Selasa, 28 Mei 2013

Dr. dr. Imam Subekti SpPD-KEMD

Dr. Imam Subekti
Tahun ini, Indonesia akan menjadi tuan rumah The 17th Congress of The ASEAN Federation of Endocrine Societies (AFES). Kongres akan diadakan 13-16 November 2013 di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta.  Menurut Ketua Panitia Kongres Dr. dr. Imam Subekti SpPD-KEMD, kongres ke-17 ini akan dihadiri peserta dari Indonesia, Malaysia, Myanmar, Philippine, Singapore, Thailand, dan Vietnam.
Tiga negara Asean lain yang belum bergabung adalah Cambodia, Laos dan Brunei Darussalam. Pendekatan terhadap ke-3 negara ini terus dilakukan. “Tujuannya untuk mengontrol diabetes di ASEAN,” ujar Dr. Imam.
Mengenai AFES, ada yang membuatnya bangga. Logo AFES menggunakan wayang. Itu karena UNESCO, badan dunia yang membidangi kebudayaan, telah menetapkan wayang kulit sebagai peninggalan atau pusaka kemanusiaan yang sangat indah, November 2003. Pemerintah Indonesia diminta agar wayang tetap dipertahankan.
Dan, kenapa yang dipilih tokoh Krisna? “Sosok Krisna sangat dikenal di Asia Tenggara, khususnya di negara yang culture-nya Hindu. Krisna sosok pribadi yang  bijaksana, ahli strategi yang hebat dalam politik mau pun peperangan. Krisna juga memiliki otak dan fisik yang hebat,“ ujar Dr. Imam.
Ada pun logo PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) berupa gambar kelenjar hipofise. Sistem endokrine yang terdiri dari kelenjar hipofise, merupakan kelenjar penting dan utama. Disebut  “utama” karena kelenjar ini mengeluarkan hormon, yang kemudian memberikan efek di berbagai kelenjar atau organ target. Seperti kelenjar tiroid, kelenjar para tiroid, kelenjar adrenal, kelenjar anak ginjal, pankreas, ovarium dan testis. “Inilah area yang akan di bahas di AFES,” ujarnya 
Acara AFES akan terbagi 3, yaitu pre-congress, main-congress, dan post-congress. Divisi Metabolik Endokrine setiap tahunnya juga biasa melakukan kongres, yakni Jakarta Diabetes Meeting (JDM), dan tahun ini merupakan acara ke-22. “Karena kali ini Jakarta menjadi tempat kongres AFES, penyelenggaraan JDM ke-22 digabung dengan AFES; dilaksanakan saat post-congress,” jelasnya. Pada kongress AFES ke-17 nanti, 30-40% sesi ilmiah dan simposium akan membahas masalah diabetes. (ant)