Minggu, 09 Oktober 2011

VARISES

VARISES 

Definisi
Varises merupakan pelebaran pembuluh bali yang berkelok-kelok pada ekstremitas bawah dan ditandai oleh katup di dalamnya yang tidak berfungsi. Varises dapat dibedakan menjadi varises primer dan sekunder.

Epidemiologi
Sering dijumpai di negara Barat, menyerang sekitar 50% populasi dewasa.

Etiologi
Penyebab pasti varises vena belum diketahui. Faktor resiko terjadinya varises antara lain:
1.      Faktor-faktor yang meningkatkan tekanan hidrostatik dan volume darah pada tungkai misalnya kehamilan dan berdiri lama
2.      Berat badan yang berlebihan
3.      Peradangan
4.      Keturunan (kelemahan dinding pembuluh darah yang diturunkan)
5.      Umur tua
6.      Pekerjaan tertentu yang kurang gerakan

Patofisiologi
Kegagalan katup vena, biasanya pada sambungan safeno-femoral (dan kadang-kadang pada vena yang mengalami perforasi), meyebabkan peningktan tekanan vena pada vena safena magna dengan dilatasi vena yang progresif selanjutnya disrupsi katup.

Tanda dan Gejala
Varises bisa terjadi tanpa gejala apapun, tapi ada juga varises kecil yang memberikan macam-macam gejala antara lain:
1.      Asimtomatis.
2.      Rasa pegal pada varises primer bisa terjadi nyeri ringan pada tungkai, terutama menjelang malam hari dan akan bertambah parah bila berdiri lama dan berkurang dengan mengangkat kaki dan memakai kaus kaki penahan yang elastis. Rasa tidak nyaman karena varises sekunder cenderung lebih berat.
3.      Kadang terjadi penyulit berupa koreng di mata kaki yang sukar sembuh yang biasanya dimulai dari kelainan kulit berupa eksim yang sering disertai peradangan.
4.      Perdarahan dapat terjadi jika kulit di atas varises primer menjadi sangat tipis, biasanya disertai trauma ringan.
5.      Keluhan dari segi kosmetika

Pemeriksaan Penunjang
·         Penilaian klinis dengan tes tourniquet Tredelenburg.
·         Velositometer Doppler: menilai sambungan safeno-femoral.
·         Scan dupleks: cari lokasi yang sering kambuh (khususnya vena varikosa yang berulang).

Diagnosis
Terdapat 4 stadium klinis:
Stadium I        : keluhan tidak spesifik
Stadium II       : Phleboektasia
Stadium III     : varises sesungguhnya, keluhan jelas
Stadium IV     : Chronic Venous Incuficiency, ada ulcus varicosum. Kelainan trofik

Komplikasi
  1. Perdarahan varises yang pecah
  2. Trombofeblitis akut/kronik
  3. Selulitis, gangren

Penatalaksanaan
a.       Hindari berdiri terlalu lama
b.      Elevasi kaki
c.       Gunakan kaus kaki penunjang
-          Dilatasi Vena, vena memanjang dan berkelok-kelok
-          Varises dibedakan menjadi:
1.      Varises Primer
·         Kelemahan struktur herediter dinding pembuluh darah.
·         Gangguan katup vena ; shg tidak mampu menutup dan menahan refluks
·         Terjadi pada vena-vena superficial.
2.      Varises Sekunder
·         Karena gangguan patologis
·         Terjadi pada vena-vena profunda sampai ke vena superfisialis
·         Vena superfisialis berfungsi sebagai pembuluh darah kolateral untuk system vena profunda.
            Faktor predisposisi
a.      Kelemahan dinding pembuluh darah yang bersifat herediter
b.      Tingginya tekanan hidrostatik dan tingginya volume darah tungkai; missal karena berdiri terlalu lama dan pada kehamilan.
Terapi Varises
PENGOBATAN
Karena varises vena tidak dapat disembuhkan, pengobatan terutama ditujukan untuk mengurangi gejala, memperbaiki penampilan dan mencegah komplikasi.
Mengangkat kaki bisa mengurangi gejala tetapi tidak dapat mencegah varises vena.
Varises vena yang timbul selama kehamilan biasanya akan membaik dalam waktu 2-3 minggu setelah melahirkan.

Stoking elastis bekerja dengan cara menekan vena dan mencegah peregangan dan perlukaan pada vena.
Penderita yang tidak ingin menjalani pembedahan atau terapi suntikan atau penderita yang memiliki masalah medis sehingga tidak boleh menjalani pembedahan maupun terapi suntikan, bisa menggunakan stoking elastis ini.

Pembedahan

Tujuan dari pembedahan adalah untuk mengangkat sebanyak mungkin varises vena.
Vena superfisial yang paling besar adalah vena safena magna, yang berjalan mulai dari pergelangan kaki sampai selangkangan, dimana vena ini bergabung dengan vena dalam. Vena safena dapat diangkat melalui prosedur yang disebut stripping.
Vena permukaan memiliki peran yang tidak terlalu penting dibandingkan dengan vena dalam, karena itu pengangkatan vena permukaan tidak mengganggu sirkulasi darah selama vena dalam berfungsi dengan normal.

Terapi suntikan

Pada terapi suntikan, vena ditutup, sehingga tidak ada darah yang dapat melewatinya. Suatu larutan disuntikkan untuk mengiritasi vena dan menyebabkan terbentuknya gumpalan (trombus.
Pada dasarnya prosedur ini menyebabkan flebitis permukaan yang tidak berbahaya. Penyembuhan trombus menyebabkan terbentuknya jaringan parut yang akan menyumbat vena. Tetapi trombus mungkin saja terlarut dan varises vena kembali terbuka.

Jika diameter dari vena yang disuntik ini bisa berkurang melalui penekanan oleh teknik pembebatan khusus, maka ukuran trombus bisa diperkecil sehingga lebih mungkin terbentuk jaringan parut, seperti yang diharapkan.
Keuntungan lain dari pembebatan adalah bahwa penekanan yang tepat bisa menghilangkan nyeri, yang biasanya menyertai flebitis permukaan.

Terapi suntikan biasanya dilakukan hanya jika varises kembali timbul setelah pembedahan atau jika penderita menginginkan tungkainya tampak cantik.