Minggu, 29 Agustus 2010

2013, menuju Universitas Padjadjaran berkelas dunia, sebuah mimpi, atau realisasi?

Oleh:Dani Ferdian (Menteri Dalam Negeri BEM KEMA UNPAD)

Januari 2006 boleh dikatakan menjadi titik tolak revolusi pendidikan di Indonesia. Departemen pendidikan nasional membentuk Tim Gugus Tugas penetapan 10 perguruan tinggi di Indonesia yang akan dipersiapkan sebagai universitas-universitas yang akan dikembangkan menjadi universitas kelas dunia (World Class Univesity). Dan Universitas Padjadjaran, merupakan salah satu diantara nya.

2010, berdasarkan renstra Unpad, tahun ini sejatinnya Unpad sudah mencapai “Excelent Research Based Teaching University”, sementara itu untuk tahun 2010-2011 direncanakan mencapai “Research University”, pada tahun 2011-2013 mencapai “Regional Class University”, dan kemudian pada 2013-2016 Unpad sudah menjadi “World Class Univesity”.

Tiga tahun lagi berarti Unpad ditargetkan menjadi World Class Univesity, ini menandakan bahwa target ini jauh lebih cepat dibandingkan apa yang telah dicanangkan sebelumnya yaitu pencapaian WCU pada tahun 2022-2026.

Lalu sebenarnya, apakah universitas kelas dunia (World Class Univesity) itu, dan bagaimana kriteria nya? Berbicara mengenai hal ini, maka terdapat definisi yang berbeda-beda untuk menjelaskan tentang WCU itu sendiri, tergantung dari kriteria dan lembaga pengakreditasian mana yang kita gunakan.

Menurut Shanghai Jia Tong University, WCU itu dilihat dari kriteria seperti kualitas pendidikan (alumni yang memenangi hadiah nobble dan field medals), kualitas pengajar (pengajar yang memenangi hadiah nobble dan field medals, riset yang paling disitir dalam 21 kategori), luaran riset (artikel ilmiah yang dipublikasikan di majalah nature dan majalah sciene, artikel yang disitir oleh science citation index), dan ukuran institusi (peforma akademik dalam kaitan nya dengan ukuran institusi).

Sementara itu menurut The Times Higher World University Ranking, WCU dilihat dari criteria seperti kualitas riset (peer review, sitasi per dosen), keterserapan lulusan (review perekrut), citra internasional (dosen internasional, mahasiswa internasional), dan kualitas pengajaran (dosen).

Sedangkan kriteria ranking dan bobot WCU menurut Webometric dilihat dari jumlah halaman referensi tentang Unpad dan sivitas akademikanya , yang dapat didapatkan melalui mesin pencari Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Jumlah link eksternal yang berkaitan dengan Unpad dan sivitas akademikanya, yang dapat diakses melalui mesin pencari (Yahoo dan MSN). Adanya dokumen-dokumen dalam format Adobe Acrobat PDF, Adobe Postcript, Microsoft Word, dan Microsoft Power Point dari artikel-artikel akademik sivitas akademika Unpad yang dapat diekstrak dari internet. Juga melalui mesin pencari Google terdeteksi sejumlah artikel dan sitasi dari setiap akademisi. Kepakaran akademisi Unpad harus dapat terdeteksi oleh mesin pencari Google di internet.

Dan terdapat juga kriteria WCU menurut Dikti (Perguruan Tinggi Berbasis Kesehatan Organisasi dan Daya Saing Bangsa), dimana terdapat 35 item yang menjadi kriteria WCU sebagaimana surat Ditjen Dikti No. 2045/D/T/2007 tertanggal 25 Juli 2007.

Melihat realita yang ada, dengan mengkomparasikan kriteria penilaian WCU diatas, untuk perguruan tinggi Indonesia, apalagi Unpad, yang paling memungkinkan untuk dikejar ialah status WCU berdasarkan kriteria Webometrics. Kriteria Shanghai Jiatong maupun THES memang sangat bergengsi, namun akan sulit bagi Unpad dalam waktu dekat untuk merekrut dosen peneliti kelas internasional, menyediakan laboratorium berperalatan lengkap, merekrut mahasiswa asing top dari berbagai Negara, atau segera para penelitinya berhasil menembus jurnal-jurnal ilmiah internasional. Oleh karena itu, kriteria webometrics lah yang paling mudah untuk dapat diraih.

Untuk mewujudkan hal tersebut, program kerja yang sudah dirintis berbasis webometrics ialah dengan melakukan revitalisasi unit pelaksana teknis pengelola ICT, menambah bandwith dan titik pengaksesan (access point) agar akses ke web Unpad menjadi lancar, menerbitkan kebijakan Unpad tentang segala sesuatu dalam pembangunan dan pengembangan ICT di Unpad, mempersiapkan isi web, terus menerus menghimbau pemahaman tentang membangun citra, serta membentuk tim khusus webometrics.

Berdasarkan kriteria webometrics, Unpad sebenarnya sudah masuk ke daftar mereka. Data dimutakhirkan setiap enam bulan sekali, dan untuk periode juli 2010 Unpad berada di urutan 1834 dari seluruh perguruan tinggi di dunia dan urutan ke 53 di Asia Tenggara (http://www.webometrics.info/). Untuk sekadar komparasi, urutan perguruan tinggi Indonesia yang lain yaitu ITB di urutan 569, UGM di 611, UI di 789, IPB di 1127, ITS di 1348, UNAIR di 1474 dan UNDIP di urutan 1517.

Menjadi World Class Univesity adalah sebuah keharusan. Dan sebagai bentuk kesungguhan Unpad dalam mencapai hal tersebut, dibentuklah tim WCU yang diketuai oleh Arif Syamsulaksan Kartasasmita. Dr.,SpM.,MS. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai indikator menjadi WCU, yaitu international publication, HKI, dan international study program accreditation yang menjadi indikator kinerja utama, serta international research grant, citation index, dan international faculty & students yang menjadi indikator kinerja tambahan.

Kriteria WCU berdasarkan Webometrics idealnya bukanlah kejaran utama, sejatinya Univesitas Padjadjaran pun memiliki komitmen dan secara konsisten untuk terus memperbaiki kualitas pendidikan, kualitas pengajaran, kualitas riset, ukuran institusi dan citra internasional nya dengan melakungan berbagai pembangunan dan pengembangan dari apa yang sudah ada sekarang. Sebagai institusi perguruan tinggi –yang tugas utamanya adalah Tridharma- menjadi universitas berkelas dunia maka sejatinya pengajarannya harus berkelas dunia, penelitiannya juga berkelas dunia, serta pengabdian kepada masyarakat nya pun harus berkelas dunia. Oleh karena itu, dalam pengelolaan nya pun harus berkelas dunia.

Lalu, apakah hanya sekadar mimpi, atau dapat terealisasi di tahun 2013 Unpad menjadi World Class Univesity? Jangan hanya menjadi sekadar wacana, perlu kerja nyata dalam mewujudkan itu semua. Perlu penghayatan dan kesamaan tindak kearah visi yang sama, semua sivitas akademika harus berkontribusi aktif, minimal berpartisipasi aktif dalam mewujudkan hal tersebut. “ Think Globally through Act Locally!” , setiap invididu harus bekerja secara professional dalam bidang tugas dan peran nya masing-masing, untuk peningkatan mutu yang terus menerus, untuk kualitas performa yang lebih baik, menuju kualitas internasional, untuk Indonesia, untuk almamter, dan untuk kita semua.

In tansurulloha yansurkum...wayutsabbit aqdaamakum..

Bismillah...
Sudah cukup lama tidak menulis di blog ini. Pagi 29 Agustus 2010 jam 5.56 WIB tepat selesai aku membaca sebuah novel 461 halaman. Novel yang direkomendasikan oleh salah seorang sahabat.
Yaa ayyuhalladziina amanu in tansurulloha yansurkum wa yutsabbit aqdaamakum..
sebuah surat dari Al-Quranul Kariim surah Muhammad ayat 7.
Ketika aku "menemukan" kalimah mulia ini disalah satu halaman novel tersebut, hatiku tertegun untuk beberapa waktu. Mencoba mencerna pesan-pesan mulia di balik firman Alloh azzawajalla. Mencoba meresapi untaian kata demi kata ayat mulia tersebut.
Sebelumnya ketika mengikuti sebuah acara di suatu panti asuhan tanggal 28 Agustus 2010, wajahku enggan berpaling pada tulisan arab yang aku mengerti betul artinya. Sebuah hadist yang seakan mengingatkanku pada kewajiban yang selama ini aku lalaikan, aku nomorduakan. Hadist tersebut kurang lebih berarti seperti ini:
Saya mendengar Rasululloh bersabda : Barangsiapa diantara kamu melihat suatu kemungkaran, maka ubahlah dengan tanganmu. Jika tidak mampu ubahlah dengan lisanmu. Jika tidak mampu ubahlah/bencilah dengan hati,maka itu adalah selemah-lemah iman (wallohu a'lam)
Suatu peristiwa atau kebetulan yang terencana menurutku. Ketika diri yang lemah ini merasa canggung dalam dakwah, merasa lemah dalam menyeru kebaikan, merasa tidak pantas untuk mengemban amanah dakwah dan was-was lain yang aku tersadar bahwa itu semua adalah bisikan setan yang menggoda dari atasku dan bawahku, dari kanan dan kiriku, dari depan dan belakangku, dari arah mana saja untuk melemhakan keyakinan hamba yang lemah berlumpur dosa.
Seketika diri ini bertanya, sudahkah ? sudahkah kamu menolong agama Alloh? sudahkah kamu melakukan perubahan atas kemaksiatan yang jelas-jelas ada didepan mata? sudahkah? sudahkah? sudahkah?
Mungkin kamu berpikir,"ah aku mau fokus studi, tak mau lagi ngurus-ngurus hal seperti itu karena menyita waktu" atau "ah aku belum pantas melakukan hal itu, masih sedikit ilmuku"..seperti itukah? Istighfar akhii, percaya itu adalah was-was setan yang dibisikkan kedalam hati kita dari segala penjuru. Tidakkah engkau melihat janji-Nya bagi siapa saja yang menolong agama Alloh? tidakkah engkau percaya? masihkah engkau ragu dengan janji yang diberikan oleh sebenar-benar pemberi janji yang tak mungkin diingkari-Nya?
Bangun akhi..Yaa ayyuhal muddatsir,qum fa andzir..aku rasa ayat tersebut bukan hanya ditujukan bagi Nabi Muhammad Rasul tercinta, tapi kepada engkau juga.
Bangun dan beri peringatan. Bangun dan agungkan nama Tuhanmu...Bangun dan buat perubahan...bangun dari selimut kelalaian,bangun dari selimut ketidaksadaran,bangun dari selimut keragu-raguan dan mari berbuat kebaikan...
Yansurkumulloh..berjuang membantu ajaran penuh kebaikan dan kedamaian dunia akhirat ini..yansurkum..Alloh juga akan membantumu dan meneguhkan pendirianmu,meneguhkan tekadmu..wa yutsabbit aqdaamakum..
Jangan menyerah walau yakin akan banyak rintangan yang akan menghadang kita..tapi yakinlah bahwa pertolongan Alloh pasti bersama hamba-hamba-Nya yang terus berjuang dengan keikhlasan, pengorbanan dan sabar...
Masih ingatkah engkau tulisan yang engkau buat hampir 7 tahun yang lalu? kau tulis dalam selembar kertas dan kau tempelkan dilemari pakaian sekaligus kitab-kitabmu? waktu itu kau menulis " Alloh tidak akan menyia-nyiakan usaha hamba-Nya"..ingatlah,bahwa tulisan tersebut masih dan akanterus relevan sampai nyawamu ditarik melalui tenggorokanmu..

Sabtu, 28 Agustus 2010

VISI DAN MISI TIM BANTUAN MEDIS JANAR DŪTA

Visi dan Misi Tim Bantuan Medis Janar Dūta

a. VISI TBM JANAR DŪTA

Terwujudnya Tim Bantuan Medis Janar Dūta yang Unggul dan Berdaya dalam Bidang Kegawatdaruratan Medis serta Terdepan sebagai organisasi kemahasiswaan.

b. MISI TBM JANAR DŪTA

i. Membentuk anggota Tim Bantuan Medis yang tangguh dan berkarakter pemimpin dimanapun dan kapanpun.
ii. Memusatkan perhatian terhadap pengembangan sumber daya anggota di bidang kegawatdaruratan medis dan alam
iii. Memberikan pelayanan terbaik di bidang medis, pendidikan kegawatdaruratan serta berperan aktif dalam penanganan medis bencana.
iv. Berperan serta terhadap permasalahan kebersihan dan kerusakan lingkungan di Bali
v. Meningkatkan koordinasi yang sinergi antara TBM Janar Dūta dengan institusi lain dalam mendukung program

Jumat, 27 Agustus 2010

Tahukah Anda? Kecerdasan Ditentukan Saat Tidur


Udah pada tidur belum? Manusia normal yang berada di atas bumi pasti melakukan aktifitas ini, meskipun cuma 1 jam tiap hari. Jaman dahulu kala orang tidur memakai bantal kayu atau batu atau bahkan tidak memakai bantal. Sekarang aja enak, orang tidur pakai yang ‘empuk-empuk.

Kebiasaan tidur dengan bantal kayu atau batu, menyebabkan orang-orang dahulu bisa bangun dengan segar bugar, karena tubuh mereka bisa beristirahat total saat tidur. berbeda dengan mereka yang tidur di atas kasur empuk, tubuh mereka tidak bisa istirahat dengan total, kenapa ya? karena saling menekan dengan alas tidurnya.

Posisi tidur yang benar adalah tubuh miring ke kanan dengan kaki bagian atas di tekuk, dan tangan kiri sebagai bantal. Tidur dengan posisi ini bermanfaat agar mengalirkan darah ke otak dengan sempurna, karena posisi kepala lebih rendah dari jantung. Posisi tidur yang membuat bodoh adalah : terlentang, tengkurap, dan kaki mengangkang. Posisi ini diibaratkan sebagai cara tidurnya binatang, karena aliran darah tidak lancar, perut dan dada tertekan, juga aliran darah ke otak juga terhambat.

Saat tidur yang baik adalah jam 20.00 WIB – 01.00 Pagi. Selanjutnya 01.00-04.00 digunakan untuk belajar, pukul 04.00 – 06.00 untuk olahraga, dan seterusnya…
Saat tidur yang tidak baik adalah pukul 06.30 WIB setelah matahari terbit, pada tengah hari pukul 11.30 – 12.00 WIB dan pukul 17.30 WIB saat matahari tenggelam. Tidur pada saat tersebut akan mengakibatkan seseorang linglung dan separuh kesadarannya hilang, diakibatkan oleh keseimbangan alam yang pada waktu-waktu tersebut harus berada pada kondisi sadar.

Tidur yang baik berada dalam keadaan atau ruang yang gelap, terhindar dari cahaya yang menyengat dan silau. Rangsang cahaya yang terlalu banyak, menyebabkan otak tidak optimal dalam melakukan defragmentasi data-data yang terekam sebelum tidur, hal ini akan berdampak kepada daya ingat pada jangka waktu yang lama.

Kamis, 26 Agustus 2010

Alat Mendeteksi Autisme dari Suara

Autisme pada anak dapat dideteksi dengan cara menganalisa suara mereka. Anak-anak penyandang autisme mengucapkan kata-kata dengan cara yang berbeda dibandingkan anak-anak normal. Hal inilah yang kemudian dijadikan modal bagi para ahli untuk menciptakan suatu alat khusus untuk mendiagnosa autisme lewat analisa suara.

Alat ini berupa perekam kecil yang muat pada saku baju anak. Pada alat ini tertanam sejenis piranti lunak guna menganalisa dan mengevaluasi suara-suara tertentu yang diucapkan anak-anak sepanjang hari.

Perangkat ini adalah hasil kreasi para ahli yang dipimpin Kimbrough Oller dari Universitas Memphis, Amerika Serikat. Untuk membuat alat ini, Oller dan timnya menganalisa lebih dari tiga juta pelafalan suku kata, yang dikumpulkan dari 1.500 rekaman 232 anak berusia 10 bulan hingga empat tahun.

Seperti dilaporkan jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, program yang ditanam pada alat ini mampu secara tepat mengidentifikasi 86 persen diagnosa autisme yang ada.

"Walau para ahli menyatakan selama bertahun-tahun bahwa anak autis bersuara lain saat berbicara, belum ada cara praktis menggunakan vokalisasi sebagai bagian dari diagnosa atau proses pemeriksaan yang sejalan dengan autisme," kata Oller, yang juga profesor audiologi dan patologi cara bicara bahasa.

Alat ini untuk sementara dapat berfungsi menganalisa suara dalam bahasa Inggris, tetapi Oller yakin piranti lunaknya dapat diaplikasikan pada bahasa lain. "Teknik ini belum pernah dicoba, tetapi saya pikir bisa bekerja," katanya.

Saat ini, para dokter menegakkan diagnosa autisme dengan cara menguji anak-anak dengan sejumlah tes perilaku dan pola bicara, termasuk bagaimana mereka berbicara pada usia tertentu, dan apakah mereka melakukan kontak mata dengan orang lain.

"Autisme adalah kerusakan multi faktor dan banyak dimensi perilaku yang harus dipertimbangkan. Vokalisasi jelas merupakan faktor penting, tetapi saya tidak berpikir ini harus digunakan secara ekslusif," kata Oller.

Oller, yang meneliti pembelajaran dan evolusi bahasa, telah mengidenfikasi bagaimana pembentukan silabel yang berbeda berubah pada empat tahun pertama usia anak.

Menurut hasil analisa, pembentukan pola bicara anak autis tidak mengikuti pola yang umum. Program komputer mampu membedakan antar pembicara dan memproses suara yang diucapkan anak yang sedang diteliti. Rekaman sehari penuh memungkinkan peneliti untuk memeriksa pola bicara anak secara alami.

Para orang tua dapat mengirim hasil rekaman setelah anaknya menggunakan alat ini selama seharian. Hasil rekaman dikirim ke suatu perusahaan untuk dianalisa. Adalah Infoture Inc. yang mengembangkan alat dan piranti lunak tersebut. Perusahaan ini bubar pada Februari 2009 dan didirikan kembali dengan berbentuk yayasan bernama LENA Foundation. Yayasan inilah yang menjual alat dan mendanai riset.

Minggu, 22 Agustus 2010

Rekam Medis yang Lengkap & Akurat sebagai Dasar Penetapan Biaya Pelayanan Berbasis INA-DRG


Insyaallah APIKES Bhakti Mulia Sukoharjo akan menyelenggarakan seminar bidang Rekam Medis.
Seminar "Rekam Medis yg Lengkap & Akurat sbg Dasar Penetapan Biaya Pelayanan Berbasis INA-DRG" ini akan digelar pada hari Sabtu,25 Sept 2010 (Sabtu) di gedung Istana Hapsari-Sukoharjo.
Keterangan lebih lanjut klik disini

Kamis, 19 Agustus 2010

Rugi Kalau Baca : Catatan Nggak Penting Penulis

Jarum jam tanganku menunjuk angka 13.55. Setelah perjalanan cukup melelahkan Jogja-Klaten kemudian balik dari Klaten-Jogja, iseng aku tuliskan hal yang sebenarnya tidak ingin kutulis. Perjalanan seorang jurnalis amatiran yang secara tidak sengaja menjadi juru tulis.
Tahun 2008, tepatnya aku lupa,aku mulai menulis. Menulis liputan kegiatan untuk majalah di kampusku. Tak kusangka keisengan ini menjermuskanku pada dunia jurnalistik yang sebelumnya sangat tidak aku sukai. Aku mau ikut karena yah lumayan dapat sesuatu untuk sekedar beli makan siang selama beberapa hari di McD..he3..sapa juga yg ga mau..
Dari keisengan ini aku bisa bertemu orang-orang yang sebelumnya mungkin aku tidak pernah punya bayangan untuk bertemu apalagi bercakap-cakap dalam suasana yang santai. Sudah lupa berapa banyak orang "penting" diwawancarai oleh orang nggak penting ini,
1. Menteri Kesehatan RI 2004-2009, Bu Siti Fadhilah Supari. Wawancara dadakan,yg mengesankan. Orangnya ramah dan enak untuk diajak ngobrol. Kata orang beliau galak, tapi menurutku beliau orangnya baik.
2.Pak Sugiri Syarif,Direktur BKKBN Pusat,pernah jadi Sekjen KPK juga,aneh padahal beliau dokter. Kakak kelasnya prof Hardjo ternyata...^^b..itu juga mendadak juga. Jam 12.30 dihubungi bu yanri untuk interview beliau jam itu juga. Mana ga ada persiapan materi lagi,tapi alhamduulillah lancar. Oiya itu kan jam makan siang,dan alhamdulillah sekalian diajak makan siang juga..hohoo..mahasiswa gitu,mana bisa nolak.
3.Dr.Supriantoro,ini direktur RSPAD Gatot Subroto (salah ga sih tulisannya),sahabat prof hardjo juga ..tapi ga lama kalo sama beliau. HAhaha yang penting pernah..
4.Bu Retno, direktur bidang pendidikan bla.bla..bla..UGM (aku lupa tepatnya),beliau sangat sibuk seperti yang lainnya. Tapi masih hangat mau menyambut untuk diwawancarai.
5.dr.Bambang Purwoatmodjo, lagi-lagi teman sekelas prof hardjo (pasti ada kongkalikong ini hahaha..bercanda)..beliau adalah direktur RSUP Dr Soeradji tirtonegoro,Klaten. Lulusan FK angkatan 73,salah satu pengembang posyandu waktu zaman ga enak dulu.
6.Pak Eko Sugiharto, Ketua Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM. Ngomongin global warming dan antek2nya,beliaulah pakarnya. Beliau orang madura ternyata.
7. Pak Dekan, entah sudah berapa kali wawancara sam beliau. Mulai dari asuransi,MDGs dll...
8. Prof Soetaryo,mantan ketua senat Universitas (UGM) sebelum diganti prof Marsetyawan,yg juga dosen pembimbingku pas PKM)
9. Prof Narto, pakar bioetik,sapa pula yang tak kenal mantan dekan FK UGM ini.
10. dll (dan lainnya lupa)
dari sebuah keisengan menjadi sesuatu yang mungkin biasa bagi orang lain tapi luar biasa buatku..secara cah gunung (ngaku lho iki)...
Banyak pesan dan pengalaman yang beliau-beliau sampaikan. Kadang kebetulan pas beliau-beliau semacam reuni, hahah ternyata nggak jauh beda dengan kita. Bercanda ngarah ke rasis kadang-kadang..tapi ya itulah namanya teman sehati.
Aku ingin menjadi seperti mereka yang sampai sekarang (sudah cukup tua) masih mau dan mampu untuk berkarya bagi bangsa. Aku ingin seperti mereka yang tidak mengandalkan orang tua untuk bisa terus bertahan. Aku ingin seperti mereka, karena kebanyakan dari mereka adalah orang-orang pekerja keras yang lahir dari keterbatasan...tapi itu semua tidak menyurutkan niat mereka, tekad mereka untuk mewujudkan impian mereka.
Pada waktu lulusku nanti aku ingin pergi ke tanah Papua, untuk bisa mengabdi disana. tentang calon istri,,,,hahah belum kepikiran,tapi yang pasti asal mau diajak untuk berjuang didaerah,mengabdi di daerah, banjir keringat dan darah di daerah untuk mewujudkan kesehatan yang menyeluruh dan merata tentunya...(lho kok tiba2 bahas ini)..beneran kan,nggak penting..^^..cont'd

Minggu, 15 Agustus 2010

Doa Untuk Ibu

Ungu – Doa Untuk Ibu

kau memberikanku hidup
kau memberikanku kasih sayang
tulusnya cintamu, putihnya kasihmu
takkan pernah terbalaskan
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
hangat dalam dekapanmu
memberikan aku kedamaian
eratnya pelukmu, nikmatnya belaimu
takkan pernah terlupakan
reff:
oh ibu terima kasih
untuk kasih sayang yang tak pernah usai
tulus cintamu takkan mampu
untuk terbalaskan
oh ibu semoga tuhan
memberikan kedamaian dalam hidupmu
putih kasihmu kan abadi
dalam hidupku
repeat reff
ooohh putih kasihmu kan abadi
dalam hidupku

Sabtu, 14 Agustus 2010

Ramadhanku Dulu : Cerita Masa Kecil di Bulan Ramadhan

sangat menyenangkan dan tak dapat dilupakan tentang ramadhanku dulu, ketika aku masih duduk dibangku SD. Banyak cerita, banyak kenangan yang kadang aku merasa perlu untuk membuat mesin waktu yang aku bermimpi melihat diriku di masa lalu.
Tradisi "nyadran" atau ziarah ke makam kakek nenekku menjadi pembuka menyambut ramadhan. selalu tak pernah ketinggalan untuk ikut acara ini. Bukan apa-apa lantaran biasanya setelah acara bakal dibagi nasi lengkap dengan lauk-pauknya yang walaupun sederhana tetep miss u so much. Kadang berebut untuk cari keranjang yang ada ayamnya,atau yang ada rotinya atau bahkan cari yang ada uang koinnnya. Maklum masih anak-anak pokoknya bikin ribut aja kerjanya.
Tradisi lain adalah "padusan",atau mandi di sore hari sebelum ramadhan. Nyebur bareng-bareng temen2ku di kolam masjid sampai keruh airnya. Loncat dari pager yang tinggi. Dulu airnya sehidung,sekarang mungkin klo aku nyebur sudah seperut bawah dikit kali ya.
Tarawih tidak boleh ketinggalan. Biasanya kita nyari mushola yang imamnya high speed...biar cepet selesai. Tarawih biasanya aku ambil tempat di serambi bareng anak-anak yg lain. Ya sholat sambil becandaan gitu ceritanya (dikit kok)
Tadarusan, wuoh ini mantep. Bukan bermaksud sombong,aku termasuk anak yang cepet baca quran. Sering aku banyak-banyakan khatam quran dengan kakak-ku, 3-5 kali aku bisa khatam. InsyaAlloh tajwid tetep terjaga. Nah itu pula yg membuatku menjadi pilihan anak2 buat tadarusan, katanya kalo ada mushtofa bakal cepat selesainya. Ya namanya anak-anak, kita balapan baca quran,cepet2an selesai 1 juz.Tapi kalo lagi apes, udah selesai duluan dan makanan belum datang maka tugas untuk ambil di tempat warga.
jalan-jalan ba'da subuh. Hoho ritual pagi hari ketika ramadhan adalah jalan-jalan sampe kuburan cina. sambil nonton balapan liar tentunya. Disini selain jalan-jalan biasanya kita bawa amunisi berupa mercon-mercon siap tembak kalo-kalo ada pertempuran mercon. Mercon "impret",mercon mini dengan daya ledak maksi..
Buat mercon. Ini tidak boleh ketinggalan. Selain beli yang sudah ada, kdang aku juga buat sendiri. Termasuk desainer handal mercon. Aku sama adekku biasanya bagi2 tugas,siapa yang potong kertas,ngisi mesiu sama yang ngerasin lipatannya. Lumayan buat persiapan hari raya.
Oiya ada yang ketinggalan, walaupun puasa main bola tetep. Biasanya pagi habis jalan-jalan langsung main bola. Capek tapi tak ada niat batalin puasa ^^
Nah yang terakhir ni..biasanya sebelum buka bantu-bantu ibu bikin makan buka.Kadang bereksperimen dengan membuat makanan yang aneh2 alias ngasal. Nah udah capek tu, ketika buka yasudah tak bisa dihentikan. Makan banyak-banyak dan akhirnya tidak bisa berdiri karena kekenyangan dan anehnya lagi untuk mengatasi hal itu kadang aku sit up beberapa kali..bener2 aneh.
Sekelumit cerita tentang ramadhanku dulu,banyak hal-hal yang sampai sekarang tak akan kulupakan. Mungkin sekarang sudah jauh berbeda, tapi entah beda menjadi lebih baik ataukah menjadi lebih tidak baik.

Jumat, 13 Agustus 2010

SEHAT DENGAN PUASA

KESEHATAN adalah nikmat yang tak terhingga dan patut untuk disyukuri. karena dengan kondisi sehat, segala aktivitas akan dapat terlaksana dengan lancar. Bagi umat muslim, Ramadhan adalah bulan suci untuk membina diri dan raga menjadi lebihj baik. Berpuasa selama satu bulan penuh menjadi kewajiban bagi muslim yang sudah Baligh.
Puasa dapat menjadikan tubuh lebih sehat. Berikut beberapa alasan mengapa puasa dapat membuat tubuh menjadi sehat :
  • Puasa dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan gizi atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, diabetes melitus, dan lain-lain.
  • Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan,
    Pada hari-hari ketika tidak sedang berpuasa, alat pencernaan di dalam tubuh bekerja keras, oleh karena itu sudah sepantasnya alat pencernaan diberi istirahat.
  • Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi). Dengan puasa, berarti membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dan karsinogen dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.
  • Menambah jumlah sel darah putih. Sel darah putih berfungsi untuk menangkal serangan penyakit sehingga dengan penambahan sel darah putih secara otomatis dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  •  Menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh,
  • Memperbaiki fungsi hormon, meremajakan sel-sel tubuh,
  • Meningkatkan fungsi organ tubuh
BERBUKA DENGAN YANG MANIS
Disunahkan agar berbuka puasa diawali dengan makan buah kurma, atau dengan buah-buahan dan minuman yang manis seperti madu. Ajaran ini mengandung makna kesehatan karena buah-buahan dan minuman yang manis merupakan bahan bakar siap pakai yang dapat segera diserap oleh tubuh untuk memulihkan tenaga setelah seharian tubuh tidak disuplai oleh makanan dan minuman. Glukosa yang terkandung di dalam buah-buahan dan minuman yang manis merupakan sumber energi utama bagi sel-sel tubuh. Glukosa efektif dibutuhkan ketika tubuh memerlukan masukan energi yang diperlukannya.

MAKAN SAHUR
Anjuran sahur bukan semata-mata untuk mendapatkan tenaga yang prima selama menunaikan ibadah puasa, melainkan juga mengandung makna bahwa puasa perlu persiapan agar selama berpuasa produktivitas kerja dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu.
Pada waktu buka puasa dan sahur suplai gizi perlu diusahakan memenuhi unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh, meliputi enam jenis zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Pentingnya keseimbangan gizi sering kurang disadari karena hasilnya tidak terlihat langsung. Seseorang yang kekurangan zat gizi tertentu sama bahayanya dengan mereka yang kelebihan gizi tertentu. Makan yang seimbang baik dalam porsi maupun gizi akan mempengaruhi susunan saraf pusat dan kondisi biokimia tubuh. Makan yang seimbang adalah makan yang tidak kekurangan tetapi juga tidak berlebihan, yang disesuaikan dengan usia, kualitas dan kuantitas gerak serta kondisi tubuh.
Pada beberapa orang, pada saat puasa mempunyai keluhan seperti merasa lemas dan lesu atau stamina menurun, juga gangguan pencernaan seperti perut kembung dan gangguan lambung. Beberapa bahan pangan tertentu seperti madu, jahe, kencur, temu lawak, dan bahan-bahan lainnya dapat digunakan untuk mengatasi stamina menurun, kembung, dan gangguan lambung pada saat puasa.

Berikut beberapa bahan alami yang dapat digunakan agar puasa tetap fit dan segar.

MADU
Khasiat : meningkatkan stamina serta mempertahankan stabilitias tubuh agar tetap sehat dan bugar, melancarkan proses metabolisme, untuk kecantikan dan awet muda, mencegah gangguan pencernaan, dan lain-lain

KURMA
Khasiat : meningkatkan stamina dan energi, mencegah & mengatasi anemia (kurang darah), melancarkan pembuangan, sebagai penenang (merileksasi sel otot tubuh yang tegang), mencegah pendarahan rahim.

JAHE (Zingiber officinale Rosc.)
Khasiat : meningkatkan stamina, mengatasi perut kembung, masuk angin, mual, muntah, sakit kepala, pusing, demam, dan lain-lain

TEMU LAWAK (Curcuma xanthorrhiza)
Khasiat : kolesterol tinggi, meningkatkan stamina tubuh/tonikum, kurang darah, radang lambung/maag, perut kembung, dan lain-lain.

KENCUR (Kaempferia galanga)
Khasiat : meningkatkan stamina tubuh, menghilangkan bau mulut, radang lambung, kembung, mual, muntah, masuk angin, dan lain-lain.

Ubi Jalar Merah (Ipomoea batatas)
Khasiat : perut kembung, peluruh kentut, masuk angin, gangguan lambung

KUNYIT (Curcuma domestica Val.)
Khasiat /efek ; radang lambung, memperlancar pengeluaran empedu sehingga mengurangi perut kembung, mual, dan rasa begah di perut.

KAPULAGA (Amomum cardamomum)
Khasiat : untuk radang lambung, mual, muntah-muntah, perut sebah dan kembung.

Kayu Manis (Cinnamomum burmanii)
Khasiat : untuk radang lambung, mual, muntah-muntah, perut sebah dan kembung.

Demikian posting kali ini. semoga bisa membantu rekan Perawat menjalani aktivitas Keperawatan dengan kondisi tubuh yang sehat selama bulan Ramadhan.

KKNM 2010, silahkan mengeluh kawan...

" Arrghh.., kenapa harus KKN sih?? padahal saya pengen balik, banyak yang harus dikerjakan, liburan saya semakin menyempit, dan bla..bla..bla..bla.."

" iya knp juga KKN ya.., pasti tidur nya gk nyaman, makan gk biasa, mandi sama nyuci gmana?? gk bisa akses internet,harus ngeluarin duit buat program dan bla..bla..bla..bla... "

" err.., KKN resek.., sebulan hidup sama orang yg gk dikenal, orang2 baru, dengan gaya dan sikap masing2.., pasti gk kan nyaman gaul sama mereka.., bla..bla..bla..bla.. "


statement diatas mungkin jadi sekelumit kecil kata-kata yang mewakili kondisi sebagian kita dalam menyongsong KKNM 2010.

lalu coba perhatikan sedikit saja tentang realita masyarakat seperti keadaan berikut ini:

pernah kah kita melihat sesosok tua dan lelah disertai keringat yang mengucur deras, terkadang nafas nya tersengal ditengah terik matahari dengan tubuh kurus keriput ditengah ladang persawahan??

atau melihat sesosok manusia yang kurang dalam mengenyam pendidikan, kulitnya legam terbakar matahari,dari kekar bahunya hingga kini kurus dan nampak hanya terbungkus kulit dia masih setia menjadi buruh angkut, walau mungkin kini langkahnya mulai gemetar..

mereka adalah sebagian kecil dari realita kehidupan yang ada, siapapun mereka,mereka memiliki kontribusi untuk bangsa walaupun kecil. Sekecil apapun mereka, sesederhana apapun mereka, dari uang yg mereka keluarkan untuk membayar pajak (pajak tanah, PBB, PPN, pajak2 lain nya) langsung atau tidak langsung manfaat nya bisa kita rasakan.

bahkan sadarkah kita, darimana uang yang mensubsidi kuliah kita?? darimana uang yang karena nya kita bisa menerima ilmu kedokteran, komunikasi, sastra, tekhnik, dll pada saat ini??

masyarakat memiliki peran dalam hal itu kawan, walaupun kadang mereka tak berfikir bahwa kita mengenyam kuliah karena kontribusi -besar atau kecil- mereka.

Lalu, hampir 3 tahun lebih kita mengenyam ilmu pendidikan di bangku kuliah, yang notabene nya menggunakan uang rakyat dalam prosesnya itu, sudah sejauh mana timbal balik kita untuk mereka??
dalam 3 tahun ini, apa yang sudah kita berikan untuk masyarakat??

lalu apa yang salah dengan kuliah kerja nyata mahasiswa yang hanya diselenggarakan 1 bulan dari total 4 tahun masa kuliah kita??

proporsi 4 tahun, 48 bulan kita menikmati kuliah, dan 1 bulan hanya untuk KKNM..
1 : 47, hanya satu bulan dari total 48 bulan yang hanya diminta untuk turun ke masyarakat..
ketika kita mengeluhkan yang 1 bulan ini, pernahkah kita sadar 47 bulan lain nya kita berkuliah sebagian biaya darimana???

Mahasiswa, sungguh Indonesia itu luas. Masyarakat butuh pengabdian kita, tak hanya sebatas KKNM yang cuma setaun sekali.

Jangan juga berpikir pengabdian hanya melalui KKNM saja, jika paradigma nya seperti itu, selama jadi mahasiswa hanya sekali saja kita mengabdi kepada masyarakat?

di perempatan masih ada anak-anak kecil minta-minta,di panti asuhan ada yang butuh bantuan tenaga pengajar,di pelosok-pelosok ada yang butuh buku, dan tingkat kesehatan nya masih rendah. Mari buka mata, hati dan telinga kita. Jangan jadikan mata kita hanya terpaku pada game, world cup atau nonton film saja, jangan jadikan pikiran kita terpaku untuk shopping, atau sekedar belajar keilmuan saja.

Gak harus lewat organisasi kampus ataupun KKNM sebenarnya buat melakukan pengabdian kepada masyarakat. KKNM hanyalah sebuah sarana, sebuah fasilitas yang mungkin dengan ini secara legal formal akademik mengharuskan seluruh mahasiswa untuk melakukan hal tersebut, karena tak ada jaminan ketika program KKNM ini tidak diselenggarakan, setiap kita bisa balas budi kepada masyarakat dengan caranya masing2.

masyarakat Indonesia mayoritas taraf hidupnya saya pikir masih dibawah teman-teman, dan bagaimana kita bisa tau jika kita gak pernah berbaur dengan masyarakat? Disinilah kita melatih sensitivitas kita kawan2? Selain sensitivitas, kreatifitas dituntut disini untuk melihat kejelian kita dalam memperhatikan dan peka terhadap kebutuhan masyarakat, dan mengajukan alternatif solusi sesuai bidang keilmuan kita dalam menyelesaikan berbagai permasalahan tadi.

Mengeluh atau tidak, peduli atau tidak, itu adalah pilihan dalam menyambut KKNM 2010.

semengeluh apapun kita, setidak peduli apapun kita, KKNM 2010 akan tetap dilaksanakan dengan segala konsekuensi nya, dan kita akan tetap terlibat di dalam nya. rugi nya double saya rasa ketika sikap kita seperti ini, hati kita selalu merasa gk enak, kesel, dan persiapan kita pun tak akan optimal, baik itu dalam berinteraksi dengan mahasiswa lain atau warga, hingga ke pelaksanaan program karena dikerjakan tak sepenuh hati, bisa jadi kebermanfaatan kita tak terasa atau biasa2 saja disana.

oleh karena itu, mari sambut KKNM 2010 dengan senyuman, persiapkan diri dan perencanaan sebaik mungkin, guna menghasilkan ledakan kebermanfaatan untuk kita dan masyarakat, mari kita buat Indonesia tersenyum.

bukan terlalu idealis, tapi jangan sampai mahasiswa kehilangan jatidirinya sebagai mahasiswa.

Mengabdi bukanlah sebatas jumlah nilai SKS kawan2, karena mengabdi itu sebuah kesukarelaan. Mengabdi adalah mempersembahkan sesuatu dari hati yang tak mati.





Kami ingin bicara padamu
Dari dalamnya lubuk hati nurani
Dari kami yang ingin berbakti
Tapi masih belum punya arti
Tapi kami punya rasa
Belum apa-apa
Belum berarti jasa
Yang ditandai dengan ragam pengalaman

Kami juga bicara seadanya
Kami hanya berawal dari cita-cita
Untuk berbaur dengan pemberdayaan, berkolaborasi
Mencari titik temu sebuah solusi

pengabdian kami tanpa akhir
Untuk masyarakat dan negeri tercinta ini
kami enggan mati, sebelum berarti


* untuk KKNM 2010 Universitas Padjadjaran *

Selasa, 10 Agustus 2010

Profilaksis Pascapajanan (PPP)

Apa Profilaksis Pascapajanan Itu?
Profilaksis berarti pencegahan infeksi dengan obat. Pajanan adalah peristiwa yang menimbulkan risiko penularan. Jadi profilaksis pascapajanan (atau PPP) berarti penggunaan obat untuk mencegah infeksi setelah terjadi peristiwa yang berisiko. Terkait dengan PPP, ada tiga macam pajanan itu: 
  1. Pajanan di tempat kerja. Pajanan ini biasa terjadi dalam sarana medis, dan berasal jika darah, air mani, cairan vagina atau ASI dari seorang yang terinfeksi HIV masuk ke aliran darah orang lain, dalam hal ini biasanya petugas perawatan kesehatan. Peristiwa yang termaksud biasanya kecelakaan akibat tertusuk jarum suntik bekas pakai secara tidak sengaja pada petugas. Pajanan juga dapat terjadi dengan pisau bedah, atau jika darah atau cairan lain pasien kena luka terbuka, atau mulut, hidung atau mata petugas atau orang lain.
  2. Pajanan akibat hubungan seks berisiko, misalnya bila kondom pecah atau lepas saat seorang Odha berhubungan seks dengan pasangan HIV-negatif.
  3. Pajanan akibat perkosaan. Pemerkosa hampir pasti tidak memakai kondom. Tambahannya, jika hubungan seks terjadi secara paksa, yang sering disertai kekerasan, risikonya lebih tinggi.
Risiko Penularan Akibat Pajanan di Tempat Kerja 
Kemungkinan terjadinya penularan akibat tertusuk jarum suntik adalah rendah:
rata-rata 0,3%. Kurang lebih satu dari 300 kasus akan menghasilkan infeksi HIV pada petugas kesehatan. Risiko lebih tinggi jika: 
  • tusukan dalam; 
  • darah dapat terlihat pada alat yang menyebabkan luka; 
  • jarum atau alat sebelumnya ditempatkan pada pembuluh darah pasien; atau 
  • pasien sumber mempunyai viral load HIV yang tinggi.
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Pajanan? 
Jangan panik! Namun segera lakukan tindakan. 
  • Luka tusuk: bilas dengan air mengalir dan sabun atau antiseptik. Jangan dihisap dengan mulut, dan jangan ditekan karena ini tidak berguna. Disinfeksi luka dan daerah sekitar kulit dengan betadine selama lima menit atau alkohol selama tiga menit. 
  • Pajanan mulut: ludahkan dan berkumur. 
  • Pajanan hidung: hembuskan keluar dan bersihkan dengan air. 
  • Pajanan mata: bilas selama beberapa menit dengan air bersih. 
  • Hubungan seks: jangan bilas vagina. Setelah dibersihkan, laporkan pajanan agar dapat segera diselidiki.

Kapan PPP Diusulkan? 
Keputusan harus diambil apakah PPP akan dimulai, berdasarkan hasil penyelidikan. Keadaan yang dianggap cukup berat untuk mulai PPP termasuk: 
  • pajanan pada banyak darah; 
  • darah bersentuh pada luka yang terbuka; 
  • darah dapat terlihat pada jarum yang menusuk; atau pajanan pada darah, air mani atau cairan vagina seseorang dengan viral load yang tinggi.
Bagaimana PPP Dipakai?
PPP dilakukan dengan penggunaan obat antiretroviral (ARV). Dahulu, hanya satu jenis obat, AZT, dipakai. Penelitian menunjukkan penurunan 79% pada risiko tertular dengan penggunaan obat tunggal ini. Namun sekarang, dua jenis obat (AZT + 3TC) biasanya dipakai, dan jika risiko dianggap sangat tinggi, diusulkan ditambah satu jenis obat lagi, biasanya protease inhibitor, misalnya lopinavir/r (Kaletra/Aluvia). Nevirapine dan efavirenz tidak diusulkan untuk PPP.
Terakhir ini, beberapa pakar mengusulkan dipakai tenofovir + 3TC, ditambah Aluvia untuk yang berisiko tinggi. Namun rejimen ini belum disetujui dalam pedoman nasional.
PPP harus dimulai secepatnya setelah pajanan, sebaiknya dalam 1-2 jam dan tidak lebih dari 72 jam. PPP harus dilangsungkan selama empat minggu, tetapi boleh dihentikan jika ada efek samping yang berat. Jika pasien sumber pajanan ternyata HIV negatif, dan tidak ada kemungkinan dia masih dalam masa jendela, PPP dapat dihentikan. Namun tes HIV pada pasien sumber harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan, kerahasiaannya harus dijamin.
Diusulkan orang yang terpajan melakukan tes HIV pada awal (tidak lebih dari 24 jam), dan setelah 4, 12, dan 24 minggu. Orang yang terpajan harus segera diberi konseling, dan konseling harus tersedia lagi selama masa memakai PPP. Saat ini di Indonesia, PPP hanya disediakan untuk petugas layanan kesehatan yang mengalami kecelakaan kerja. 
Efek Samping PPP
Efek samping yang paling umum termasuk mual dan rasa tidak nyaman. Efek samping lain dapat dilihat pada lembaran informasi masing-masing obat.
Pajanan pada Infeksi Lain
Harus diingat bahwa ada beberapa infeksi lain yang diangkut darah, dengan daya menular yang jauh lebih tinggi dibandingkan HIV. Infeksi ini termasuk virus hepatitis B dan C, yang sering menyertai HIV pada orang yang terinfeksi melalui penggunaan jarum suntik bergantian. Semua infeksi ini dapat dicegah dengan penggunaan kewaspadaan universal. Kewaspadaan ini termasuk penggunaan sarung tangan lateks dan pelindung lain waktu melaksanakan tindakan yang berisiko pada semua pasien, bukan hanya mereka yang diketahui terinfeksi penyakit tersebut.
Remember This
Profilaksis pascapajanan (PPP) adalah penggunaan ARV secepatnya setelah terjadi peristiwa yang berisiko penularan HIV, untuk mencegah infeksi HIV. PPP dapat mengurangi risiko terinfeksi hingga 79%.
PPP hanya dipakai setelah penyelidikan menunjukkan ada risiko pada orang yang terpajan. Hanya 0,3% pajanan menghasilkan infeksi HIV. Karena ARV dapat menyebabkan efek samping yang cukup berat, sebaiknya PPP hanya dipakai jika benar-benar dibutuhkan.
PPP terdiri dari dua atau tiga obat yang dipakai dua kali sehari selama empat minggu. PPP tidak 100% efektif; berarti PPP tidak menjamin pajanan pada HIV tidak akan menghasilkan infeksi. Cara terbaik untuk mencegah terjadinya penularan pada sarana medis adalah melaksanakan kewaspadaan universal pada semua pasien.
Source:

Kewaspadaan Universal (Universal Precaution)

Apa Kewaspadaan Universal Itu?
Kewaspadaan Universal (Universal Precaution) adalah kewaspadaan terhadap darah dan cairan tubuh yang tidak membedakan perlakuan terhadap setiap pasien, dan tidak tergantung pada diagnosis penyakitnya (kamus-medis) 
Cara agar petugas perawatan kesehatan dapat menghindari infeksi dari infeksi yang diangkut aliran darah, seperti HIV atau hepatitis B dan C. Kewaspadaan umum pertama dikembangkan pada 1987 di AS. Pedoman termasuk penggunaan sarung tangan lateks, masker, dan kacamata pelindung jika pekerjaan ada kaitannya dengan darah atau cairan tubuh (Komunitas AIDS Indonesia) 
Ada berbagai macam infeksi menular yang terdapat dalam darah dan cairan tubuh lain seseorang, di antaranya hepatitis B dan C dan HIV. Mungkin juga ada infeksi lain yang belum diketahui, harus diingat bahwa hepatitis C baru ditemukan pada 1988. Sebagian besar pasien dengan infeksi tersebut belum tahu dirinya terinfeksi.
Dalam semua sarana kesehatan, termasuk rumah sakit, puskesmas dan praktek dokter gigi, tindakan yang dapat mengakibatkan luka atau tumpahan cairan tubuh, atau penggunaan alat medis yang tidak steril, dapat menjadi sumber infeksi penyakit tersebut pada petugas layanan kesehatan dan pasien lain. Jadi seharusnya ada pedoman untuk mencegah kemungkinan penularan terjadi.
Pedoman ini disebut sebagai kewaspadaan universal. Harus ditekankan bahwa pedoman tersebut dibutuhkan tidak hanya untuk melindungi terhadap penularan HIV, tetapi yang tidak kalah penting terhadap infeksi lain yang dapat berat dan sebetulnya lebih mudah menular.

Bagaimana Kewaspadaan Universal Diterapkan?
Karena akan sulit untuk mengetahui apakah pasien terinfeksi atau tidak, petugas layanan kesehatan harus menerapkan kewaspadaan universal secara penuh dalam hubungan dengan SEMUA pasien, dengan melakukan tindakan berikut:


  • Cuci tangan setelah berhubungan dengan pasien atau setelah membuka sarung tangan
  • Segera cuci tangan setelah ada hubungan dengan cairan tubuh
  • Pakai sarung tangan bila mungkin akan ada hubungan dengan cairan tubuh
  • Pakai masker dan kacamata pelindung bila mungkin ada percikan cairan tubuh
  • Tangani dan buang jarum suntik dan alat tajam lain secara aman; yang sekali pakai tidak boleh dipakai ulang
  • Bersihkan dan disinfeksikan tumpahan cairan tubuh dengan bahan yang cocok
  • Patuhi standar untuk disinfeksi dan sterilisasi alat medis
  • Tangani semua bahan yang tercemar dengan cairan tubuh sesuai dengan prosedur
  • Buang limbah sesuai prosedur
Metode Mencuci Tangan 
  • Gunakan sabun cair lebih bagus dan dilakukan di air hangat mengalir.
  • Gosok tangan bersama-sama dengan selama minimal 30 detik.
  • Ingat untuk mencuci semua permukaan termasuk ibu jari, pergelangan tangan, punggung tangan, antara jari dan sekitar dan di bawah kuku.
  • Bilas tangan dengan baik pada air mengalir dari pergelangan ke jari pada air mengalir.
  • Keringkan tangan dengan handuk kertas, lalu menggunakan handuk yang sama untuk mematikan kran.
  • Buang handuk
Ingat, cuci tangan SELALU SAAT:
  • Ketika anda tiba di penitipan anak
  • Sebelum dan Sesudah pemberian obat
  • Sebelum memulai perawatan
  • Sebelum dan Setelah menggunakan kamar mandi
  • Sebelum penanganan peralatan bersih
  • Setelah penanganan peralatan bersih
  • Sebelum dan Sesudah makan
  • Sebelum menangani makanan
  • Sebelum meninggalkan ruang perawatan
Apakah Ada Pilihan Lain? 
Sebelum kewaspadaan universal pertama dikenalkan di AS pada 1987, semua pasien harus dites untuk semua infeksi tersebut. Bila diketahui terinfeksi, pasien diisolasikan dan kewaspadaan khusus lain dilakukan, misalnya waktu bedah. Banyak petugas layanan kesehatan dan pemimpin rumah sakit masih menuntut tes HIV wajib untuk semua pasien yang dianggap anggota ‘kelompok berisiko tinggi’ infeksi HIV, misalnya pengguna narkoba suntikan. Namun tes wajib ini tidak layak, kurang efektif dan bahkan berbahaya untuk beberapa alasan:
  • Hasil tes sering baru diterima setelah pasien selesai dirawat
  • Bila semua pasien dites, biaya sangat tinggi
  • Jika hanya pasien yang dianggap berisiko tinggi dites, infeksi HIV pada pasien yang dianggap tidak berisiko tidak diketahui
  • Hasil negatif palsu menyebabkan kurang kewaspadaan saat dibutuhkan
  • Hasil positif palsu menyebabkan kegelisahan yang tidak perlu untuk pasien dan petugas layanan kesehatan
  • Tes hanya untuk HIV tidak melindungi terhadap infeksi virus hepatitis dan kuman lain dalam darah termasuk yang belum diketahui, banyak di antaranya lebih menular, prevalensinya lebih tinggi dan hampir seganas HIV
  • Tes tidak menemukan infeksi pada orang yang dalam masa jendela, sebelum antibodi terbentuk
  • Tes HIV tanpa konseling dan informed consent melanggar peraturan nasional dan hak asasi manusia
Bila kewaspadaan universal hanya dipakai untuk pasien yang diketahui terinfeksi HIV, status HIV-nya pasti diketahui orang lain, asas kerahasiaan tidak terjaga, dengan akibat hak asasinya terlanggar.


Mengapa Kewaspadaan Universal Sering Diabaikan?
Ada banyak alasan mengapa kewaspadaan universal tidak diterapkan, termasuk:

  • Petugas layanan kesehatan kurang pengetahuan
  • Kurang dana untuk menyediakan pasokan yang dibutuhkan, misalnya sarung tangan dan masker
  • Penyediaan pasokan tersebut kurang
  • Petugas layanan kesehatan ‘terlalu sibuk’
  • Dianggap Odha harus ‘mengaku’ bahwa dirinya HIV-positif agar kewaspadaan dapat dilakukan
Tambahannya, rumah sakit swasta enggan membebani semua pasien dengan ongkos kewaspadaan yang pasien anggap tidak dibutuhkan.

Apakah Risiko Jika Kewaspadaan Universal Kurang Diterapkan? 
Kewaspadaan universal diciptakan untuk melindungi terhadap kecelakaan yang dapat terjadi. Kecelakaan yang paling umum adalah tertusuk jarum suntik, yaitu jarum suntik yang dipakai pada pasien menusuk kulit seorang petugas layanan kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa risiko penularan rata-rata dalam kasus pasien yang bersangkutan terinfeksi HIV adalah kurang lebih 0,3%, dibandingkan dengan 3% untuk hepatitis C dan lebih dari 30% untuk hepatitis B. Jika darah dari pasien yang terinfeksi mengenai selaput mukosa (misalnya masuk mata) petugas layanan kesehatan, risiko penularan HIV adalah kurang lebih 0,1%. Walaupun belum ada data tentang kejadian serupa dengan darah yang dicemar hepatitis B, risiko jelas jauh lebih tinggi.

Apa yang Dapat Dilakukan Jika Ada Kecelakaan?
Fasilitas layanan kesehatan harus mempunyai prosedur tetap yang dipakai bila ada kecelakaan. Satu pilihan untuk mencegah infeksi HIV setelah diselidiki adalah untuk menawarkan profilaksis pascapajanan (PPP).

Bagaimana Kita Dapat Mendorong Penerapan Kewaspadaan Universal? 
Jelas penerapan kewaspadaan universal yang tidak sesuai dapat menghasilkan bukan hanya risiko pada petugas layanan kesehatan dan pasien lain, tetapi juga peningkatan pada stigma dan diskriminasi yang dihadapi oleh Odha. Jadi kita harus mengerti dasar pemikiran kewaspadaan universal dan terus menerus mengadvokasikan untuk penerapannya. Kita harus mengajukan keluhan jika kewaspadaan universal diterapkan secara pilih-pilih (‘kewaspadaan Odha’) dalam sarana medis. Kita harus protes dan menolak bila ada tes HIV wajib sebelum kita diterima di rumah sakit. Kita mungkin juga harus beradvokasi pada pemerintah daerah melalui KPAD dan pada DPRD agar disediakan dana yang cukup untuk menerapkan kewaspadaan universal dalam sarana medis pemerintah.

Remember This:
Kewaspadaan universal dimaksudkan untuk melindungi petugas layanan kesehatan dan pasien lain terhadap penularan berbagai infeksi dalam darah dan cairan tubuh lain, termasuk HIV. Kewaspadaan tersebut mewajibkan petugas/perawat agar melakukan tindakan tertentu seperti memakai sarung tangan jika mereka mungkin akan terkena cairan tubuh pasien. 
Karena tidak praktis untuk melakukan tes pada semua pasien untuk semua infeksi yang mungkin dapat menular, dan bila hanya pasien dari ‘kelompok berisiko tinggi’ dites bersikap diskriminatif (dan tidak efektif, antara lain akibat masa jendela), maka kewaspadaan universal mewajibkan agar SEMUA pasien dianggap terinfeksi. Penerapan kewaspadaan universal sering kurang baik. Sebagai Odha dan orang yang peduli, kita harus beradvokasi agar kewaspadaan universal diterapkan secara penuh
 source:

Minggu, 08 Agustus 2010

Iklan Pertama Linkworth

have not updated this blog nearly two weeks apparently has rarely had not even log in to blogger again. yes no coincidence again rushing out for the future of a more more ... precisely in quarantine for two weeks
is okay if so .. after such a long wait, be patient. sign up here and there to earn a dollar. finally my blog can also be the first ad from linkworth although linkads but not bad for an early stage.

Sabtu, 07 Agustus 2010

Barangkali ini Ramadhan Terakhir Buatku..

Bulan Ramadhan kembali menyapaku untuk kesekian kalinya. Tak terasa sudah beberapa tahun aku lalui Ramadhan demi Ramadhan dalam hidupku.
Kata ustadku Ramadhan adalah bulan penuh hikmah, penuh rahmat dan penuh ampunan.Ramadhan adalah bulan pembalajaran, madrasah, tarbiyyah atau istilah-istilah lain tentang keutamaan bulan ini. Ya, aku tahu semua itu. Tapi apa yang terjadi dengan Ramadhan-ramadhanku?Tapi kenapa hati ini merasa bahwa tidak ada bedanya Ramadhanku sekarang dengan Ramadhan-Ramadhan sebelumnya. Kenapa hati ini biasa saja menyambut Ramadhan dengan segala keutamaannya. Tak ada persiapan khusus untuk menyambutnya, paling-paling ikut nempelin poster bertuliskan “Marhaban ya Ramadhan” di kampus. Apakah sudah terlalu seringnya aku bertemu Ramadhan sehingga menganggap biasa bulan ini.
Aku puasa seperti orang-orang yang lainnya. Aku tidak makan dan minum dari Subuh sampai Maghrib. Aku ikut berbuka seperti buka orang kebanyakan yang sedang puasa. Tapi infotainment, ngegosip tetep, ngomongin orang nggak boleh ketinggalan, atau nongkrong-nongkrong sambil nunggu buka masih. Tapi kan aku nggak makan dan nggak minum, berarti sah dong ya puasaku.
Jujur aku biasanya banyak tidur di bulan puasa. Alasannya badan lemes, capek, dan segudang alasan yang lainnya. Eits jangan salah aku tahu dalilnya kok, katanya tidurnya orang yang sedang berpuasa itu ibadah. Nah lo, berarti aku nggak salah dong ya.
Jujur-jujuran lagi ini. Aku ikut tarawih juga lho, jangan salah. Biasanya sama temen-temen hunting mushola yang cepet selesainya. Tapi semakin lama kok semakin malas aku tarawihnya ya. Dari mulai nggak ikut dan sholatnya nanti habis tidur dulu sampai nggak tarawih sama sekali. Biasalah habis buka,makanbanyak itu bikin ngantuk dan kan kalau ngantuk sebaiknya istirahat dulu baru sholat, ya nggak?
Aku juga ikut kajian dan tadarus AlQuran juga. Tapi nasibnya mirip seperti nasib tarawihku. Banter di awal dan mulai lembek ditengah-tengah dan sudah bosan diakhirnya. Semuanya itu terjadi dari tahun ke tahun, ya seperti itu.
Apakah anda selama ini seperti itu saudaraku? Wahai saudara-saudaraku ! wahai orang-orang yang telah mengikrarkan kalimah syahadat dalam hatinya. Ramadhan kembali datang dan menyapa. Kalau dulu, Ramadhan seringkali berlalu begitu saja, tersia-siakan, maka sekarang pergunakanlah ia dengan sebaik-baiknya. Karena kita tidak tahu apakah kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dengannya. Jadikanlah ia sebagai sarana untuk membebaskan diri kita dari jilatan api neraka, jadikan ia sebagai kunci untuk membuka surga Firdaus yang telah dijanjikan oleh-Nya. Perbanyaklah berbuat baik, silaturahim, tasbih, tahmid ,takbir, dan mohon ampunan. Hidupkanlah tempat tinggalmu dengan ayat-ayat-Nya. Jauhkanlah dirimu dari amarah, kesukaan ghibah, dan hal-hal yang membunuh keutamaan bulan Ramadhan ini.
Siapa tahu ini Ramadhan terakhir bagi anda !!!

Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Dunia

Dialah yang mencatat dan menggambarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya.

Dunia Islam memanggilnya dengan nama Ibnu Sina. Namun di kalang an orangorang Barat, ia dikenal dengan panggil an Avicenna. Ia merupakan seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter pada abad ke-10. Selain itu, Ia juga dikenal sebagai seorang penulis yang produktif.

Dan sebagian besar karyanya adalah tentang filsafat dan pengobatan. Bagi banyak orang, Ibnu Sina adalah Bapak Pengobatan Modern. Selain itu, masih banyak lagi sebutan lainnya yang ditujukan padanya, terutama berkaitan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib atau The Canon of Medicine yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Ibnu Sina lahir pada tahun 370 H/ 980 M di Afsyanah, sebuah kota kecil di wilayah Uzbekistan saat ini. Ayahnya yang berasal dari Balkh Khorasan adalah seorang pegawai tinggi pada masa Dinasti Samaniah (204-395 H/819-1005 M).

Sejak kecil, Ibnu Sina sudah menunjukkan kepandaian yang luar biasa. Di usia 5 tahun, ia telah belajar menghafal Alquran. Selain menghafal Alquran, ia juga belajar mengenai ilmu-ilmu agama. Ilmu kedokteran baru ia pelajari pada usia 16 tahun. Tidak hanya belajar mengenai teori kedokteran, tetapi melalui pelayanan pada orang sakit dan melalui perhitungannya sendiri, ia juga menemukan metode-metode baru dari perawatan.

Profesinya di bidang kedokteran dimulai sejak umur 17 tahun. Kepopulerannya sebagai dokter bermula ketika ia berhasil menyembuhkan Nuh bin Mansur (976-997), salah seorang penguasa Dinasti Samaniah. Banyak tabib dan ahli yang hidup pada masa itu tidak berhasil menyembuhkan penyakit sang raja.

Sebagai penghargaan, sang raja meminta Ibnu Sina menetap di istana, paling tidak untuk sementara selama sang raja dalam proses penyembuhan. Tapi Ibnu Sina menolaknya dengan halus, sebagai gantinya ia hanya meminta izin untuk mengunjungi sebuah perpustakaan kerajaan yang kuno dan antik. Siapa sangka, dari sanalah ilmunya yang luas makin bertambah.

Ibnu Sina selain terkenal sebagai orang yang ahli dalam ilmu agama dan kedokteran, ia juga ahli dalam bidang matematika, logika, fisika, geometri, astronomi, metafisika dan filosofi. Pada usia 18 tahun, Ibnu Sina memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan.

Tak hanya itu, ia juga mendalami masalah-masalah fikih dan menafsirkan ayat-ayat Alquran. Ia banyak menafsirkan ayat-ayat Alquran untuk mendukung pandangan-pandangan filsafatnya.

Ketika Ibnu Sina berusia 22 tahun, ayahnya meninggal. Setelah kematian ayahnya ia mulai berkelana, menyebarkan ilmu dan mencari ilmu yang baru. Tempat pertama yang menjadi tujuannya setelah hari duka itu adalah Jurjan, sebuah kota di Timur Tengah. Di sinilah ia bertemu dengan seorang sastrawan dan ulama besar Abu Raihan Al-Biruni. Ia kemudian berguru kepada Al-Biruni.

Setelah itu Ibnu Sina melanjutkan lagi perjalanannya untuk menuntut ilmu. Rayy dan Hamadan adalah kota selanjutnya, sebuah kota dimana karyanya yang spektakular Qanun fi Thib mulai ditulis. Di tempat ini pula Ibnu Sina banyak berjasa, terutama pada raja Hamadan. Seakan tak pernah lelah, ia melanjutkan lagi pengembaraannya, kali ini daerah Iran menjadi tujuannya. Di sepanjang jalan yang dilaluinya itu, banyak lahir karya-karya besar yang memberikan manfaat besar pada dunia ilmu kedokteran khususnya.

Tentu tak berlebihan bila Ibnu Sina mendapat julukan Bapak Kedokteran Dunia. Karena perkembangan dunia kedokteran awal tidak bisa terlepas dari nama besar Ibnu Sina. Ia juga banyak menyumbangkan karya-karya asli dalam dunia kedokteran. Dalam Qanun fi Thib misalnya, ia menulis ensiklopedia dengan jumlah jutaan item tentang pengobatan dan obat-obatan. Ia juga orang yang memperkenalkan penyembuhan secara sistematis, dan ini dijadikan rujukan selama tujuh abad lamanya.

Ibnu Sina pula yang mencatat dan menggambarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya. Dan dari sana ia berkesimpulan bahwa, setiap bagian tubuh manusia, dari ujung rambut hingga ujung kaki kuku saling berhubungan.

Ia adalah orang yang pertama kali merumuskan, bahwa kesehatan fisik dan kesehatan jiwa berada kaitan dan saling mendukung. Lebih khusus lagi, ia mengenalkan dunia kedokteran pada ilmu yang sekarang diberi nama pathology dan farmasi, yang menjadi bagian penting dari ilmu kedokteran. Selain The Canon of Medicine, ada satu lagi kitab karya Ibnu Sina yang tak kalah dahsyatnya. Asy-Syifa, begitu judul kitab karya Ibnu Sina ini.

Sebuah kitab tentang cara-cara pengobatan sekaligus obatnya. Kitab ini di dunia ilmu kedokteran menjadi semacam ensiklopedia filosofi dunia kedokteran. Dalam bahasan latin, kitab ini di kenal dengan nama Sanati.

Ibnu Sina wafat pada tahun 428 H/1037 M di kota Hamdan, Iran. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia. Hampir sebelas abad sudah Ibnu Sina meninggalkan kita, tapi ilmu dan karyanya sampai sekarang masih berguna.

Mendapat banyak gelar
Kebesaran nama Ibnu Sina terlihat dari beberapa gelar yang diberikan orang kepadanya. Di bidang filsafat ia mendapat gelar asy-Syaikh ar-Rais (Guru Para Raja). Dalam bidang filsafat, ia memiliki pemikiran keagamaan yang mendalam. Pemahamannya mempengaruhi pandangan filsafatnya.

Ketajaman pemikiran dan keda -laman keyakinan keagamaannya seca ra simultan mewarnai alam pikirannya. Ibnu Rusyd menyebutnya sebagai seorang yang agamis dalam berfilsafat. Sementara al-Gazali menjulukinya sebagai filsuf yang terlalu banyak berpikir.

Seperti pendahulunya, al-Farabi (870-950 M), Ibnu Sina mengakui bahwa alam diciptakan secara emanasi (memancar dari Tuhan). Tuhan menciptakan alam dalam arti memancarkannya. Ia juga mengemuka kan pemikiran filsafat tentang jiwa (annafs) dan kenabian. Ibnu Sina berpendapat bahwa nabi adalah manusia terunggul dan pilihan Tuhan. Filsuf hanya dapat menerima ilham, sedangkan nabi menerima wahyu. Oleh karena itu, ajaran nabi harus menjadi pedoman hidup manusia.

Di bidang kedokteran ia mendapat julukan Pangeran Para Dokter dan Raja Obat. Banyak para pembesar negeri pada masa itu yang mengundangnya untuk memberikan pengobatan. Para pembesar negeri tersebut di antaranya Rtau Sayyidah serta Sultan Majdud dari Rayy, Syamsu Dawla dari Hamadan, dan Alaud Dawla dari Isfahan. Karenanya dalam dunia Islam, ia dianggap sebagai puncah atau Bapak ilmu kedokteran.

Bukan hanya dalam filsafat dan kedokteran saja Ibnu Sina memberikan andil dan pemikirannya. Ia juga turut serta ambil bagian dan memberikan andil pada berbagai ilmu pengetahuan pada zamannya, di antaranya yang menonjol adalah ilmu astronomi. Ibnu Sina menambahkan dalam bukunya al-Magest (buku tentang astronomi) berbagai problem yang belum dibahas, mengajukan beberapa keberatan Euclides, meragukan pandangan Aristoteles tentang kesamaan bintang-bintang tak bergerak, kesamaan satuan jaraknya, dan sebagainya. Untuk itu di dalam buku Asy-Syifa, ia menguraikan bahwa bintang-bintang yang tak bergerak tidak berada pada satu globe.

Ibnu Sina juga banyak membuat rumusan-rumusan tentang pembentukan gunung-gunung, barang-barang tambang, di samping menghimpun berbagai analisis tentang fenomena atmosfer, seperti angin, awan, dan pelangi. Sementara orang yang sezaman dengannya tidak mampu menambahkan sesuatu ke dalam bidang penelitian mereka.


Karya Sang Dokter

Sepanjang hayatnya, Ibnu Sina banyak menu lis berbagai macam karya yang berkaitan dengan bidang yang ditekuninya. Jumlahnya mencapai 250 karya, baik dalam bentuk buku maupun risalah.

Karya-karyanya itu antara lain :
Qanun fi Thib
Kitab ini ditulis ketika ia menuntut ilmu di Rayy dan Hamadan. Qanun fi Thib yang dalam bahasa Inggris telah diterjemahkan dengan nama The Canon of Medicine, berisi tentang berbagai macam cara penyembuhan dan obat-obatan. Didalamnya tertulis jutaan item tentang pengobatan dan oabt-obatan. Karena itu, ada pula yang menamakan kitabnya ini sebagai Ensiklopedia Pengobatan.

Al-Magest
Buku ini berkaitan dengan bidang astronomi. Diantara isinya, bantahan terhadap pandangan Euclides, serta meragukan pandangan Aristoteles yang menyamakan bintang-bintang tak bergerak. Menurutnya, bintang-bintang yang tak bergerak tidak berada dalam satu globe.

Asy-Syifa
Dalam buku Asy-Syifa ini, Ibnu Sina juga menuliskan tentang masalah penyakit dan pengobatan sekaligus obat yang dibutuhkan berkaitan dengan penyakit bersangkutan. Sama seperti Qanun fi Thib, kitab Asy-Syifa ini juga dikenal dalam dunia kedokteran sebagai Ensiklopedia filosofi dunia kedokteran. Kitab ini terdiri dari 18 jilid.

De Conglutineation Lagibum
Kitab ini ditulis dalam bahasa latin, yang membahas tentang masalah penciptaan alam. Diantaranya tentang asal nama gunung. Menurutnya, kemungkinan gunung tercipta karena dua sebab. Pertama, menggelembungnya kulit luar bumi lantaran goncangan hebat gempa. Dan kedua, karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses itu mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan
bumi. sya/dia/taq
Red: Republika Newsroom

Jumat, 06 Agustus 2010

"From This Moment On"
::Shania Twain::
(I do swear that I'll always be there.
I'd give anything and everything and I will always care.
Through weakness and strength, happiness and sorrow,
for better for worse, I will love you with
every beat of my heart.)
From this moment life has begun
From this moment you are the one
Right beside you is where I belong
From this moment on

From this moment I have been blessed
I live only for your happiness
And for your love I'd give my last breath
From this moment on

I give my hand to you with all my heart
Can't wait to live my life with you, can't wait to start
You and I will never be apart
My dreams came true because of you

From this moment as long as I live
I will love you, I promise you this
There is nothing I wouldn't give
From this moment on

You're the reason I believe in love
And you're the answer to my prayers from up above
All we need is just the two of us
My dreams came true because of you

From this moment as long as I live
I will love you, I promise you this
There is nothing I wouldn't give
From this moment
I will love you as long as I live
From this moment on

Rabu, 04 Agustus 2010

Ceritaku PIMNAS (sebelum lupa)

Pimnas adalah hal yang tak kusangka-sangka sebelumnya...keikutsertaan yang pertama ini banyak memberikan pengalaman dan cerita2 unik, lucu nan norak..chekidot..
Cerita pertama :
Keberangkatan, nah d sms-in ke semua tim untuk datang d bandara Adisucipto jam 5 sore, nah ni kita2 ni dengan buru-buru udah datang kesana, Bah, dengan santainya mas danis bilang, kita berangkatnya jam 20.30, jadi sekarang kita nunggu disini dulu,tak tulis jam 5 supaya ndak ada yg terlambat (kalian biasanya pake jam karet sih). Busyet dah 3 jam nunggu, tau gini td packing2 dulu yg bener, ngaret sih ngaret tapi kejam klo nunggu dibandara diliatin orang banyak selama 3 jam. (tambahan : ternyata masi ada delay,biasa promo, kita baru berangkat jam 21.30)..mantap lah..di bandara dah sepi,tinggal anak2 ugm doang..cuap-cuap ngerumpi ga jelas.
Cerita kedua :
Nah kita baru sampe hotel dengan penuh perjuangan sekitar jam 2 pagi WITA. Konsumsi pun datang, entah makan malam atau makan siang aku juga ga tahu...masakan padang (dan itu aku ga suka,tpi krn ga ada lagi akhirnya makan juga)..T__T..dan langsung tidur..
Cerita ketiga :
Kamar 338 (bener g ya,aku lupa) hotel batu karu, mgkn ga pantes disebut kamar tapi kolam renang. Lha kok bisa? soalnya air dari bak kamar mandi merembes sampai kamar, jadi lantai penuh tergenang air..OMG...itu terjadi selama 1 minggu kita numpang tidur disana..
Cerita ketiga :
Seru ni, nah ini terjadi pada salah satu kelompok PKMM dg judul pembetukan Se**** Kader dengan bla..bla..bla..aku ga kenal mereka (:P)..nah pagi jam setengah 7 kita sudah bangun dan rasa lapar mulai menggerogoti gaster ini..nah anak dari kelompok itu,sebut saja angga, dengan santainya ambil makan di tempat makan depan kamar. Dia pikir ini konsumsi untuk peserta pimnas (belum tahu klo menu kita adalah nasi kotak)..dengan pedhe-nya dia ambil tu nasi berniat sarapan..Eh ditegor sama mas-mas disana " mas ini bukan konsumsi untuk mahasiswa,tapi buat peserta pelatihan"..huexx..tak tau mukanya ditaruh dimana..dia bergegas berpikir dan langusng ke araha warung yang ada deket situ untuk beli aqua (padahal dikamar ada),mungkin sekedar apologi dan penyamaran,biar ga terlalu malu..sok-sok-an beli aqua..wkwkwk
dan akhirnya konsumsi memang baru dateng jam 11 siang (branch-lah)
Cerita keempat :
Nah ini,jangan ditiru (yg sebelum-sebelumnya juga jangan :p). Kelompok Kader Peduli.....selalu terbelakang.Terbelakang berangkatnya,terbelakang ngantrinya..dll..beh ga tahu kalo diminta ngumpulin file ppt jam 7,kita santai2 saja memperbaikinya..eh belum selesai tiba2 ditelpon..d sms..cepet kumpulin cuma kalian aja yang belum..set dah..kok ga tahu (usut punya usut,ada yg lupa ngasih tau)..nah gelagepan kita..panik-panik..sampe mas danis dtng k kamar dan semacam "marah" (maap mas)..astg..ga bisa di-copy..panik-panik..akhirnya d detik-detik akhir...selesai k kopi..tapi ada dari kelompok sex..belum juga dan mau nitip burn...omg..panik-panik lagi..cd ga bisa di pake..akhirnya cabut,,ambil cd punyaku dan alhmdllh selesai tapi rombongan sudah berangkat...dikejar ga nyampe..yah disusulin deh akhirnya..pesakitan mode:ON
Cerita kelima :
setelah sukses menjadi pesakitan, kami bertekad tidak mau menjadi pesakitan untuk yang kedua kalinya...dan alhamdulillah selalu ontime sejak saat itu..dasar pesakitan.
Bersambung...(ato ada yang mau nerusin wkwkwkw)

Selasa, 03 Agustus 2010

MUHAMMAD MUDA

Muhammad adalah prototype anak muda yang tidak mau terpenjara mentalnya.
Ia dobrak penjara mental itu dan ia buktikan pada dunia
bahwa orang yang lahir dalam kondisi miskin dan yatim piatu seperti dirinya juga berhak dan bisa sukses-kaya-terpandang,
bahwa orang yang lahir dengan tidak memiliki modal material seperti dirinya juga bisa menjadi orang terkaya asal mau berusaha dengan tekun dan cerdas,
bahwa ketidakmampuan dalam baca-tulis (ummi) bukanlah halangan untuk sukses-kaya-sejahtera
semoga aku bisa seperti beliau..

Asuhan Keperawatan Klien HIV/AIDS


Sindrom immunnodefisiensi didapat (Acquired Immunodeficiency Syndrome, AIDS) pertama-tama menarik perhatian bidang kesehatan masyarakat pada tahun 1981. AIDS adalah penyakit defisiensi imunitas seluler, yang pada penderitanya tidak dapat ditemukan penyebab defisiensi tersebut. AIDS menyebabkan infeksi oportunistik dan/atau neoplasma yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang sebelumnya dalam keadaan sehat. Menurut Smeltzer AIDS adalah gejala dari penyakit yang mungkin terjadi saat sistem imun dilemahkan oleh virus HIV.

Human Immunedeficiency Virus (HIV) tergolong ke dalam kelompok retrovirus dengan materi genetik dalam asam ribonukleat (RNA), menyebabkan AIDS dapat membinasakan sel T-penolong (T4), yang memegang peranan utama dalam sistem imun. Sebagai akibatnya, hidup penderita AIDS terancam infeksi yang tak terkira banyaknya yang sebenarnya tidak berbahaya, jika tidak terinfeksi HIV.



A. Pengertian
AIDS adalah kependekan dari ‘Acquired Immune Deficiency Syndrome’.



  • Acquired : berarti didapat, bukan keturunan.

  • Immune : terkait dengan system kekebalan tubuh kita.

  • Deficiency : berarti kekurangan.

  • Syndrome : berarti penyakit dengan kumpulan gejala, bukan gejala tertentu.




Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh yang dibentuk setelah kita lahir.




B. Etiologi

AIDS disebabkan oleh sebuah virus yang disebut HIV atau Human Immunodeficiency Virus. Bila kita terinfeksi HIV, tubuh kita akan mencoba menyerang infeksi. Sistem kekebalan kita akan membuat ‘antibodi’, molekul khusus yang menyerang HIV itu




C. Penularan

Sebetulnya, kita tidak ‘kena’ AIDS. Kita mungkin terinfeksi HIV, dan kemudian mengembangkan AIDS. Kita dapat tertular HIV dari siapa pun yang sudah terinfeksi, walaupun orang itu tidak kelihatan sakit, bahkan dengan hasil tes HIV yang tidak positif.

Darah, cairan vagina, air mani dan air susu ibu seseorang yang terinfeksi HIV mengandung cukup virus untuk menularkan orang lain. Sebagian besar orang tertular HIV melalui:


  • Berhubungan seks dengan seorang yang terinfeksi

  • Memakai jarum suntik bergantian dengan seorang yang terinfeksi

  • Terlahir dari ibu yang terinfeksi, atau disusui oleh perempuan yang terinfeksi. 




Belum ada laporan kasus HIV ditularkan melalui air mata atau air ludah. Namun HIV bisa menular melalui seks oral (hubungan seks dengan mulut), bahkan dengan ciuman dalam. Walaupun jarang, ini terutama terjadi jika ada luka terbuka pada mulut atau gusi berdarah.

Pada 2008, Depkes memperkirakan ada 293.200 orang terinfeksi HIV di Indonesia. Namun pada akhir Maret 2009, hanya ada 23.652 kasus dilaporkan oleh Depkes, dengan 16.964 sudah sampai ke stadium AIDS dan 3.492 sudah meninggal dunia.




D. Patofisiologi

HIV tergolong ke dalam kelompok virus yang dikenal sebagai retrovirus yang menunjukkan bahwa virus terse­but membawa materi genetiknya dalam asam ribonukleat (RNA) dan bukan dalam asam deoksiribonukleat (DNA). Virion HIV (partikel virus yang lengkap dan dibungkus oleh selubung pelindung) mengandung RNA dalam inti berbentuk peluru terpancung dimana p24 merupakan komponen struktural yang utama. Tombol yang menonjol lewat dinding virus terdiri atas protein gp120 yang terkait pada protein gp41. Bagian yang secara selektif berikatan dengan sel-sel CD4-posisitf (CD4+) adalah gp120 dari HIV.


Sel-sel CD4-positif (CD4+) mencakup monosit, makrofag dan limfosit T4 helper (yang dinamakan sel-sel CD4+ kalau dikaitkan dengan infeksi HIV); limfosit T4 helper ini merupakan sel yang paling banyak di antara ketiga sel di atas. Sesudah terikat dengan membran sel T4 helper, HIV akan menginjeksikan dua utas benang RNA yang identik ke dalam sel T4 helper. Dengan menggunakan enzim yang dikenal sebagai reverse transcriptase, HIV akan melakukan pemrograman ulang materi genetik dari sel T4 yang terinfeksi untuk membuat double-stranded DNA (DNA utas-ganda). DNA ini akan disatukan ke dalam nukleus sel T4 sebagai sebuah provirus dan kemudian terjadi infeksi yang permanen.

Menurut Smeltzer siklus replikasi HIV dibatasi dalam stadium ini sam­pai sel yang terinfeksi diaktifkan. Aktivasi sel yang terinfeksi dapat dilaksanakan oleh antigen, mitogen, sitokin (TNF alfa atau interleukin l) atau produk gen virus seperti sitomegalovirus (CMV; cytomegalovirus), virus Epstein-Barr, herpes simpleks dan hepatitis. Seba­gai akibatnya, pada saat sel T4 yang terinfeksi diaktifkan, replikasi serta pembentukan tunas HIV akan terjadi dan sel T4 akan dihancurkan. HIV yang baru dibentuk ini kemudian dilepas ke dalam plasma darah dan menginfeksi sel-sel CD4+ lainnya.


Infeksi HIV pada monosit dan makrofag tampaknya berlangsung secara persisten dan tidak mengakibatkan kematian sel yang bermakna, tetapi sel-sel itu menjadi reservoir bagi HIV sehingga virus tersebut dapat tersembunyi dari sistem imun dan terangkut ke seluruh tubuh lewat sistem itu untuk menginfeksi berbagai jaringan tubuh. Sebagian besar jaringan itu dapat mengandung molekul CD4+ atau memiliki kemampuan untuk memproduksinya.


Sejumlah penelitian memperlihatkan bahwa sesudah infeksi inisial, kurang-lebih 25% dari sel-sel kelenjar limfe akan terin­feksi oleh HIV pula. Replikasi virus akan berlangsung ­terus sepanjang perjalanan infeksi HIV; tempat primernya adalah jaringan limfoid. Ketika sistem imun terstimulasi. replikasi virus akan terjadi dan virus tersebut menyebar ke dalam plasma darah yang mengakibatkan infeksi ber­ikutnya pada sel-sel CD4+ yang lain. Penelitian yang lebih mutakhir menunjukkan bahwa sistem imun pada infeksi HIV lebih aktif daripada yang diperkirakan sebe­lumnya sebagaimana dibuktikan oleh produksi sebanyak dua milyar limfosit CD4+ per hari. Keseluruhan populasi sel-sel CD4+ perifer akan mengalami "pergantian (turn over)" setiap 15 hari sekali.


Kecepatan produksi HIV diperkirakan berkaitan de­ngan status kesehatan orang yang terjangkit infeksi terse­but. Jika orang tersebut tidak sedang berperang melawan infeksi yang lain; reproduksi HIV berjalan dengan lam­bat. Namun, reproduksi HIV tampaknya akan dipercepat kalau penderitanya sedang menghadapi infeksi lain atau kalau sistem imunnya terstimulasi. Keadaan ini dapat menjelaskan periode laten yang diperlihatkan oleh seba­gian penderita sesudah terinfeksi HIV. Sebagai contoh, seorang pasien mungkin bebas dari gejala selama berpu­luh tahun; kendati demikian, sebagian besar orang yang terinfeksi HIV (sampai 65%) tetap menderita penyakit HIV atau AIDS yang simtomatik dalam waktu 10 tahun sesudah orang tersebut terinfeksi. Dalam respons imun, limfosit T4 memainkan bebe­rapa peranan yang penting, yaitu: mengenali antigen yang asing, mengaktifkan Limfosit B yang memproduksi antibodi, menstimulasi limfosit T sitotoksik, memproduk­si limfokin dan mempertahankan tubuh terhadap infeksi parasit. Kalau fungsi limfosit T4 terganggu, mikroorganisme yang biasanya tidak menimbulkan penyakit akan memiliki kesempatan untuk menginvasi dan menyebabkan sakit yang serius. Infeksi dan malignansi yang timbul sebagai akibat dari gangguan sistem imun dinamakan infeksi oportunistik.




E. Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan Diagnostik di bagi menjadi tiga, yaitu:


  1. Pemeriksaan Laboratorium

  2. Tes Antibody

  3. Pelacakan HIV



Tes Laboratorium yang terdiri dari:


  • Serologis : Tes Antibody Serum, Tes Western Blot, Sel T Limfosit, Sel T4 Helper, T8 (sel supresor sitopatik), P24, Kadar Ig, Reaksi Rantai Polimerasi dan Tes PHS 

  • Neurologis : EEG, MRI, CT Scan otak, EMG (pemeriksaan saraf)

  • Tes Lainnya : Sinar X Dada, Tes Fungsi Pulmonal, Scan Gallium, Biopsi.





Tes Antibody Serum; Jika seseorang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV), maka system imun akan bereaksi dengan memproduksi antibody terhadap virus tersebut. Antibody terbentuk dalam 3-12 minggu setelah infeksi, atau bisa sampai 6-12 bulan. Hal ini menjelaskan mengapa orang yang terinfeksi awalnya tidak memperlihatkan hasil tes positif. Tapi antibody ternyata tidak efektif, kemampuan mendeteksi antibody Human Immunodeficiency Virus (HIV) dalam darah memungkinkan skrining produk darah dan memudahkan evaluasi diagnostic.
Pada tahun 1985, Food And Drug Administration (FDA) memberi lisensi tentang uji kadar HIV bagi semua pendonor darah atau plasma, tes tersebut adalah:


  • ELISA

  • Western Blot Assay

  • Indirect Immunoflourensence

  • RIPA


Pelacakan HIV; Penentuan langsung ada dan aktivitasnya Human Immunodeficiency Virus (HIV) untuk melacak perjalanan penyakit dan responnya. Protein tersebut disebut protein virus p24, pemerikasaan p24 antigen capture assay sangat spesifik untuk HIV=1. tapi kadar p24 pada penderita infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) sangat rendah, pasien dengan titer p24 punya kemungkinan lebih lanjut lebih besar dari menjadi AIDS.



Pemeriksaan ini digunakan dengan tes lainnya untuk mengevaluasi efek anti virus. Pemeriksaan kultur Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau kultur plasma kuantitatif dan viremia plasma merupakan tes tambahan yang mengukur beban virus (viral burden) AIDS muncul setelah benteng pertahanan tubuh yaitu sistem kekebalan alamiah melawan bibit penyakit runtuh oleh virus HIV, dengan runtuhnya/hancurnya sel-sel limfosit T karena kekurangan sel T, maka penderita mudah sekali terserang infeksi dan kanker yang sederhana sekalipun, yang untuk orang normal tidak berarti. Jadi bukan AIDS nya sendiri yang menyebabkan kematian penderita, melainkan infeksi dan kanker yang dideritanya.



HIV biasanya ditularkan melalui hubungan seks dengan orang yang mengidap virus tersebut dan terdapat kontak langsung dengan darah atau produk darah dan cairan tubuh lainnya. Pada wanita virus mungkin masuk melalui luka atau lecet pada mulut rahim/vagina. Begitu pula virus memasuki aliran darah pria jika pada genitalnya ada luka/lecet. Hubungan seks melalui anus berisiko tinggi untuk terinfeksi, namun juga vaginal dan oral. HIV juga dapat ditularkan melalui kontak langsung darah dengan darah, seperti jarum suntik (pecandu obat narkotik suntikan), transfusi darah/produk darah dan ibu hamil ke bayinya saat melahirkan. Tidak ada bukti penularan melalui kontak sehari-hari seperti berjabat tangan, mencium, gelas bekas dipakai penderita, handuk atau melalui closet umum, karena virus ini sangat rapuh.




Masa inkubasi/masa laten sangat tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing orang, rata-rata 5-10 tahun. Selama masa ini orang tidak memperlihatkan gejala-gejala, walaupun jumlah HIV semakin bertambah dan sel T4 semakin menururn. Semakin rendah jumlah sel T4, semakin rusak sistem kekebalan tubuh. Pada waktu sistem kekebalan tubuh sudah dalam keadaan parah, seseorang yang mengidap HIV/AIDS akan mulai menampakkan gejala-gejala AIDS.



F. Gejala Terinfeksi HIV Menjadi AIDS












Bisa dilihat dari 2 gejala yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dan gejala Minor (tidak umum terjadi):












1. Gejala Mayor:


  • Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan

  • Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan

  • Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan

  • Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis

  • Demensia/HIV ensefalopati



2. Gejala MInor: 



  • Batuk menetap lebih dari 1 bulan 

  • Dermatitis generalisata

  • Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang

  • Kandidias orofaringeal

  • Herpes simpleks kronis progresif

  • Limfadenopati generalisata

  • Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita

  • Retinitis virus sitomegalo



Kasus Dewasa: Bila seorang dewasa (>12 tahun) dianggap AIDS apabila menunjukkan tes HIV positif dengan strategi pemeriksaan yang sesuai dengan sekurang-kurangnya 2 gejala mayor dan 1 gejala minor, dan gejala ini bukan disebabkan oleh keadaan lain yang tidak berkaitan dengan infeksi HIV.






G. Bagaimana HIV Menjadi AIDS 


Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS:


Tahap 1: Periode Jendela


  • HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah

  • Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat

  • Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan




Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:


  • HIV berkembang biak dalam tubuh

  • Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat

  • Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)




Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala) 



  • Sistem kekebalan tubuh semakin turun

  • Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu,

  • Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya




Tahap 4: AIDS


  • Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah

  • Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah







H. Pengkajian Keperawatan



Fokus dasar pengkajian klien dengan HIV/AIDS meliputi:





























NoFokus PengkajianGejalaTanda
1Aktivitas /Istirahatmudah lelah, toleransi terhadap aktivitas berkurang, progresi kelelahan/malaise, perubahan pola tidurkelemahan otot, menurunnya massa otot, respon fisiologis terhadap aktivitas seperti perubahan tensi, frekuensi jantung, dan pernapasan
2Sirkulasipenyembuhan luka lambat (bila anemia), perdarahan lama pada cedera (jarang terjadi)Takikardia, perubahan tensi postural, menurunnya volume nadi perifer, pucat/ sianosis, perpanjangan pengisian kapiler
3Integritas Egofaktor stres berhubungan dengan kehilangan, mis. dukungan keluarga/orang lain, penghasilan, gaya hidup, distres spiritual, mengkhawatirkan penampilan; alopesia, lesi cacat, menurunnya berat bedan (BB). Mengingkari diagnosa, merasa tidak berdaya, putus asa, tidak berguna, rasa bersalah, kehilangan kontrol diri, dan depresiMengingkari, cemas, depesi, takut, menarik diri, perilaku marah, postur tubuh mengelak, menangis, dan kontak mata yang kurang. Gagal menepati janji atau banyak janji untuk periksa dengan gejala yang sama
4Eliminasidiare yang intermiten, terus menerus, disertai/tanpa kram abdominal. Nyeri panggul, rasa terbakar saat miksifeses encer disertai/tanpa mukus atau darah, diare pekat yang sering, nyeri tekan abdominal, lesi atau abses rektal, perianal, dan perubahan dalam jumlah, warna, dan karakteristik urin
5Makanan/CairanTidak napsu makan, mual/muntah, perubahan kemampuan mengenali makanan, disfagia, nyeri retrosternal saat menelan dan penurunan BB yang progresifbising usus dapat hiperaktif, kurus, menurunnya lemak subkutan/masa otot, turgor kulit buruk, lesi pada rongga mulut, adanya selaput putih dan perubahan warna pada mulut. Kesehatan gigi/gusi yang buruk, adanya gigi yang tanggal, dan edema (umum, dependen)
6Higienetidak dapat menyelesaikan aktivitas sehari-harimemperlihatkan penampilan yang tidak rapi, kekurangan dalam perawatan diri, dan aktivitas perawatan diri
7Neurosensoripusing, sakit kepala, perubahan status mental, berkurangnya kemampuan diri untuk mengatasi masalah, tidak mampu mengingat dan konsentrasi menurun. Kerusakan sensasi atau indera posisi dan getaran, kelemahan otot, tremor, perubahan ketajaman penglihatan, kebas, kesemutan pada ekstrimitas (paling awal pada kaki)perubahan status mental kacau mental sampai dimensia, lupa konsentrasi buruk, kesadaran menurun, apatis, respon melambat, ide paranoid, ansietas, harapan yang tidak realistis, timbul reflak tidak normal, menurunnya kekuatan otot, gaya berjalan ataksia, tremor, hemoragi retina dan eksudat, hemiparesis, dan kejang
8Nyeri/Kenyamanannyeri umum atau lokal, sakit, rasa terbakar pada kaki, sakit kepala (keterlibatan SSP), nyeri dada pleuritispembengkakan pada sendi, nyeri pada kelenjar, nyeri tekan, penurunan rentang gerak (ROM), perubahan gaya berjalan/pincang, gerak otot melindungi bagian yang sakit
9Pernapasannapas pendek yang progresif, batuk (sedang-parah), batuk produktif/ nonproduktif, bendungan atau sesak pada dadatakipnea, distres pernapasan, perubahan bunyi napas/bunyi napas adventisius, sputum kuning (pada pneumonia yang menghasilkan sputum)
10Keamananriwayat jatuh, terbakar, pingsan, luka lambat sembuh, riwayat transfusi berulang, riwayat penyakit defisiensi imun (kanker tahap lanjut), riwayat infeksi berulang, demam berulang ; suhu rendah, peningkatan suhu intermiten, berkeringat malamperubahan integritas kulit; terpotong, ruam, mis. ruam, eksim, psoriasis, perubahan warna, mudah terjadi memar, luka-luka perianal atau abses, timbul nodul-nodul, pelebaran kelenjar limfe pada dua area atau lebih (mis. leher, ketiak, paha). Kekuatan umum menurun, perubahan pada gaya berjalan
11Seksualitasriwayat perilaku berisiko tinggi yaitu hubungan seksual dengan pasangan positif HIV, pasangan seksual multipel, aktivitas seksual yang tidak terlindung, dan seks anal. Menurunnya libido, terlalu sakit untuk melakukan hubungan seksual, dan penggunaan kondom yang tidak konsisten. Menggunakan pil KB yang meningkatkan kerentanan terhadap virus pada wanita yang diperkirakan dapat terpajan karena peningkatan kekeringan vaginakehamilan atau resiko terhadap hamil, pada genetalia manifestasi kulit (mis. herpes, kutil), dan rabas
12Interaksi Sosialkehilangan kerabat/orang terdekat, rasa takut untuk mengungkapkan pada orang lain, takut akan penolakan/kehilangan pendapatan, isolasi, kesepian, mempertanyakan kemampuan untuk tetap mandiri, tidak mampu membuat rencanaperubahan pada interaksi keluarga/orang terdekat, aktivitas yang tidak terorganisasi, perubahan penyusunan tujuan








I. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi



Menurut Smeltzer, Diagnosa Keperawatan Utama pada penderita HIV/AIDS, diantaranya adalah:





















NoDiagnosa KeperawatanIntervensi
1Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan manifestasi HIV, ekskoriasi dan diare pada kulitKulit dan mukosa oral harus dinilai secara rutin dari adanya infeksi dan kerusakan kulit. Pasien dianjurkan mempertahankan keseimbangan antara istirahat dan mobilitas. Bantu mengubah posisi pasien setiap 2 jam bagi yang imobilisasi. Pasien diminta untuk tidak menggaruk dan menggunakan sabun nonabrasif, memakai pelembab tanpa parfum untuk mencegah kekeringan kulit. Gunakan losion, salep, dan kasa steril pada kulit yang sakit sesuai ketentuan dokter. Obat antipruritus, antibiotik dan analgesik diberikan menurut ketentuan dokter. Penggunaan plester harus dihindari. Menjaga agar kain sprei tidak berkerut dan hindari memakai pakaian ketat. Daerah perianal pasien harus sering diperika, bersihkan setiap kali selesai defekasi dengan sabun nonabrasif. Rendam duduk atau irigasi secara perlahan-lahan untuk pembersihan dan meningkatkan kenyamanan. Pasien dengan keadaan umum yang buruk memerlukan bantuan untuk memelihara kebersihan diri.
2Diare yang berhubungan dengan kuman patogen usus dan/atau infeksi HIVNilai pola defekasi, frekuensi defekasi, dan konsistensi feses serta pasien yang melaporkan rasa sakit pada perut terkait dengan defekasi. Kuantitas dan volume feses cair diukur untuk mencatat kehilangan volume cairan. Kultur feses untuk menentukan penyebab diare. Konseling untuk pengobatan dan asupan makanan yang adekuat.
3Risiko terhadap infeksi berhubungan dengan immunodefisiensiKepada pasien dan orang yang merawatnya diminta untuk memantau tanda dan gejala infeksi, yaitu demam, mengigil, keringat malam, batuk dengan atau tanpa produksi sputum, napas pendek, kesulitan bernapas, sakit/sulit menelan, bercak putih di rongga mulut, penurunan BB yang tidak jelas penyebabnya, kelenjar limfe membengkak, mual, muntah, diare persisten, sering berkemih, sulit dan nyeri saat berkemih, sakit kepala, perubahan visual dan penurunan daya ingat, kemerahan, keluar sekret pada luka, lesi vaskuler pada wajah, bibir atau daerah perianal. Perawat harus memantau hasil laboratorium, seperti hitung leukosit dan hitung jenis. Penyuluhan mencakup higiene perorangan, rumah (seperti kamar, dapur) harus bersih untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Jika harus membersihkan kotoran, pasien harus memakai sarung tangan. Pengidap AIDS dan pasangannya harus menghindari kontak dengan cairan tubuh selama melakukan hubungan seksual dan selalu menggunakan kondom pada segala bentuk hubungan seks. Pentingnya menghindari rokok dan mempertahankan keseimbangan antara diet, istirahat, dan latihan. Semua petugas kesehatan harus selalu mempertahankan tindakan penjagaan universal dalam semua perawatan pasien.
4Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keadaan mudah letih, kelemahan, malnutrisi, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, dan hipoksia yang menyertai infeksi paruToleransi terhadap aktivitas dinilai dengan memantau kemampuan pasien untuk bergerak (ambulasi) dan melaksanakan kegiatan sehari-hari. Bantuan dalam menyusun rencana rutinitas harian untuk menjaga keseimbangan antara aktivitas dan istirahat mungkin diperlukan. Barang-barang pribadi yang sering digunakan harus ditaruh pada tempat yang mudah dijangkau. Terapi relaksasi dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan yang turut menimbulkan kelemahan dan keadaan mudah letih. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain mungkin diperlukan, seperti kelemahan akibat adanya anemia, yang memerlukan terapi obat-obatan.
5Perubahan proses pikir berhubungan dengan penyempitan rentang perhatian, gangguan daya ingat, kebingungan dan disorientasi yang menyertai ensefalopati HIVStatus mental harus dinilai sedini mungkin untuk memberikan data dasar bagi keperluan pemantauan perubahan perilaku. Pasien dan keluarga harus dibantu untuk memahami dan mengatasi semua perubahan yang terjadi dalam proses pikir. Pasien mungkin memerlukan reorientasi, semua instruksi harus dengan bahasa yang jelas dan sederhana.
6Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan pneumonia pneumocystis carinii, peningkatan sekresi bronkus, dan penurunan kemampuan untuk batuk yang menyertai kelemahan serta keadaan mudah letihFrekuensi, irama, penggunaan otot aksesoris dan suara pernapasan; status mental; dan warna kulit diperiksa minimal sekali sehari. Adanya sputum harus dicatat, batuk, bernapas dalam, drainase postural, perkusi dan vibrasi dilakukan sedikitnya setiap dua jam untuk mencegah stasis sekresi dan meningkatkan bersihan saluran napas. Berikan posisi fowler tinggi atau semi fowler yang akan meudahkan pernapasan dan bersihan saluran napas. Evaluasi status volume cairan untuk mempertahankan terapi hidrasi yang adekuat. Suctioning nasofaring atau trakea, intubasi dan ventalasi mekanis.
7Nyeri berhubungan dengan gangguan integritas kulit perianal akibat diare, sarkoma kaposi dan neuropati periferNyeri akut adalah keadaan dimana individu mengalami dan melaporkan adanya ketidaknyamanan, berakhir dari satu detik sampai kurang dari 6 bulan. Sedangkan nyeri kronik adalah keadaan dimana individu mengalami nyeri menetap atau berulang, dalam waktu lebih dari 6 bulan.12 Nilai kualitas dan kuantitas nyeri yang berkaitan dengan terganggunya integritas kulit perineal, lesi sarkoma, dan neuropati perifer. Tindakan membersihkan daerah perianal, gunakan anestesi lokal/salep dapat diresepkan, bantal yang lunak dapat digunakan untuk meningkatkan rasa nyaman. Kepada klien diminta menghindari makanan yang mengiritasi usus, gunakan antispasmodik dan antidiare untuk mengurangi gangguan rasa nyaman serta frekuensi defekasi. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat-obatan.
8Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan asupan oralStatus nutrisi dinilai melalui memantau BB, asupan makanan, antropometri, kadar albumin, BUN, protein serta transferin dalam serum. Pengendalian mual dan muntah dengan obat antiemetik dapat meningkatkan asupan diet pasien. Menganjurkan pasien memakan makanan yang mudah ditelan dan menghindari makanan kasar, pedas atau lengket, serta terlalu panas atau dingin. Menganjurkan menjaga higiene oral sebelum dan sesudah makan. Jadwal makan harus diatur sehingga tidak jatuh pada saat pasien baru saja menjalani tindakan yang menyebabkan nyeri dan dalam keadaan kelelahan. Konsultasi dengan ahli diet untuk menentukan kebutuhan nutrisi. Penggunaan suplemen yang khusus dirancang untuk pengidap AIDS dapat dianjurkan pada pasien. Bila asupan oral tidak dapat dipertahankan, memerlukan terapi nutrisi enteral atau parenteral. Perawat komunitas atau perawatan di rumah (home care) dapat memberikan pelajaran tambahan serta dukungan setelah pasien pulang dari rumah sakit.
9Isolasi sosial berhubungan dengan stigma penyakit, penarikan diri dari sistem pendukung, prosedur isolasi dan ketakutan bila dirinya menulari orang lainIsolasi sosial adalah pengalaman sendiri individu akibat perlakuan orang lain dan dianggap sebagai hal yang negatif dan mengancam status. Isolasi sosial dapat terjadi akibat adanya penyakit yang menyeramkan, dan mengakibatkan kegelisahan di suatu masyarakat, sehingga menyebabkan seseorang diasingkan, misalnya penyakit tuberkulosis dan AIDS. Pengidap AIDS menarik diri baik secara fisik maupun emosional dari kontak sosial, akibat stigmatisasi ganda. Perawat berada dalam posisi kunci untuk menciptakan suasana penerimaan dan pemahaman terhadap pengidap AIDS dan keluarga serta pasangannya. Pasien dianjurkan untuk mengekspresikan perasaan terisolasi, kesepiannya, dan perawat harus menetramkannya dengan menjelaskan bahwa semua perasaan ini merupakan hal yang lazim serta normal. Berikan informasi tentang cara melindungi diri sendiri dan orang lain dapat membantu pasien agar tidak menghindari kontak sosial. Menjelaskan kepada pasien, keluarga dan sahabatnya bahwa penyakit AIDS tidak ditularkan melalui kontak biasa. Pendidikan bagi petugas kesehatan untuk mengurangi faktor-faktor yang membuat pasien merasa terisolasi.
10Berduka diantisipasi berhubungan dengan perubahan gaya hidup serta pernannya, dan dengan prognosis yang tidak menyenangkanMembantu pasien untuk mengutarakan perasaannya dan menggali serta mengenali sumber yang bisa memberikan dukungan dan mekanisme untuk mengatasi persoalan tersebut. Mendorong pasien untuk mempertahankan kontak dengan keluarga, sahabatnya dan memanfaatkan kelompok pendukung. Pasien juga dianjurkan untuk meneruskan kegiatan yang biasa mereka lakukan.
11Kurang pengetahuan berhubungan dengan cara-cara mencegah penularan HIV dan perawatan mandiriPasien, keluarga, dan sahabatnya diberitahu mengenai cara-cara penularan penyakit AIDS. Semua ketakutan dan kesalahpahaman harus dibicarakan dengan seksama.




Penyimpangan KDM pada pasien HIV/AIDS dapat dilihat pada postingan terdahulu, disini