Senin, 05 Maret 2012

Sonny Pujianto

Baru berkecimpung di dunia farmasi sekitar 4,5 tahun, ia sudah mencatat prestasi. Alumni Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Jakarta, ini meraih juara II dalam The Most Talent PM (product manager) 2010, yang diselenggarakan di Prasetiya Mulya, Jakarta, baru-baru ini. Dia adalah Sonny Pujianto, Product Manager PT Servier Indonesia.
Dalam kompetisi ini, ia tidak semata mengejar nilai atau kemenangan. Ia menjadikannya sebagai ajang, untuk mengasah dan menggali potensi diri. Dengan ikut berkompetisi, ia berharap bisa lebih maksimal dalam meningkatkan kemampuan di bidang marketing. “Ke depan, saya berharap bisa lebih improve lagi, sehingga saat di lapangan kemampuan saya menjadi lebih baik,” ujar pria kelahiran Bogor ini.
Menang atau kalah dalam kompetisi, menurutnya, adalah hal biasa. Tujuan berkompetisi tak lain agar lebih terlatih dalam melakukan eksekusi di lapangan. Ia mengangap, keberhasilanya ini sebagai sebuah fase kecil dalam kehidupan. Menurutnya, dunia marketing farmasi memiliki batasan-batasan. Terutama dalam hal pendanaan. Untuk itu, ia berusaha untuk fokus dan mencari celah, supaya produknya bisa diterima di pasar.
“Saya tidak bisa berhadapan secara frontal dan head-to head melawan market leader. Itu sama artinya adu kepala melawan tembok. Pasti kalah, karena  jelas tembok itu keras dan bisa menghancurkan kepala kita,” katanya.
Baginya, marketing adalah sebuah kerangka besar. Adalah tim sales yang merangkai satu demi satu menjadi puzzle. Meski sebuah produk dikomunikasikan dengan bagus, tapi bila di lapangan eksekusinya tidak sesuia harapan, semuanya akan percuma saja.
Penggemar musik dan nonton film action, komedi atau drama ini menyatakan, motivator yang mendorongnya untuk menjadi seorang marketer adalah lingkungan dan dirinya sendiri; bukan orang lain. “Tanpa kemauan keras dari diri sendiri, apa yang kita cita-citakan tidak akan tercapai. Sukses tidak jatuh dari langit, tapi berkat kerja keras dan tekad kuat dalam menjalani kehidupan,” katanya.