Jumat, 09 November 2012

Bawang Putih Mencegah dan Mengobati Kanker

Bawang Putih Mencegah dan Mengobati Kanker Info Kesehatan Indonesia
Bawang putih
        Bila di film digambarkan bawang putih mampu mengusir vampire yang menyeramkan, maka di dunia nyata kehebatan bawang putih lebih dari itu. Bawang putih ternyata mampu mengurangi risiko terkena penyakit yang paling menyeramkan, yaitu kanker.


Peran bawang putih sebagai salah satu komponen bumbu dan penyedap rasa berbagai masakan tradisional sudah tidak dapat dipungkiri lagi. begitu juga reputasinya sebagai obat penyembuh berbagai penyakit sudah dikenal luas di saentero dunia, yaitu sejak zaman Yunani kuno. Salah satu tanaman holtikultura ini mengandung banyak zat gizi yang memiliki fungsi amat baik bagi kesehatan.
       Bawang putih mempunyai nama Latin Allium sativum Linn. Kata "All" dari kata Allium, mempunyai arti "tidak sedap" dan "sativum" berarti "dibudidayakan". Sebutan Sativum untuk membedakannya dengan bawang jenis lain yang tumbuh liar, yaitu Allium longicurpis Regel. Menurut Prof. DR. Ir. Ali Khomsan, Guru besar Pangan dan gizi IPB, bawah putih mengandung campuran bahan-bahan kimiawi yang sangatn kompleks dan para ilmuwan masih memperdebatkan bahan manakah yang sebenarnya mempunyai khasiat paling hebat.
         Yang pasti mengenai khasiat bawang putih untuk menghindarkan diri dari kanker adalah benar, tutur Prof. DR. Ir. Ali Khomsan. Kanker adalah penyakit yang tidak dapat terdeteksi secara tepat apa penyebabnya karena kemunculan kanker biasanya lama setelah orang mengkonsumsi zat karsinogenik (penyebab kanker). Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Minnesota menunjukkan bahwa peluang terserang kanker turun 50% pada wanita usia lanjut yang mengkonsumsi bawang putih rutin setiap minggu.
         Bawang putih mampu mengurangi terbentuknya zat karsinogenik dalam tubuh sehingga risiko terkena kanker menjadi lebih rendah. Bahkan lebih khusus lagi, Prof. DR. Ir. Ali Khomsan menyebutkan bahwa mengkonsumsi bawang putih dapat mengurangi risiko terkena kanker usus besar (Ca Kolon). Selain mampu mencegah penyakit kanker, bawang putih juga memiliki fungsi terapeutik (mengobati) bagi mereka yang telah terserang kanker. Mengobati yang dimaksud adalah bawang putih mampu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker sehingga tidak dengan segera menyebar dan menjadi ganas. Menurut beliau, telah ditemukan bahwa sel-sel kanker prostat ternyata hanya tumbuh seperempatnya dari kecepatan normal jika penderitanya menkonsumsi bawang putih.

Suplemen vs Alamiah
         Dewasa ini suplemen bawang putih dapat dijumpai pada berbagai toko obat. Prof. DR. Ir. Ali Khomsan mengemukakan, bahwa suplemen ini pada dasarnya mengandung zat-zat kimia sama dengan bawang putih segar yang telah diuji secara luas terutama di Jerman, Jepang dan Amerika.
       Di Jepang Suplemen bawang putih dikenal dengan nama Kyolic yang mengandung S-allyicystein, sementara produk dari Jerman yang terkenal adalah KWAI yang lebih menonjolkan kandunggan allicin-nya. Sampai saat ini belum diketahui senyawa-senyawa yang paling penting di dalam bawang putih, tetapi kedua produk tersebut konon telah telah teruji baik untuk menurunkan kolesterol, tekanan darah, dan menghasilkan manfaat anti penggumpalan. 
        Sayangnya produk-produk ekstrak bawang putih memiliki harga yang relatif mahal dibandingkan harga bawang putih segar. Oleh karena itu, bagi mereka yang tetap ingin mendapatkan khasiat bawang putih tanpa harus mengeluarkan uang terlalu banyak, maka konsumsi bawang putih mentah atau masak adalah pilihan yang tepat.

Haruskah dimakan mentah?
       Menurut Prof. DR. Ir. Ali Khomsan, Profesor yang telah menyelesaikan studi S3-nya di USA ini mengemukakan bahwa potensi bawang putih sedikit berkurang bila digoreng. Tetapi kehilangan ini tidak terlalu bermakna. Dengan demikian pandangan umum yang menyatakan bahwa bawang putih akan kehilangan efeknya bila dimasak adalah kurang tepat.
       Salah satu keuntungan mengkonsumsi bawang putih yang telah dimasak adalah baunya yang menyengat akan banyak berkurang. Hal seperti itu tentu lebih menambah keinginan banyak orang untuk mengkonsumsinya. Sudah tidak berbau, enak, banyak manfaatnya pula bagi kesehatan.

Dosis konsumsi bawang putih harus tepat
        Walau tergolong bahan makanan yang alami, tetap saja dalam mengkonsumsi bawang putih perlu diingat batasannya. Dosis yang dianjurkan oleh Prof. DR. Ir. Ali Khomsan, adalah setengah hingga tiga siung sehari. Dosis tersebut, menurutnya akan memberikan dampak perlindungan bagi jantung serta menghambat pembentukan nitrosamin yang bersifat kasrsinogenik sehingga mengurangi risiko terkena kanker. Dosis yang terlalu tinggi dapat berakibat kurang baik bagi kesehatan, seperti menimbulkan diare, kentut, sebah/kembung, dan demam bahkan bisa memunculkan pendarahan lambung.
       Sebenarnya khasiat bawang putih juga tergantung pada tempat tumbuhnya. Sebagai contoh, bawang putih yang tumbuh di tanah yang kaya selenium akan mengandung selenium yang tinggi sehingga manfaat anti penuaannya akan terlihat.