Minggu, 29 Agustus 2010

In tansurulloha yansurkum...wayutsabbit aqdaamakum..

Bismillah...
Sudah cukup lama tidak menulis di blog ini. Pagi 29 Agustus 2010 jam 5.56 WIB tepat selesai aku membaca sebuah novel 461 halaman. Novel yang direkomendasikan oleh salah seorang sahabat.
Yaa ayyuhalladziina amanu in tansurulloha yansurkum wa yutsabbit aqdaamakum..
sebuah surat dari Al-Quranul Kariim surah Muhammad ayat 7.
Ketika aku "menemukan" kalimah mulia ini disalah satu halaman novel tersebut, hatiku tertegun untuk beberapa waktu. Mencoba mencerna pesan-pesan mulia di balik firman Alloh azzawajalla. Mencoba meresapi untaian kata demi kata ayat mulia tersebut.
Sebelumnya ketika mengikuti sebuah acara di suatu panti asuhan tanggal 28 Agustus 2010, wajahku enggan berpaling pada tulisan arab yang aku mengerti betul artinya. Sebuah hadist yang seakan mengingatkanku pada kewajiban yang selama ini aku lalaikan, aku nomorduakan. Hadist tersebut kurang lebih berarti seperti ini:
Saya mendengar Rasululloh bersabda : Barangsiapa diantara kamu melihat suatu kemungkaran, maka ubahlah dengan tanganmu. Jika tidak mampu ubahlah dengan lisanmu. Jika tidak mampu ubahlah/bencilah dengan hati,maka itu adalah selemah-lemah iman (wallohu a'lam)
Suatu peristiwa atau kebetulan yang terencana menurutku. Ketika diri yang lemah ini merasa canggung dalam dakwah, merasa lemah dalam menyeru kebaikan, merasa tidak pantas untuk mengemban amanah dakwah dan was-was lain yang aku tersadar bahwa itu semua adalah bisikan setan yang menggoda dari atasku dan bawahku, dari kanan dan kiriku, dari depan dan belakangku, dari arah mana saja untuk melemhakan keyakinan hamba yang lemah berlumpur dosa.
Seketika diri ini bertanya, sudahkah ? sudahkah kamu menolong agama Alloh? sudahkah kamu melakukan perubahan atas kemaksiatan yang jelas-jelas ada didepan mata? sudahkah? sudahkah? sudahkah?
Mungkin kamu berpikir,"ah aku mau fokus studi, tak mau lagi ngurus-ngurus hal seperti itu karena menyita waktu" atau "ah aku belum pantas melakukan hal itu, masih sedikit ilmuku"..seperti itukah? Istighfar akhii, percaya itu adalah was-was setan yang dibisikkan kedalam hati kita dari segala penjuru. Tidakkah engkau melihat janji-Nya bagi siapa saja yang menolong agama Alloh? tidakkah engkau percaya? masihkah engkau ragu dengan janji yang diberikan oleh sebenar-benar pemberi janji yang tak mungkin diingkari-Nya?
Bangun akhi..Yaa ayyuhal muddatsir,qum fa andzir..aku rasa ayat tersebut bukan hanya ditujukan bagi Nabi Muhammad Rasul tercinta, tapi kepada engkau juga.
Bangun dan beri peringatan. Bangun dan agungkan nama Tuhanmu...Bangun dan buat perubahan...bangun dari selimut kelalaian,bangun dari selimut ketidaksadaran,bangun dari selimut keragu-raguan dan mari berbuat kebaikan...
Yansurkumulloh..berjuang membantu ajaran penuh kebaikan dan kedamaian dunia akhirat ini..yansurkum..Alloh juga akan membantumu dan meneguhkan pendirianmu,meneguhkan tekadmu..wa yutsabbit aqdaamakum..
Jangan menyerah walau yakin akan banyak rintangan yang akan menghadang kita..tapi yakinlah bahwa pertolongan Alloh pasti bersama hamba-hamba-Nya yang terus berjuang dengan keikhlasan, pengorbanan dan sabar...
Masih ingatkah engkau tulisan yang engkau buat hampir 7 tahun yang lalu? kau tulis dalam selembar kertas dan kau tempelkan dilemari pakaian sekaligus kitab-kitabmu? waktu itu kau menulis " Alloh tidak akan menyia-nyiakan usaha hamba-Nya"..ingatlah,bahwa tulisan tersebut masih dan akanterus relevan sampai nyawamu ditarik melalui tenggorokanmu..