Rabu, 12 Desember 2012

Tips Atasi Anak Suka Jajan

Anak yang mulai dikenalkan dengan sekolah sedari kecil dari tingkatan PAUD, TK (taman kanak-kanak), SD, SMP dan selanjutnya maka lambat laun sang akan akan mulai mengenal apa yang dinamakan jajan. Ketika telah mengenal dan dikenalkan dengan jajanan, tidak sedikit pula orang tua yang mengeluh bahwasannya anak-anaknya suka jajan yang berlebihan. Kali ini Blog Keperawatan akan berbagi sedikit mengenai bagaimana tips mengatasi anak suka jajan.

Pada postingan yang terdahulu mengenai memilih jajanan sehat akan sekolah telah diulas mengenai bagaimana para orang tua khususnya para ibu bisa menyiasati agar anak terhindar dari jajanan yang kurang sehat dalam lingkungan sekolahnya. karena fenomena jajanan tidak sehat ataupun kurang sehat yang ada dalam lingkungan sekolah anak-anak kita juga tidak kita pungkiri keberadaanya.

Berdasarkan hasil survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2007, dari 4.500 sekolah di Indonesia ada 45% jajanan yang dijual di sekitar sekolah tercemar bahaya pangan mikrobiologis dan kimia. Bahaya utama berasal dari cemaran fisik mikrobiologi dan kimia seperti pewarna tekstil. Jenis jajanan berbahaya ini meliputi makanan utama, makanan ringan, dan juga beraneka ragam minuman. Untuk itulah kita perlu menjaga dan memelihara kesehatan anak buah hati kita masing-masing.

Tips Cara Mengatasi Anak Suka Jajan

Pada dasarnya kesukaan anak terhadap beraneka ragam bentuk jajanan adalah hal yang wajar. Hanya saja kita juga perlu membatasi agar kesukaan anak pada jajanan tidak berlebihan. Ada juga bentuk cara atasi anak suka jajan yang dilakukan oleh orang tuanya seperti halnya mulai dari sekolah PAUD, TK hingga Sekolah Dasar orang tua membawakan bekal makan siang dari rumah. Lalu apalagi kiat-kiat, cara serta tips dalam hal mengatasi anak suka jajan yang berlebihan ini...?

Berikut beberapa kiat cara atasi anak suka jajan yang berlebihan terlebih lagi bila jajanan tersebut berdampak kurang baik pada kesehatan anak kita :
  1. Contoh yang baik dari orang tuanya. Kita tahu bahwasannya anak adala peniru ulung, Untuk itulah sebagai orang tua kita perlu memberikan contoh yang baik. Berkenaan dengan hal ini maka janganlah orang tua membiasakan diri pula untuk membeli sesuatu atau belanja di depan anak karena hal ini akan bisa berdampak bahwasannya anak melihat contoh jajan, belanja sesuatu itu adalah mudah karena hal itu sering terlihat oleh anak dari perilaku orang tuanya.
  2. Memberikan pengetahuan serta contoh-contoh makanan atau jajanan sekolah yang sehat serta contoh pula makanan minuman termasuk jajanan yang krang sehat pula. Cobalah untuk mengenalkan pengetahuan dasar tentang beberapa zat berbahaya yang biasa digunakan pada jajanan sekitar kawasan sekolah. Mengenalkan kepada buah hati kita yang tercinta mengenai warna dan bentuk jajanan yang membahayakan. Mengajarkan pula anak agar selektif dan pandai dalam memilih makanan yang sehat dan bersih.
  3. membujuk serta merayu anak agar tidak jajan di sekolah dengan membawakan bekal dari rumah serta menyiapkan camilan untuk bekal di kala jam istirahat sekolah. Contoh makanan yang kaya nutrisi tetapi tetap menyehatkan bisa berupa buah, nasi kotak, susu, kue.
  4. Mengajarkan anak memanage uang secara dini dan mengajari mengelola uang dengan memberikan uang saku dalam waktu yang berjangka. Misalnya uang untuk jajan diberikan untuk 1 minggu sekali. Dan ini juga diatur sesuai umur dan tingkatan sekolah pula. dan hal ini akan bisa mengurangi kebiasaan jajan anak.
  5. Memberikan pelajaran dan pengetahuan akan pentingnya menabung yang ditanamkan oleh orang tua kepada anaknya secara sedini mungkin. Bisa dengan cara memberikan "celengan" berbentuk apa yang disukai sang anak. Sehingga dengan demikian diharapkan anak akan suka menabung dan mengurangi akan kesukaannya dalam membeli jajanan.
  6. Menyediakan makanan yang sehat dan bergizi di rumah dengan beraneka ragam tampilan yang menarik. Dengan begitu anak akan lebih suka makan di rumah dan mengurangi jajan. Penyajian makanan sehat dengan menarik perlu juga dipelajari oleh para orang tua sehingga akan membuat anak betah dirumah pula.
Jadi teringat akan kata-kata yang bijak yang dikutip dari Dorothy Law Nolte And Parenting berikut ini :
  • Jika seorang anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia akan terbiasa menahan diri.
  • Jika seorang anak dibesarkan dengan pujian, maka ia akan belajar menghargai.
  • Jika seorang anak dibesarkan dengan rasa aman, ia akan belajar menaruh kepercayaan.
  • Jika seorang anak dibesarkan dengan dukungan, ia akan belajar menyayangi diri sendiri.
  • Jika seorang anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia kaan belajar menemukan cinta kasih dalam kehidupannya.
Jadi point pentingnya adalah bagaimana anak melangkah menyusuri kehidupannya kelak adalah bagaimana pula orang tua memberikan pendidikan dan cara mendidik anak-anak kita pada masa kecilnya. Tauladan serta contoh baik dari kedua orang tuanya akan sangat membekas dalam memorinya sehingga akan bisa diaplikasikan dalam kehidupan anak-anak di masa depannya kelak. Jadilah kita orang tua yang baik dan contoh yang baik untuk anak-akan kita.