Sabtu, 24 Maret 2012

dr. Budiman Darmowidjojo, Sp.PD

Jangan macam-macam dengan dokter kelahiran Purworejo, 56 tahun silam ini. “Hoby saya berantem,” kata Dr. dr. Budiman Darmowidjojo, Sp.PD yang bertugas di RSCM. Katanya lagi, “Kalau berantem, saya sukanya satu lawan satu. Tidak pake keroyokan atau memakai senjata tajam. Hanya dengan tangan kosong.”
 Setiap berkelahi, ia selalu menang. Tapi, kalah atau menang, selalu diakhiri dengan jabat tangan. “Banyak dari teman berantem yang kemudian menjadi sahabat saya,” katanya mengenang.
Mengapa sering menang, tak lain karena ia berlatih berbagai olahraga bela diri, seperti pencak silat, judo dan karate. Juga kungfu.. “Semua jenis olahraga beladiri, saya suka,” ujarnya. Ia mempelajari semuanya, bukan untuk gaya atau ditakuti orang lain. Baginya, olahraga bela diri itu menyehatkan badan. Sekaligus, “Bisa buat jaga diri. Kita kan tidak tahu, apa yang akan terjadi di kemudian hari.”
Dalam kehidupan, yang penting adalah semangat bushido, atau semangat tidak gampang menyerah. Ia menggambarkan, hidup bagaikan sebuah pedang. Ada pedang yang terbuat dari baja, besi atau aluminium. Dia sendiri merasa seperti pedang yang terbuat dari aluminium, sehingga harus sering-sering diasah. Salah satunya dengan olahraga beladiri itu.
Seiring bertambahnya usia, hobi berantem ditinggalkan dan beralih ke sepakbola. Di olahraga ini, ia selalu menjadi tim inti jika ada pertandingan antar rumah sakit, atau instansi. Posisinya adalah sebagai bek kiri. Sebagai pemain bola, ia memiliki kuda-kuda yang baik, berkat  olahraga bela diri yang dikuasainya.
Sekali waktu, saat bertanding ia terjatuh dan tangganya mengalami fraktur. Sepakbola  akhirnya ditinggalkan dan berganti main tenis meja, yang hingga sekarang rutin dilakukan  di RSCM atau di rumah sakit lain tempatnya berpraktek. Kadang, ia main dengan sesama dokter. “Kadang saya juga main dengan OB (office boy),” ia tertawa.
Tentang makanan, ia tidak pilih-pilih. Tapi, “Saya suka bebek goreng dan belibis, makanan asli kampung saya di Purworejo,” ujar pria yang pernah bercita-cinta menjadi “tukang insinyur,” ini.