Minggu, 23 Januari 2011

Bisakah tanggal konsepsi (pembuahan) ditentukan dengan akurat ?

Sudah beberapa kali aku ditanyai sama istri yang hamil dengan suami yang tugasnya diluar kota. Suaminya tidak percaya bahwa kehamilan itu adalah anaknya, karena menurut suami (versi suami) dia pulang menemui istrinya saat tidak subur, kok bisa hamil? Dimana prinsip percaya dan cinta sama pasangan? Terlepas dari hal tersebut ada baiknya disimak tulisan dibawah ini yang menggambarkan secara umum waktu (kapannya) pembuahan (kehamilan) terjadi.

Asumsinya, jika seorang wanita memiliki siklus haid yang teratur, maka ovulasi (lepasnya sel telur dari indung telur) akan terjadi pada waktu tertentu tiap bulannya. Pada saat ovulasi inilah pembuahan (konsepsi) bisa terjadi. Siklus haid yang paling ideal adalah 28 hari dengan ovulasi terjadi pada hari ke 14.

Masalahnya adalah umumnya wanita tidak berovulasi pada tanggal pastinya setiap bulannya, dan banyak wanita memiliki waktu ovulasi yang berbeda dari bulan ke bulan. Perlu diketahui sperma bisa hidup 3-5 hari dalam rahim (bahkan dalam kondisi yang sangat optimal bisa hidup seminggu), dua hal ini membuat semakin sulit menetukan kapan proses konsepsi terjadi.

Umumnya dokter menggunakan hari pertama haid terakhir (HPHT = Last Mentrual Periode LMP) dan USG untuk menghitung usia kehamilan dan kapan perkiraan persalinan. Tetapi tetap tidak bisa menentukan tanggal yang tepat terjadinya pembuahan. USG punya bias 5-7 hari di awal kehamilan dan bisa bias sampai beberapa minggu USG dilakukan pada trimester II ke atas. Hanya 5% wanita melahirkan pada tanggal perkiraan lahir.

Jadi jika terjadi perselisihan untuk menentukan siapa ayah anak yang dikandung seorang di sarankan untuk dilakukan saja test DNA haha. (kalau memang tidak percaya sama pasangan).

NOT MY BABY