Selasa, 16 Desember 2008

Efek Samping Kemoterapi..(Part 2)

Sexual Problem
Keluhan ini dimasyarakat kita masih dianggap memalukan untuk dibicarakan, walaupun sebenarnya sexual problem dialami oleh 1/3 pasien kanker. Bagi sebagian dokter keluhan pasien ini mungkin dianggap remeh karena lebih banyak memikirkan body image pasien seperti mual,muntah dsb. Tetapi jika keluhan tersebut secara terbuka sudah dikemukakan oleh pasien maka itu dianggap sesuatu yang sudah sangat menganggu pasien.
Beberapa keluhan yang dirasakan pasien seperti lubrikasi yang kurang pada wanita, disfungsi ereksi pada pria dan bahkan nyeri genital pada waktu berhubungan. Ada beberapa alasan yang menyebabkan sexual problem tersebut seperti ansietas dan depresi karena menderita kanker, beberapa obat kemoterapi mempercepat menopause, persepsi yang salah bahwa akan tertular kanker jika berhubungan sexual.
Satu hal yang perlu diketahui bahwa kemoterapi dapat menimbulkan menstruasi tidak lancar bahkan tidak ada sama sekali tetapi itu bukan merupakan indikasi bahwa pasien mengalami infertility sehingga dianjurkan pada pasien kanker jika berhubungan sex memakai kontrasepsi efektif seperti kondom. Tapi beberapa obat kemoterapi tidak menganjurkan kontrasepsi hormonal selama kemoterapi bahkan dalam 1 tahun setelah kemoterapi.

Efek Samping Lokal Kemoterapi
Thrombophelibitis
Sudah diketahui bahwa obat kemoterapi menimbulkan efek bukan hanya sistemik juga lokal. Pada lokasi infus kemoterapi tersebut sering ditemukan bekas hitam bahkan sepanjang vena tersebut dapat timbul trombhophlebitis. Tapi saat ini belum ada evidence based mengenai terapinya hanya didasarkan pengalaman klinis, saat ini banyak digunakan digunakan antisteroid topical.

Kelainan Pada Kulit
Beberapa obat kemoterapi baik yang diberikan secara sistemik (intravena) maupun oral dapat menyebabkan peningkatan sensitivity kulit, gatal-gatal bahkan kulit timbul bercak-bercak. Sama seperti pengobatan trombophlebitis saat ini belum ada evidence based mengenai terapi kelainan tersebut tetapi hanya didasarkan pengalaman klinis dipakai antisteroid topical. Untuk preventif maka pasien tersebut dianjurkan memakai metode konvensional untuk melindungi kulitnya bahkan memakai moisturizing cream.

Mucositis
Bagaimanapun kebersihan mulut merupakan pencegahan yang penting untuk mencegah timbulnya mucositis. Mucositis ini jangan dianggap sepele karena dapat merupakan awal untuk terjadinya neutropenia sepsis. Beberapa usaha yang dapat dilakukan pasien untuk menghindari terjadinya mucositis adalah menggosok gigi dengan brush yang lunak 2-3xhari, usahakan banyak minum, hindari makanan pedas, merokok dan minuman berkarbonasi dan dapat dipakai pelembab bibir karena sering bibir menjadi kering.

Changes in taste
Perubahan taste (rasa juga dapat dirasakan pasien yang mendapatkan kemoterapi dan biasanya akan menghilang setelah tidak mendapatkan lagi regimen kemoterapi.