Rabu, 22 Februari 2012

Dr. dr. Junita Indarti, SpOG

Semasa kecil, ibunya sulit sekali mencari perempuan yang menjadi dokter kandungan. Kalau pun ada, pasiennya banyak sekali sehingga harus antri sampai malam. Itu sebabnya, sang ibu menganjurkan untuk menjadi dokter kandungan. “Saya bisa menjadi dokter kandungan karena keinginan yang keras, dan doa ibu,” ujar Dr. dr. Junita Indarti, SpOG, di sela acara grand opening Women’s Health Center RSCM Kencana, Jakarta.
Ibu 3 anak ini, sejak di bangku SD, SMP dan SMA selalu mendapat ranking di kelasnya, sehingga tidak susah untuk masuk FKUI. “Alhamdulilah, berkat motifasi, doa dan ketekunan ibu dalam mendidik, saya bisa meraih apa yang beliau harapkan,” ujarnya.
Ia menjalani PTT di Tarakan, Kalimatan Timur. Kembali dari sana, ia melanjutkan studi dan mengambil spesialisasi, juga di FKUI RSCM. Kemudian, ia diangkat menjadi staf pengajar.  “Anehnya, sampai saat ini saya masih deg-degan kalau meliat pasien emergency. Ketika ibu dan bayinya selamat, perasaan itu berubah menjadi kegembiraan yang tak terbayangkan,” ujarnya.
Bersama ayahnya yang dulu bekerja di Peruri, anak kedua dari 5 bersaudara ini mendirikan klinik bersalin, yang kini telah berkembang menjadi RSIA Mutiara Bunda, Cileduk. “Kebetulan, kakak saya yang pertama arsitek. Dia yang merancang RSIA Mutiara Bunda. Adik saya ada yang dokter gigi, apoteker dan dokter umum. Kami bersama mengembangkan Rumah Sakit ini,” ia tertawa.
Dokter, menurutnya, perlu berkomunikasi dengan pasien. Dengan komunikasi yang baik, dokter akan lebih dekat dengan pasien, mengerti kondisi pasien secara mendalam, sekaligus mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti isu malpraktek.
Di saat senggang, bisanya ia jalan-jalan mengunjungi obyek wisata alam. “Saya biasanya hunting dulu dari koran atau majalah, yang mengangkat profil obyek/tempat wisata, di dalam atau luar negri,” katanya. Lokasi pariwisata di Indonesia favoritnya adalah Toraja dan Bunaken. Di luar negeri, favoritnya Eropa. “Keluar negeri biasanya sekalian saat ada kongres. Sehabis kongres, saya perpanjang libur sampai seminggu untuk berwisata.”