Selasa, 06 Maret 2012

dr. Samuel Oetoro MS, SpGK

“Sempat tidak sempat, saya harus olahraga, sekali sehari, 5 kali seminggu,” ujar dr. Samuel Oetoro MS, SpGK. Dengan olahraga teratur, badan menjadi sehat. Setiap jam 04.00 pagi, ayah  3 anak ini bangun dan melakukan kegiatan rutin, yakni berolah raga. Ia mengawali dengan latihan beban selama 45 menit, dilanjutkan mengayuh sepeda statis selama 45 menit, di rumah. Salah satu hal yang memotifasi untuk selalu sehat adalah anak bungsunya. Anak pertamanya kini telah berusia 21 tahun, anak kedua 19 tahun dan anak ketiga atau si bungsu 6 tahun. Jarak antara anak ke dua dan ketiga sangat jauh. “Anak ketiga inilah motifasi saya untuk tetap survive, selalu sehat agar umur saya lebih panjang, karena ia masih kecil,” ujarnya.
Hampir 90% pasiennya adalah wanita, umumnya dari kalangan menengah atas. Di antaranya para artis, yang ingin badannya kelihatan tetap indah dan cantik. Ia tak segan-segan membalas sms dari pasien. “Kebanyakan dari pasien butuh motifasi untuk melakukan diet, karena diet tidak mudah,” ujarnya. Maka, ia sering menjadi teman curhat ketika pasien pesimis dengan program diet yang dilakukan.  “Sebetulnya, diet bisa dilakukan secara cepat. Namun perlu penaganan khusus, dan perlu rawat inap di rumah sakit.”
Saat menjadi mahasiswa, ia berupaya belajar tekun. Ketika menjadi dokter, ia berusaha memahami pasien, dengan dukungan kompetensi yang selalu dikembangkan.
Saat SMA, yang diinginkan adalah bekerja di bidang yang cepat menghasilkan uang. Tapi, setiap berkumpul dalam keluarga besar, ayahnya menyatakan bahwa cita-cita Samuel waktu kecil adalah menjadi dokter. “Mungkin ini yang namanya mimpi menjadi kenyataan,” ujarnya.
Ayahnya berprinsip, bila ada yang menjadi dokter, tiap kali ada keluarga yang sakit tak perlu mencari dokter di luar sana. Anehnya, “Sampai ayah meninggal  karena diabetes, tepat 2 hari setelah saya diwisuda, beliau tidak mau tensinya saya ukur,” ujarnya terharu.
Suami Magdalena Indriati Setiawan ini menyenangi semua olahraga. “Kecuali satu golf, yang menurut saya adalah olahraga orang-orang berduit. Saya belum sampai ke situ,” ia tertawa.
Di saat senggang, ia biasa berkumpul dengan keluarga melakukan hobinya yang lain: memancing. “Kalo pas cuaca enak dan ada waktu, kami mancing di Ujung Kulon,” ujarnya. Acara memancing biasanya ditutup dengan makan ikan bakar atau ikan goreng hasil pancingan.