Selasa, 27 Oktober 2009

Uji Paska Senggama

Saat mendekati ovulasi tiap bulan, hormon estrogen yang dihasilkan indung telur, akan merangsang produksi lendir leher rahim. Untuk bisa terjadinya kehamilan secara alami, maka sperma harus bisa menembus dan berenang melewati lendir ini, dalam perjalanannya menuju sel telur yang dihasilkan oleh indung telur.

Pada kasus tertentu, terdapat inkompatibilitas antara sperma dan lendir ini, sehingga menyebabkan sperma tidak bisa bergerak dan atau mati, sehingga kehamilan tidak bisa terjadi. Uji paska senggama (UPS) dilakukan untuk menilai interaksi antara sperma dan lendir serviks pada saat mendekati ovulasi untuk menentukan apakah ada inkompatibilitas.

UPS dilakukan dalam 1 sampai 2 hari ovulasi. Deteksi ovulasi dilakukan oleh pasien (sesuai dengan petunjuk dokter) dengan mengukur suhu basal tubuh, lendir serviks, dan kadar hormon luteinizing (LH) dalam urin (dengan ovutest atau fertitest). Jika hasilnya menunjukkan akan terjadi ovulasi, lakukan hubungan seks 2-8 jam pemeriksaan lendir serviks. Jangan pakai lubrikasi saat hubungan seks, douche (pencuci vagina) setelahnya dan tentu saja jangan mandi berendam.

Cara pengambilan sampel lendir serviks mirip seperti saat melakukan pengambilan sampel pap smear. Berbaring dalam posisi litotomi (dan tentu saja harus buka celana jelir ). Selanjutnya dimasukkan alat yang namanya spekulum agar leher rahim terlihat dengan jelas. Lendir serviks diambil kemudian diperiksa di bawah mikroskop.

Hasil UPS disebut normal jika :
* Jumlah sperma yang terlihat normal
* Sperma bergerak maju dalam lendir serviks
* Lendir serviks bisa membentuk benang sepanjang minimal 2 inci.
* Lendir serviks yang mengering membentuk pola seperti pohon cemara (fernlike pattern)

Hasil tidak normal jika:
* Lendir tidak bisa membentuk benang minimal 2 inci dan tidak membentuk fernlike pattern
* Tidak ada sperma atau jumlah yang cukup dalam sampel
* sperma berkelompok serta tidak bergerak secara normal.

Hasil normal menyimpulkan bahwa konsepsi bisa terjadi secara alami, sedangkan hasil yang tidak normal maka dibutuhkan cara/pengobatan lain untuk bisa hamil. Untuk hasil yang abnormal masih ada lanjutan pemeriksaannya yaitu Uji Penetrasi Sperma yang di bahas dalam post berikutnya.