Sabtu, 31 Juli 2010

Mengulang; Ketika digigit Binatang buas


Ngulang.. ngulang.. ngulang dan ngulang lagi... pas jaman kuliah dulu lupa ini bahasan siapa, kalo gak pak Sigit berarti ibu Hikayati, seperti biasa, pas kuliah hobinya maen-maen pas masuk dunia kerja bingungnya minta ampun.. itu dulu.. (meniru gaya iklan). Kerja di ruang Gawat darurat ternyata menambah banyak ilmu baru sehingga saya merasa "dipaksa" untuk membongkar bahan bahan kuliah yang ada... alhasil, yang diktatnya udah kececer jadi bungkus gorengan ya harus browsing dan nanyaing dengan teman2 sejawat... terutama para seniornya gawat darurat, mungkin dari pendidikan mereka masih tertinggal, dari segi pengalaman kayaknya harus diacungi jempol...

Kali ini coba membahas penatalaksanaan gigitan hewan, mengingat sangat tercengangnya saya banyak sekali kasus gigitan hewan liar di Bengkulu ini. Anjing, monyet, dan Babi, menjadi tersangka utama kali ini. Gigitan babi biasanya lebih menimbulkan banyak luka robek dengan berbagai posisi, ketimbang anjing atau monyet, dan tentunya ketiga tersangka ini diwaspadai membawa kuman anjing tak waras (Rabies).
Rabies (Penyakit Anjing Gila)adalah penyakit infeksi akut pada sistem saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penularan penyakit ini oleh gigitan binatang terutama anjing, kucing, Babi dan kera.Karena angka kematian yang disesbabkan oleh penyakit rabies sangat tinggi, maka pencegahan dan penatalaksanaannya perlu disosialisakan lebih banyak kepada masyarakat dan terutama di daerah-daerah yang positif rabies.

Gejala Klinis

1. Stadium Prodromal

Gejala-gejala awal berupa demam, malaise, mual dan rasa nyeri ditenggorokan selama beberapa hari.

2. Stadium Sensoris

Penderita merasa nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada tempat bekas luka. Kemudian disusul dengan gejala cemas, dan reaksi yang berlebihan terhadap rangsang sensorik.

3. Stadium Eksitasi

Tonus otot-otot dan aktivitas simpatik menjadi meninggi dengan gejala hiperhidrosis, hipersalivasi, hiperlakrimasi dan pupil dilatasi.

Bersamaan dengan stadium eksitasi ini penyakit mencapai puncaknya, yang sangat khas pada stadium ini ialah adanya macam-macam fobi, yang sangat terkenal diantaranya ialah hidrofobi.

Kontraksi otot-otot Faring dan otot-otot pernapasan dapat pula ditimbulkan oleh rangsang sensorik seperti meniupkan udara kemuka penderita atau dengan menjatuhkan sinar kemata atau dengan menepuk tangan didekat telinga penderita.

Pada stadium ini dapat terjadi apnoe, sianosis, konvulsa da tahikardi. Tindak-tanduk penderita tidak rasional kadang-kadang maniakal disertai dengan saat-saat responsif.

Gejala-gejala eksitasi ini dapat terus berlangsung sampai penderita meninggal, tetapi pada saat dekat kematian justru lebih sering terjadi otot-otot melemah, hingga terjadi paresis flaksid otot-otot.

4. Stadium Paralis

Sebagian besar penderita rabies meninggal dalam stadium eksitasi Kadang-kadang ditemukan juga kasus tanpa gejala-gejala eksitasi, melainkan paresis otot-otot yang bersifat progresif. Hal ini karena gangguan sumsum tulang belakang, yang memperlihatkan gejala paresis otot-otot pernafasan.

PENANGANAN LUKA GIGITAN HEWAN MENULAR RABIES

Setiap ada kasus gigitan hewan menular rabies harus ditangani dengan cepat dan sesegera mungkin. Untuk mengurangi/mematikan virus rabies yang masuk pada luka gigitan, usaha yang paling efektif ialah mencuci luka gigitan dengan air (sebaiknya air mengalir) dan sabun atau diteregent selama 10-15 menit, kemudian diberi antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat merah dan lain-lain).

Meskipun pencucian luka menurut keterangan penderita sudah dilakukan namun di Puskesmas Pembantu/Puskesmas/Rumah Sakit harus dilakukan kembali seperti di atas.

Luka gigitan tidak dibenarkan untuk dijahit, kecuali jahitan situasi. Bila memang perlu sekali untuk dijahit (jahitannya jahitan situasi), Kemudian pencegahan berikutnya adalah proteksi imunologi dengan pemberian vaksin anti rabies (VAR) terutama pada kasus yang memiliki resiko untuk tertular rabies. Vaksin diberikan sebanyak 4 kali yaitu hari ke-0 (2 kali pemberian sekaligus), lalu hari ke-7 dan hari ke-21. Dosisnya 0,5 ml baik pada anak-anak maupun dewasa. Pada luka yang lebih berat dimana terdapat lebih dari satu gigitan dan dalam sebaiknya dikombinasi dengan pemberian serum anti rabies (SAR) yang disuntikkan di sekitar luka sebanyak mungkin dan sisanya disuntikkan intra muskuler.

Selain itu harus dipertimbangkan pemberian vaksin anti tetanus, antibiotika untuk pencegahan infeksi dan pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri.

Catatan:
Bila binatang yang menggigit adalah binatan peliharaan, maka dianjurkan untuk mengurung dan memberi makan seperti biasa sembari diobservasi. jika binatang tersebut meninggal dalam jangka 2 minggu maka bisa dipastikan binatang tersebutmenderita Rabies. perlakuan sama juga untuk binatang-binatang liar, sebisa mungkin untuk ditangkap dan diobservasi.

An Evaluation : A Poem for Me 3 (Sedikit Melankolis Tentang Pasangan Hidup:(sedikit huekss)..tapi serius ini -.-“)

Mungkin belum waktunya bagiku untuk menuliskan atau bahkan memikirkan hal ini
Tapi ada sesuatu yang menggelitik hati ini untuk sekedar bercerita
Tentang apa yang disebut C***a (taulah ya klo ga tak tulis semua)
C***a dalam diam yang selama ini kupendam
Tak akan pernah kubuka sebelum masanya
Tak akan pernah kuungkap sebelum takdirnya
Bukan tuk bermaksud membohongi diri, dan hidup dalam kemunafikan semu
Tapi ini kulakukan hanya untukmu
Bukan bermaksud untuk membuatmu menunggu
Tapi aku yakin ini terbaik untukku dan untukmu
Tidak mau terjerembab dalam hubungan palsu yang membenarkan dengan berbagai dalil semu
Yang benar salahnya pun sebenarnya aku juga tak tahu
Aku ingin cinta ini tetap suci yang muncul dari lubuk hati
Aku ingin cinta ini tetap suci tanpa ternodai
Aku ingin....
Ah itulah yang ingin kusampaikan pada seseorang yang kuharap bisa bertemu
Dalam suasana lain yang menjadi impianku dan juga impianmu...
Cont'd

Ceritaku 2 (Kok bisa masuk Kedokteran)

Siapa sih lulusan SMA negeri ini yang merasa bingung ketika di terima di Fakultas Kedokteran UGM? Serentak mungkin menjawab “tidak ada,justru senang ketika melihat nama kita terpampang di “papan” pengumuman (sudah online sekarang ^^)”. Wah itu tidak berlaku buatku. Ketika aku buka web-nya UGM untuk lihat pengumuman SPMB,astaghfirulloh, aku masuk. Lemes aku liatnya.Lha kok bisa?..begini ceritanya (duduk-duduk..ala ipin & upin)
Sebenernya background-ku adalah suatu ilmu yang banyak dibenci orang, Fisika. Kebetulan aku termasuk exception one, sejakdari SMP aku suka si Fisika itu sampai SMA. Ya sempet main-main lah waktu di SMA. Nah otomatis karena aku suka Fisika maka mudahnya aku akan ambil fisika, ya tho? Tapi lain, akademi militer manjadi sasaranku ketika aku lulus nanti. So,aku daftar deh di ntu akademi militer. Memang bukan bakat kali ya, akhirnya aku di tolak (perih kaya dysmenorrhea : aku jg blm tau perihnya kaya apa :p). Nah satu-satunya jalanku buat nerusin kuliah ya cuma tinggal satu, yaitu SPMB. Dan jadilah seorang anak lulusan SMA terdaftar disini. (nah disini mulai seru..:p)
Pas daftar kan diminta tiga pilihan ya tho. Nah pilihan pertama : fisika UGM, pilihan kedua teknik fisika juga di UIN (ini permintaan ayahku), piliha ketiga kosong (nah lo). Temenku bilang “ di isilah, sayang nek ga di isi”. Ish,bener juga. Trus aku tanya “enaknya di isi apa ya?” Temenku dengan santainya bilang “fakultas yang paling sulit, Fakultas Kedokteran UGM SPMA Nol”. Stress ni anak aku pikir, tapi aku ikut juga.Bener juga itu akan sulit banget buat masuk, Kedokteran dan ga bayar lagi, siapa yang mau nerima?
Akhirnya aku pindahin tu urusan prioritas. Yang kedokteran tak taruh diatas dan yang lainnya ngekor dibawah. Aku tidak tahu bahwa disini nanti menjadi turning point dalam hidupku. Sambil mengucap basmalah aku kumpulin formulir ke panitia. Dan selesai untuk hari itu.
Cont’d..;P

Kamis, 29 Juli 2010

An Evaluation : A Poem for Me 2 ( Saat Mereka Berlari Ku Hanya Duduk Tak Bernyali )

Tak mengerti dengan jalan hidup ini
berdiam diri seolah atau memang sudah mati
Semerbaknya aroma mentari
tak mampu menarik untuk beranjak pergi
pergi dari pergumulan mimpi tak berarti
Kicauan burung gereja di pagi nan sepi
bersemangat untuk manapak hari
mencari secuil rejeki untuk sore nanti
tapi lihat diri, diam tak berarti
seolah pagi bukanlah pagi
tapi lihat diri, berkemul mimpi
mimpi basi yang melenakan ruhani
Kenapa disaat semua berlari mengejar mimpi
diri hanya duduk terdiam tak bernyali
Kenapa disaat semua pergi
diri hanya melamunkan hal yang tak pasti

Mari merenung dan mulai tunjukkan aksi
buktikan bahwa diri tak berhenti
terus berlari, berlari dan berlari
meraih mimpi sampai ajal merenggut jiwa ini

Rabu, 28 Juli 2010

BUSHIDO : Jalan Kesatria (Prinsip Samurai)

Gi – Integritas
Kemampuan untuk membuat keputusan yang benar dengan keyakinan moral dan untuk bersikap adil kepada semua orang tanpa memedulikan warna kulit, ras, gender, agama atau usia.
Yu – Keberanian
Kemampuan untuk mengatasi setiap keadaan dengan keberanian dan keyakinan.
Jin – Welas Asih
Gabungan antara kasih sayang dan kemurahan hati. Prinsip ini berjalin dengan Gi dan menghindarkan samurai dari penggunaan kehalian mereka dengan congkak atau untuk mendominasi.
Rei – Hormat
Kesopanan dan berperilaku pantas terhadap orang lain. Prinsip ini berarti menghormati semua orang.
Makoto – Kejujuran
Bersikap jujur pada diri sendiri sebagaimana kepada orang lain. Artinya bertingkah laku benar secara moral dan selalu melakukan hal-hal dengan kemampuan terbaik.
Meiyo – Martabat
Meiyo dicapai dengan sikap positif dalam berpikir, mengikuti perilaku yang tepat. Keberhasilan merupakan tujuan terhormat untuk diraih.
Chungi – Kesetiaan
Dasar dari semua prinsip. Tanpa adanya dedikasi dan kesetiaan pada tugas yang sedang dikerjakandan kepada sesama, seseorang tak dapat berharap mencapai hasil yang diinginkan.

RUU Keperawatan dan hari kemerdekaan 17 Agustus

Masih ingatkah rekan perawat pada hari keperawatan 12 Mei 2008. Segenap perawat di seluruh Indonesia melakukan aksi demi disahkannya RUU Keperawatan (RUUK). Kini perkembangan mengenai pembahasan RUUK terkesan tenggelam oleh berbagai masalah lain. dari kasus perbankan sampai kasus pornografi individual telah menenggelamkan semangat perjuangan pengesahan RUUK. Haruskah kita demo terus, ataukah memang perlu diadakan mogok nasional agar suara Perawat dapat didengar, atau kita sama-sama mengumpulkan uang untuk membeli pengesahan itu.

Jika menilik perjuangan perawat dalam menegakan kemerdekaan RI, hal ini sangatlah tidak pantas, bukan anggota DPR yang berjuang di lapangan bersama pejuang untuk merebut kemerdekaan, bukan pula mentri kesehatan yang mendampingi pejuang mempertahankan kemerdekaan, tetapi para perawat yang senantiasa mendampingi para pejuang dalam perang kemerdekaan. lalu, apa balasan yang perawat terima sekarang. Nasib kita sama dengan para veteran yang setelah menyerahkan seluruh hidupnya untuk meraih kemerdekaan yang hanya bisa menjadi buruh pada masa tua nya.

Lalu apa arti kata "Merdeka" yang sebentar lagi akan kita rayakan. Bagi mereka yang telah memiliki kedudukan tinggi di atas sana, mereka mungkin telah meraih kemerdekaan. tapi bagi para veteran dan perawat, yang dulu sama-sama berjuang meraih kemerdekaan. Arti kata merdeka masih dalam angan-angan. Mungkin Ya sekarang kita tidak dijajah lagi. Namun, tak sadarkah rekan, bahwa sebenarnya sekarang kita telah dijajah oleh wakil kita sendiri. Bagi pemimpin muslim, tak wajar bila mereka mampu menikmati hidup sementara rakyatnya masih banyak yang kekurangan. Tak layak mereka meributkan kenaikan gaji dan peningkatan sarana pribadi jika masih banyak anak negeri yang kurang beruntung.

Sekarang, saatnya kita harus "MARAH"

Jika RUUK tidak disahkan tahun ini juga, jangan harap Keperawatan Indonesia akan maju. Jika tahun ini Kita belum Merdeka. tidak ada jalan lain selain "MOGOK NASIONAL". Jika tahun ini RUUK masih menjadi wacana, buat apa kita tiap lima tahun memilih wakil kita. Ayo kobarkan kembali SEMANGAT UNTUK MENGSAHKAN RUUK. Jangan biarkan pengesahan RUUK tenggelam ditelan isu kalangan atas saja.

90% TENAGA KESEHATAN INDONESIA ADALAH PERAWAT. JIKA SEMUA PERAWAT MELAKUKAN MOGOK KERJA. MAKA DUNIA KESEHATAN INDONESIA AKAN MENGALAMI KEMUNDURAN KARENA KITA LAH UJUNG TOMBAK PELAYANAN KESEHATAN INDONESIA. BIARKAN MEREKA MERASAKAN SUSAHNYA BILA TAK ADA PERAWAT. AYO. JANGAN LOYO PERAWAT INDONESIA. BANGKIT DAN BERTERIAKLAH.

Selasa, 27 Juli 2010

Coretan : Story of mine Chapter 1

Seorang anak kecil bercelana pendek biru tua terdiam di sebuah dipan (kursi.jawa.red) di depan rumahnya yang kecil. Rumah tembok yang nampak tua bercat warna hiju yang hampir pudar. Mungkin kalau tidak segera dicat lagi akan berwarna putih, luntur. Semilir angin sawah dan kicauan burung-burung prenjak menemani anak renungan anak itu. Dia nampak memegang map bertuliskan ijasah SMP . Tak tahu apa yang sedang dipikirkannya tapi raut mukanya mengatakan bahwa ia sedang memikirkan sesuatu yang amat penting dan krusial bagi masa depannya.

Derung kendaraan bermotor lalu-lalang di depan rumahnya yang hijau dan nampak pudar. Memang kebetulan rumahnya berada dipinggir jalan. Jalan kecil tapi ramai karena memang salah satu akses menuju tempat penambangan pasir terbaik di Indonesia (setauku). Anak kecil berseragam SMP itu bernama Mustafa Zaini. Itu aku sendiri. Nama yang bagus yang diberikan oleh nenekku ketika aku menangis untuk pertama kali. Ketika aku bertanya arti nama itu,ayah dan ibuku dengan bangga mengatakan "Mustafa itu artinya terpilih, dan Zaini itu berarti perhiasan". Nama yang bagus memang. Anak yang diharapkan menjadi seorang yang terpilih sekaligus sebagai perhiasan untuk dirinya dan keluarga. Itu terjemahanku sendiri. Aku tidak pernah bertanya apa yang diharapkan oleh orang tuaku dengan memberiku nama tersebut.

Kembali ke anak SMP. Ya, aku baru saja lulus SMP favorit di daerahku. Dan lagi aku menjadi lulusan terbaik kedua di SMP itu. SMP N Mutian yang merupakan SMP tertua di daerahku.Tidak seperti anak-anak yang lainnya ketika lulus kemudian bersenang-senang dan bersiap masuk ke SMA pilihan mereka, aku justru bingung mau ngapain dengan ijasahku ini dan beberapa lembar sertifikat kejuaraan yang pernah aku ikuti. Tak ada gambaran mau kemana.

Keluargaku bukan termasuk keluarga yang kaya raya. Keluarga PNS biasa yang cukup untuk sekedar bertahan hidup. Keluarga yang religius dan aku merasa beruntung karenanya. Keluarga yang selalu mendukung anaknya untuk selalu maju dan berprestasi. Keluargaku terutama ayahku sangat aku hormati (memperhalus kata takut mungkin). Itu membuatku menjadi anak penurut dan menurut beliau itu adalah gambaran anak yang berbakti sebelum aku sadar bahwa aku juga punya hak untuk menentukan jalanku sendiri.

"Fa,besok kamu masuk pesantren saja. Supaya menjadi kyai terkenal. Ikut jalannya kanjeng Nabi",kata beliau pada suatu sore.
Keajaiban terjadi," Pak menawi angsal kulo pengen nerasaken wonten SMA",baru kali ini aku berani mengutarakan pendapatku ke beliau..
cont'd..

Senin, 26 Juli 2010

An evaluation : A poem for me

When I remember what I`ve done
Feeling ashame with all creation
Never come to my mind
kinds of act that make me worse
than the devil in the base of earth
When I remember what I`ve said
It`s like shedding waste on my face
Just talk a lot with no real act
Do like a liar of big mouth
What a disgusting person I am
Look at the devil`s fang
Who laugh on us with the loud shout
Look at the devil`s eyes
Which shedding tears
Tears of happiness
because we do it everytime again and again.
they say " go on brotha!", you're one of us now
I cry..cry loudly though no one ever heard
I dont know whether my tears can wipe out
many mistakes that I've done..cont'd

Ceritaku..

Ada satu pepatah atau entahlah apa namanya yang berbunyi kaya gini..
Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading...wuoh pasti kita dah sering mendengarnya..
mungkin itu yang menjadi semangatku selama ini. Lho kok bisa?
"Aku ingin dimanapun aku berada bisa meninggalkan jejak. Jejak yang baik dan mungkin bisa menjadi inspirasi buat orang lain"
Klo dibahasakan lain ya kaya gini : "aku ingin ditulis dilembaran lain selain database mahasiswa. Lembaran yang tentunya berupa lembaran cerita positif yang berguna (mungkin) bagi orang lain atau setidaknya menjadi ceritaku kelak yang akan kuceritakan pada anak-anakku kelak ketika aku sudah tidak disini dan sukses di daerah lain (aminn"\^o^/")
Itu artinya aku tidak ingin menjadi mahasiswa biasa yang bertindak biasa-biasa saja. Aku ingin menjadi mahasiswa biasa yang bertindak lebih dari biasanya. Filosofiku sih simpel,"klo bisa dapat dua, kenapa harus ambil satu. Klo bisa tercatat dilembaran lain kenapa puas tercatat hanya di lembar database. Klo bisa dapat tambahan ilmu atau skills lain kenapa tidak."
Mungkin terkesan sok atau ambisius atau egois..ya terserahlah..itu pendapatorang ,klo aku, asalkan tidak menyusahkan orang lain dan bisa bermanfaat paling tidak buatku sendiri dan klo bisa buat orang-orang yang aku sayangi serta tidak melanggar hak asasi orang lain,jalan teruuuuusss...
Cont'd
(lagi tiduran masih capek habis dari bali "pimnas")

Selasa, 20 Juli 2010

Show Your Popularity

Bagi para Blogger, cara mudah untuk mengecek popularitas blog-mu adalah dengan mengklik http://popuri.us/ setelah itu, tinggal masukin alamat blogmu, lalu get info.
Disini para blogger dapat melihat ranking blog-mu pada Google PageRank, Alexa Rank, Compete Rank, Quantcast Rank, Google BackLinks, Yahoo BackLinks, Live Search BackLinks, Technorati Links, del.icio.us Bookmarks, Bloglines subscribers, dan sebagainya

Senin, 19 Juli 2010

Obesitas Mengintai Anakku...

Tulisan lain juga yang pernah dimuat di Femina

http://www.femina-online.com/issue/issue_detail.asp?id=617&cid=2&views=27

Faktor nutrisi menjadi salah satu penyebab utama masalah kesehatan anak di Indonesia. Di satu sisi, banyak anak menderita kekurangan nutrisi, di sisi lain, banyak pula anak yang kelebihan kalori atau obesitas. Keduanya sama-sama mengalami kondisi tidak sehat. Dari penelitian yang dilakukan Masyarakat Pediatri Indonesia pada anak-anak sekolah dasar di 10 kota besar di Indonesia 2002-2005, angka obesitas rata-rata tergolong tinggi, 10%-12,2%. Penelitian serupa yang dilakukan pada anak-anak sekolah dasar di Jakarta pada 2006, malah menunjukkan angka mengejutkan, 9,8% hingga 37%. Masalah obesitas ini tampaknya tidak hanya terjadi di Indonesia. Badan Kesehatan Dunia, WHO, bahkan sudah menetapkan obesitas sebagai epidemik global yang harus segera diatasi.

Celakanya, masih ada pola pikir yang keliru dari para orang tua. Anak yang gendut, montok, dan berpipi chubby masih menjadi kebanggaan sebagian besar orang tua. Padahal, menurut para ahli kesehatan dunia, anak yang obesitas terancam sederet penyakit berat di masa mereka dewasa.

FAKTOR GENETIS ATAU POLA MAKAN?
Melia (32) cemas bukan main. Anaknya, Jerry (8), tak bisa bergaul dengan teman sebayanya. Penyebabnya, Jerry kerap menjadi sasaran ledekan temannya karena bentuk tubuhnya. Beratnya mencapai 60 kilogram, dengan tinggi badan 148 cm. “Waktu Jerry berusia 2 tahun, posturnya masih bagus. Sejak ia dititipkan di rumah neneknya, berat badannya melambung. Ia terlalu dimanjakan neneknya, makan apa saja dibolehkan. Dari kecil, porsi makan Jerry dibiasakan sebesar orang dewasa,” kenang Melia, yang pernah ‘menitipkan’ anaknya selama 2 tahun kepada orang tua untuk kuliah ke luar negeri.

Kasus Jerry termasuk salah satu kasus obesitas pada anak. Menurut ilmu kedokteran, anak yang mengalami obesitas mempunyai kemungkinan 78% obesitas berlanjut pada saat remaja, dan 25%-50% pada saat dewasa. Seperti yang dikatakan ahli gizi, dr. Carmelita Ridwan, SpGK dari Klinik Primavita, Jakarta, “Orang dewasa yang obesitas mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menderita penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kelebihan berat badan. Antara lain, diabetes melitus, hipertensi, hipokolesterol, stroke, penyakit jantung koroner, kanker usus besar dan payudara, serta risiko kematian dini bila mengalami kegemukan saat remaja dibandingkan dengan orang dewasa yang mengalami obesitas saat dewasa.”

Dokter Arifianto dari Yayasan Orang Tua Peduli, membenarkan hal tersebut. Ia menambahkan, penyakit-penyakit lain karena kondisi obesitas, antara lain saluran napas, asma, sleep apnea (gangguan tidur), dan gangguan ortopedi.

Seperti apa, sih, seorang anak dikatakan obesitas? Cara paling mudah, yakni dengan melihat grafik berat badan yang ada di kartu kesehatan anak. Jika berat anak berdasarkan usia masih berada dalam garis hijau, berarti masih proporsional. Jika sudah di atas garis hijau, berarti menunjukkan kelebihan berat badan yang patut diwaspadai. Definisi WHO menghitung obesitas berdasarkan body mass index (BMI). Rumusnya, berat badan dibagi tinggi badan kuadrat (kg/m²). Disebut obesitas bila dilihat dalam tabel Z score, berdasarkan usia, didapat hasil di atas 3.

Lantas, sejak kapan seorang anak bisa mengalami obesitas? Dokter Arifianto mengatakan, “Bayi baru lahir yang beratnya di atas 4 kilogram bisa dibilang overweight. Jika dirunut, pasti ada yang salah dengan ibunya. Bayi overweight biasanya karena ibunya menderita diebetes melitus tipe 2. Namun, sekarang ada pergeseran tren. Banyak bayi lahir dengan berat di atas 4 kilogram, tapi ibunya tidak terbukti diabetes. Belum ada penelitian lebih lanjut tentang fenomena ini,” ungkapnya. Lebih lanjut, dr. Arifianto menguraikan, anak yang obesitas dari usia 6 bulan, diprediksi akan obesitas pada usia 3 tahun. Anak yang obesitas pada usia 3 tahun, kemungkinan besar akan obesitas di usia remaja.

Baik dr. Arifianto maupun dr. Carmelita mengatakan, faktor genetis memegang peranan dalam menyebabkan obesitas pada anak. Akan tetapi, faktor lingkungan amat besar pengaruhnya. “Kalau faktor lingkungan tidak mencetus, harusnya, meskipun ada faktor genetis, tidak sampai overweight,” ucap dr. Arifianto.

Dokter Carmelita menambahkan, persisnya berapa persen faktor genetis ini berpengaruh, belum diketahui. Tetapi, ada yang menyebut, angkanya kurang lebih 30%. Sisanya, karena faktor lingkungan.

Faktor lingkungan yang dimaksud, kata dr. Carmelita, antara lain pola makan yang mengonsumsi makanan tinggi kalori, misal junk food (burger, french fries, nugget, sosis, dan lainnya), minuman kotak/botol, minuman cepat saji dari sachet, camilan kue dan biskuit manis, serta pola makan yang kurang mengonsumsi buah dan sayur. “Kalau anak makan di restoran fast food, sudah pasti minyaknya banyak. Belum lagi minumnya soda yang bergula tinggi. Terus sayurnya mana? Padahal, sayur dan buah dalam piramida makanan adalah tingkat yang paling besar kedua setelah golongan serealia,” kata dr. Carmelita.

Maka, dr. Carmelita menyarankan, konsumsi sayuran harus selalu ada di menu makan. Begitu juga buah. “Buah yang baik adalah buah potong atau yang di-blender. Bukan hanya sari buah yang berasal dari konsentrat dan tambahan gula,” tutur dr. Carmelita.

WASADA SEJAK ANAK BERUSIA ENAM BULAN
Bagaimana cara mengantisipasi agar anak terhindar dari obesitas? Jawabannya lagi-lagi soal pola makan. Kebiasaan keluarga, pengetahuan serta kepedulian orang tua sangat berperan. “Orang tua harus membiasakan anak makan sayuran dan buah. Untuk itu, orang tua harus memberi contoh. Sebab, anak meniru kebiasaan orang tuanya,” saran dr. Carmelita. Selain itu, orang tua juga sebaiknya membatasi stok jajanan yang terlalu manis, serta snack yang mengandung MSG. Sebagai gantinya, lebih baik menyediakan makanan buatan sendiri, seperti cocktail buah, puding, atau bubur kacang hijau.

Masalah kebiasaan pola makan ini, idealnya, menurut pendapat dr. Arifianto, sudah harus dibentuk sejak anak mulai dikenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) di usia 6 bulan. Di usia ini, aktivitas makan bagi anak adalah proses belajar, mengenal berbagai bentuk, tekstur, dan rasa makanan, tanpa perlu sedikit pun memberi tambahan gula atau garam. “Anak belum perlu diberi makan banyak atau nasi 3 kali sehari. Sumber nutrisi utama anak masih dari ASI,” jelas dr. Arifianto.

Kebiasaan memanjakan dan membebaskan anak memilih makanan dan jajanan yang disukai, bukanlah cara bijak. Bukan anak yang menentukan apa yang dimakan, melainkan orang tua. Sayangnya, umumnya para orang tua punya ketakutan berlebihan, jika anak rewel karena permintaan yang tak dituruti atau tak doyan makan sama sekali. Ditambah lagi, adanya dorongan ketidak puasan melihat anak tetangga yang lebih gemuk. Menurut dr. Arifianto, ada fenomena orang tua lebih senang pada anak yang gemuk.

Soal ketidaktegaan ini diakui oleh Rika Martini, ibu dari Azka (4). Menurut Rika, Azka sering minta makan lebih banyak dari yang diberikan. “Kalau Azka minta nambah makan, masa saya larang, kasihan, ‘kan? Biasanya, malah baby sitter-nya yang tega melarang Azka nambah makan,” ujar Rika.

Lain lagi kebiasaan Puti Dewi Oka, ibu dari Redfan (2). Sebagai wirausaha yang punya bisnis sendiri di rumah, kepraktisan terkadang menjadi nomor satu. “Nutrisi memang penting, tetapi menyediakan makanan bernutrisi sehari-hari sangatlah sulit. Apalagi saat di rumah tak ada pembantu yang memasak. Menu anak sama dengan menu untuk orang tuanya, hanya dibuat tidak pedas saja. Kadang-kadang anak menolak sayur. Jadi, kalau dia maunya nasi putih saja, ya, dituruti, yang penting Redfan mau makan,” ujar Puti.

Sisilia Pujiastuti (32) juga pernah menghadapi masalah anak yang tidak mau makan. “Usia 14-16 bulan, Damai pernah susah makan. Saya sampai pusing memilihkan makanan untuknya. Saya sadari, kalau dalam fase itu kita salah mengambil keputusan, mungkin bisa berakibat fatal. Seperti cerita teman saya, ketika dalam fase tersebut anaknya tidak mau makan, dia memberikan fast food. Akhirnya, anak jadi ketagihan sampai sekarang,” ucap Sisil. Pada saat itu, Sisil membelikan Damai sebuah buku dari karakter di serial Sesame Street, Elmo, yang bertema healthy habit, tentang makanan sehat. Perlahan-lahan, Damai pun mau makan sayuran lagi.

PENGARUH TELEVISI DAN VIDEO GAME
Obesitas timbul karena asupan energi dari makanan dan minuman melebihi energi yang dikeluarkan untuk beraktivitas. Dalam hal ini, berlaku hukum termodinamika. “Kalori yang masuk harus sama dengan kalori yang keluar. Obesitas itu akibat dari ketidakseimbangan energi,” kata dr. Arifianto.

Di luar kebiasaan dan pola makan itu, ada faktor penting yang menyebabkan obesitas, yakni kurangnya aktivitas fisik yang membakar kalori. Penelitian di negara maju mendapatkan hubungan antara aktivitas fisik yang rendah dengan obesitas. Keberadaan televisi dan video game yang menjadi ‘berhala’ baru anak zaman sekarang, banyak dituding sebagai faktor pembawa obesitas. Penelitian yang pernah dilakukan oleh G.D. Kopelman terhadap anak Amerika pada tahun 2000 menunjukkan, mereka yang menonton televisi 5 jam per hari mempunyai risiko obesitas sebesar 5,3 kali lebih besar dibanding mereka yang nonton televisi 2 jam per hari.

Apa hubungannya? “Anak jadi malas bergerak karena keasyikan nonton teve. Apalagi, kebanyakan iklan di teve isinya menyuruh anak-anak jajan yang tak sehat,” kata dr. Arifianto. Idealnya, menonton teve cukup 2 jam saja sehari. Belum lagi, jika anak sudah mulai kecanduan video game dan internet, aktivitas fisiknya makin jauh berkurang. Untuk anak yang obesitas bahkan disarankan menonton teve kurang dari sejam per hari.

Mengurangi kebiasaan menonton teve ini memang sangat sulit. Hal ini diakui Rika. Selain di sekolah, Azka jarang main di luar rumah. “Azka lebih suka main di kamar bersama mainannya atau nonton VCD. Malah, kalau sedang susah makan, baby sitter biasanya sengaja memutarkan VCD agar Azka mau makan,” jelasnya.
Masalah yang hampir sama juga dihadapi Melia. Meski sudah mengurangi jam menonton teve, setiap akhir pekan, Jerry lebih senang menghabiskan waktu untuk main game ketimbang diajak main ke tempat wisata. “Hari Minggu, Jerry bisa 5 jam main PS atau game komputer,” ujar Melia.

Lingkungan saat ini yang tidak memungkinkan anak-anak bermain di luar rumah, harus diakui, juga menjadi salah satu pemicu aktivitas anak lari ke televisi. Padahal, anak butuh ruang gerak untuk bermain dengan teman sepermainannya. Hal ini bisa disiasati, misalnya dengan mengikutsertakan anak dalam klub olahraga, atau les menari. Cara lain, “Joging di pagi atau sore hari, mengajak anak membantu beres-beres rumah, juga bisa menjadi alternatif murah dan menyehatkan,” kata dr. Carmelita, memberi saran.

Kebiasaan lain yang membuat penurunan aktivitas anak adalah kenyamanan sarana transportasi. Coba diingat, berapa jam dalam sehari anak Anda berjalan kaki? “Orang tua cenderung mengantar anak sekolah dengan mobil, turun langsung di depan gerbang sekolah. Padahal, ada baiknya membiarkan anak jalan kaki setidaknya 15 menit dari jarak mobil ke sekolah,” kata dr. Arifianto.

Bagaimana dengan anak-anak yang sudah telanjur mengalami obesitas? “ Hal yang perlu dilakukan adalah konseling gizi. Hitung berat badan ideal dan kebutuhan kalorinya. Perlu dijaga agar tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kalori tinggi, memperbanyak sayur dan buah. Selain itu, aktivitas fisik juga harus diperbanyak. Usahakan agar berat badan anak tidak bertambah, dipertahankan hingga sesuai dengan usia yang seharusnya,” dr. Arifianto menjelaskan.

Ia menambahkan, kecuali ada hal-hal khusus, misalnya anak yang obesitas disertai penyakit tertentu. “Kalaupun harus turun berat badan, penurunan tidak boleh drastis.”

Penulis: Ficky Yusrini

[Dari femina 19 / 2010]

Batuk Mengamuk

Salah satu tulisan yang mengambil narasumber saya di Femina

http://www.femina-online.com/issue/issue_detail.asp?id=646&cid=2&views=27

Batuk seperti polusi, ada di mana-mana. Di negara empat musim misalnya, batuk terkait dengan musim tertentu. Pada musim semi, batuk terjadi akibat tebaran serbuk bunga. Pada musim dingin, batuk juga terjadi karena banyaknya kasus influenza. Di negara tropis seperti Indonesia, batuk bisa terjadi sepanjang tahun. Cermati batuk yang Anda alami, supaya penanganannya tepat dan tak berlebihan, seperti yang diungkapkan dr. Arifianto dari RSCM dan Yayasan Orang Tua Peduli berikut ini.

TERSEDAK, ALERGI ATAU PENYAKIT?
Batuk, sama halnya seperti lendir yang keluar dari hidung, bersin, air mata yang mengalir ketika mata terkena debu, bahkan kotoran yang keluar dari telinga, merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk menghalangi dan mengeluarkan penyebab penyakit (virus, bakteri, kuman), serta benda asing lainnya (debu, kotoran, makanan). Ketika benda asing tersebut masuk, saraf akan memberi sinyal pada otot tubuh untuk mengeluarkan ‘benda’ tersebut. Maka, terjadilah batuk.

Jadi, kalau Anda mengalami batuk, jangan dulu panik kalau-kalau Anda kena flu, atau lainnya. Batuk itu ternyata alami, kok. Batuk tanpa disertai demam atau sesak napas biasanya terjadi karena tersedak, terkena asap rokok, atau alergi. Batuk timbul akibat terangsangnya reseptor batuk yang tersebar di banyak lokasi tubuh, mulai dari saluran napas (hidung, trakea, bronkus), sampai di luar lokasi saluran napas (lambung dan telinga). Batuk pada luar lokasi saluran napas, misalnya, bisa terjadi ketika seseorang sedang membersihkan telinga dengan kapas telinga.

Namun, di sisi lain, batuk juga menjadi tanda atau gejala dari suatu penyakit tertentu. Infeksi virus seperti influenza misalnya, juga memiliki gejala batuk. Bahkan, infeksi bakteri tuberkulosis, infeksi saluran napas seperti pneumonia, juga bergejala batuk. Batuk juga bisa berarti adanya keganasan/kanker yang mendorong reseptor batuk di batang paru-paru.

Anda perlu curiga bahwa batuk yang Anda alami merupakan gejala dari penyakit ketika batuk tersebut disertai tanda lain, seperti sesak napas atau demam. Sesak napas (dyspnea) dapat timbul oleh beberapa sebab, seperti asma, penggumpalan darah pada paru-paru, atau pneumonia. Sementara demam, terjadi karena zat-zat yang merangsang hipotalamus (pusat pengendalian suhu tubuh dan sekresi hormon) menghasilkan pirogen (zat penyebab demam). Bila terjadi infeksi atau zat asing masuk ke dalam tubuh, maka sistem pertahanan tubuh akan melepaskan pirogen. Pelepasan pirogen ini memicu produksi prostaglandin E2 (molekul lemak yang berfungsi sebagai hormon, berperan dalam pengaturan detak jantung), yang kemudian meningkatkan temperatur. Pada penyakit tuberkulosis misalnya, Anda akan mengalami demam di malam hari dan batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu.

Batuk karena alergi merujuk pada reaksi hipersensitivitas yang dimunculkan oleh tubuh. Hipersensitivitas pada setiap orang ini berbeda-beda kadarnya. Sebagai contoh, jika A terpapar 100 debu, maka akan muncul reaksi alergi seperti batuk. Sementara pada B, baru terpapar 10 debu saja sudah langsung batuk-batuk, ditambah bersin-bersin.

“Anda justru harus khawatir ketika ada benda asing masuk ke dalam tubuh dan tubuh tidak memberikan reaksi. Itu tandanya sistem pertahanan tubuh Anda gagal merespons atau menghalau ‘musuh’ ini, dr. Arifianto menjelaskan.

OBAT BATUK, KAPAN PERLU?
Tidak ada orang yang betah mengalami batuk-batuk selama berhari-hari. Leher rasanya tidak nyaman, belum lagi orang-orang di sekitar, rata-rata menjauh karena tidak ingin udara di sekitar mereka tercemar. Tak heran, kalau leher gatal, rasanya ingin, deh, cepet-cepet minum obat.

Tapi, kini, setelah Anda tahu bahwa batuk tak selamanya tanda suatu penyakit, Anda perlu mengubah cara menanganinya. Dalam kasus alergi, yang perlu dilakukan adalah mengenali pencetusnya dan menghindari supaya tidak timbul gejala.

Kalau alergi karena debu atau tungau, ya, Anda harus rajin membersihkan rumah. Pada batuk yang penyebabnya adalah infeksi bakteri seperti tuberkulosis dan pneumonia, maka obatnya adalah antibiotika. Nah, pada influenza yang penyebabnya adalah infeksi virus, batuk ini tidak perlu diobati, karena bisa sembuh sendiri.

Lalu, bagaimana dengan obat batuk yang sangat beragam jenisnya, dan mudah ditemui di apotek maupun toko obat?

Obat batuk masuk dalam kategori over the counter drug, atau dengan kata lain, obat bebas. Menurut dr. Arifianto, produsen obat memang menciptakan label obat batuk untuk berbagai jenis batuk, seperti batuk berdahak, batuk kering, dan batuk alergi. “Padahal, obat ini sama saja, tujuannya adalah untuk menghentikan batuk, kata dr. Arifianto.

Obat anti batuk yang mengandung zat antitusif ditujukan untuk menekan refleks batuk, sehingga setelah minum obat, batuk diharapkan berhenti. Padahal, batuk yang terjadi adalah karena tubuh berusaha mengeluarkan lendir serta bakteri/virus/debu yang masuk. “Dengan adanya zat antitusif, pengeluaran ‘benda berbahaya’ ini akhirnya ikut dihambat. Akibatnya, justru virus/bakteri tersebut masuk ke saluran napas, napas menjadi sesak dan pemulihan penyakit jadi lebih lama, dr. Arifianto menjelaskan.

Konsumsi obat penekan refleks batuk disarankan pada keadaan-keadaan tertentu, misalnya batuk-batuk yang terkait penyakit kanker. Seperti batuk lainnya, batuk jenis ini juga terjadi karena refleks. Obat batuk yang mengandung antitusif akan berperan menekan reseptor batuk. Sehingga, penderita kanker tidak perlu terbatuk-batuk, dan diharapkan akan merasa lebih ringan.

Selain antitusif, Anda mengenal jenis obat batuk mukolitik dan ekspektoran, keduanya merupakan pengencer dahak. Dalam beberapa penelitian yang ditujukan pada anak-anak, ternyata tidak ada bedanya antara anak yang mendapatkan obat batuk ekspektoran dan yang tidak. Yang terjadi justru efek samping obat, serta risiko polifarmasi (mengonsumsi beberapa jenis obat yang sebenarnya tidak perlu).

Jadi, yang perlu dilakukan ketika Anda mengalami batuk adalah mengatasi penyebabnya, bukan mengatasi batuknya. Bayangkan ketika Anda mengalami batuk, pilek, panas, dan diare, lalu Anda dengan bebasnya mengonsumsi berbagai obat,

yaitu obat batuk, obat pilek, obat penurun panas dan obat antidiare. Padahal, penyebabnya ‘hanyalah’ infeksi virus yang akan sembuh sendiri.

Jika batuk disertai demam, yang diizinkan adalah memberi antipiretik (penurun panas) ketika suhu telah mencapai di atas 38,5º C. Setelah itu, minum air putih banyak-banyak untuk mengencerkan dahak. Bila batuk belum juga mereda atau menimbulkan sesak napas dan mengi (khas asma), hubungi dokter untuk mengetahui penyebabnya secara pasti. Jika telah diketahui penyebabnya, dokter akan memberikan antibiotik untuk penyakit tuberkulosis misalnya, atau inhalasi pada asma.


Penulis: Prilia Herawati

[Dari femina 26 / 2010]

Istilah Pada Sistem Muskuloskeletal

  1. Aponeurosis : Pita jaringan ikat fibrus lebar yang menghubungkan otot ke tulang, jaringan ikat, otot lain, jaringan lunak atau kulit
  2. Bursa : Kantung berisi cairan yang ditemukan pada jaringan ikat terutama di daerah persendian
  3. Diafisis : Batang tulang panjang
  4. Efusi : Kelebihan cairan sendi
  5. Endosteum : Lapisan Rongga sumsum tulang berongga
  6. Epifisis : Ujung tulang panjang
  7. Fasia (Epimisium) : Jaringan fibrus yang menutupi, menyokong dan memisahkan otot
  8. Fasikulasi : Kedutan serabut otot secara involunter
  9. Fasikuli : Kelompok sel otot yang paralel (miofibril)
  10. Flaksid : (Layuh) tiadanya tonus otot
  11. Kalus : Jaringan ikat pada tempat patah tulang
  12. Kartilago : Jaringan khusus yang terdapat pada ujung tulang
  13. Klonus : Kontraksi otot yang berirama
  14. Kontraksi Isometrik : Tegangan otot meningkat, panjangnya tak berubah dan tak ada gerakan sendi
  15. Kontraksi Isotonik : Tegangan otot tak berubah, otot memendek dan ada gerakan sendi
  16. Kontraktur : Pemendekan otot abnormal dan/atau fibrosis sendi
  17. Krepitus/Krepitasi : Suara berderik; yang dapat didengarkan pada gerakan ujung patahan tulang
  18. Ligamen : Pita fibrus yang menghubungkan tulang
  19. Miofibril : Sel otot; mengandung sarkomer
  20. Osifikasi : (Penulangan) proses di mana mineral tulang (kalsium) ditimbun dalam matriks tulang
  21. Osteoblast : Sel pembentuk tulang
  22. Osteoid : Jaringan matriks tulang; bakal tulang
  23. Osteoklast : Sel yang mengabsorpsi tulang
  24. Osteon : Unit tulang yang fungsional mikroskopis
  25. Osteosit : Sel tulang dewasa
  26. Periosteum : Jaringan ikat fibrus yang membungkus tulang
  27. Remodeling : Proses reorganisasi struktur tulang baru sesuai fungsinya
  28. Resorpsi : Penghilangan, penghancuran tulang
  29. Sarkomer : Unit kontraktil sel otot
  30. Sinovium : Membran pada sendi yang mensekresi cairan pelumas
  31. Spastik : Tonus otot yang lebih tinggi dari normal
  32. Tendon : Tali jaringan fibrus yang menghubungkan otot ke tulang
  33. Tonus : Ketegangan normal (tahanan terhadap regangan) otot dalam keadaan istirahat
  34. Tulang Kanselus : Struktur tulang spongius, serupa jaring-jaring; tulang trabekuler
  35. Tulang Kortikal : Tulang kompak
  36. Tulang Lamelar : Tulang dewasa yang memperlihatkan
    lingkaran konsentris matriks ulang

Rabu, 14 Juli 2010

Top 6 Twitter Klien Untuk Windows OS

Kenapa pakai klien ? kok mggak langsung pakai aplikasi twitternya saja ? Dengan twtter klien terdapat keunggulan2 tertentu. Silakan simak top 6 twitter klien dibawah ini :

1. Twhirl

twhirl1

Inilah twitter klien yang paling populer untuk Windows (2000/XP/Vista). Tidak diragukan lagi, Twhirl mencakup fitur yang paling komplit. Fasilitas TweetScan, pilihan untuk merekam video pada Seesmic , danTwhirl memastikan pengalaman yang kaya untuk ber-twitter-ria. Ia juga menawarkan lintas posting ke Jaiku, Facebook, Myspace, LinkedIn dan beberapa situs lainnya.

Link

2. Snitter

snitter-s

Snitter menawarkan auto-update tweet list, recent list tweets, 20 recent item di timeline, 20 recent replies, 20 recent direct messages dan lain2. Juga memiliki pilihah untuk melihat dan mem-filter follower kita.

Link

3. Tweetdeck

pwytter

Memiliki beberapa fitur menarik dan bersaing ketat dengan Twhirl. Memiliki banyak kolom yg bisa juga dipakai buat faceebook dan jurnal sosial lain seperti linkedin dan myspace.

Link

4. TweetyBot

tweetybot

Ini aplikasi yang paling simple. untuk Windows XP atau Vista. TweetyBot .

Link

5. Twitteroo
twitteroo

Link

6. Spaz

snitter

Link

Selasa, 06 Juli 2010

KODING, INDEXING, PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS

KODING
Koding adalah pemberian penetapan kode dengan menggunakan huruf atau angka atau kombinasi huruf dalam angka yang mewakili komponen data. Kegiatan dan tindakan serta diagnosa yang ada didalam rekam medis harus diberi kode dan selanjutnya di indeks agar memudahkan pelayanan pada penyajian informasi untuk menunjang fungsi perencanaan, manajemen dan riset bidang kesehatan.
Kode klasifikasi penyakit oleh WHO (World Health Organization) bertujuan untuk meyeragamkan nama dan golongan penyakit, cidera, gejala dan faktor yang mempengaruhi kesehatan.
Kecepatan dan ketepatan koding dari suatu diagnosis sangat tergantung kepada pelaksana yang menangani rekam medis tersebut :


  • Tenaga medis dalam menetapkan diagnosis

  • Tenaga rekam medis sebagai pemberi kode

  • Tenaga kesehatan lainnya

    Penetapan diagnosis seorang pasien merupakan kewajiban, hak dan tanggungjawab dokter (tenaga medis) yang terkait tidak boleh diubah, oleh karena itu harus di diagnosis sesuai dengan yang ada didalam rekam medis. Koding ini harus lengkap dan sesuai dengan arahan yang ada pada buku ICD-10

    INDEX
    Indexing adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat ke dalam indeks-indeks (dapat menggunakan kartu indeks atau komputerisasi). Didalam kartu indeks tidak boleh mencantumkan nama pasien.
    Jenis indeks biasa dibuat :


  • Indeks Pasien
    Indeks Pasien adalah satu kartu katalog yang berisi nama semua pasien yang pernah brobat di rumah sakit.
    Kegunaan indeks penderita adalah sebagai kunci untuk menemukan berkas rekam medis seorang penderita.

  • Indeks Penyakit (Diagnosis) dan operasi
    Indeks penyakit (diagnosis) dan operasi adalah suatu kartu katalog yang berisi kode penyakit dan kode operasi yang berobat di rumah sakit

  • Indeks Dokter
    Indeks Dokter adalah suatu kartu katalog yang berisikan nama dokter yang memberikan pelayanan medik kepada pasien.
    Kegunaan untuk menilai pekerjaan dokter dan bukti pengadilan

    INDEKS KEMATIAN
    Informasi yang tetap dalam indeks kematian

  • Nama penderita

  • Nomor rekam medis

  • Jenis kelamin

  • Umur

  • Kematian : kurang dari sejam post operasi

  • Dokter yang merawat

  • Hari perawatan

  • Wilayah

    PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
    Suatu kegiatan yang dilakukan petugas untuk memasukkan/menyimpan kembali berkas rekam medis pasien rawat jalan atau rawat inap.
    Ada dua cara pengurusan penyimpanan dalam penyelenggaraan rekam medis yaitu :


  • Sentralisasi
    Sentralisasi ini diartikan menyimpan berkas rekam medis seorang pasien dalam satu kesatuan baik catatan-catatan kunjungan poliklinik maupun catatan-catatan selama seorang pasien dirawat


  • Desentralisasi
    Dengan desentralisasi terjadi pemisahan antara rekam medis poliklinik dengan rekam medis penderita dirawat. Rekam medis disimpan disatu tempat penyimpanan, sedangkan rekam medis penderita dirawat disimpan di bagian pencatatan medik.
  • Senin, 05 Juli 2010

    Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis

    Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, mustahil tertib administrasi rumah sakit akan berhasil sebagaimana yang diharapkan”. (Depkes RI,1997;7)
    Menurut Depkes RI Dirjen Pelayanan Medis dalam buku Pedoman Pengolahan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia, kegunaanya dapat dilihat dari beberapa aspek


  • Aspek Administrasi
    Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.




  • Aspek Medis
    Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada pasien.




  • Aspek Hukum
    Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan hukum.




  • Aspek Keuangan
    Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan, karena isinya mengandung data/informasi yang dapat digunakan sebagai aspek keuangan.




  • Aspek Penelitian
    Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena informasi yang dikandungnya dapat digunakan sebagai bahan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.




  • Aspek Pendidikan
    Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan/referensi pengajaran dibidang profesi si pemakai.




  • Aspek Dokumentasi
    Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban laporan rumah sakit.
  • Sabtu, 03 Juli 2010

    NILAI FINAL KEPERAWATAN STIKES BARAMULI

    Kepada mahasiswa dengan nilai T segera menghubungi dosen mata kuliah untuk perbaikan nilai





    Jumat, 02 Juli 2010

    Pelatihan Manajemen Rekam Medis


    RSK St. Vincentius a Paulo Surabaya (RKZ) akan menyelenggarakan pelatihan Manajemen Rekam Medis Dasar dengan topik "Terminologi Medis & Klasifikasi Penyakit sbg Penunjang Dasar Manajemen Informasi Kesehatan.


    Pelatihan akan diselenggarakan di Hotel Fortuna-Surabaya, tanggal 29 Juli - 1 Agustus 2010.

    Materi Ujian Semester


    Buat mahasiswaku, silahkan download materi ujian semester di sini.
    Materi PMS disini Materi HIV/AIDS disini

    Kamis, 01 Juli 2010

    Menampilkan File Ber virus

    Akhir akhir ini sering kali baik flashdisk, ataupun memori handphone Anda yang pokoknya kalo sudah dipindah2 dari satu komputer ke komputer lain sudah pasti kena virus.. entah itu virus trojan, worm, parity, folder.htt, autorun, dll.
    Kadang kadang setelah virus dibersihkan belum tentu file atau folder yang ada didalamnya bisa muncul alias tetap disembunyikan (hidden). Yang hebatnya lagi bukan sekedar hidden saja, karena tidak bisa langsung dimunculkan dengan click kanan pilih properties gitu soalnya sudah didisable. Sebenarnya file tersebut selain di hidden juga diberi attribut system jadi tidak bisa sembarang ganti dari windows langsung.
    Ini ada trik supaya bisa memunculkan kembali file yang sudah dihidden, cukup dengan membuka Command Prompt dari Start - All Program - Accessories - Command Prompt atau dari Start - Run, ketikkan ‘cmd’ lalu Enter.

    setelah masuk ke command prompt pindah ke drive dimana flashdisk atau memori card Anda berada dengan cara mengetikkan : (nama drive disertai tanda titik dua, mis seperti pada contoh gambar berikut nama drive ada di H jadi ketikkan ‘H:’).
    Setelah itu baru ketikkan perintah berikut : attrib -s -h *.* /s /d (lalu enter). Nunggu sebentar sampai muncul kembali ke tanda prompt drive Anda.
    Selesai sudah … file Anda akan kembali seperti semula.
    NB : Satu lagi yang perlu diperhatikan.. jika pada bagian root drive ada file seperti autorun.inf, folder.htt atau thumb.db harap dihapus saja… Karena file tersebut kemungkinan adalah file virus juga.
    Untuk mempermudah pengetikan proses ini dapat dibuat sebuah batch file dengan cara mengetikkan :

    H:\copy con restore.bat
    attrib -s -h *.* /s /d
    Lalu tekan Ctrl-Z atau [F6]. Kemudian untuk menjalankannya cukup ketikkan: Restore [enter].
    Good Luck
    SUMBER