Minggu, 15 April 2012

Dua Tiga Kontemplasi

Simbol kemenangan sang juara

Dua puluh tiga tahun plus sembilan bulan silam. Satu diantara kurang lebih dua ratus juta yang Allah takdirkan tuk diciptakan. Bertualang, sungguh-sungguh bertahan, untuk mencapai tujuan.Ingin sedikit aku ceritakan tentang perjalanan, bagaimana sebelum menjadi aku yang sekarang. Ini tentang proses pembuahan, proses awal manusia diciptakan, juga tentang kesungguhan, dan kemampuan bertahan untuk mencapai tujuan.

Begitu ditakdirkan untuk diciptakan, perjuangan dikobarkan. Mencari aliran lendir alami untuk membawa ke mulut rahim, kemudian berenang di dalam rahim sampai ke muara saluran telur. Dari sekitar 200 juta tak semua bertahan, hanya yang kuat yang masih mampu bertahan. Untuk sisa yang bertahan, mengambil keputusan menjadi tantangan. Umumnya hanya sebutir telur yang dihasilkan, tidak tentu saluran mana yang berisi telur matang itu. Maka soal saluran kiri atau kanan yang harus kuambil merupakan keputusan yang menentukan. Memilih saluran yang salah berarti menyia-nyiakan perjalanan. Energi yang kita miliki hanya cukup untuk menjelajah satu saluran.

Bersyukur aku berada pada pilihan yang benar. Kuat dan juga tepat mengambil keputusan yang membuat ku bertahan. Perjuangan belum padam, kini saatnya aku bersama sisa yang bertahan berenang melawan arus, karena sel-sel pada dinding saluran pelan-pelan mendorong telur menuju ke rahim. Dalam situasi ini, ada yang menjadi bingung dan mulai berenang berputar-putar tanpa tujuan. Bersyukur aku masih diprogram dengan baik sehingga tahu arah dan tujuan.

Akhirnya, aku dan kurang lebih 300 sisa yang bertahan dari 200 juta yang memperoleh takdir diciptakan berjumpa dengan telur yang sedang dalam perjalanan, hampir sampai ke garis finish. Sebesar apapun kegembiraan yang kita rasakan, kita masih harus menembus dinding telur. Aku dan kawan-kawan yang berkumpul di sekitar telur mulai membentur-benturkan diri ke kulit luar sel telur. Akhirnya, hanya SATU di antara 300 yang berhasil menembus dinding akan diterima untuk membuahi telur. Dan bersyukur, aku menjadi satu yang Allah takdirkan itu. :')

Menjadi yang terpilih adalah bukti kesungguhan, bukti kekuatan untuk bertahan, sampai akhirnya bisa mencapai tujuan. Ini bukan sekedar romantisme di tingkat sel, melainkan sebuah pemantik diri agar punya keistiqamahan dalam berjuang. Kembali pada fitrah seperti proses awal penciptaan, bahwa hidup sejatinya adalah totalitas dalam perjuangan, senantiasa berusaha menjadi yang terbaik dalam bertahan mencapai tujuan.

Buah cinta dan kasih sayang

Ketika dua insan berpadu menjadi satu. Ketika cinta menjadi pemersatu, dan kasih sayang menjadi yang membersamai.Hadirku menjadi buah cinta dan kasih sayang yang bersatu padu, dari dua insan yang menyatu.Menjadi katalisator cinta dan kasih sayang, juga melengkapi kebahagiaan, begitu lahirku.

Aku harap rasa ini masih membersamai dengan hadirku saat ini. Karena hadirku tak akan terlepas dari dua insan yang bersatu itu, Ibu dan Bapak. Bagaimanapun keadaanku, aku adalah bagian dari diri keduanya. Aku adalah buah cinta dan kasih sayang keduanya. Rahim ibu adalah tempat buaianku yang pertama di dunia ini. Air susunya menjadi sumber makanan yang menumbuhkan jasad. Kasih sayang ibu adalah ketenangan yang selalu aku rindukan. Kerelaan ibu untuk berjaga membuat nyenyak tidurku. Timangan Bapak dirasakan sebagai kekokohan. Perasan keringatnya memberikan rasa kenyang dan hangat bagi diri. Didikan nya, menghadirkan kekuatan hingga kini. Doa-doa yang mereka panjatkan menjadi sebab segala kebaikan yang didapatiku. Tak terhingga dengan hitungan jemari untuk merunut kembali segala kebaikan yang mereka curahkan untuk ku.

Izin dan kasih sayang mereka tak kan pernah putus untuk menopang semangat juang ku hingga kini. Tak ada yang lebih berarti dari ridhamu atas segala aktivitas yang aku lakukan. Karena tanpa ridhamu, mustahil kuperoleh ridhaNya. Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya, begitupun pertemuan dengan mu. Hingga tutup usia aku yakin takkan pernah bisa membalas jasamu. Bayaran jasamu hanya surga. Doakan aku menjadi anak shaleh, istiqamah menabung amal guna membawa Ibu-Bapak ke surga Nya kelak :')

Tentang tulang rusuk yang tak akan pernah tertukar

Bicara tentang hal ini aku yakin tak akan ada habisnya. 95% doa yang masuk sebelumnya semua ada unsur terkait ini, jodoh. Tak heran sebenarnya, sejak menginjak tahun kedua anak-anak memang sudah ramai membicarakan topik ini. Ketika aku tanyakan pada beberapa, mengapa mereka getol bicara tentang ini, alasan nya beragam.

"Supaya gk timbul fitnah dan, jadi pemimpin kan pasti banyak interaksi,termasuk sama cewek juga,hehe"

" Supaya ada yang nenangin pas lagi ada masalah atau nerima amanah gede dan, Rasul juga dulu waktu ketakutan nerima wahyu ada Khadijah yg nenangin, nyelimutin "

" Klo anak-anak ada masalah kan pasti jadi pikiran kamu, nah kamu ntar sharing ke siapa coba? apalagi klo yg punya masalahnya kamu, ibarat teko, kamu gk diisi sama masalah aja, tapi harus ada penyaluran nya juga"

" Biar gak nambah yang ngarepin kamu dan, dan biar sekarang yang pada ngarep jadi berhenti lagi berharap, haha "

" Biar gk galau lagi dan! hehe"

" Penasaran aja sih dan, wanita seperti apa yang bakal kamu pilih dari sekian banyak wanita yang ada di dunia "

" Ya seneng aja godain kamu sama hal kayak ginian, haha "

" Biar kayak Habibie dan, di setiap aktivitas kamu ada yg nemenin! "

" Dibalik pria hebat ada wanita hebat yg nemenin nya kan ya dan? Supaya kamu tambah besar, kan ntar manfaat nya kita juga yg ngerasain, he "

" Penasaran aja gwa, dari sekian banyak sinyal kenapa gk ada yang lo respon, mau yang kayak gimana sih dan? he "

" Ya pokoknya mah pengen ibu angkatan aja! "

" Penasaran aja, bertahun-tahun kok sendirian terus, he "

" Berlomba-lomba dalam kebaikan, menyempurnakan setengah agama. "

Begitulah kurang lebih nya, padahal beberapa alasan gak masuk akal aku pikir. Sejak tahun kedua saja isu-isu kayak gini sudah banyak dibicarakan, apalagi sekarang, melewati sarjana kedokteran, dan usia 23 tahun. Jadi wajar. Aku aminkan semuanya sebagai doa :)

Sempat ditanya, pernah jatuh cinta? Bagiku, aku tak ingin jatuh cinta. Mengapa? karena aku ingin membangun cinta, membangun bangunan yang tinggi untuk kelak mencapai surga Nya. Dengan siapa? Wallahu'alam. Kelak semoga Allah mempertemukan ku dengan ia yang selalu menghadirkan ku dalam doa nya, kelak semoga Allah mempertemukan dengan ia yang sungguh-sungguh, totalitas menjaga hatinya untuk ku :). Bukan dengan yang sempurna, bagiku cukup dengan orang yang 'tepat'. Ia yang taat pada Allah dan taat pada suaminya, ia yang selalu bersyukur dan merasa beruntung bersanding dengan berbagai kekurangan yang juga melekat dalam diri ini, untuk kemudian menjadi partner yang membangun, saling melengkapi.

Ah, galau kan jadinya. Bahasan ini lebih baik di-skip, kita sudahi. :). Kita yakini saja bahwa memang tulang rusuk itu tak akan pernah tertukar. Semua akan indah pada waktunya, jika tidak indah, bukan akhir berarti. Jodoh itu tidak bodoh, jadi tidak usah heboh untuk urusan ini bagiku :). Doakan saja agar segera menemukan yang tepat, dan diberi kemudahan serta kemampuan dalam menyempurnakan nya.

Kontribusi dan takdir sejarah

Besar harapku untuk menjadi pribadi yang menghidupkan kemanfaatan diri lebih panjang dari usia biologis yang ada kelak. Namun, merefleksikan diri di usia emas pemuda ini, nampak belum banyak yang bisa kulakukan dibanding cerita-cerita para pemuda lain yang kontribusi nya jauh lebih banyak meledakkan kemanfaatan. Ini menjadi pemantik bagiku untuk terus berlomba dalam kebaikan, menjemput takdir sejarah yang telah Allah tuliskan.

Aktivitas kerelawanan, politik, dan keprofesian, semoga ini tetap istiqamah kulakukan dalam membawa kemanfaatan untuk umat. Wilayahku hanya sampai totalitas dalam berjuang, selebihnya biar Allah yang menjadi sebaik-baiknya pemberi ganjaran dan keputusan.

5 April 2012, semoga tak hanya bertambah bilangan angka, tapi juga nilai makna. Mohon maaf jika selama ini ada yang masih suka terdzalimi, belum tertunaikan hak nya, belum memenuhi janji, dan menjadi pemimpin yang masih banyak kekurangan dalam menjaga dan melayani. Perbaikan setelah ini menjadi keharusan, mohon doa :)

~ sebuah tulisan yang ingin dirampungkan 10 hari yang lalu, namun baru terealisasi sekarang karena baru menemukan waktu yang tepat, pada saat ini :)