Kamis, 05 April 2012

Mahasiswa Setengah Dewa

Dalam satu angkatan biasanya ada 1 orang tipe mahasiswa yang membuat iri mahasiswa lainnya. Dia adalah prototipe mahasiswa setengah dewa. Mahasiswa setengah dewa itu mahasiswa yang ga pernah belajar tapi ketika ujian nilainya malah menjulang tinggi melampaui menara Eiffel. Nah kali ini mau bercerita tentang teman seangkatanku, si Roni. Kesehariannya di kampus dia duduk di barisan belakang, dan ketika dosen menjelaskan dia malah tidak terlalu konsen memperhatikannya. Bahkan dia suka berjalan kesana kemari mencari alamat palsu *eh

Anehnya adalah ketika ujian blok melanda ketenangan peradaban para mahasiswa FK, nilai dia justru tinggi dan jarang remedial. Entah apakah 1 hari sebelum ujian dia minum 1 botol minyak nyonya meneer atau apalah itu rahasianya. Yang jelas siapa sih yang ga pengen kaya dia? Ga perlu belajar tapi nilainya tinggi.

Suatu hari si Roni menghubungiku melalui SMS
"Bro bisa tidur di kos kamu ga malam ini?"
"Bisa ko, emang kenapa di kos kamu?" tanyaku
"Disini lagi ada perbaikan gitu, jadinya berisik banget deh kos aku" jawabnya
"Oh ya udah, ntar jam 8an aja ya ke tempatku, sore ini lagi ada kerjaan (padahal mau tidur-tiduran)"

Wah kesempatan emas nih ucapku dalam hati, kebetulan besok tutorial mau liat ah cara belajar dia kaya gimana. Malamnya pukul 8 lebih Roni datang ke kos-ku. Bukannya belajar untuk tutorial besok, ia malah langsung merebahkan diri di kasu
"Ron, kamu ga belajar? Besok kan tutorial" tanyaku kebingungan
"Engga ah, mau istirahat dulu nih capek" Ucapnya sambil merem-melek
"Ya udah..." akupun melanjutkan belajar untuk tutorial besok, kebetulan skenario untuk besok cukup rumit.

Sudah hampir jam 12 malam tapi Roni masih tergeletak tak berdaya dan pasrah diatas ranjang, dan aku-pun heran, nih anak ko tidur mulu ya tapi tiap ujian dan tutorial nilainya bagus, atau jangan-jangan benar dugaanku dia mempunyai minyak warisan nyonya meneer di tasnya untuk diminum menjelang dia mau ujian. Aku-pun kembali belajar hingga jam 1 malam, setelah itu segera menuju alam mimpi menyusul diri Roni yang terlebih dahulu meninggalkanku sendirian tak berdaya tanpanya*tsaaaahhhhh

Tiba-tiba saat aku mulai tertidur di kasur, alarm dari HP Roni berbunyi sangat keras. Bayangin aja, nyetel alarm jam 1 malam, emangnya mau kencan sama penghuni alam sebelah apa. Roni-pun terbangun
"Ngapain kamu nyalain alarm larut malam gini? Mau kerja jadi  om-om penghibur di hotel ya?" ucapku sedikit kesal
"Engga-lah mau shalat malam dulu nih, kamu engga?" tanya Roni
"Ga ah ngantuk, ya udah aku tidur dulu!"

Setelah melaksanakan shalat malam ia kembali melanjutkan tidur. Paginya, alarm HP Roni yang nyaring dengan lagu Iwak Peyek membangunkan-ku yang sedang bermimpi indah membaca buku Sobotta dengan trio macan sebagai modelnya.
"Aduh roooonnnn!!!! Masih jam 4 pagi, ko kamu masang alarm jam segini sih?"
"Maaf, maaf hehehe. Aku mau belajar dulu ya buat tutorial nanti, sekalian habis itu mau shalat shubuh di mesjid dekat kos kamu" tandasnya
"Oh ya udah, terserah kamu aja deh"

Aku-pun tak bisa tidur karena sudah terbangun, akhirnya aku memutuskan untuk main game di Notebook, kebetulan tadi malam sudah belajar walau ala kadarnya. Kulihat Roni begitu konsentrasi membaca textbook-textbook tebal milikku yang ngeliat ketebalannya aja sudah membuat aku hampir koma. Ia belajar sangat serius, berbeda dengan aku yang tiap 10 menit belajar diselingi 1 jam refresing dst. Ketika adzan shubuh berkumandang ia dengan segera menuju mesjid dekat kos-ku untuk shalat berjamaah. Gila! Rajin banget ternyata Roni yang selama ini dicap sebagai mahasiswa pemalas.

Yah, akhirnya pertanyaanku selama ini terjawab sudah. Kita sering men-judge orang tanpa mengetahui ia sebenarnya. Roni yang selama ini aku kira pintar kongenital, ternyata ia pintar karena ia sangat serius saat belajar. Ketika sore dan malam mungkin ia sering hura-hura tapi ia tetap memiliki irama sirkadian untuk belajar. Belajar itu yang penting frekuensi dan kontinuitasnya. Disamping itu ia sangat taat dalam beribadah, itu yang membuat aku sangat salut kepada dia, terkadang kita sering lupa untuk beribadah karena kesibukan kita.

In short, mahasiswa setengah dewa itu sebenarnya ga ada. Tidak ada yang instant bila kita ingin bisa sukses. Jangan pernah berharap kita mendapatkan hasil lebih jika usaha kita masih kurang, karena usaha dan hasil itu berbanding lurus.