Joko Murdianto |
Di dunia farmasi Indonesia nama Joko Murdianto sudah tak asing lagi. Kelahiran Malang 17 Juni 1965 ini, pernah bekerja di beberapa perusahaan farmasi di Indonesia. Baginya, tantangan untuk menyelesaikan suatu masalah merupakan hal yang tidak bisa dinilai dengan kedudukan, gaji atau fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. Ayah 5 anak (3 putri, 2 putra) ini menyatakan, ada semacam “siklus kutukan 6 tahunan” dalam pekerjaanya.
“Setiap enam tahun saya selalu pindah perusahaan, ” ia tertawa. Menurutnya hal mendasar yang mendorongnya masuk dalam siklus 6 tahunan, karena selama 6 tahun dia sudah yakin akan kemampuan anak buahnya. Dia yakin, mereka mampu bekerja dengan baik. Jadi, ”Saya harus menemukan tantangan lain di luar sana, yang belum saya dapatkan di perusahaan sebelumnya.”
Prestasi kerjanya tak perlu diragukan. Terbukti, ketika berumur 28 tahun ia sudah menjabat sales manager GSK. Beberapa jabatan penting mulai rep, AM (area manager), trainer, product manager, sales manager, marketing director dan bisnis unit direktur pernah dia pegang.
“Sukses saya, tak lepas dari dukungan orang-orang di sekitar saya,” ujar penggemar kopi pahit ini. Dia menyebut dua nama, Prof. Hadi dan ayahanda tercinta. “Ambil hal-hal positif ketika kita bertemu atau berdiskusi dengan orang lain. Siapa pun dia, atasan atau bawahan, pasti punya kekurangan dan kelebihan. Ambil itu sebagai suatu pembelajaran,.” ujarnya
Jika memungkinkan, Joko senang membawa keluarga ketika dinas ke luar kota. “Keluarga perlu tahu pekerjaan ayahnya seperti apa. Saya tidak mau terjadi persepsi yang salah. Ketika diajak ke sebuah pertemuan, mereka akan berpikir: oh begini pekerjaan ayah saya,” ujarnya.
Joko setidaknya 3x seminggu nge-Gym. Dia ingin berbisnis barber shop di sekitar tempatnya tinggal. Jiwa bisnisnya, tampaknya mengalir pada putrinya yang sekarang duduk di bangku SMA. Dia sudah bisa menghasilkan uang sendiri dengan berbisnis aroma therapy di rumahnya, walau baru sebatas untuk uang jajan. (ant)