Pneumonia
Etiologi
Ø Penyebab tersering adalah karena bakteri dan virus, pneumonia akut sering di mulai dari infeksi saluran napas atas lalu berlanjut ke saluran napas bawah. Segala infeksi yang ada di paru itu adalah pneumonia. Bakteri tersering adalah Streptococcus pneumonia, bakteri lainnya adalah Haemophillus influenza, Klebsiella pneumonia, Stapylococcus aureus.
Morfologi Pneumonia
1. Pneumonia Lobaris
Pada masa praantibiotik, pneumonia pneumokokus mengenai seluruh atau hampir seluruh lobus dan berkembang melalui empat stadium : kongesti, hepatisasi merah, hepatisasi abu-abu dan resolusi.
Selama stadium pertama (kongesti), lobus (-lobus) yang terkena menjadi berat, merah, dan sembab; secara histologis terlihat kongesti vaskular, dengan cairan berprotein, beberapa neutrofil, dan banyak bakteri di alveolus
Dalam beberapa hari, timbul stadium hepatisasi merah; pada stadium ini lobus paru memperlihatkan konsistensi seperti hepar, rongga alveolus dipenuhi oleh neutrofil, sel darah merah dan fibrin; dan pleura memperlihatkan eksudat fibrinosa atau fibrinopurulen
Pada stadium berikutnya, hepatisasi abu-abu, paru menjadi kering, abu-abu, dan padat, karena sel darah merah mengalami lisis sementara eksudat fibrinosa menetap dalam alveolus
Resolusi berlangsung pada kasus nonkomplikata, yang eksudatnya di dalam alveolus dicerna secara enzimatis dan diserap atau dibatukkan sehingga arsitektur paru tetap utuh
2. Bronkopneumonia
Pada pola bronkopneumonia, fokus konsolidasi peradangan terdistribusi dalam bercak-bercak di satu atau beberapa lobus, terutama di lateral dan basal. Lesi yang sudah terbentuk sempurna di garis tengah 3 atau 4 cm tampak sedikit meninggi dan berwarna merah abu-abu sampai kuning; pada kasus yang parah, fokus ini mungkin menyatu menimbulkan gambaran konsolidasi lobar. Substansi paru tepat di sekitar daerah konsolidasi biasanya hiperemik dan edematosa.
Secara histologi reaksi berupa eksudat supuratif lokal yang mengisi bronkus, bronkiolus, dan rongga alveolus di sekitarnya
Diagnosa
- Anamnesis
Dilakukan untuk mengetahui kemungkinan kuman penyebab infeksi
Contoh :
USIA | BAKTERI PATOGEN |
Neonatus | Streptococcus group B, Escheria coli, Klebsiella sp, Enterobactericeae |
1-3 bulan | Clamydia trachomatis |
Usia prasekolah | Streptococcus pneumonia, Hemophilus influenzae type B, Staphylococcus aureus, Jarang : Streptococcus group A, Moraxella catarhallis, Pseudomonas Aeruginosa |
Usia Sekolah | Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumoniae |
- Pemeriksaan Fisik
Dengan pemeriksaan fisik dapat diketahui adanya tanda konsolidasi paru yaitu :
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Ronchi
- Pemeriksaan Penunjang
X- foto torax: infiltrat tersebar sampai bercak konsolidasi merata
Laboratorium: leukositosis 15.000-40.000/mm, predominan PMN, hitung jenis bergeser ke kiri, LED meningkat
Ø Pemeriksaan mikrobiologi atau serologi: Pemeriksaan terhadap sputum yang di warnai gram, akan terlihat banyak neutrofil yang mengandung diplococcus yang berbentuk lembing khas. Pneumococcus cepat berespon terhadap pemberian penisilin, tetapi kini semakin banyak muncul strain-strain pneumococcus yang resisten penisilin, sehingga ke depannya perlu dilakukan pemeriksaan kepekaan antibiotik.