Kamis, 07 Juli 2011

Kesan, Pesan, dan Harapan Panitia PIT IKABI XVIII

Setelah melalui berbagai proses persiapan PIT IKABI XVIII, dr. R. Suhartono, SpB(K)V memiliki beberapa kesan dan pesan yang menarik untuk disimak. Tim Warta PIT IKABI XVIII menemui Konsultan Bedah Vaskuler yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Departemen Ilmu Bedah FKUI/RSCM ini di kantornya selepas makan siang.

Hal pertama yang ingin beliau sampaikan adalah bahwa meskipun kepanitiaan PIT ini telah dibentuk setahun yang lalu, namun persiapannya terasa singkat. Hal ini terjadi karena tertundanya persiapan PIT akibat banyaknya tanggung jawab pekerjaan masing-masing panitia. Selain itu, kebanyakan peserta forum ilmiah mengumpulkan makalah serta jurnal pada saat-saat terakhir. Seharusnya makalah ilmiah dapat dipersiapkan dari sebelumnya dan dapat diserahkan sejak awal karena acara ini terencana secara rutin. Namun hal ini tetap tergantung dari keaktifan partisipan. Sayangnya, kejadian ini cenderung berulang sehingga semua makalah-makalah dan jurnal diserahkan mendekati batas waktu dan pada akhirnya memberatkan panitia dalam menseleksi. Akibatnya, panitia tidak dapat memberikan hasil yang optimal dalam menjalankan tugasnya.

Selanjutnya, pria yang lahir di Jakarta 49 tahun yang lalu ini menyoroti perihal kesiapan sponsor. Banyak sekali PIT dikerjakan oleh berbagai bagian dalam waktu berdekatan sehingga sponsor agak kesulitan dalam mendukung acara. Dahulu sponsor seakan berlomba-lomba sehingga sesi dan waktu nampaknya selalu kurang. Namun karena kegiatan saat ini sudah mulai banyak, maka perlu dikoordinasi agar tujuan kegiatan tercapai dengan baik dan tidak menjadi beban untuk para sponsor.

PIT merupakan kegiatan rutin yang dibantu oleh event organizer sehingga seharusnya persiapannya tidak terlalu sulit. Namun pada tahun ini ada inovasi baru yaitu akan diadakannya liputan operasi secara live yang selanjutnya dapat langsung didiskusikan. Untuk ke depannya, diharapkan lebih banyak metode seperti ini yang membahas praktek penerapan teknik hasil penelitian terbaru daripada sekedar kuliah instruksional. Oleh karena itu, peserta pun harus memiliki dasar ilmu yang baik sehingga dapat mengikuti materi yang disampaikan. Pada forum-forum seperti ini diharapkan tidak mengulang ilmu-ilmu dasar lagi. Alhamdulillah terobosan ini sekarang sudah terlaksana.

PIT tahun ini bertemakan ‘Teknologi Mutakhir di Bidang Kesehatan’. Pria yang masih menjabat sebagai Ketua Persatuan Bedah Vaskuler Indonesia ini berpendapat bahwa isu ini merupakan suatu tantangan bagi kita karena kita harus dapat menerapkan teknologi mutakhir dan jangan sampai ketinggalan oleh negara-negara lain. Hal ini dapat dikerjakan apabila teknologi ini dimanfaatkan secara bersama-sama. Pemanfaatan teknologi mutakhir juga harus mendapat dukungan dari pemerintah sebagai pembuat kebijakan, terutama dari sisi jaminan pembiayaan kesehatan. Secara kasat mata teknologi baru memang tampak mahal, namun biasanya lebih cost-effective dari teknik konvensional dilihat dari penurunan morbiditas dan mortalitas. Hal inilah yang seharusnya dijadikan acuan.

Terakhir, beliau berharap semoga PIT bisa berjalan dengan sukses dan lancar baik acara ilmiah maupun keakrabannya (olahraga dan ladies program).

Dr. R. Suhartono, SpB(K)V
Advisor