Bicara mengenai transplantasi ginjal, nama dr. Tunggul D Situmorang, SpPD-KGH Direktur Utama RS PGI Cikini tak bisa dilewatkan. BIa termasuk yang paling banyak melakukan transplantasi ginjal bersama timnya di RS PGI Cikini, Jakarta Pusat. Siapa sangka, sebenarnya menjadi dokter bukanlah cita-citanya. Lulus SMA, ia masuk ABRI (kini TNI) dan mengikuti pelatihan militer. Namun atas anjuran kakaknya yang saat itu terkena kanker, akhirnya ia memutuskan masuk fakultas kedokteran dan mengurungkan niatnya menjadi anggota TNI.
Saat menimba Ilmu di FKUI, banyak pengalaman berharga diperoleh, terutama ketika mulai mendalami ginjal. Meski tidak punya bayangan sama sekali menjadi dokter, pria bertubuh besar ini mencoba menikamti, dan akhirnya memang benar-benar bisa menikmati bagaimana rasanya menjadi dokter. Salah satu yang membuatnya nyaman adalah seniornya di FKUI, yakni Prof. R.P. Sidabutar. Saat masih mahasiswa, baginya Prof. Sidabutar merupakan salah satu tokoh kedokteran Indonesia yang sangat ia banggakan. “Beliau merupakan figure yang patut untuk kita teladani, sekaligus merupakan founder dari seluruh pelayanan ginjal di Indonesia,” ujarnya.
Menjadi seorang dokter, merupakan anugerah baginya, karena setiap saat ia bisa menolong orang lain dengan kemampuanya mendiagnose, dan merawat pasien hingga sembuh. “Ini merupakan tugas sekaligus bakti cinta kasih kita, terhadap sesama manusia,” ujarnya.
Dr. Tunggul mendalami ginjal tahun 1982, dan melanjutkan studi di Inggris pada tahun 1997-1998. Teknologi yang ada kala itu, sangat jauh berbeda dengan apa yang ada di sekarang. Sebagai contoh procedure dialysis, dulu sangat sederhana sekali. Hal ini mengingatkan pada gurunya, yang menyatakan bahwa teknologi kedokteran akan cepat mengalami perubahan. Transplantasi ginjal sudah ia kerjakan tahun 1987 di RS. PGI Cikini, dengan keberhasilan yang sangat memuaskan yakni 90% pada tahun pertama. “Kondisi ini sama dengan angka keberhasilan transplantasi ginjal di negara lain,” ujarnya.
Hobinya bermain tennis, Saat ini ia jaranga melakukanya, karena kesibukanya yang padat. Terlebih ia sekarang juga menjabat sebagai direktur MRCCC Siloam Hospital, yang akan diresmikan pada Mei 2011 nanti. Double job dong. “Ya namanya juga pegawai, biar dapur terus ngebul,” ujarnya tertawa.
Dalam hal makanan, ia tidak pernah pilih-pilih. Menurutnya hanya ada 2 kategori makanan, yakni makanan enak dan sangat enak. “Semua makanan, bagi saya oke,” katanya.