Minggu, 01 Mei 2011

Trend Mutahir Penanganan Faktor Risiko Penyakit Jantung



Hidup sehat, panjang umur dan terbebas dari semua penyakit, selalu menjadi dambaan semua orang  Namun gaya hidup masyarakat perkotaan, pola makan yang tidak seimbang dan polusi udara meningkatkan risiko terhadap penyakit-penyakit degeneratif, seperti penyakit-penyakit kardiovaskuler, stroke, kanker, diabetes mellitus dan hipertensi.


Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan Stroke:

  • Gender (Laki-laki)
  • Kegemukan (Obesitas)
  • Kencing Manis (Diabetes Mellitus)
  • Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
  • Pengapuran Pembuluh Darah (Atherosclerosis)
  • Hiperkolesterol
  • Asam Urat (Hiperuricemia)
  • Merokok
  • Keturunan (genetik)
  • Pola makan yang tidak seimbang

Keluhan-keluhan yang perlu diperhatikan :
  1. Rasa tidak enak pada dada sebelah kiri.
  2. Pegal-pegal dan kesemutan/baal, mulai dari punggung sebelah kiri menjalar ke ujung jari sebelah kiri.
  3. Sakit di sebelah kiri terutama saat melakukan aktifitas atau beristirahat.
  4. Cepat merasa letih dan sesak nafas terutama saat melakukan aktifitas.

Kolesterol dan Penyakit Jantung Koroner

Kolesterol adalah sejenis lemak yang diproduksi oleh hati. Pada dasarnya kolesterol   tidak berbahaya. Sebaliknya tubuh membutuhkan kolesterol untuk membantu membentuk hormon dan susunan syaraf pusat dalam otak.
Kolesterol berubah menjadi jahat saat bertemu dengan RADIKAL BEBAS yang mengubah sifat kolesterol yang pada awalnya cair menjadi lengket.

Dalam perjalanannya kolesterol yang telah teroksidasi tersebut menempel pada dinding pembuluh darah dan pada akhirnya dapat menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah. Kondisi ini biasanya dikenal dengan istilah ATHEROSCLEROSIS, yang merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner dan stroke.

Faktor Risiko Radikal Bebas
  • Gaya hidup (Kehidupan malam, Mengkonsumsi minuman beralkohol, Kurang istirahat/tidur, Merokok, Kurang berolahraga/aktifitas fisik, Stress/depresi
  • Polusi udara (terutama di daerah perkotaan)
  • Pola Makan (Gizi tidak seimbang, Mengkonsumsi makanan cepat saji (junk food), Kekurangan vitamin/mineral tubuh, Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pengawet, pewarna dan penambah rasa.
Untuk meredam radikal bebas dalam tubuh inilah dibutuhkan ANTIOKSIDAN. Diperoleh dari sayur mayur dan buah-buahan, terbukti dapat mencegah oksidasi LDL dan meningkatkan HDL.
Vitamin yang tergolong dalam ANTIOKSIDAN :
  1. Vitamin A (Multi Karotin)
  2. Vitamin C
  3. Vitamin E
Namun antioksidan yang paling esensial dalam menjaga dan mempertahankan kesehatan jantung adalah Vitamin C dan Vitamin E.

Vitamin C
  • Bersifat larut dalam air
  • Bekerja di dinding pembuluh darah
  • Berfungsi melindungi pembuluh darah agar tidak rusak teroksidasi oleh radikal bebas

Vitamin E
  • Bersifat larut dalam lemak
  • Bekerja pada sisi dinding pembuluh darah
  • Fungsi: melindungi kolesterol dari proses oksidasi radikal bebas, sebagai pembuka sumbatan pada pembuluh darah (vasodilator)
Selain anti oksidan berupa vitamin C dan E, untuk mencegah peradangan/infeksi tubuh juga membutuhkan BIOFLAVONOID berupa PHYTOCHEMICAL Phytocemical  adalah unsur tumbuhan selain vitamin dan mineral yang tidak dapat diekstrak dan hanya dapat diperoleh bila kita mengkonsumsi tumbuhan/buah. Phytochemical penting dibutuhkan tubuh karena dapat untuk membantu kerja vitamin menjadi lebih efektif.

Selain antioksidan, juga terdapat jenis makanan lain yang juga bermanfaat untuk menjaga dan mempertahankan kesehatan jantung, yaitu :

Omega 3
Omega 3 adalah asam lemak esensial terdiri dari EPA dan DHA. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa konsumsi ikan yang banyak mengandung omega 3 dapat merendahkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL serta mencegah atherosclerosis.

Serat
The Journal of the American Medical Association (JAMA), menyatakan diet tinggi serat mengurangi risiko penyakit jantung. Mereka yang mengkonsumsi serat rata-rata 22,9 gram, mengalami penurunan risiko penyakit jantung hingga 23%. Konsumsi serat membantu mengurangi kadar LDL, trigliserida dan gula darah

Bawang Putih
Bawang putih juga terbukti dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah yang menjadi faktor pengerasan dan penyumbatan pembuluh darah.

Selain itu juga dapat membantu mengendalikan kadar trigliserida dan membantu mempertahankan elastisitas pembuluh darah yang mengalami penuaan. Berfungsi juga sebagai anti virus.

Lesitin
Diproduksi di dalam hati dan berfungsi untuk membantu efetifitas kerja liver sebagai alat detoksifikasi.  Untuk pencegahan jantung koroner, lesitin membantu mengurangi pengerasan pembuluh darah dengan cara mencegah penumpukan lemak di dindingnya.

Lesitin juga berguna untuk mencegah tingginya kolesterol, pembentukan batu empedu, sirosis hati dan kelainan pembuluh darah.

Pada orang yang mengalami obesitas, lesitin membantu menurunkan kadar lemak tubuh.

Vitamin B Kompleks
Bagi penderita Penyakit jantung Koroner dengan kadar plasma homosistein tinggi, sebaiknya memperbanyak konsumsi vitamin B kompleks untuk membantu enzim tubuh mengubah dan mengurangi kadar plasma homosistein hingga tidak lagi berbahaya bagi kesehatan jantung. (Dr. Adnil Basha, SpJP)