Minggu, 09 Oktober 2011

FISIOLOGI : VASCULAR

Fisiologi VASCULAR
    ·         Tekanan darah normal
    o   Cardiac output (CURAH JANTUNG)
    Curah Jantung
    • Adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per menit.
    • Perhitungan :
    Curah jantung = Frekuensi jantung x isi sekuncup
    • Faktor yang mempengaruhi curah jantung :
    1. Aktivitas berat memperbesar curah jantung sampai 30 l/menit (pada atlit)
    2. Aliran balik vena ke jantung
    • Peningkatan aliran balik vena akan meningkaykan volume akhir diastolik
    • Peningkatan volume diastolik akhir akan mengembangkan serabut myokardial ventrikel.
    • Semakin banyak serabut otot yang mengembang pada permulaan kontraksi, semakin banyak isi ventrikel, daya kontraksi semakin besar (hukum Frank-Starling).
    • Faktor yang mendukung aliran balik vena dan memperbesar curah jantung:
    a. Pompa otot rangka
    b. Pernapasan
    c. Reservoar vena
    d. Gaya gravitasi.
    • Faktor yang mengurangi aliran balik vena :
    a. Perubahan posisi tubuh
    b. Tekanan rendah abnormal pada vena
    c. Tekanan darah tinggi
    • Pengaruh tambahan pada curah jantung
    a. Hormon medular adrenal
    b. Ion
    c. Usia dan ukuran tubuh
    d. Penyakit kardiovaskuler

    o   Resistensi perifer
    Resistensi aliran darah adalah merupakan hambatan aliran darah dalam pembuluh tetapi tidak dapat diukur dengan cara apapun,sebaliknya retesi harus dihitung dari pengukuran aliran darah dan perbedaan tekanan anatara 2 titik didalam pembuluh.
    Bila perbedaan tekanan antara 2 titk adalah 1 mmHg dan alairan darah ml/detik maka resistend=sinya dikatakan sebesar 1 satuan resistensi perifer (PRU)

    Resistensi pembuluh darah perifer total dan resistensi pembuluh darah paru total.
    Kecepaatan aliran darah yang mellaui seluruh sistem sirkulasi sama dengan kecepatan pompa darah oleh jantung yakni sama dengan curah jantung.pada orang dewasa kecepatannya sekitar 100 ml/ditk.perbedaan tekanan arteri sistemik sampai vena sistemik adalah sekitar 100mmHg,oleh karena itu resistensi di seluruh sirkulasi sistemik yang disebut resistensi perifer total adalah sekitar 100/100 atau 1 PRU.
    Pada keadaan dimana seluruh pembuluh darah berkonstriksi dengan kuat maka resistensi perifer total kadang – kadang meningkat menjadi sebesar 4 PRU sebaliknay bila semuia pembuluh berdilatasi kuat maka resistensi ini dapat menurun smapai sekecil 0.2 PRU.
    Dalam sistem paru,tekanan arteri pulmonalis rata –rata adalah 16 mmHg dan tekanan atrium kiri rata-rata adalah 2 mmHg sehingga selisish tekanan adalah 14 mmHg.





    ·         Sistem pengaturan tekanan darah
    PENGATURAN TEKANAN DARAH
    SHORT-TERM
    a.       Meknisme neural à terletak di serat retikuler pons dan medulla oblongata yang merupakan pusat vasomotor dan pengaturan cardiogenik
    Dalam mekanisme neural ini terdapat 2 respon yaitu:
    1.      Respon simpatik
    2.      Respon parasimpatik
    Kedua respon tersebut diatur oleh system ANS (autonomic nervus system ), yang dipengaruhi oleh 3 refleks, yakni
    1.      Reflex intrinsic, mempunyai 2 jenis rangsangan yaitu:
    ·         Baroreseptor  à yang sensitive terhadap tekanan
    ·         Kemoreseptor à sensitive terhadap penurunan kadar O2, peningkatan CO2 dan H+
    2.      Reflex ekstrinsik à berupa respon yang peka terhadap udara dingin, nyeri, dll
    3.      Pusat control neural à berhubungan dengan emosi yang berpusat pada hipotalamus
    b.      Mekanisme humoral
    -          Mekanisme RAA
    Renin merupakan enzim yang dihasilkan ginjal yang berfungsi untuk mengubah angiotensinogen dari hati yang inaktif untuk dirubah menjadi angiotensin 1, kemudian angiotensin 1 ini dalam sirkulasi paru akan diubah menjadi angiotensin 2 oleh ACE. Nah, angiotensin 2 inilah yang selanjutnya akan menjadi substansi vasokonstriktor, dan juga akan menstimulasi aldosteron yang dihasilkan kel adrenal dengan meningkatkan retensi air dan garam
    -          Mekanisme vasopresin , yang nama lainnya adalah ADH , dilepaskan dari kel pituitary posterior untuk merespon penurunan tekanan darah.
    o   Kemoreseptor
    Kemoreseptor adalah sel-sel komosensitif yang bersifat sensitive terhadap kadar oksigen yang rendah, kadar karbondioksida yang tinggi dan kadar hydrogen yang tinggi. Sel2 ini terletak dibeberapa organ kecil yang berukuran 1-2mm: dua buah badan karotis, yang salah satu diantaranya terletak di bifurcation disetiap arteri karotis komunis dan beberapa badan aota yanag terletak berdekatan dengan aorta. Kemoreseptor ini merangsang serat saraf yang bersama dengan serat baroreseptor, melewati saraf hering dan nervus vagus menuju pusat vasomotor.

    Sinyal dari kemoreseptor dijalankan ke pusat vasomotor untuk merangsang pusat vasomotor tersebut, dan hal ini akan meningkatkan tekanan arteri. Refleks ini membantu mengembalikan tekanan arteri kembali ke nilai normal kapanpun tekanan arteri menurun terlalu rendah.
    o   Baroreseptor
    Sistem baroreseptor dan sistem saraf simpatis
    Barorefleks mencakup sistem saraf simpatis yang diperlukan untuk pengaturan tekanan darah yang cepat dari waktu ke waktu. Turunnya tekan darah menyebabkan meuron-neuron yang sensitif terhadap tekanan (baroreseptor pada arcus aorta dan sinus karotid) akan mengirimkan impuls yang lebih lemah kepada pusat-pusat kardiovaskular dalam sambungan sumsum. Ini akan menimbulkan peningkatan respons refleks pusat simpatik dan penurunan pusat parasimpatik terhadap jantung dan pembuluh yang mengakibatkan vasokonstriksi dan meningkatkan sekuncup jantung perubahan ini menurunkan tekanan darah kompensasi.


    o   Pengaturan hormon
    PENGATURAN SIRKULASI SECARA HUMORAL
    Dibagi menjadi 2 :
    1.    Zat Vasokonstriktor
    2.    Zat Vasodilator
    1. Zat VASOKONTRIKTOR  :
      1. Norepinefrin dan Epinefrin
    Norepinefrin merupakan vasokontriktor amat kuat, ketika terjadi stress atau ketika olahraga, system saraf simpatis pada masing-masing jaringan akan melepaskan norepinefrin, yang akan merangsang jantung dan konstriksi vena dan areteriol
    Epinefrin merupakan vasokonstriktor yang tidak kuat, bahkan menyebabkan vasodilatasi ringan, missal pada jantung untuk mendilatasi areteri coroner selama peningkatan aktivitas jantung
    Norepinefrin dan Epinefrin juga disekresikan ke dalam darah oleh saraf simpatis di medulla adrenal. Akibatnya, menyebabkan efek perangsangan yang hampir sama dengan saraf parasimpatis. Sehingga terdapat 2 sistem pengaturan, yaitu :
    1.      Perangsangan saraf secara langsung
    2.      efek tidak langsung dari norepinefrin atau epinefrin di dalam darah
      1. Angistensin II
    Merupakan vasokontriktor yang kuat. Fungsi untuk mengkontriksi arteri kecil. Apabila angiostensin II berada di area yag terisolasi, maka aliran darah akan berkurang. Angiostensin II bekerja normal pada arteriol untuk meningkatkan tahanan peifer total dan meningkatkan tekanan arteri
    Jadi hormone berperan secara intergral dalam pengaturan tekanan arteri
      1. Vasopresin
    Dibentuk di sel saraf dalam hipotalamus-hipofisis posterior. Dalam keadaan normal, hanya di sekresikan dalam jumlah dikit. Dapat meningkatkan artri sebesar 60 mmHg. Fungsi, untuk meningkatkan reabsorpsi air dari tubulus renal dalam darah, serta mengatur volum cairan tubuh
      1. Endotelin
    Merupakan Vasokonstriktor kuat dalam pembuluh darah yang rusak. Merupakan ikatan peptide besar yang terdiri dari 21 asam amino, yang terdapat di sel endotel. Pada saat ada kerusakan, jejas pada endotel, misal kerusakan yang disebabkan oleh cedera jaringan, setelah terjadi kerusakan maka pelepasan endotelin local dan vasokonstriksi akan membantu mencegah perdarahan yang berlebihan

    1. Zat VASODILATOR
      1. Bradikinin
    Fungsi, menyebabkan dilatasi kuat arteriol dan meningkatkan permeabilitas kapiler. Dalam pengaturan aliran darah dan bocornya cairan dari kapiler pada jaringan yang radang, serta berperan dalam penagturan darah di kulit dan di kelenjar liur, kelenjar gastrointestinal. Asalnya, kalikrein yang terdapat dalam darah tidak aktif lalu di aktifasi oleh adanya maserasi darah, radang sehingga kalikrein akan aktif lalu akan bekerja bersama dengan alfa-globulin untuk mengaktifkan kalidin, lalu kalidin berubah menjadi bradikinin, bradikinin bekerja secara cepat dan dalam beberapa menit karena akan segera di inkatifkan oleh enzim karboksipeptidasi.
      1. Histamin
    Dikeluarkan di jaringan tubuh ketika mengalami kerusakan. Berasal dari sel mast (dalam jaringan rusak) dan basofil dalam darah. Fungsi, meningkatkan porositas kapiler dengan hebat, sehingga timbul kebocoran cairan dan protein plasma ke dalam jaringan. Efeknya akan menimbulkan vasodilatasi local dan edema saat terjadi selama reaksi alergi.