigen rendah sedangkan sisi jantung sebelah kiri memompa darah beroksigen tinggi. Sedangkan katup jantung dalam hal ini berfungsi terutama agar darah yang telah terpompa tidak kembali masuk ke dalam lagi.

cara kerja jantung, kerja jantung, anatomi fisiologi jantung, Blog Keperawatan

Selanjutnya mengenai sistem sirkulasi darah jantung. Sirkulasi darah dalam jantung mempunyai 3 komponen yang penting. Dan ketiga komponen tersebut adalah :
  • Jantung itu sendiri yang mempunyai fungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh.
  • Pembuluh darah yang mempunyai fungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke dalam jantung sendiri.
  • Darah yang mempunyai fungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen dan nutrisi.
Selanjutnya adalah tentang cara kerja jantung dan juga siklus jantung. Jantung ketika bekerja secara berselang-seling berkontraksi untuk mengosongkan isi jantung dan juga berelaksasi dalam rangka mengisi darah kembali. Siklus jantung terdiri atas periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan juga periode diastol (relaksasi dan pengisian jantung). Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastol terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi (mekanisme listrik jantung) ke seluruh jantung. Sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi atau tahapan relaksasi dari otot jantung.

Jantung berfungsi sebagai pompa ganda. Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan melalui vena besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah yang masuk ke atrium kanan berasal dari jaringan tubuh, telah diambil O2-nya dan ditambahi dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium kanan melalui katup ke ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri pulmonalis ke paru. Dengan demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin oksigen ke sirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap O2 segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis.

Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke semus sistim tubuh kecuali paru. Jadi, sisi kiri jantung memompa darah yang kaya akan O2 ke dalam sirkulasi sistemik. Arteri besar yang membawa darah menjauhi ventrikel kiri adalah aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar dan mendarahi berbagai jaringan tubuh.

Sirkulasi sistemik kerja jantung memompa darah ke berbagai organ, yaitu ginjal, otot, otak, dan semuanya. Jadi darah yang keluar dari ventrikel kiri tersebar sehingga masing-masing bagian tubuh menerima darah segar. Darah arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan ke jaringan. Jaringan akan mengambil O2 dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan energi. Dalam prosesnya, sel-sel jaringan akan membentuk CO2 sebagai produk buangan atau produk sisa yang ditambahkan ke dalam darah. Darah yang sekarang kekurangan O2 dan mengandung CO2 berlebih akan kembali ke sisi kanan jantung. Selesailah satu siklus dan terus menerus berulang siklus yang sama setiap saat.

Kontraksi sel otot jantung untuk memompa darah dicetuskan oleh potensial aksi yang menyebar melalui membran-membran sel otot. Kerja jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri. Hal ini disebabkan karena kerja jantung memiliki mekanisme aliran listrik yang dicetuskannya sendiri guna berkontraksi atau memompa dan juga berelaksasi. Potensial aksi ini dicetuskan oleh nodus-nodus pacemaker yang terdapat di jantung dan dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan Ca++. Gangguan terhadap kadar elektrolit tersebut di dalam tubuh dapat mengganggu mekanisme aliran listrik jantung dan juga bisa menyebabkan disritmia pada gambaran EKG.

Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung ini akan menyebar ke jaringan di dalam sekitar jantung dan lantas dihantarkan melalui cairan-cairan tubuh. Sebagian kecil aktivitas listrik ini mencapai permukaan tubuh dan dapat dideteksi menggunakan alat khusus. Rekaman aliran listrik jantung disebut dengan elektrokardiogram atau EKG. EKG adalah rekaman mengenai aktivitas listrik di cairan tubuh yang dirangsang oleh aliran listrik jantung yang mencapai permukaan tubuh. Jadi EKG bukanlah rekaman langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya.

Demikian sahabat sedikit mengenai cara kerja jantung dan semoga hal mengenai cara kerja jantung ini bisa berguna serta juga memberikan manfaat.

Minggu, 27 Mei 2012

Komplikasi Diabetes dan Gagal Ginjal


Tanya:

Saya penderita diabetes. Dalam setahun ini rutin berobat dan diabetes saya sdh terkendali, akan tetapi ada masalah baru tentang penyakit saya sekarang. setahun yg lalu creatinin saya 2.05 lebih tinggi dari normal, setelah setahun berjalan pengobatan diabetes saya sekarang creatinin saya sudah 5,4 dan fungsi ginjal saya tinggal 12 % saya pernah merasa gejala mual,muntah, susah tidur, gatal seluruh tubuh, akan tetapi pada saat creatinin saya 3 s/d 3.6. sekarang setelah creatinin saya 5,4 dan fungsi ginjal tinggal 12 %, saya tidak merasakan dampak seperti di atas tadi.

Dokter sudah memvonis gagal ginjal. Apa yg terjadi dengan ginjal saya? Data lab terakhir tgl 03 juni 2010. Kimia Darah : Ureum 115*,kreatinin 5.4*,creatinin clearence 12*, vol urine 24 jam 1580,creatinin darah 5.4, creatinin urine 68. demikian hsl lab terakhir saya. yang jadi pertanyaan saya adalah sbb :

1. Apakah saya harus cuci darah mengingat fungsi ginjal tinggal 12 %?
2. Mengapa saya tdk merasakan dampak seperti mual,bengkak,sesak nafas dll padahal ginjal saya tinggal 12 % fungsinya.
Terimakasih atas solusinya, dok.

Jawab:



Pak Sisnugraha

Penyakit diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan tetapi bisa dikendalikan. Repotnya walaupun kita sudah mengendalikan kadar gula darah dengan baik, akan tetapi pada sebagian penyandang diabetes tetap punya peluang untuk mendapatkan komplikasi berupa stroke, penyakit Jantung Konroner, penyakit Ginjal kronis (dulu disebut Gagal ginjal) dan infeksi di kaki berupa luka yang tidak kunjung sembuh. Namun sebagian pasien diabetes yang lain tidak mendapatkan komplikasi tersebut.

Mengapa demikian, sekarang sedang diteltiti faktor apa yang berpengaruh terhadap variasi komplikasi tersebut, namanya polimorfisme gen. Ini benar-benar keberuntungan sehingga seperti pak Sisnugraha belum beruntung karena sudah berusaha melakukan pengontrolan gula darah secara teratur kok tetap saja mendapatkan komplikasi gtagal ginjal. Memang idealnya ketika setiap bulan periksa gula darah, perlu dibarengi juga pemeriksaan HbA1c setiap tiga bulan dan pemeriksaan fungsi ginjal setiap enam bulan (ureum creatinin).

Repotnya saat kita periksa gula darah tiap bulan yang hasilya normal sesungguhnya hanyalah mewakili keadaan gula darah satu dua hari saja. tapi gula darah satu minggu, dua minggu, atau 3 minggu yang lalu belum tentu normal. Nah dengan pemeriksaan HbA1c kita bisa mengetahui pengontrolan gula darah selama tiga bulan terakhir bagaimana sih? apakah terkontrol betul apa tidak bisa dilihat.
Sayangnya tidak setiap dokter menyarankan pemeriksaan HbA1c, disamping mahal (200 ribu rupiah) juga kadang pasien kurang berkenan, atau dokternya lupa.

Ginjal kita bisa berfungsi baik tanpa harus cuci darah kalau clearance nya > 20%. Namun bila kadar clearance sudah dibawah 20% seperti punya bapak sudah turun di angka 12% maka fungsi ginjal untuk mencuci kotoran sisa metabolisme tubuh sudah tidak bisa dilaksanakan secara baik. Jadi tubuh kita memerlukan bantuan alat yang disebut mesin pencuci darah untuk membantu membersihkan darah dari sisa metabolisme yang mestinya dibuang bersama urin kita.

Jika tidak dicuci darah maka akan muncul keluhan : mual, muntah, badan gatal di seluruh tubuh, lemah, tidak bertenaga dll.
Mengapa bapak sekarang tidak merasakan lagi keluhan itu, karena tubuh sudah berusahan melakukan kompensasi terhadap keluhan2 tersebut. Bagaimanapun juga, yang namanya kompensasi ada batasnya, jadi nanti keluhan itu akan muncul lagi kalau bapak tidak menjalani cuci darah, sementara kadar ureum kreatinin meningkat terus, dan kadar hb (hemoglobin) juga akan turun. Sebab salah satu fungsi ginjal adalah menghasilkan hormon eritropoetin yang berfungsi memudahkan pembuatan sel darah merah di sumsum tulang.

Jika hb turun tentu akan terasa lemas, tidak bertenaga, mudah sesak nafas (karena fungsi hb antara lain membawa oksigen ke seluruh tubuh).

Jadi mohon dipertimbangkan kembali untuk ikhlas menjalani cuci darah, supaya bapak merasa lebih nyaman dan berumur lebih panjang.
Kontrol ke dokter keluarga ya pak.
Semoga ada jalan keluar yang baik.

Insya Allah bapak tetap sehat bersama penyakit ginjal kronik dan diabetes mellitus.

Askep Demam Berdarah DHF

Askep Demam Berdarah DHF.Demam berdarah adalah penyakit disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit demam berdarah DHF ini yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan. Ini terlihat pada banyak penderita demam berdarah yang kulitnya timbul bercak-bercak merah sebagai ciri khas penyakit demam berdarah ini. Itu adalah pengertian demam berdarah yang ditinjau dari segi medisnya.

Nah seperti biasanya pada Blog Keperawatan kali ini akan sedikit share mengenai demam berdarah ini ditinjau dari segi keperawatannya yaitu tentang askep demam berdarah dan semoga pula askep demam berdarah ini akan bisa memberikan manfaat bagi kita semua.

Langsung saja sahabat menuju kepada topik utama dalam pembahasan askep demam berdarah ini. Dalam melaksanakan sebuah asuhan keperawatan tentunya dimulai dari sebuah pengkajian. Demikian pula dengan askep demam berdarah kita kali ini. Data yang kita ambil dalam sebuah pengkajian terdiri dari dua yaitu data subyektif yaitu data yang didapatkan dari keluhan pasien ataupun dari keluarga pasien. Dan satu lagi yaitu data obyektif yaitu data yang kita peroleh dari hasil pengamatan seorang perawat yang sedang melakukan pengkajian.

askep demam berdarah, askep DHF, Blog Keperawatan

Data Subyektif yang biasanya kita dapatkan pada saat melakukan pengkajian pada askep DHF ini adalah :
  • Demam / panas.
  • Lemah / kelemahan.
  • Mual, anorexia, sakit pada saat menelan.
  • Pegal-pegal pada seluruh tubuh.
  • Nyeri pada otot dan sendi.
  • Sakit kepala.
  • Konstipasi (sembelit).
Data Obyektif yang biasanya kita dapatkan pada saat melakukan pengkajian askep demam berdarah ini adalah :
  • Suhu tubuh tinggi, menggigil, wajah tampak kemerahan.
  • Mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor.
  • Tampak bintik merah pada kulit (petekia), uji torniquet (+), epistaksis, ekimosis, hematoma, hematemesis, melena.
  • Hiperemia pada tenggorokan.
  • Nyeri tekan pada epigastrik.
  • Pada palpasi teraba adanya pembesaran hati dan limpa.
Sedangkan pada pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium darah biasanya akan didapatkan hasil pemeriksaan seperti halnya :
  1. Trombositopenia.
  2. Hemoglobin meningkat > 20 %.
  3. Ig G dengue didapatkan dengan hasil positif.
  4. Hemokonsentrasi (hematokrit meningkat).
  5. Pada pemeriksaan kimia darah akan didapatkan hipoproteinemia, hiponatremia, hipokloremia.
  6. Waktu perdarahan memanjang.
  7. SGOT/SGPT mungkin meningkat.
  8. Asidosis metabolik.
  9. Ureum dan pH darah mungkin meningkat.
  10. Pada pemeriksaan urine dijumpai albuminuria ringan.
Setelah kita melakukan pengkajian dan didapatkan data-data seperti diatas, maka langkah selanjutnya dalam pembuatan asuhan keperawatan adalah membuat diagnosa keperawatan.
Diagnosa keperawatan yang timbul dalam askep DHF ini diantaranya yaitu :
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit (viremia).
Tujuan Yang diharapkan :
  • Suhu tubuh normal (36 – 370C).
  • Pasien bebas dari demam.
Intervensi Keperawatan :
  1. Observasi tanda-tanda vital (suhu, nadi, tensi, pernafasan) setiap 3 jam.
  2. Kaji saat timbulnya demam.
  3. Berikan kompres hangat.
  4. Anjurkan pasien untuk banyak minum sekitar 2,5 liter/24 jam.
  5. Kolaborasi medis dalam memberikan terapi cairan intravena dan obat-obatan sesuai program dokter.

2. Nyeri berhubungan dengan proses patologis penyakit.
Tujuan yang diharapkan :
  • Nyeri berkurang atau hilang.
  • Rasa nyaman pasien terpenuhi.
Intervensi Keperawatan :
  1. Kaji tingkat dan skala nyeri yang dialami pasien.
  2. Alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri.
  3. Berikan posisi yang nyaman, usahakan situasi ruangan yang tenang dan theraupetik.
  4. Kolaborasi medis pemberian obat-obatan analgetik.

3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia.
Tujuan yang diharapkan :
  • Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi.
  • Porsi makan pasien bisa dihabiskan.
Intervensi Keperawatan :
  1. Kaji keluhan mual, sakit menelan, dan muntah yang dialami pasien.
  2. Berikan makanan dalam porsi kecil dan dalam frekuensi yang sering.
  3. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti halnya bubur.
  4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap hari.
  5. Kolaborasi medis dalam pemberian obat-obatan antiemetik.

4. Kurangnya volume cairan tubuh berhubungan dengan peningkatan permeabilitas dinding plasma.
Tujuan yang diharapkan : Volume cairan terpenuhi.
Intervensi Keperawatan :
  1. Kaji tanda-tanda vital dan juga keadaan umum pasien.
  2. Anjurkan pasien untuk banyak minum.
  3. Catat intake dan output.
  4. Observasi tanda-tanda syock.
  5. Kolaborasi medis dalam pemberian cairan melalui Intra Vena (infus).

5. Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kondisi tubuh yang lemah.
Tujuan yang diharapkan :
  • Kebutuhan aktifitas sehari-hari pasien terpenuhi.
  • Pasien mampu mandiri setelah bebas demam.
Intervensi Keperawatan :
  1. Kaji keluhan pasien.
  2. Kaji hal-hal yang mampu atau yang tidak mampu dilakukan oleh pasien.
  3. Letakkan barang-barang di tempat yang mudah terjangkau oleh pasien.
  4. Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhan aktivitasnya sehari-hari sesuai tingkat keterbatasan pasien.
Demikian tadi sahabat sedikit mengenai askep demam berdarah dan semoga bisa memberikan manfaatnya. Dan tentunya hal pencegahan demam berdarah akan lebih baik daripada mengobatinya.

Sabtu, 26 Mei 2012

Rokok Memicu Pneumonia?


Tanya:

Dr.Muchlis, Aswrwb. Menurut dokter, adakah hubungan orangtua merokok dengan balita yang menderita pneumonia? Bisakah asap rokok menyebabkan seseorang (terutama bayi atau balita) menderita pneumonia? Bila bisa, bagaimana caranya? Apakah asap rokok merupakan salah satu faktor risiko pneumonia? Itu saja dok. Makasih. Waswrwb.

Jawab:



Seperti diketahui, Akibat negatif dari rokok, sudah mulai terasa pada waktu kita mulai menghisap rokok. Di dalam asap rokok, tembakau yang terbakar kurang sempurna akan menghasilkan CO (karbon mono oksida), tar dan nicotine.

Gas CO (Karbon Mono Oksida)
Gas CO berpengaruh negatif terhadap saluran napas dan pembuluh darah.
Karbon mono oksida lebih mudah terikat pada hemoglobin daripada oksigen. Oleh sebab itu, darah yang mengandung banyak gas CO, akan berkurang daya angkut oksigennya. Kita dapat meninggal dunia karena keracunan karbon mono oksida.
Meskipun demikian pada perokok tidak akan sampai terjadi keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh perokok pada akhirnya akan berpengaruh negatif pada saluran napas dan pembuluh darah.

Tar dan Asap Rokok
Tar dan asap rokok akan merangsang saluran napas, apabila tar tertimbun di saluran tersebut, maka akan menyebabkan Batuk dan sesak napas.Tar yang menempel di saluran napas dapat memudahkan timbulnya kanker saluran napas, lidah atau bibir.

Nikotin
Nikotin akan merangsang pengeluaran adrenalin yaitu hormon yang dihasilkan oleh anak ginjal yang menyebabkan peningkatan denyut Jantung.
Peningkatan hormon adrenalin akan meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol darah, yang pada akhirnya akan meningkatkan pula terjadinya serangan jantung

Apabila seorang bapak mempunyai kebiasaan merokok, maka orang serumah (termasuk bayi, balita, anak-anak dan orang tua) akan menjadi perokok pasif yang tanpa sadar memasukkan asap rokok ke dalam paru-paru.
Lama kelamaan, daya tahan tubuh mereka juga akan menurun. Akibatnya, apabila ada kuman penyebab pneumonia masuk ke paru-paru akan mudah terjadi Pneumonia pada orang serumah.

Demikian semoga bermanfaat.

Pencegahan Pengobatan Demam Berdarah

Pencegahan Pengobatan Penyakit Demam Berdarah.Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit demam berdarah ini menyebabkan menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan. Nah kali ini Blog Keperawatan akan mencoba share mengenai pencegahan pengobatan demam berdarah ini dan semoga artikel serta makalah pencegahan dan pengobatan demam berdarah yang sedikit ini bisa memberikan manfaat.

Sekarang kita memasuki bagaimana pencegahan demam berdarah ini. Seperti yang kita ketahui pada umumnya bahwasannya penyakit demam berdarah ini bila telah tiba musim penghujan maka angka kejadiannya semakin meningkat. Maka ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk melaksanakan pencegahan demam berdarah ini. Yang paling penting dalam pencegahan demam berdarah ini adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita.

Pencegahan demam berdarah, pengobatan demam berdarah, Blog Keperawatan

Pencegahan ini dilakukan dengan kita menghindari gigitan nyamuk aedes aegypti. Yang perlu kita ketahui adalah bahwasannya nyamuk jenis ini akan aktif pada waktu pagi hingga sore hari. Sehingga yang efektif adalah dengan menghindari gigitan pada waktu tersebut. Berbeda dengan jenis nyamuk lainnya yang aktif pada malam hari. Bila kita mengetahui bahwa ada daerah yang telah terjangkit penyakit demam berdarah ini maka kita menghindari daerah tersebut. Ada juga mencegah demam berdarah yang dengan metoda pengontrolan atau pengendalian vektornya dengan cara :
  1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang digalakkan pemerintah. Hal lainnya adalah dengan pengelolaan sampah padat dengan baik, dan perbaikan desain rumah.
  2. Pemeliharaan ikan pemakan jentik nyamuk misalnya ikan adu/ikan cupang pada tempat air kolam.
  3. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat hidup dan berkembang biaknya jentik nyamuk misalnya pada penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan sebagainya.
  4. Melakukan pengasapan / fogging. Dan biasanya dilaksanakan dengan petugas kesehatan dari dinas kesehatan atau puskesmas terdekat.
  5. Melakukan 3 M yaitu menguras, mengubur, menutup.
Selanjutnya adalah menginjak pada langkah selanjutnya setelah memberikan pencegahan demam berdarah yaitu dengan melakukan pengobatan demam berdarah ini. Pengobatan demam berdarah ini bila dalam tahap awal sebelum ke tempat pelayanan kesehatan yaitu dengan banyak minum dan juga minum obat penurun panas.

Bila dilakukan di tempat pelayanan kesehatan baik itu Rumah Sakit atau Puskesmas yang ada rawat inapnya biasanya diberikan pengobatan dengan :
  1. Pemberian cairan infus yang dilakukan untuk mencegah timbulnya dehidrasi dan juga hemokosentrasi yang berlebihan.
  2. Pemberian obat yang disesuaikan dengan gejala yang dirasakan pasien. Seperti misalnya antipiretik untuk menurunkan demam (parasetamol).
  3. Pemberian garam elektrolit (oralit) bila pasien mengeluh diare.
  4. Pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder yang bisa ditimbulkan oleh demam berdarah ini.
  5. Pemberian transfusi trombosit sesuai indikasi bila kadar trombositnya turun sekali.
  6. Bedrest total (istirahat penuh) selama perawatan dan fase demam berdarah.
Demikian tadi sahabat sedikit mengenai pencegahah pengobatan demam berdarah dan semoga juga bisa memberikan manfaat.

Jumat, 25 Mei 2012

Kenapa Detak Jantung Tak Beraturan?


Tanya:

Saya ingin bertanya, mengapa denyut jantung isteri saya tidak beraturan? Saya sudah periksakan ke dokter spesialis jantung, dokter spesialis jantung mengatakan tidak apa-apa, bukan penyakit jantung. Apa sebenarnya penyakit tersebut? O, iya…sebagai tambahan isteri saya berusia 42 tahun. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Sukses selalu untuk Dokter.

Peter Lie

Jawab:



Jantung kita merupakan organ vital yang tidak mengenal lelah. Jantung selalu berdenyut setiap menit sekitar 60-80 kali tanpa berhenti sedetikpun. Fungsi jantung memompa darah ke seluruh tubuh sesuai kebutuhan metabolisme. Apabila metabolisme meningkat (saat demam, bekerja keras, berolah raga, cemas, kurang tidur) maka denyut jantung secara otomatis akan meningkat frekuensi per menitnya.

Pada beberapa orang, irama jantung kadangkala tidak normal. Ada denyutan ekstra, yang di sebut Ventrikel Extra Sistole (VES). Ini bisa merupakan variasi normal yang dibutuhkan oleh tubuh untuk memompa darah di luar kebutuhan dasar.

Apabila didengarkan dengan stetoskop bisa diketahui adanya denyutan tidak teratur yang di luar kebiasaan. Jika direkam dengan elektrokardiografi (EKG) bisa tampak jelas adanya irama yang di luar kebiasaan. Irama jantung yang tidak teratur tetapi berjalan secara teratur ini bukanlah suatu penyakit, akan tetapi merupakan variasi normal dari jantung.

Jelaslah hal ini bukanlah suatu kelainan yang perlu dikhawatirkan, terutama kalau fungsi jantung dalam memompa darah tetap berjalan sesuai kebutuhan. Jadi, tidak perlu dicemaskan.

Penyakit Demam Berdarah DHF

Penyakit Demam Berdarah DHF. Demam Berdarah adalah penyakit disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit demam berdarah DHF ini yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan. Ini terlihat pada banyak penderita demam berdarah yang kulitnya timbul bercak-bercak merah sebagai ciri khas penyakit demam berdarah ini.

Untuk saat ini pengobatan yang dilakukan untuk masalah virus pun belum diketahui secara pasti. Hanya memberikan pengobatan sesuai dengan gejala yang ditimbulkan. Misalnya demam diberikan antipiretik (penurun panas). Tetapi yang kita ketahui bahwa daya tahan tubuh yang kuat menjadi benteng terhadap segala serangan jenis virus. Dengan adanya daya tahan tubuh yang kuat bisa menjadi benteng pertama terhadap serangan virus.

penyakit demam berdarah, Blog Keperawatan

Gejala penyakit demam berdarah yang tampak akibat infeksi virus dengue biasanya muncul setelah masa inkubasi ( masa dimana virus berkembang hingga menimbulkan gejala ) dan terjadi dalam kurun waktu 3 - 8 hari setelah virus masuk ke dalam tubuh. Penyakit demam berdarah ini atau yang disebut dengan Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau disebut juga dengan penyakit demam berdarah dengue DBD ini.

Jika sistem pertahanan tubuh dapat mengatasi virus, maka gejala yang tampak bisa ringan dan juga bisa menyebabkan beberapa gejala. Dan diantara beberapa tanda dan gejala penyakit demam berdarah sebagai berikut :
  1. Demam tinggi yang timbul mendadak dengan suhu diatas 38 derajat C, selama 2 sampai dengan 7 hari.
  2. Demam tidak dapat teratasi meskipun telah mendapatkan pemberian obat penurun panas.
  3. Mual, muntah, sehingga menyebabkan nafsu makan minum berkurang.
  4. Pada pemeriksaan dengan melakukan uji test torniquet, akan terlihat adanya jentik (puspura) perdarahan.
  5. Pada tingkat lanjut ditemukan adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), timbulnya mimisan (epitaksis), Buang air besar kotoran (faeces) berupa lendir bercampur darah (melena), dan lain-lainnya.
  6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) pada hari ke 3 - 7 akan didapatkan terjadinya penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 (trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (hemokonsentrasi).
  7. Nyeri sendi, sendi otot ( pegal-pegal ).
  8. Terjadi pembesaran hati (hepatomegali)
  9. Nyeri kepala, pusing.
  10. Rasa panas di belakang bola mata.
  11. Wajah kemerahan.
  12. Nyeri perut.
Demikian sahabat yang sedikit mengenai penyakit demam berdarah dan nantinya pada postingan berikutnya kita akan mencoba share mengenai bagaimana pencegahan dan pengobatan demam berdarah ini. Semoga bermanfaat sahabat semuanya.

Kamis, 24 Mei 2012

Mengingat Istiqamah dari IGD Bedah

Siapa yang akan menyangka, ibu berusia 50 tahunan ini tertabrak mobil saat akan menyebrang jalan, dan terseret dikolong mobil itu sampai sejauh 5 meter. Hilang kesadaran, cedera kepala berat, multiple fracture, dan spinal cord injury. Mungkin memang masih bisa diselamatkan, namun komplikasi lumpuh bisa jadi ancaman akibat cedera pada tulang belakang nya ini.

Juga siapa yang akan mengira, seorang bapak selepas mencari kayu bakar ini juga terhantam truk saat menyebrang jalan. Hilang kesadaran, cedera kepala berat, dan patah tulang panggul. Patah tulang panggul ini bisa mengakibatkan pendarahan dalam, kehilangan sekitar 2 sampai 3 liter darah dari total 5 liter darah yang mengalir di tubuhnya.

Seorang bapak usia 40 tahunan ini juga tak akan mengira, di siang bolong kepalanya dihantam batu oleh orang tak dikenal. Luka di kepala jelas jadi keluhan, lebih dari itu, multiple open fracture depressed pada tulang tengkorak nya menjadikan nya harus masuk ruang operasi untuk dilakukan pembedahan dan perbaikan pada tulang tengkorak nya.

Satu keluarga lain pun tak pernah mengira akan musibah yang di deritanya. Rumah nya yang beratap bambu ini habis terbakar akibat terjatuhnya lilin disaat terjadinya pemadaman listrik pada malam hari. Sayangnya tak hanya rumah yang terbakar, penghuni rumah pun ikut terbakar. Seorang ibu dan seorang anak yang coba ia selamatkan mengalami luka bakar hebat. Lebih dari 50 % tubuhnya habis terbakar, mulai dari kepala, muka, badan hingga tangan dan kaki mereka.

Seorang pekerja pun tak pernah mengira akan kecelakaan kerja yang ia alami. Jari manis nya tertimpa tabung oksigen besar saat ia hendak memindahkan tabung oksigen tersebut bersama rekan nya. Alhasil, jari manis tersebut remuk, habis. Ia harus kehilangan jari manis nya.

Seorang bapak 30 tahunan ini pun tak pernah mengira akan sebuah kejadian di malam itu, ketika ia membawa sepeda motor, melaju dengan kecepatan rendah saat melewati perlintasan kereta api. Disana, tiba-tiba seorang tak dikenal menghampiri, mengalungkan pisau pada lehernya, lalu menusuk bapak tersebut di beberapa bagian tubuhnya.

Atau seorang remaja yang juga tak pernah mengira bahwa ia akan terjatuh dari sepeda motor nya. Pengalaman nya bertahun-tahun membawa sepeda motor tak jadi jaminan bahwa ia tak akan pernah jatuh. Sekali nya jatuh, mengakibatkan kondisi parah pada remaja itu. Cedera kepala sedang, patah tulang hidung, dan robek nya bibir bagian atas, juga hidung nya. Bahkan kulit hidung nya sudah terlepas entah kemana saat ia terjatuh, ditambah lagi luka-luka di sekujur tubuh nya.

Itu hanya sekelumit kecil cerita dari pasien-pasien yang aku hadapi saat sedang dinas jaga di instalasi gawat darurat bedah sebuah rumah sakit. Banyak kejadian yang kita semua tak pernah mengira atau bahkan sekedar menduga sebelumnya, tentang musibah, ujian, yang bisa kapan saja dan menimpa siapa saja pada setiap makhluk Nya yang hidup di muka bumi ini.

Terkadang sesuatu yang berharga baru kita sadari setelah kita kehilangan, tentang kesehatan, kesadaran, penglihatan, badan, tangan, kaki, hidung, jari tangan, atau bahkan rasa yang kita miliki. Beryukur, jangan sampai kita lalai dan baru tersadar bahwa begitu banyak nikmat yang Allah berikan setelah kita kehilangan. Gunakan apa yang Ia berikan untuk kebaikan.

Allah dengan mudah mencabut sebagimana Ia begitu mudah memberi. Semua yang terjadi di setiap putaran hidup adalah kehendak Nya. Maka bersyukurlah, niscaya Allah tambahkan nikmat bagi setiap kita.

“Barangiapa mensyukuri nikmat-Ku, maka akan Ku tambahkan nikmat baginya. Dan barangsiapa kufur terhadap nikmatKu, sesungguhnya adzab-Ku amat pedih.” (Q.S. Ibrahim : 7)

Rahasia Allah bukan saja bicara tentang jodoh seperti yang ramai dibicarakan orang. Rahasia Allah juga tentang nikmat, musibah, berbagai ujian, hingga kematian. Semua kejadian adalah rahasia Nya, semua ada pada kehendak Nya. Tentang waktu, tak ada satupun yang tahu, bahkan mampu memprediksikan nya. Disinilah hakikatnya setiap kita harus totalitas dalam berjuang, harus menghadirkan syukur dan sabar dalam setiap kejadian, dan istiqamah jadi satu hal yang senantiasa membersamai keduanya.

Berbicara tentang musibah dan kematian, sudah siapkah setiap kita menghadapi nya sebagimana kita menghadapi nikmat yang Allah berikan? Apa yang terjadi jika cuplikan kisah diawal terjadi pada diri kita, ataupun keluarga kita, terlebih jika kisahnya berujung pada kematian??

Setiap kita pasti pernah melakukan kemaksiatan dan kesalahan, padahal kita tidak tahu kapankah nyawa kita dicabut. Tidak ada yang pernah tahu, sampai dibatas usia mana kita hidup.

Allah swt berfirman: “ Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Luqman: 34)

Oleh karena itu hendaklah kita berhati-hati jangan sampai nyawa kita dicabut saat kita sedang berlumur keburukan. Hendaklah kita segera bertaubat memohon ampunan kepada Allah swt, mengganti segala kemaksiatan ini dengan ibadah-ibadah yang diperintahkan oleh Allah, hingga kita meraih satu kemenangan husnul khatimah (akhir yang baik).

Ada harga yang harus dibayar untuk setiap pencapaian, begitupun untuk meraih kemenangan husnul khatimah, harus istiqamah dalam kebaikan. Istiqamah, pelaksanaan nya memang tak semudah ketika kita ucapkan. Namun, begitulah fitrah nya. Sebagaimana segala puncak prestasi harus teruji, begitupun menjadi ahli surga harus terbukti di dalam keistiqamahan hidup dalam menjalankan kebaikan. Sulit memang,namun ada beberapa hal yang menjadikan setiap kita mampu mempertahankan keistiqamahan dalam hidup, bahkan mampu meningkatkan kualitasnya.

Merasa diri selalu diawasi

Hadirkan perasaan akan kontrol ilahiah dan kedekatan diri kepada Allah. Hal ini diimplementasikan dengan mentaati seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan-Nya, serta memiliki rasa malu dan takut, apabila menjalankan hidup tidak sesuai dengan syariat-Nya.

“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (al-Hadiid (57) : 4)

Rasulullah saw. bersabda-ketika ditanya tentang ihsan, “Kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, dan apabila kamu tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihat kamu.” (HR al-Bukhari)

Memiliki janji atau komitmen

Sadari benar dan hadirkan tekad dalam diri bahwa setiap kita memiliki komitmen dan janji untuk senantiasa berbenah, memperbaiki diri. Memiliki janji dengan manusia saja harus ditepati, bagaimana ketika kita berjanji dengan Tuhan kita bukan??

“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.” (an-Nahl (16) : 91)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (al-Anfaal (8) : 27)

Evaluasi diri

Evaluasi diri, baik sebelum maupun sesudah melakukan perbuatan perlu dilakukan. Evaluasi diri menjadi salah satu jalan agar hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (al-Hasyr (59) : 18)

“Orang yang cerdas (kuat) adalah orang yang menghisab dirinya dan beramal untuk hari kematiannya. Adapun orang yang lemah adalah orang yang mengekor pada hawa nafsu dan berangan-angan pada Allah.” (HR. Ahmad)

Umar bin Khattab ra berkata, “Hisablah dirimu sebelum dihisab, dan timbanglah amalmu sebelum ditimbang ….”

Mari kita biasakan, menyediakan waktu setiap harinya, beberapa menit sebelum tidur, untuk mengevaluasi diri. Merefleksikan diri atas apa yang diperbuat seharian, memohon ampun atas mudharat yang dilakukan dari setiap perbuatan kita, dan mendoakan orang-orang yang mungkin hati nya tersakiti karena tingkah laku kita.

Memberi sanksi atas kelalaian

Menghadirkan efek jera dari setiap kelalaian yang kita perbuat. Belajar dari para sahabat Rasul, aku pernah mendengar sebuah riwayat bahwa Umar bin Khathab ra pergi ke kebunnya. Ketika ia pulang, maka didapatinya orang-orang sudah selesai melaksanakan Shalat Ashar. Maka beliau berkata, “Aku pergi hanya untuk sebuah kebun, aku pulang orang-orang sudah shalat Ashar! Kini, aku menjadikan kebunku sedekah untuk orang-orang miskin”. Juga cerita tentang Abu Thalhah. Ketika Abu Thalhah sedang shalat, di depannya lewat seekor burung, lalu beliau pun melihatnya dan lalai dari shalatnya sehingga lupa sudah berapa rakaat beliau shalat. Karena kejadian tersebut, beliau mensedekahkan kebunnya untuk kepentingan orang-orang miskin, sebagai sanksi atas kelalaian dan ketidak khusyuannya.

Kadar kelalaian kita tentunya berbeda dengan para sahabat Rasul, begitupun kadar kemampuan kita dalam memberikan iqab (sanksi) terhadap kelalaian kita tersebut. Saat kita memberikan sanksi terhadap diri tentulah harus sesuai kapasitas nya masing-masing, dan sanksi yang diberikan pun tentunya bukan yang mendzalimi diri dan ada manfaat nya baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Totalitas

Totalitas, sungguh-sungguh, optimalisasi dalam beribadah dan mengimplementasikan seluruh nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan adalah keharusan. Totalitas, suatu keikhlasan yang mendalam akan seni peran yang sedang dan harus dijalani, keterlibatan yang penuh, hati yang tanpa batas untuk menyelesaikannya, tanpa pamrih, tanpa mengharapkan prasyarat apapun. Totalitas, pengabdian akan karya, bukan permintaan atas sesuatu hasil atau upah.

Totalitas membidani lahirnya konsistensi,tidak bersifat temporer, melainkan konsisten akan tujuan yang kita miliki, menjaga semangat, dan niat baik agar senantiasa konstan. Totalitas juga berbuah fokus, harus berpusat pada satu tujuan. konsekuensi lain dari totalitas ialah pengorbanan, kesadaran bahwa beberapa hal yang tidak lebih penting dan atau menjadi penghambat dari tujuan utama yang ingin dicapai haruslah dikorbankan. Skala prioritas menjadi sebuah tolak ukur yang sangat penting, karena seringkali terjadi pertentangan antara kebutuhan dan keinginan. Berbicara totalitas juga bicara tentang harmonisasi, harmonisasi dengan orang-orang di sekitar kita, karena sering kali totalitas kita akan suatu hal menjauhkan kita dengan beberapa orang di sekitar kita, atau tak jarang pula keputusan untuk memiliki totalitas dalam kehidupan mengakibatkan pertentangan dengan orang-orang.

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara kaffah, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah syetan. Sungguh ia musuh yang nyata bagimu" (Q.S. Al Baqarah ayat 208)

Kaffah mempunyai arti keseluruhan atau totalitas. Islam adalah nafas setiap perbuatan dan kehidupan seorang muslim. Oleh karena itu, ayat di atas memiliki maksud: dalam setiap perbuatan, lakukanlah secara totalitas.

”Sesungguhnya Allah mencintai salah seorang dari kamu jika mengerjakan sesuatu dikerjakan dengan itqan (sungguh-sungguh).” (HR. Ath-Thabrani, Al-Haitsami dan As-Suyuthi).

Menjadikan diri ini istiqamah dalam kebaikan, tentunya harus diwarnai dengan kesungguhan, optimalisasi, totalitas.

Istiqamah, adalah kata kunci meraih kemenangan. Selama setiap kita istiqamah dalam kebaikan, ketika kelak Allah tutup usia kita di episode waktu manapun, kita akan meninggal dengan akhir yang baik (husnul khatimah). Namun, saat kita thughyan (menyimpangan atau melampaui batas), lawan dari istiqamah, saat Allah tutup usia kita disaat iman kita sedang kumuh, atau sedang berlaku maksiat, maka suul khatimah (akhir yang buruk) yang akan kita dapati.

Semoga Allah SWT menjadikan kita semua hamba-hamba-Nya yang senantiasa istiqamah, menjadi model-model muslim ideal yang dijanjikan surga-Nya kelak. Amin.

Kenapa Saya Suka Mengantuk?


Tanya:

Dok, mau tanya ngapa setiap pagi dalam kegiatan belajar di kelas saya selalu merasakan ngantuk. Walaupun kadang abis olahraga tapi masih tetep ngantuk,,dan kadang saya orangnya mudah capek. Apakah saya terkena anemia ya dok? Mohon hubungkan dengan karakterku yang melankolis sekali,bagaimana dunia kesehatan menjawab hal ini?

Jawab:



Mudah ngantuk di pagi hari bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: tidur yang kemalaman (di atas jam 24). Harap diingat, ketika waktu menunjuk pukul 24 maka organ hati kita langsung melakukan metabolisme asam laktat (zat kelelahan yang ada di aliran darah) untuk diubah menjadi tenaga kembali. Proses tersebut berlangsung selama dua jam (antara jam 24 sd 02 pagi). Kalau pada jam tersebut kita belum juga tidur, maka proses perubahan zat kelelahan menjadi zat sumber tenaga akan tidak berjalan dengan baik. Akibatnya, di pagi hari kita seperti mengantuk, dan tidak segar.

Oleh sebab itu, hindarilah tidur di atas jam 24 untuk memberikan kesempatan kepada organ hati kita melakukan tugas metabolisme merubah asam laktat (zat kelelahan) menjadi salah satu sumber tenaga tubuh kita.

Kantuk di pagi hari juga bisa disebabkan karena kadar hemoglobin (Hb) kita rendah akibat anemia (Hb < 10). Fungsi hemoglobin antara lain menjadi pembawa oksigen ke seluruh tubuh. Apabila kadar hemoglobin kita rendah (akibat anemia) maka semua organ tubuh akan kekurangan oksigen yang ditandai dengan : mudah mengantuk, mudah lelah, lemah, lesu, letih, tak bertenaga, konsentrasi terganggu, dan produktifitas kerja menurun. Juga ujung jari terasa kesemutan, mudah sesak nafas, serta kesulitan buang air besar.
Anemia hanya bisa diketahui dengan pasti apabila kita melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin. Jadi sempatkanlah untuk ke laboratorium. Apabila kadar Hb < 7 g/dl maka harus dikoreksi dengan transfusi darah.
Penyebab lain kantuk adalah karena kekurangan kalori yang masuk ke tubuh kita. Hal ini terjadi kalau pekerjaan kita (aktifitas kita) cukup banyak akan tetapi masukan makanan kurang (malas makan, tidak sempat), maka cadangan kalori tubuh akan kurang. Akibatnya tubuh akan protes dalam bentuk mudah kantuk.

Dengan demikian, sempatkanlah makan sesibuk apapun kita. Tapi jangan berlebihan. Jadi makanlah ketika lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Karena kekenyangan juga dapat memudahkan munculnya kantuk. Kelaparan juga memudahkan mengantuk.
Adakah kaitan sifat (karakter) melankolis sekali dengan keadaan kesehatan tubuh, mohon maaf saya tidak bisa menjelaskan hal tersebut karena keterbatasan kepustakaan.

Semoga bermanfaat.

Askep Malaria

Askep Malaria. Malaria adalah suatu infeksi pada bagian dari sel darah yaitu infeksi pada sel darah merah. Penyakit malaria ini ditularkan oleh nyamuk yang membawa parasit yang menyebabkan malaria. Penyakit Malaria adalah salah satu dari jenis penyakit menular dan disebabkan oleh parasit ( plasmodium ) yang ditularkan oleh nyamuk malaria ( Anopheles ) dan menginfeksi sel-sel darah merah. Itu adalah pengertian malaria menurut tinjauan dari sisi medis. Kali ini seperti biasanya blog Keperawatan akan mencoba share mengenai askep malaria ini yang tentunya ditinjau dari segi bidang keperawatan dan semoga askep malaria ini dapat memberikan manfaat.

askep malaria, Blog Keperawatan

Langsung saja sahabat kedalam topik pembahasan ini yaitu askep malaria.Tentunya hal pertama yang diulas dalam sebuah asuhan keperawatan adalah pengkajian. Berikut adalah beberapa pengkajian yang dilakukan dalam melaksanakan askep malaria ini.
1. Aktifitas / Istirahat.
Gejala yang dikaji : Kelemahan, keletihan, malaise umum.
Tanda yang didapatkan : Kelemahan otot, takikardia (nadi <100X/menit), penurunan kekuatan.
 2. Sirkulasi. Tanda yang didapatkan dalam sistem sirkulasi ini diantaranya yaitu tekanan darah bisa normal atau turun, denyut perifer kuat dan cepat(pada fase demam), kulit terasa hangat, diuresis (diaphoresis ) karena vasodilatasi pembuluh darah perifer, hipovolemia, penurunan aliran darah, pucat dan juga lembab (karena vasokontriksi).
3. Eliminasi.
Gejala yang dikaji : Penurunan haluaran urine dan juga bisa terjadi diare atau konstipasi.
yang didapatkan : Adanya distensi abdomen.
4. Makanan serta cairan.
Gejala yang dikaji : Mual, muntah, anoreksia.
Tanda yang didapatkan : Penurunan berat badan, penurunan lemak subkutan, dan penurunan masa otot, penurunan haluaran urine, konsentrasi urine.
5. Neuro sensori.
yang dikaji : Pusing, sakit kepala, pingsan.
Tanda yang didapatkan : Cemas, gelisah, kacau mental, disorientasi, ketakutan. Bisa terjadi delirium / koma.
6. Pernafasan.
Gejala yang dikaji : Takipnoe dengan penurunan kedalaman pernafasan.
Tanda yang didapatkan : Nafas pendek disaat intirahat dan juga aktifitas.

Selanjutnya setelah melakukan pengkajian pada askep malaria di atas, langkah selanjutnya adalah dengan menentukan diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan pada pasien dengan malaria berdasarkan dari tanda dan gejala yang timbul dapat diuraikan seperti dibawah ini (Doengoes, Moorhouse dan Geissler, 1999).

Diagnosa keperawatan asuhan keperawatan malaria ini diantaranya yaitu :
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan makanan yang tidak adekuat, anorexia, mual / muntah.
Intervensi Keperawatan :
  • Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai. Observasi dan catat masukan makanan klien. Rasional tindakan ini yaitu mengawasi masukan kalori atau kualitas kekeurangan konsumsi makanan.
  • Berikan makan sedikit dan makanan tambahan kecil yang tepat. Rasional tindakan ini yaitu dilatasi gaster dapat terjadi bila pemberian makan terlalu cepat setelah periode anoreksia.
  • Pertahankan jadwal penimbangan berat badan secara teratur. Rasional tindakan ini yaitu mengawasi penurunan berat badan atau efektifitas intervensi pemberian nutrisi.
  • Diskusikan yang disukai klien dan masukan dalam diet murni. Rasional tindakan ini ysitu dapat meningkatkan masukan, meningkatkan rasa berpartisipasi / kontrol diet.
  • Observasi dan catat kejadian mual / muntah, dan gejala lain yang berhubungan. Rasional tindakan ini yaitu gejala Gastro Intestinal dapat menunjukan efek anemia (hipoksia) pada organ.
  • Kolaborasi untuk melakukan rujukan ke ahli gizi. Rasional tindakan ini yaitu perlu bantuan dalam perencanaan diet yang memenuhi kebutuhan nutrisi klien.

2. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan penurunan sistem tubuh (pertahanan utama tidak adekuat), prosedur invasif.
Intervensi Keperawatan :
  • Pantau terhadap kecenderungan peningkatan suhu tubuh. Rasional tindakan ini yaitu bahwa demam disebabkan oleh efek endoktoksin pada hipotalamus dan hipotermia adalah tanda-tanda penting yang merefleksikan perkembangan status syok / penurunan perfusi jaringan.
  • Amati adanya menggigil dan diaforesis. Rasional tindakan ini yaitu menggigil sering kali mendahului memuncaknya suhu yang terjadi pada infeksi umum.
  • Memantau tanda - tanda penyimpangan kondisi / kegagalan untuk memperbaiki selama masa terapi. Rasional tindakan ini adalah dapat menunjukkan ketidak tepatan terapi antibiotik atau pertumbuhan dari organisme.
  • Berikan obat anti infeksi sesuai petunjuk. Rasional tindakan ini yaitu dapat membasmi / memberikan imunitas sementara untuk infeksi umum.
  • Dapatkan sample darah. Rasional tindakan ini yaitu untuk identifikasi terhadap penyebab jenis infeksi penyakit malaria.

3. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme dehirasi efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.
Intervensi Keperawatan :
  • Pantau suhu pasien (derajat dan pola), perhatikan menggigil. Rasional tindakan ini yaitu hipertermi menunjukan proses penyakit infeksi akut. Pola demam menunjukkan diagnosis penyakit malaria.
  • Pantau suhu lingkungan. Rasional tindakan ini yaitu suhu ruangan / jumlah selimut harus diubah untuk mempertahankan suhu yang mendekati normal.
  • Berikan kompres mandi hangat, hindari penggunaan alkohol. Rasional tndakan ini yaitu dapat membantu mengurangi demam, penggunaan es / alkohol mungkin menyebabkan kedinginan. Selain itu alkohol dapat juga mennyebabkan mengeringkan kulit.
  • Berikan obat antipiretik. Rasional tindakan ini yaitu digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hipotalamus.
  • Berikan selimut pendingin. Rasional tindakan ini yaitu selimut ini digunakan untuk mengurangi demam dengan hipertermi.

4. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang di perlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrient dalam tubuh.
Intervensi Keperawatan :
  • Pertahankan tirah baring bantu dengan aktivitas perawatan. Rasional tindakan ini adalah menurunkan beban kerja miokard dan konsumsi oksigen, memaksimalkan efektifitas dari perfusi jaringan.
  • Pantau terhadap kecenderungan tekanan darah, mencatat perkembangan hipotensi dan perubahan pada tekanan nadi. Rasional tindakan ini adalah bahwa hipotensi akan berkembang bersamaan dengan kuman yang menyerang darah.
  • Perhatikan kualitas, kekuatan dari denyut perifer. Rasional tindakan ini adalah bahwa pada ada awal nadi cepat kuat karena peningkatan curah jantung, nadi dapat lemah atau lambat karena hipotensi yang terus menerus, penurunan curah jantung dan vaso kontriksi perifer.
  • Kaji frukuensi pernafasan kedalaman dan kualitas. Perhatikan dispnea berat. Rasional tindakan ini adalah peningkatan pernafasan terjadi sebagai respon terhadap efek-efek langsung dari kuman pada pusat pernafasan. Pernafasan menjadi dangkal bila terjadi insufisiensi pernafasan, menimbulkan resiko kegagalan pernafasan akut.
  • Berikan cairan parenteral. Rasional tindakan ini adalah untuk mempertahankan perfusi jaringan, sejumlah besar cairan mungkin dibutuhkan untuk mendukung volume sirkulasi.

5. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya pemajanan / mengingat kesalahan interprestasi informasi, keterbatasan kognitif.
Intervensi Keperawatan :
  • Tinjau proses penyakit dan harapan masa depan. Rasional tindakan ini adalah bahwa memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan.
  • Berikan informasi mengenai pemberian obat- obatan, interaksi obat, efek samping dan ketaatan terhadap program. Rasional tindakan ini adalah meningkatkan pemahaman dan meningkatkan kerja sama dalam penyembuhan dan mengurangi kambuhnya komplikasi.
  • Diskusikan kebutuhan untuk pemasukan nutrisional yang tepat dan seimbang. Rasional tindakan ini adalah bahwa perlu untuk penyembuhan optimal dan kesejahteraan umum.
  • Dorong periode istirahat dan aktivitas yang terjadwal. Rasional tindakan ini adalah bahwa mencegah pemenatan, penghematan energi dan meningkatkan penyembuhan.
  • Tinjau perlunya kesehatan pribadi dan kebersihan lingkungan. Rasional tindakan ini adalah membantu mengontrol pemajanan lingkungan dengan mengurangi jumlah penyebab penyakit yang ada.
  • Identifikasi tanda dan gejala yang membutuhkan evaluasi medis. Rasional tindakan ini adalah pengenalan dini dari perkembangan / kambuhnya infeksi.
  • Tekankan pentingnya pengobatan antibiotik sesuai kebutuhan. Rasional tindakan ini adalah penggunaan terhadap pencegahan terhadap infeksi.
Demikian tadi sahabat mengenai asuhan keperawatan malaria ini dan semoga bisa memberikan manfaat.