Minggu, 27 Mei 2012

Askep Demam Berdarah DHF

Askep Demam Berdarah DHF.Demam berdarah adalah penyakit disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit demam berdarah DHF ini yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan. Ini terlihat pada banyak penderita demam berdarah yang kulitnya timbul bercak-bercak merah sebagai ciri khas penyakit demam berdarah ini. Itu adalah pengertian demam berdarah yang ditinjau dari segi medisnya.

Nah seperti biasanya pada Blog Keperawatan kali ini akan sedikit share mengenai demam berdarah ini ditinjau dari segi keperawatannya yaitu tentang askep demam berdarah dan semoga pula askep demam berdarah ini akan bisa memberikan manfaat bagi kita semua.

Langsung saja sahabat menuju kepada topik utama dalam pembahasan askep demam berdarah ini. Dalam melaksanakan sebuah asuhan keperawatan tentunya dimulai dari sebuah pengkajian. Demikian pula dengan askep demam berdarah kita kali ini. Data yang kita ambil dalam sebuah pengkajian terdiri dari dua yaitu data subyektif yaitu data yang didapatkan dari keluhan pasien ataupun dari keluarga pasien. Dan satu lagi yaitu data obyektif yaitu data yang kita peroleh dari hasil pengamatan seorang perawat yang sedang melakukan pengkajian.

askep demam berdarah, askep DHF, Blog Keperawatan

Data Subyektif yang biasanya kita dapatkan pada saat melakukan pengkajian pada askep DHF ini adalah :
  • Demam / panas.
  • Lemah / kelemahan.
  • Mual, anorexia, sakit pada saat menelan.
  • Pegal-pegal pada seluruh tubuh.
  • Nyeri pada otot dan sendi.
  • Sakit kepala.
  • Konstipasi (sembelit).
Data Obyektif yang biasanya kita dapatkan pada saat melakukan pengkajian askep demam berdarah ini adalah :
  • Suhu tubuh tinggi, menggigil, wajah tampak kemerahan.
  • Mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor.
  • Tampak bintik merah pada kulit (petekia), uji torniquet (+), epistaksis, ekimosis, hematoma, hematemesis, melena.
  • Hiperemia pada tenggorokan.
  • Nyeri tekan pada epigastrik.
  • Pada palpasi teraba adanya pembesaran hati dan limpa.
Sedangkan pada pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium darah biasanya akan didapatkan hasil pemeriksaan seperti halnya :
  1. Trombositopenia.
  2. Hemoglobin meningkat > 20 %.
  3. Ig G dengue didapatkan dengan hasil positif.
  4. Hemokonsentrasi (hematokrit meningkat).
  5. Pada pemeriksaan kimia darah akan didapatkan hipoproteinemia, hiponatremia, hipokloremia.
  6. Waktu perdarahan memanjang.
  7. SGOT/SGPT mungkin meningkat.
  8. Asidosis metabolik.
  9. Ureum dan pH darah mungkin meningkat.
  10. Pada pemeriksaan urine dijumpai albuminuria ringan.
Setelah kita melakukan pengkajian dan didapatkan data-data seperti diatas, maka langkah selanjutnya dalam pembuatan asuhan keperawatan adalah membuat diagnosa keperawatan.
Diagnosa keperawatan yang timbul dalam askep DHF ini diantaranya yaitu :
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit (viremia).
Tujuan Yang diharapkan :
  • Suhu tubuh normal (36 – 370C).
  • Pasien bebas dari demam.
Intervensi Keperawatan :
  1. Observasi tanda-tanda vital (suhu, nadi, tensi, pernafasan) setiap 3 jam.
  2. Kaji saat timbulnya demam.
  3. Berikan kompres hangat.
  4. Anjurkan pasien untuk banyak minum sekitar 2,5 liter/24 jam.
  5. Kolaborasi medis dalam memberikan terapi cairan intravena dan obat-obatan sesuai program dokter.

2. Nyeri berhubungan dengan proses patologis penyakit.
Tujuan yang diharapkan :
  • Nyeri berkurang atau hilang.
  • Rasa nyaman pasien terpenuhi.
Intervensi Keperawatan :
  1. Kaji tingkat dan skala nyeri yang dialami pasien.
  2. Alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri.
  3. Berikan posisi yang nyaman, usahakan situasi ruangan yang tenang dan theraupetik.
  4. Kolaborasi medis pemberian obat-obatan analgetik.

3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia.
Tujuan yang diharapkan :
  • Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi.
  • Porsi makan pasien bisa dihabiskan.
Intervensi Keperawatan :
  1. Kaji keluhan mual, sakit menelan, dan muntah yang dialami pasien.
  2. Berikan makanan dalam porsi kecil dan dalam frekuensi yang sering.
  3. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti halnya bubur.
  4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap hari.
  5. Kolaborasi medis dalam pemberian obat-obatan antiemetik.

4. Kurangnya volume cairan tubuh berhubungan dengan peningkatan permeabilitas dinding plasma.
Tujuan yang diharapkan : Volume cairan terpenuhi.
Intervensi Keperawatan :
  1. Kaji tanda-tanda vital dan juga keadaan umum pasien.
  2. Anjurkan pasien untuk banyak minum.
  3. Catat intake dan output.
  4. Observasi tanda-tanda syock.
  5. Kolaborasi medis dalam pemberian cairan melalui Intra Vena (infus).

5. Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kondisi tubuh yang lemah.
Tujuan yang diharapkan :
  • Kebutuhan aktifitas sehari-hari pasien terpenuhi.
  • Pasien mampu mandiri setelah bebas demam.
Intervensi Keperawatan :
  1. Kaji keluhan pasien.
  2. Kaji hal-hal yang mampu atau yang tidak mampu dilakukan oleh pasien.
  3. Letakkan barang-barang di tempat yang mudah terjangkau oleh pasien.
  4. Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhan aktivitasnya sehari-hari sesuai tingkat keterbatasan pasien.
Demikian tadi sahabat sedikit mengenai askep demam berdarah dan semoga bisa memberikan manfaatnya. Dan tentunya hal pencegahan demam berdarah akan lebih baik daripada mengobatinya.