Selasa, 06 April 2010

Test Baru Untuk Kanker Ovarium : OVA 1 ™

Kanker Ovarium (indung telur) merupakan kanker penyebab kematian nomor lima. Kanker Ovarium sering berupa benjolan/massa pada ovarium. Massa atau benjolan ini bisa teraba pada perut bagian bawah. Masa ini bisa juga bukan suatu kanker ovarium (misalnya pertumbuhan jinak) . Keganasan belum bisa dipastikan sebelum dilakukan tindakan operasi dan pemeriksaan patologi.

OVA1 baru saja di setujui oleh FDA yaitu pemeriksaan darah untuk menentukan apakah massa di ovarium suatu kanker atau bukan. OVA1 mengukur kadar 5 jenis protein di dalam tubuh wanita. Lakukan dilakukan penghitungan dengan sofware komputer sehingga keluar skor tertentu. Skor berkisar antara 0 - 10 semakin tinggi angkanya maka semakin besar kemungkinan massa tumor di ovarium tersebut adalah suatu kanker. Juga tergantung pada wanita ybs dalam status pre atau post menopause.

OVA1 bukan skrining tes untuk kanker ovarium. Biasanya dokter menggunakan pemeriksaan ini secara bersama-sama dengan pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan fisik, USG dll. Tes ini tidak bisa dilakukan pada semua wanita terutama pada wanita yang pernah menderita kanker ovarium dalam 5 tahun terakhir.

OVA1 merupakan tes yang penting karena dapat membantu dokter untuk memutuskan jenis operasi yang akan dilakukan. Apakah cukup hanya di kerjakan oleh ginekolog (jinak) saja atau harus dilakukan oleh seorang gineko-onkolog (ganas) .

OVA1 memeriksa 5 bio-marker plus sofware untuk menilai skornya:

* Menilai kemungkinan suatu massa ovarium ganas / tidak
* Membantu mengidentifikasi pasien apakah harus dirujuk ke ginekolog-oncolog
* Dapat meningkatkan luaran pengobatan pasien

OVA1 dapat diperiksa pada wanita-wanita dengan kriteria sbb:

* Usia minimal 18 tahun
* Ada massa di ovarium
* Yang sedang direncanakan untuk operasi
* Belum di rujuk ke onkolog
* Belum pernah terkena kanker dalam 5 tahun terakhir
* Faktor rheumatoid kurang dari 250IU/ml