Rabu, 25 Februari 2009

Carpal Tunnel Syndrome

 

Tangan manusia adalah organ yang dirancang dengan baik, yang pada dasarnya melakukan fungsi mendekap, mencubit dan memegang. Diagnosis cedera dan penyakit tangan sering dapat ditegakkan dengan observasi cerdik serta pemahaman anatomi fungsional dan permukaan struktur ini.

Terapi operatif dan non operatif tangan harus tepat dan kadang-kadang sulit, tetapi pemahaman mengenai anatomi fungsional dan potensi penyembuhan penting bagi tercapainya pemulihan optimum.(1)

Kanalis karpal adalah struktur sirkuler yang kecil yang terdapat di atas sisi palm dari pergelengan terdapat juga pembuluh-pembuluh darah, tendon dan nervus yang besar, semuanya berfungsi untuk pergerakan tangan dan jari-jari.(2)

Pada keadaan normal kanalis karpalis adalah suatu ruang untuk semua tendon dan nervus medianus.(3)

II.1 Definisi

Carpal tunnel syndrome (CST) adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan/penekanan saraf pada pergelangan tangan.(2)

Carpus dari bahasa Yunani “karpos” yang berarti pergelangan. Pergelangan ini dikelilingi oleh sekelompok jaringan lunak… fibrosus yang pada saat normal berfungsi untuk mensupport joint ruang yang sempit antara sekumpulan fibrosa dan tulang-tulang pergelangan disebut carpal tunnel.

Kumpulan gejala oleh penekanan nervus medianus pada terowongan karpal, berupa nyeri, paresthesi, terbakar dan kesemutan di jari-jari dan tangan yang terkadang menjalar ke siku.(4)

Nervus medianus melewati kanalis karpus tersebut. Meliputi jari-jari tangan.

Kondisi apapun dapat menyebabkan penekanan dan perubahan posisi pada kanalis karpalis dapat mengiritasi nervus medianus.(5)

II.2 Diagnosis

Nervus medianus dapat terjepit di dalam saluran karpal di tempat dimana ia menyilang pergelangan untuk masuk ke tangan. Pada CTS sensasi di daerah jari akan hilang, tetapi pada telapak tangan masih ada. Ini karena percabangan saraf-saraf yang menuju ke kulit telapak tangan terjadi di lengan atas bagian distal, dan cabang-cabang saraf ini berjalan di luar saluran karpal.(5)

Nervus medianus mudah dan sering terjebak, terutama pada bagian volar pergelangan tangan. Di situ cabang-cabang nervus medianus melintasi galur-galur/terowongan pada ligamentum karpi volare yang dikenal sebagai “carpal tunnel”. “Entrapment Neuritis” nervus medianus di terowongan karpal ini dikenal sebagai carpal tunnel syndrome.(6)

Diagnosis pada CTS meliputi antara lain tanda-tanda nyeri pada tangan yang kadang-kadang menyebar secara proximal ke atas menuju lengan. Nyeri makin berat pada malam hari. Kadang-kadang membangunkan penderita pada dini hari.(8)

Tanda-tanda yang sering timbul pada CTS antara lain ditopang kondisi ini :

1. Edema pada acut dan kronis trauma

2. Edema peradangan yang dibarengi dengan tenosynovitis rematik

3. Osteophytes pada sambungan karpal (sendi)

4. Ganglion

5. Lipoma.

Lebih sering terjadi pada wanita usia pertengahan atau usia tua. Sindrom CTS menyebabkan nyeri dan parestesia dan distribusi sensorik dari nervus medianus pada tangan. Pasien seringkali dikagetkan oleh perasaan kekakuan pada fungsi tangannya.(9)

II.3 Gambaran Klinis

Gambaran klinis adalah pengurangan sensitivitas dan keringat di atas ibu jari tangan, jari telunjuk, jari tengah, dan setengah radialis jari manis, atrofi tenar, kelemahan abduksi dan posisi ibu jari tengah, serta tes perkusi positif di atas nervus medianus pada pergelangan tangan (tanda tinel).(11)

Gejala-gejala menjadi lebih berat oleh kerja manual yang berat seperti mencuci dan menggosok. Jika faktor pencetus tidak responsif terhadap pengobatan, dilakukan operasi untuk menghilangkan tekanan pada saraf.(8)

Pada CTS sensasi di daerah jari akan hilang, tetapi di telapak tangan masih tetap ada. Ini karena percabangan saraf-saraf yang menuju ke kulit telapak tangan terjadi di lengan atas bagian distal, dan cabang-cabang ini ada di tengah.

Gejala yang lainnya antara lain baal pada ibu jari tangan, jari telunjuk, jari tengah dan manis, nyeri terbakar pada malam hari, serta kekauan, kelemahan dan nyeri sewaktu menggunakan tangan (saat mengemudi misalnya).(1)

Seringkali penderita menggantung tangannya pada sisi tempat tidur, atau mengocok-ngocok tangannya, bisa juga mengurangi gejala. Setelah beberapa hari rasa nyeri masih terasa, terutama saat memegang surat kabar, saat tangan dalam keadaan tidak bergerak/statis.(3)

Pada tahap-tahap awal CTS dengan tidak menggerakkan pergelangan tangan dan mengindari pekerjaan berat untuk beberapa minggu dapat secara bermakna mengurangi penjepitan pada nervus medianus. Dan terkadang dapat menyebabkan atrofi pada otot-otot tenar pada usia 50 tahunan pada wanita dengan CTS yang berlangsung menahun.(9)

II.4 Penatalaksanaan

Sebuah tim orthopedic sudah membuat suatu latihan khusus yang dapat membantu menangani penderita CTS. Latihan ini harus dimulai pada awal ketika akan bekerja, dan pada akhir selesai bekerja. Latihan ini dapat menurunkan tekanan pada nervus medianus yang bertanggungjawab pada CTS.

Pada pasien dengan diagnosa baru CTS sebaiknya mengurangi aktivitas rutin seperti mengepel. Memegang cangkir, selama ± 7 – 10 hari aktivitas ringan ini ternyata secara substansial dapat menaikkan tekanan pada sisi dalam kanalis karpalis yang di dalamnya terdapat nervus medianus.

Berdasarkan penelitian di USA pada 102 tangan (92 orang) 4 total 81 tangan didapatkan CTS, dengan 21 tangan penderita terkontrol. Tekanan kanal tengah pada pasien dengan CTS ± -43,8 mmHg sampai dengan 24 mmHg.(11)

Adapun latihan yang dianjurkan untuk mengurangi tekanan pada CTS, dengan cara-cara non bedah antara lain :

clip_image002

Penarikan dan penegangan kedua pergelangan tangan dan jari-jari secara kuat tahan ± 5 menit

clip_image004

Luruskan tangan dan lemaskan jari-jari

clip_image006

Kepalkan tinju dan tangan diluruskan

clip_image007

Tinju tetap dikepalkan dengan pergelangan tangan diturunkan ± 5 hitungan

clip_image008

Luruskan tangan dan lemaskan jari-jari

clip_image009

Latihan minimal selama 10 menit, kemudian biarkan tangan tergantung di sisi badan tanpa tenaga dan digoyang-goyangkan selama beberapa menit. Adapun penderita CTS antara lain penggunaannya sebagai., juru ketik, pekerja pabrik, operator keyboard yang sering mempergunakan tangannya dengan posisi yang sama dalam waktu yang lama.

Dengan lari yang jauh dan modifikasi dalam bekerja dapat menghemat uang pasien tanpa harus ada intervensi bedah. (4,10) (Sumber Poster exhibit D-29, annual meeting, American Academy of Orthopaedic Surgeons, Feb, 25, 1996).

clip_image011

Pada kebanyakan kasus, terkadang intervensi bedah tidak dapat dihindari, pembedahan dilakukan untuk melebarkan kanalis karpalis sehingga hasil dapat dinikmati dengan cepat, semuanya manifestasi klinis dapat segera hilang.

clip_image013

Intervensi bedah dilakukan antara lain dengan melepaskan ligamentum yang menjerat/menjepit atap dari kanalis karpalis dibuka kemudian dilebarkan ruangannya sehingga dapat menurunkan tekanan pada nervus medianus.(5,11)

Cara standar dengan membuat sayatan kecil di atas telapak tangan dengan dengan pergelangan tangan. Melalui sayatan tersebut, ahli orthopaedi dengan menggunakan penglihatan extra hari-hati melonggarkan jeratan ligamentum yang meliputi kanalis carpalis.

Cara lain dengan endoscopic teknik dengan sayatan kecil ¾ inch, ahli orthopedic meletakkan telescope kecil pada canal dengan menggunakan pisau micro kemudian memotong ligamentum yang menjerat kanal. Tapi cara ini cukup merepotkan, karena ahli bedah itu sendiri tidak dapat melihat anatomi dengan jelas. Jadi dengan incisi sudah cukup baik.(2,5,11)

Pada dasarnya ada beberapa cara intervensi bedah, tapi goalnya adalah sama, yaitu melonggarkan kanal dan menurunkan tekanan di dalam kanal itu.

Memang dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk dapat kembali menjadi normal, gejala CTS memang tidak sekonyong-konyong hilang begitu saja walaupun sudah dilakukan pembedahan (tidak semua kasus).

clip_image014

Aspek dari fungsi N. medianus. (5)

clip_image015

Kanalis karpalis ada di bawah pergelengan tangan, terdiri dari tulang-tulang pada pergelangan tangan dan ligamentum transversum carpalis. Meningkatnya tekanan pada kanal dapat menimbulkan efek pada N. medianus.(5)

clip_image016

Goal dan pembedahan adalah membebaskan ligamentum dan memberikan ruang pada N. medianus di dalam kanalis carpalis.(5)

DAFTAR PUSTAKA

1. Sabiston, 1999, Buku Ajar Bedah, Bagian 2, EGC, Jakarta, Cetakan I, hal 347.

2. www.assh.org/content/navigation_menu/CTS/2001.

3. Apley & Solomon, 1993, System of Orthropaedics & Fracture, 7th edition, Butter worth – Heinemann Interaction edition, page 306.

4. Dorlan, 1994, Kamus Kedokteran, EGC, Jakarta, Cetakan I, , hal 1804.

5. www.medicinet.com/CTS/2002

6. Michael Saleh/Vija K Solera, 1991, Ilustrasi Ilmu Bedah Minor, Cetakan I, Binarupa Aksara, hal 178.

7. Pribuna Sidharta, M.D.,Ph.D, 1999, Tata Pemeriksaan Klinis dalam Neurologi, Cetakan ke 4, Dian Rakyat, Jakarta, hal 73.

8. Harsono (Ed), 2000, Kapita Selekta Neurologi, Edisi ke 2, Cetakan ketiga Gajah Mada University Press, Yogyakarta, hal 295.

9. Robert Bruce Salter, Williams & Wilkins Baltimore/Condo, Text book of disorder & injuries of the musculoscleletal system an introduction to orthopaedics, fracture & joint injuries, Rheumatology, metabolic bone disease & rehabilitation. Second edition (83), , page 274.

10. Paul F Nora, 1973, (Operative surgery) Principles and Techniques, Edition 1st, LEA & FEBIGER, Philadelphia, USA, page 1029.

11. www.orthohelp.com/carpal_tunnel_test/htm.

12. Loyal Davis, MD, Christopher’s, 1956, Textbook of Surgery, W.B. Saunders Company, Sixth edition, page 1197.