Jumat, 18 Mei 2012

Bagaimana Solusi Terbaik untuk Pembesaran Jantung?


Tanya:

Selamat pagi dok, perlu diketahui saya ini sedang mengikuti tes untuk bekerja di Malaysia, dan perlu mengikuti medical check up (MCU). Hasilnya: golongan darah AB, tekanan darah rendah, BB/TB:78Kg/167cm, pada tes terdahulu, hasil MCU saya semua negatif, hanya saja pada X-ray pertama saya didiagnosa memiliki flex paru, kemudian X-ray kedua didiagnosa kardiomegali. Kedua hasil X-ray ini membuat saya berpikir untuk mengurungkan niat saya bekerja, karena memiliki kardiomegali (pembesaran jantung).

Apa mungkin ini ada hubungannya dengan paru dan kondisi jantung saya? Bisakah dokter menjelaskan apa kemungkinan itu ada?

Saya sempat merasa khawatir karena kedua orang tua saya telah meninggal karena ada masalah dengan jantung. Ibu meninggal karena penyakit jantung rematik dan kanker rahim. Ayah meninggal karena komplikasi jantung dengan batu ginjal. Kedua hal ini merisaukan saya, mungkinkan menurun pada saya (bawaan) dan karena saya sedang mengikuti tes TKI saya menjadi sedikit khawatir dengan diagnosa saya itu.

Saya sangat mengharapkan solusi dokter, kegiatan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk saya, dan amankah bila saya ingin menurunkan berat badan? Perlu diketahui pula, saya memang kalau bernapas agak sedikit sesak dan pendek-pendek, bila melakukan kegiatan fisik yang agak berat suka terengah-engah dan capek. Terkadang saya juga suka merasa demam, dada agak pegal. Apa ini juga mengindikasikan pembesaran jantung?

vdziera@*****.com

Jawab:



Jantung kita merupakan salah satu organ tubuh yang luar biasa. Setiap saat berdenyut untuk memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh tanpa berhenti sedetikpun sejak bayi di dalam kandungan sampai kita meninggal dunia.

Dalam keadaan normal, jantung mampu memenuhi kebutuhan tubuh untuk menjalankan metabolisme secara wajar. Akan tetapi pada keadaan dimana metabolisme meningkat seperti: pada waktu kita sedang bekerja keras, berolahraga yang memeras keringat, pada penyakit hipertiroid (gondok), beraktifitas yang melebihi kebiasaan, maka jantung akan melakukan kompensasi dengan meningkatkan frekuensi denyut jantung. Selanjutnya apabila metabolisme tubuh kembali normal, maka jantung pun akan kembali ke keadaan normal.

Namun, kompensasi yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan jantung mengalami dekompensasi jantung (dekompensasi kordis). Gejala dari jantung yang mengalami dekompensasi jantung (sering disebut juga sebagai payah jantung) adalah nafas menggeh-menggeh (sesak nafas), baru beraktifitas yang meningkat sedikit sudah sesak nafas, berdebar-debar, nyeri dada, mual, perut kembung, dan kedua tungkai menjadi bengkak, atau perut membuncit karena ada penumpukan cairan di rongga perut akibat aliran darah yang kembali ke jantung tidak mampu diterima jantung secara sempurna.

Jantung yang mengalami dekompensasi akan membesarkan diri (bilik jantung yang sebelah kiri, yang biasa untuk memompa darah ke seluruh tubuh) akan membesar, sehingga terjadilah pembesaran jantung kiri (hipertrofi ventrikel kiri, atau kardiomegali).

Pada pasien dengan sakit paru kronis (yang berlangsung lama) seperti TBC, PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronik) pada sebagian pasien akan mengalami pembesaran jantung kanan (hipertrofi ventrikel kanan, pembesaran bilik kanan). Pasien dengan hipertensi yang berlangsung lama, juga akan menyebabkan pembesaran jantung kiri (hipertrofi ventrikel kiri).

Pasien dengan kegemukan juga mempermudah terjadinya pembesaran jantung, karena jantung harus memompa darah ke seluruh permukaan tubuh yang luas (akibat kegemukan).

Pembesaran jantung dapat dilihat dengan pemberiksaan elektrokardiografi (EKG=rekaman jantung) dan foto rontgen dada.

Jantung yang sudah terlanjur mengalami pembesaran seringkali tidak dapat mengecil kembali mendekati normal, walaupun beban jantung sudah dikurangi.

Oleh sebab itu, langkah yang tepat untuk mengatasi pembesaran jantung yang sudah terjadi adalah:

1. Batasi aktifitas yang melelahkan jantung: jangan bekerja terlalu lelah, jangan menforsir diri, olahraga teratrur dan terukur.

2. Bila kegemukan, harus mengurangi berat badan dengan jalan antara lain: kurangi konsumsi karbohidrat, tingkatkan pembakaran lemak dengan berolahraga.

3. Bila ada hipertensi, sebaiknya selalu mengendalikan peningkatan tekanan darah dengan diit batasi garam, olahraga teratur dan terukur, serta minum obat antihipertensi yang telah dipilihkan oleh dokter.

4. Bila jantung telah mengalami dekompensasi kordis, harus mengkonsumsi obat khusus untuk penguat otot jantung, obat untuk mengurangi jumlah cairan di dalam tubuh, dan obat untuk menekan frekuensi jantung.

5. Apapbila ada penyakit TBC harus segera diatasi dengan pengobatan teratur minimal 6 bulan pengobatan.

Demikian, semoga bermanfaat.