dr. Hilman Ibrahim |
Yang disayangkan, bila pasien merasa keluhan yang dideritanya sudah hilang, dia langsung menghentikan terapi. Padahal, ”Pengobatan bukan semata menghilangkan rasa sakit, tetapi mencari penyebab timbulnya rasa sakit dan kemudian mengobatinya.”
Ayah dua anak ini menyarankan untuk melakukan olahraga, minimal 15 menit sehari untuk menjaga kesehatan. Kondisi lingkungan yang tidak sehat, polusi dan makanan cepat saji, merupakan faktor pencetus timbulnya beberapa penyakit. Dia sendiri gemar main tenis.
"Kompresi eksternal merupakan salah satu hal yang dominan dalam penanganan dan pencegahan CVI. Tingkat keberhasilannya mencapai 70%,” ujarnya di sela seminar ”Tatalaksana Penanganan Varises Tungkai” beberapa waktu lalu. Sehari-harinya, ia kini bertugas di RSCM dan RS. Pelni Petamburan, Jakarta.
Lewat seminar ini dokter umum, dokter keluarga dan dokter spesialis diharapkan dapat mengetahui sedini mungkin bagaimana penanganan CVI. Sehingga ke depan, penanganannya lebih mudah, tidak sampai menjadi ulcus varicosum. Pada kasus yang lebih besar kelainannya, upaya konservatif tidak mungkin lagi digunakan sebagi terapi. Maka, dokter akan mengupayakan tindakan operatif. Setelah tindakan operatif, barulah digunakan stoking kompresi sebagai upaya penatalaksanaan CVI.
Hari libur selalu dimanfaatkan untuk berkumpul dengan keluarga. Baginya, keluarga merupakan hal yang utama. Karena, berkat dukungan mereka maka ia bisa mencapai keberhasilan. ”Waktu muda hobi saya main bola. Karena usia, saya sekarang lebih suka nonton bola di TV. Yang penting kan masih ada hubungan dengan bola,” ia tertawa.(ant)