Jumat, 13 Agustus 2010

KKNM 2010, silahkan mengeluh kawan...

" Arrghh.., kenapa harus KKN sih?? padahal saya pengen balik, banyak yang harus dikerjakan, liburan saya semakin menyempit, dan bla..bla..bla..bla.."

" iya knp juga KKN ya.., pasti tidur nya gk nyaman, makan gk biasa, mandi sama nyuci gmana?? gk bisa akses internet,harus ngeluarin duit buat program dan bla..bla..bla..bla... "

" err.., KKN resek.., sebulan hidup sama orang yg gk dikenal, orang2 baru, dengan gaya dan sikap masing2.., pasti gk kan nyaman gaul sama mereka.., bla..bla..bla..bla.. "


statement diatas mungkin jadi sekelumit kecil kata-kata yang mewakili kondisi sebagian kita dalam menyongsong KKNM 2010.

lalu coba perhatikan sedikit saja tentang realita masyarakat seperti keadaan berikut ini:

pernah kah kita melihat sesosok tua dan lelah disertai keringat yang mengucur deras, terkadang nafas nya tersengal ditengah terik matahari dengan tubuh kurus keriput ditengah ladang persawahan??

atau melihat sesosok manusia yang kurang dalam mengenyam pendidikan, kulitnya legam terbakar matahari,dari kekar bahunya hingga kini kurus dan nampak hanya terbungkus kulit dia masih setia menjadi buruh angkut, walau mungkin kini langkahnya mulai gemetar..

mereka adalah sebagian kecil dari realita kehidupan yang ada, siapapun mereka,mereka memiliki kontribusi untuk bangsa walaupun kecil. Sekecil apapun mereka, sesederhana apapun mereka, dari uang yg mereka keluarkan untuk membayar pajak (pajak tanah, PBB, PPN, pajak2 lain nya) langsung atau tidak langsung manfaat nya bisa kita rasakan.

bahkan sadarkah kita, darimana uang yang mensubsidi kuliah kita?? darimana uang yang karena nya kita bisa menerima ilmu kedokteran, komunikasi, sastra, tekhnik, dll pada saat ini??

masyarakat memiliki peran dalam hal itu kawan, walaupun kadang mereka tak berfikir bahwa kita mengenyam kuliah karena kontribusi -besar atau kecil- mereka.

Lalu, hampir 3 tahun lebih kita mengenyam ilmu pendidikan di bangku kuliah, yang notabene nya menggunakan uang rakyat dalam prosesnya itu, sudah sejauh mana timbal balik kita untuk mereka??
dalam 3 tahun ini, apa yang sudah kita berikan untuk masyarakat??

lalu apa yang salah dengan kuliah kerja nyata mahasiswa yang hanya diselenggarakan 1 bulan dari total 4 tahun masa kuliah kita??

proporsi 4 tahun, 48 bulan kita menikmati kuliah, dan 1 bulan hanya untuk KKNM..
1 : 47, hanya satu bulan dari total 48 bulan yang hanya diminta untuk turun ke masyarakat..
ketika kita mengeluhkan yang 1 bulan ini, pernahkah kita sadar 47 bulan lain nya kita berkuliah sebagian biaya darimana???

Mahasiswa, sungguh Indonesia itu luas. Masyarakat butuh pengabdian kita, tak hanya sebatas KKNM yang cuma setaun sekali.

Jangan juga berpikir pengabdian hanya melalui KKNM saja, jika paradigma nya seperti itu, selama jadi mahasiswa hanya sekali saja kita mengabdi kepada masyarakat?

di perempatan masih ada anak-anak kecil minta-minta,di panti asuhan ada yang butuh bantuan tenaga pengajar,di pelosok-pelosok ada yang butuh buku, dan tingkat kesehatan nya masih rendah. Mari buka mata, hati dan telinga kita. Jangan jadikan mata kita hanya terpaku pada game, world cup atau nonton film saja, jangan jadikan pikiran kita terpaku untuk shopping, atau sekedar belajar keilmuan saja.

Gak harus lewat organisasi kampus ataupun KKNM sebenarnya buat melakukan pengabdian kepada masyarakat. KKNM hanyalah sebuah sarana, sebuah fasilitas yang mungkin dengan ini secara legal formal akademik mengharuskan seluruh mahasiswa untuk melakukan hal tersebut, karena tak ada jaminan ketika program KKNM ini tidak diselenggarakan, setiap kita bisa balas budi kepada masyarakat dengan caranya masing2.

masyarakat Indonesia mayoritas taraf hidupnya saya pikir masih dibawah teman-teman, dan bagaimana kita bisa tau jika kita gak pernah berbaur dengan masyarakat? Disinilah kita melatih sensitivitas kita kawan2? Selain sensitivitas, kreatifitas dituntut disini untuk melihat kejelian kita dalam memperhatikan dan peka terhadap kebutuhan masyarakat, dan mengajukan alternatif solusi sesuai bidang keilmuan kita dalam menyelesaikan berbagai permasalahan tadi.

Mengeluh atau tidak, peduli atau tidak, itu adalah pilihan dalam menyambut KKNM 2010.

semengeluh apapun kita, setidak peduli apapun kita, KKNM 2010 akan tetap dilaksanakan dengan segala konsekuensi nya, dan kita akan tetap terlibat di dalam nya. rugi nya double saya rasa ketika sikap kita seperti ini, hati kita selalu merasa gk enak, kesel, dan persiapan kita pun tak akan optimal, baik itu dalam berinteraksi dengan mahasiswa lain atau warga, hingga ke pelaksanaan program karena dikerjakan tak sepenuh hati, bisa jadi kebermanfaatan kita tak terasa atau biasa2 saja disana.

oleh karena itu, mari sambut KKNM 2010 dengan senyuman, persiapkan diri dan perencanaan sebaik mungkin, guna menghasilkan ledakan kebermanfaatan untuk kita dan masyarakat, mari kita buat Indonesia tersenyum.

bukan terlalu idealis, tapi jangan sampai mahasiswa kehilangan jatidirinya sebagai mahasiswa.

Mengabdi bukanlah sebatas jumlah nilai SKS kawan2, karena mengabdi itu sebuah kesukarelaan. Mengabdi adalah mempersembahkan sesuatu dari hati yang tak mati.





Kami ingin bicara padamu
Dari dalamnya lubuk hati nurani
Dari kami yang ingin berbakti
Tapi masih belum punya arti
Tapi kami punya rasa
Belum apa-apa
Belum berarti jasa
Yang ditandai dengan ragam pengalaman

Kami juga bicara seadanya
Kami hanya berawal dari cita-cita
Untuk berbaur dengan pemberdayaan, berkolaborasi
Mencari titik temu sebuah solusi

pengabdian kami tanpa akhir
Untuk masyarakat dan negeri tercinta ini
kami enggan mati, sebelum berarti


* untuk KKNM 2010 Universitas Padjadjaran *