Jumat, 22 Juni 2012

Dr. dr. Achmad Fauzi Kamal SpOT


“Penyambungan tulang menggunakan recombinant human BMP-2 atau kombinasinya, bisa menjadi solusi kesehatan di masa yang akan dating,” ujar Dr. dr. Achmad Fauzi Kamal SpOT, di sela  acara pengukuhan doktornya di ruang senat akademik FKUI, Rabu 16 Mei 2012.
Banyak tantangan yang ia hadapai dalam merampungkan desertasinya ini. Kelahiran Sukabumi, 28 Desember 1970 ini menyatakan bahwa sell punca sebetulnya bukan bidang yang selama ini ia geluti. Tantangan kedua, pengerjaan pada hewan mengakibatkan suatu pengerjaan yang sangat rumit dan perlu biaya besar. “Saya sudah membayangkan, bagaimana kerumitan yang akan saya dapati dalam penelitian ini,” ujarnya.
Karena penelitian ini menggunakan hewan coba, sebagai peneliti ia tidak bisa memprediksi bagaimana tingkat keberhasilanya. Karena, kadang hewan yang diteliti tiba-tiba mati, padahal sudah hampir selesai, atau kenda lain di hewan cobanya.
Tantangan paling berat adalah ketika harus melakukan isolasi, dengan melakukan kultur sendiri. Masalahnya, “Sampai saat ini belum ada metode pasti, sehingga selnya harus dilakukan kultur. Tantangan selanjutnya adalah, bagaimana menghasilkan atau menjaga keberhasilan dengan terapi sel punca tersebut.“ Diakui bahwa tantangan bekerja di sel itu sangatlah rumit. “Pertama karena bukan merupakan bidang saya. Yang kedua, karena bekerja pada hewan kecil,” ujarnya. Setelah dihitung-hitung, biaya untuk percobaan sampai disertasinya selesai, tak kurang dari Rp. 400 juta. “Itu biaya pribadi,” ujarnya. Dia memang dijanjikan akan mendapatkan grand, tetapi belum tahu kapan.
Ia bersyukur karena disertasinya dapat memperoleh IPK 3,89. “Penelitian yang saya lakukan, melibatkan banyak orang dan banyak institrusi. Selain FKUI dan universitas lain, juga Batan dan Puspitek”. Ia bangga karena penelitian ini didukung oleh semua pihak. Dengan apa yang dicapainya,  rasa capeknya terbayar sudah. “Ini bukan semata keberhasilan saya sendiri, tetapi keberhasilan semua orang yang mendukung saya.” (ant)