Senin, 06 Agustus 2012

Patologi Jaundice

Jaundice (atau sering disebut penyakit kuning), adalah penumpukan pigmen empedu yang berlebihan di dalam aliran darah dan jaringan tubuh lainnya. Hal ini dapat menyebabkan perubahan warna menjadi kuning, oranye atau bahkan kehijau-hijauan pada kulit, konjungtiva (putih mata), dan membran mukosa. Jaundice lebih mudah dideteksi di bawah sinar matahari daripada cahaya artifisial. Tingkat warna tergantung pada konsentrasi pigmen empedu (bilirubin) di dalam darah, laju difusi pada jaringan, serta daya penyerapan dan pengikatan bilirubin oleh jaringan. Bilirubin memasuki cairan jaringan tubuh dan lebih mudah diserap di tempat adanya peradangan (inflamasi) dan edema (penumpukan cairan dalam jaringan tubuh).

Jaundice; Jaundis; Penyakit kuning

Penyebab timbulnya jaundis yang paling umum adalah:


  • Produksi empedu yang berlebihan, melebihi batas yang dibutuhkan oleh tubuh.
  • Kelainan bawaan, yang dapat mengganggu pembuangan pigmen empedu. Atau kelainan yang menyebabkan produksi empedu berlebih
  • Ketidak mampuan sel-sel hati untuk menghilangkan pigmen empedu dalam darah yang disebabkan oleh kerusakan hati.
  • Kebocoran bilirubin dari hati ke aliran darah (regurgitasi)
  • Penyumbatan kelenjar empedu
  • Bayi sehat yang baru lahir bisa saja mengalami jaundice karena hati belum berkembang sepenuhnya. Jenis jaundice seperti ini biasanya akan menghilang beberapa minggu seiring dengan perkembangan hati yang mulai berfungsi normal.
Jaundice dikelompokkan menjadi tiga: unconjugated, hepatocellular, dan cholestatic.
  • Tipe yang pertama, unconjugated atau hemolytic
    Jaundice muncul ketika jumlah bilirubin ;yang berasal dari pemecahan sel darah merah (hemoglobin) dan jaringan otot; melebihi kapasitas standar hati. Atau bisa karena kemampuan hati dalam mengkonjugasi (merombak) bilirubin menjadi bilirubin diglucoronide berkurang dengan signifikan, hal ini bisa disebabkan transportasi intrasellular atau sistem enzim yang tidak memadai.
     
  • Tipe kedua, hepatocellular jaundice
    Muncul di saat disaat terjadi kerusakan parah pada sel-sel hati, sehingga kemampuan hati dalam mengangkut bilirubin diglucoronide ke sistem empedu berkurang. Hal ini memungkinkan sejumlah pigmen kuning (pigmen empedu) bocor dan masuk ke dalam aliran darah
     
  • Tipe ketiga, cholestatic, atau obstructive jaundice
    Terjadi ketika sel-sel hati yang aslinya normal tidak mampu mengangkut bilirubin baik melalui membran kapiler hati-empedu, ataupun saluran empedu. Hal ini bisa dikarenakan adanya kerusakan pada daerah tersebut, atau ada hambatan anatomis seperti batu empedu atau kanker.
Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat menyebabkan jaundice (penyakit kuning): anemia hemolitik, kemacetan (congestion - lihat kamus) dalam sistem peredaran darah, pneumonia, kelainan hati bawaan, degenerasi sel-sel hati oleh racun atau organisme menular, kerusakan pada jaringan hati (sirosis), dan penghalang atau tumor pada hati, saluran empedu, dan kepala pankreas.


Sekian, semoga bermanfaat. Salam Hoki
sumber: britannica