Bagi Ralph Annasents, President Director PT Merck Tbk, Jakarta, kultur kekeluargaan di Merck telah menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Sebagai perusahaan farmasi tertua di dunia dan berasal dari bisnis keluarga, ada ‘ruh’ yang diwariskan di Merck.
Yang diutamakan adalah keputusan jangka panjang, untuk menciptakan perusahaan yang stabil. Bukan keputusan jangka pendek yang mementingkan keuntungan semata. Sehingga, “Umumnya karyawan Merck memiliki komitmen yang kuat kepada perusahaan,” ujarnya.
Ralph sendiri sudah bergabung dengan Merck KGaA, Darmstadt, Jerman, sejak 22 tahun yang lalu. Sebelum di PT Merck Tbk, Jakarta, ia pernah bertugas di Merck (Pty) Ltd., Afrika Selatan. Baginya, ada kepuasan dan kebanggaan tersendiri bekerja di perusahaan farmasi. ”Karena membantu orang lain untuk sembuh, atau membantu mereka menghindari penyakit serius,” ucap ayah satu anak ini.
Sebagai orang nomor satu di Merck Indonesia, Ralph tidak main-main menjalankan komitmennya terhadap perusahaan. Secara regular, ia mengunjungi pabrik untuk memeriksa bahwa semua berjalan lancar. Ia tak segan-segan bertanya, dan mencoba memahami pekerjaan karyawan di pabrik. Untuk itu, ia harus mau repot-repot mengenakan sepatu, topi atau jas khusus —yang berbeda-beda di tiap bagian pabrik.
Kelahiran Darmstadt, Jerman, 24 Juli 1965, ini punya hobi unik yakni bersepeda; di jalan atau bersepeda gunung lintas negara. Ia sudah melanglang buana ke negara-negara di Afrika dan Eropa. “Semua tempat memiliki keindahan sendiri,” ujarnya saat ditanya, negara apa yang paling disukainya. Sejak tinggal di Indonesia satu setengah tahun lalu, ia suka bersepeda di kawasan Puncak, Jawa Barat. Ia pergi pagi-pagi, bersepeda sampai puas, lalu kembali ke Jakarta setelah makan siang. Salah satu yang membuatnya betah di Indonesia, ”Orangnya ramah,” katanya sambil tersenyum. (nid)