Rabu, 15 Desember 2010, merupakan hari bersejarah bagi Prof. Shu sen Zheng. Hari itu, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menganugerahkan gelar Adjuct Professor kepadanya, yang banyak berkontribusi dalam pengembangan kemampuan staf FKUI/RSCM dalam bidang transplantasi organ hepatobilier dan pankreas. “Saya sangat senang atas kehormatan ini. Apalagi antara FKUI dan Zhejiang University telah terjalin kerja sama yang sangat lama,” ujarnya.
Prof. Zheng menyelesaikan pendidikan postdoctor di Queen Mary Hospital pf Hongkong University pada 1992, dan menjadi ahli bedah terkenal dalam bidang transplantasi organ dan Hepato-pancreato-biliary surgery . Dia mengawali karir dengan keberhasilannya mentransplantasi lever di Queen Mary Hospital of Hongkong University, pada Oktober 1991. Dari awal karirnya hingga saat ini, Prof. Zheng telah melakukan lebih dari 900 kali transplantasi hati, 200 di antaranya dilakukan dengan donor hidup.
Pada kunjungan Prof. Zheng kali ini ke Indonesia, dia membantu proses transplantasi hati pertama dari donor hidup. Operasi transplantasi yang dilakukan Senin 13 Desember 2010, melibatkan 20-30 dokter dan mendapat bimbingan langsung dari Prof. Zheng, yang sebelumnya telah memberikan pengarahan mengenai transplantasi hati. Operasi transplantasi kedua dilakukan Rabu 15 Desember 2010.
Operasi transplantasi hati yang pertama, dilakukan kepada seorang bapak dengan organ donor dari anak perempuannya yang berusia 18 tahun. Operasi ini berjalan lancar. Sedangkan untuk operasi transplantasi kedua, dilakukan dari seorang bapak kepada anak perempuan yang berusia 4 tahun. Rata-rata pasien yang mendapatkan transplantasi hati ini menderita sirosis (pengerasan hati). “Sebenarnya, dokter Indonesia sudah mampu melakukan transplantasi. Hanya saja masalah di sini adalah ketersediaan organ donor,” ujar Prof. Zheng.