Kamis, 27 Oktober 2011

Tumor Filodes

Dewi Fransiska, Maelissa Pramaningasih Ririmasse, Wulan Ayudyasari, IGN Gunawan Wibisana

Bedah Umum, Departemen Ilmu Bedah FKUI/RSCM, Jakarta, Oktober 2011

Seorang wanita berusia 58 tahun datang ke RS dengan keluhan benjolan di payudara kiri sejak 2 tahun yang lalu. Benjolan membesar secara perlahan-lahan, awalnya sebesar kelereng (diameter 2 cm) hingga kemudian membesar menjadi ± 11x11x8 cm dalam 2 tahun. Keluhan nyeri saat menjelang haid, riwayat trauma pada payudara serta keluar cairan atau darah dari puting susu tidak dijumpai. Tidak terdapat perubahan warna kulit payudara, lekukan, borok, gambaran kulit jeruk, retraksi puting dan benjolan di tempat lain. Riwayat penurunan berat badan, sakit kepala hebat dan sering, rasa begah di perut, nyeri pada tulang, keluhan sesak nafas maupun batuk tidak dijumpai. Pasien haid pertama usia 12 tahun, menikah umur 23 tahun, mempunyai anak pertama 25 tahun, menyusui dan menstruasi normal, siklus haid teratur dengan siklus 30 hari. Riwayat KB pil 3 tahun, suntik 5 tahun, riwayat penyakit yang membutuhkan penyinaran jangka panjang tidak dijumpai.

            Pemeriksaan fisik secara inspeksi terlihat bahwa kedua payudara tampak asimetris. Pada mammae sinistra tampak massa sebesar buah kelapa dan dijumpai venektasi. Tanda-tanda eritema, peau dorange, retraksi puting, ulkus, maupun satellite nodule tidak dijumpai. Pada palpasi mammae kiri kuadran supero-inferiomedial teraba massa  berukuran 11 x 11 x 8 cm, konsistensi padat, sebagian kistik dengan permukaan berlobus-lobus dan berbatas tegas. Massa mobile terhadap otot pektoralis dan tidak ada nyeri pada payudara. Kelenjar getah bening aksilaris kiri dan kanan maupun kelenjar getah bening supra dan infraklavikula kiri dan kanan tidak teraba membesar.


Gambar 1. Foto klinis pasien pre operasi
Gambar 2. Gambaran mamografi
Gambar 3. Gambaran USG

            Hasil pemeriksaan mammografi menunjukkan massa multiple di kuadran medius mammae sinistra, sugestif jinak. Pasien didiagnosa dengan tumor mammae sinistra suspek jinak dan ditatalaksana dengan biopsi insisi dan VC. Intra-operasi, hasil VC sesuai tumor filodes, maka diputuskan melakukan simple mastektomi. Massa tumor diangkat beserta seluruh jaringan payudara dan fascia musculus pectoralis dan meliputi kulit di atas tumor hingga 2 cm sekitarnya, luka operasi ditutup.

Gambar 4. Desain operasi
Gambar 5. Jaringan tumor filodes
Gambar 6. Luka operasi ditutup dengan pemasangan drain

Pasien kemudian dirawat di ruang perawatan biasa. Cairan drain hari pertama keluar sebanyak 100 cc hemoragis, hari kedua sebanyak 90 cc hemoragis, hari ketiga 50 cc hemoragis, hari keempat 30 cc serohemoragis, hari kelima 12 cc serohemoragis lalu drain dilepas. Pasien diberikan analgetik dan antibiotik hingga pada hari keenam perawatan diperbolehkan pulang.


Tinjauan Pustaka
Cystosarcoma phyllodes, yang sekarang dikenal dengan sebutan tumor filodes merupakan jenis langka dari neoplasia payudara, hanya merupakan 1% dari keganasan payudara, dan hanya 2-3% dari tumor payudara yg berasal jari jaringan fibroepitel. Pertama kali dijelaskan oleh Muller pada tahun 1838, pada saat dipotong terlihat celah seperti daun, tumor ini disebut “phyllodes” dari bahasa yunani yang artinya “seperti daun”. Penamaan cystosarcoma phyllodes dirasa kurang tepat karena tumor ini biasanya jinak, walaupun beberapa menjadi ganas. Tumor ini bermanifestasi pada wanita segala usia, mencakup dewasa muda dan pasien manula, dengan rata-rata usia 35-54 tahun.

WHO membagi tumor tumor filodes menjadi jinak, borderline, dan ganas berdasarkan gambaran histopatologinya. Asal jaringan diduga dari stroma intralobular, sangat jarang berasal dari fibroadenoma yang telah ada. Jaringan ikat membentuk massa terbesar dari tumor tersebut yang berupa kombinasi padat, kistik, dan gelatinosa. Area kistik merupakan daerah yang mengalami nekrosis dan infark. 

Gambaran klinis tumor ini adalah benjolan yang teraba padat, berbatas tegas, mobile dengan ukuran rata-rata 4-5 cm. Biasanya tumor unilateral dan tanpa nyeri. Pada 20% pasien dapat ditemukan pembesaran kelenjar aksila, namun hal ini disebabkan oleh perubahan reaktif, bukan dari hasil metastasis. Hasil mamografi yang menunjukkan adanya kalsifikasi dan nekrosis tidak dapat membedakan antara jinak, borderline, atau ganas. Hal ini menyebabkan sulitnya membedakan antara tumor filodes jinak dengan ganas dan dengan fibroadenoma. Pada pemeriksaan USG, terlihat lesi berbatas tegas, hipoekoik, struktur padat yang dapat dikelilingi kistik. Gambaran histologis yang paling nyata adalah, meningkatnya selularitas stroma dengan anaplasia, fokus invasif pada batas tumor, aktifitas mitosis yang tinggi, diiringi dengan pembesaran ukuran yang cepat, biasanya dengan invasi jaringan payudara oleh stroma yang ganas tersebut. Pada umumnya tumor jenis ini tetap lokal dan dapat disembuhkan dengan eksisi. Pada lesi ganas dapat saja berulang, namun tetap lokal. Pada pada kasus yang sangat ganas, sekitar 15% bermetastasis jauh. Kebanyakan tumor filodes ganas mengandung elemen liposarkomatosa atau rhabdomiosarkomatosa daripada elemen fibrosarkomatosa.


Kosa Kata
  • Peau d'orange: Keadaan kulit yang berlubang-lubang, menyerupai kulit jeruk.
  • Retraksi: Keadaan tertarik ke belakang.
  • Venektasi: Varikositas suatu vena.
  • Kistik: Berhubungan dengan suatu kista.
  • Simple Mastectomy: Pengangkatan hanya pada jaringan payudara dan puting susu serta sebagian kecil kulit yang menutupinya.
  • Rhabdomyosarkoma: Tumor otot lurik yang sangat ganas, berasal dari sel mesenkim primitif dan menunjukkan diferensiasi sepanjang garis rabdomioblastik, termasuk yang tidak menunjukkan adanya sel dengan gambaran lurik silang yang jelas.


Daftar Pustaka
  1. Crum PC, Lester SC, Cotran RS. The Female Genital System and Breast. Dalam : Kumar V, Cotran RS, Robbins SL, editor. Robbins Basic Pathology. 7th ed. Philadelphia: Saunders; 2003. Hal 710.
  2. Bland KI, Beenken SW, Copeland III EM. The Breast. Dalam: Brunicardi FC, Andersen DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunter JG, Pollock RE, editor. Schwartz’s Principles of Surgery. 8th ed.  New York: McGraw-Hill; 2005. Hal 494.
  3. Verma S, Singh RK, Rai A, Pandey CP, Singh M, Mohan N. Extent of surgery in the management of phyllodes tumor of the breast: A retrospective multicenter study from India. J Can Res Ther [serial online] 2010 [cited 2011 Oct 2];6:511-5. Available from: http://www.cancerjournal.net/text.asp?2010/6/4/511/77085.
  4. Non-epithelial Noeplasm of the Breast. Dalam : Kruere’s Breast Surgical Oncology. New York : McGraw-Hill; 2010. Hal 251-4.
  5. Dorland, WA Newman. Kamus Kedokteran Dorland. Huriawati Hartanto dkk., editor. Edisi 29. Jakarta: EGC; 2002.