Jumat, 24 Februari 2012

Hesman Sinaga

            “Dimarahi dokter, itu sudah biasa. Itulah justru yang menjadi penyemangat dan mendorong saya untuk bekerja lebih baik dan lebih baik lagi,” ujar Hesman Sinaga, Product Manager PT Sunthi Sepuri Indonesia. Awalnya, ia tidak pernah berpikir untuk menekuni dunia marketing farmasi. “Lulus FMIPA Universitas Sumatera Utara, yang ada di benak saya adalah mengirim lamaran ke semua perusahaan. Yang penting, saya bisa ke Ibukota Jakarta dan meraih sukses,” ujarnya.
Sempat menjadi guru dan dosen, ia merasa tidak bisa menikmati pekerjaan ini. “Saya nggak hobi mengajar,” ia tertawa. Maka, ketika mendapat panggilan dari sebuah perusahaan farmasi pada tahun 1993, untuk menjadi medical representative (MedRep), ia menerimannya. “Saya sama sekali tidak tahu apa itu Medrep, meski sudah diberi pelatihan selama 3 minggu saat baru pertama masuk.”
Ia menjadi MedRep sekitar 2,5 tahun, kemudian diangkat menjadi Field Supervisor. Ini merupakan prestasi yang cukup membanggakan. “Prinsip saya, di mana pun  bekerja saya akan dengan serius mendalami bidang yang harus dikerjakan,” ujarnya.
Banyak suka dukanya selama menjadi MedRep. “Selain  diomelin dokter,  bukan sekali dua saya diusir dokter,” ujarnya. Menurutnya, pekerjaan ini membutuhkan perjuangan tersendiri. Tak peduli hujan atau matahari bersinar terik, udara dingin atau panas, kalau harus ketemu dokter, tak ada alasan untuk menghindar sampai baju dan sepatunya basah kuyup. “Ada dokter yang marah karena saya bikin kotor tempat prakteknya. Ada juga yang senang, karena merasa dihargai.”
Di PT Sunthi Sepuri, ia merasa sangat nyaman. Sejak bergabung sekitar 14 tahun yang lalu, “Kayaknya saya nggak ingin pindah kerja lagi.” Kepuasannya dalam dunia marketing farmasi adalah ketika sukses meluncurkan produk baru. “Ada kepuasan tersendiri, ketika pruduk yang kita luncurkan laku di pasaran,” ujarnya.
Hobinya main bulutangkis dan tenis meja; meski belum pernah ikut kejuaraan, ia berani diadu di kedua cabang olahraga ini. Hobi bulutangkis sejak masih di Sekolah Dasar, idolanya adalah Liem Swie King yang terkenal dengan jump smash-nya.  Di kantor, usai jam kerja setiap hari Selasa dan Kamis ia bermain bulutangkis atau tenis meja, “Bareng teman kantor, untuk menghilangkan penat."