Selasa, 05 Agustus 2008

KONSULTASI KESEHATAN

BOLEHKAH WANITA HAMIL MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL?
DR. I NYOMAN RUDI SUSANTHA,SPOG

Kebutuhan akan hubungan seksual pada pasangan yang sudah menikah merupakan kebutuhan batin yang normal. Saat hamil wanita ingin selalu dekat dengan suami, akibat dampak psikologis yang dialami ibu hamil karena pembesaran perut, ibu merasa tidak cantik lagi, takut suami berpaling ke pelukan wanita lain sehingga dekapan, belaian suami, hubungan seksual merupakan obat mujarab untuk mengatasi krisis kepercayaan diri.
Pertanyaan kemudian muncul, bolehkah hubungan seksual dilakukan pada saat pasangan sedang hamil?
Kehamilan bukan merupakan penghalang bagi suami istri untuk melakukan hubungan seksual selama tidak ada masalah pada kehamilan, dan hubungan seksual pada kehamilan dapat dilakukan seperti biasa, oleh karena pada saat hamil mulut rahim mengandung lendir kental yang mencegah pergerakan kuman dari vagina ke janin, kedua didalam rahim janin terlindung oleh selaput ketuban dan air ketuban. Ketakutan akan melukai janin saat melakukan hubungan seksual merupakan pemikiran yang salah. Namun yang perlu diwaspadai adalah hubungan seksual pada kehamilan dini, oleh karena sperma mengandung prostaglandin yang dapat mempengaruhi kontraksi rahim, dan keguguran merupakan masalah yang paling ditakuti pada saat ini.
BAGAIMANA TETAP MENIKMATI HUBUNGAN SEKSUAL
Pada kehamilan lanjut posisi senggama yang normal sulit dilakukan, akibat pembesaran perut,wanita juga merasa kurang nyaman dalam melakukan hubungi seksual sehingga posisi saat senggama perlu disesuaikan sehingga memberi rasa nyaman pada istri.Hubungan seksual pada saat hamil hendaknya dilakukan secara hati-hati dan hanya bersifat rekreatif
BERBAHAYAKAH MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL PADA SAAT HAMIL ?
Hal diatas berlaku bila selama kehamilan tidak ada masalah, namun bila kehamilan berisiko seperti:
Ancaman keguguran atau riwayat keguguran, akan berisiko terjadi keguguran berulang
Plasenta letak rendah (ari-ari tertanam di segmen bawah rahim), khawatir terjadi perdarahan hebat saat hubungan seksual
Riwayat kelahiran prematur, ini juga mengancam terjadinya persalinan sebelum waktunya.
Keluar cairan ketuban, bila ketuban sudah keluar berarti selaput ketuban yang berfungsi sebagai pelindung janin dari kuman yang ada di daerah vagina robek, akibatnya hubungan seksual akan mengantarkan kuman di vagina ke dalam rahim melalui sel-sel sperma, risikonya dapat menyebabkan infeksi pada janin
Penyakit hubungan seksual (PHS),seperti: GO, siphilis, HIV/Aids, dll.Suami atau istri yang sedang hamil atau tidak hamil bila menderita penyakit ini sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual, sampai benar-benar sembuh berdasakan penilaian dan pemeriksaan dokter yang ahli dalam bidangnya.Bila hubungan seksual tidak dapat di hindari sebaiknya menggunakan kondom. Dampak yang paling ditakuti bukan saja penularan ke janin, namun penularan ke pasangan juga.
PERTANYAAN
1.HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN
Dok sebenarnya saya malu bertanya karena ini merupakan persoalan yang sangat pribadi saat ini saya sedang hamil 6 bulan,suami saya mengajak saya untuk melakuan hubungan suami istri,saya takut terjadi terjadi gangguan pada bayi saya boleh ngak dok?

Dari ibu M di Fontein.KUPANG
jawab
Ibu M di Fontein hubungan seksual dalam kehamilan tidak berbahaya buat si jabang bayi selama tidak ada ada catatan khusus (faktor risiko) dari dokter ibu,oleh karena bayi dalam kandungan terlindung oleh selaput ketuban dan hubungan seksual tidak akan melukai si jabang bayi. Tetapi yang perlu diingat sperma mengandung zat yang dikenal dengan “prostaglandin”zat ini menyebabkan kontraksi rahim bila sperma menempel di mulut rahim, sehingga sperma jangan ditumpahkan di vagina untuk mencegah janin lahir sebelum waktunya. Bila ada faktor risiko seperti :ancaman keguguran atau riwayat keguguran,Plasenta letak rendah,Riwayat kelahiran prematur,Perdarahan vagina atau keluar cairan,penyakit hubungan seksual sebaiknya jangan melakukan hubungan suami istri selama kehamilan.

PERTANYAAN
CEMAS KARENA KEPALA TIDAK MASUK PANGGUL
Saya ibu F M ,28 tahun saat ini sedang hamil yang ke 3 perkiraan persalinannya 2 minggu lagi dok, saya sangat cemas, oleh karena dokter saya bilang kepala belum masuk rongga panggul, tolong jawab dok apakah harus dioperasi?

Nyonya FM di oepura,kupang
Jawab
Nyonya FM yang lagi cemas, belum masuknya kepala(pada presentasi kepala) ke rongga panggul usia kehamilan lebih dari 36 minggu pada kehamilan pertama memang bermasalah karena secara normal kepala harus sudah masuk pintu panggul sehingga perlu dicari penyebabnya, bisa berasal dari faktor janin, panggul, atau plasentanya.Tetapi kalau ini kehamilan yang ke 3 ibu ngak usah cemas karena pada kehamilan yang ke 2 dan seterusnya kepala janin akan masuk ke pintu panggul pada saat terjadi kontraksi rahim sehingga tidak harus di operasi, dengan catatan tidak ada kelainan lain pada pemeriksaan rutin. Supaya ibu tidak cemas berkepanjangan sebaiknya konsultasikan ulang ke dokter pribadi ibu.

Pertanyaan
Dokter saya perempuan 27 tahun sudah menikah 5tahun yang lalu sampai saat ini belum mempunyai anak, ada keluhan nyeri setiap menstruasi saya sudah periksa ke dokter kandungan dikatakan diperut saya ada kista ukuran 4 cm, apakah harus di operasi dok? Ganas apa ngak dok, saya takut sekali.

Mar di penfui,kupang ntt
Jawab:
Ibu Mar yang ketakutan, kalau bicara tentang kista kita harus bedakan apakah ini tipe ganas atau tipe jinak, melihat data ibu yang sudah menikah 5 tahun tapi belum mempunyai anak disertai keluhan nyeri saat haid kecurigaan saya kearah kista “endometrioma”yang terjadi akibat tumbuhnya jaringan yang menyerupai endometrium(dinding bagian dalam rahim) di indung telur, dengan fungsi yang hampir sama dengan endometrium. Bila haid, jaringan endometrium didalam rahim akan mengelupas dan mengeluarkan darah begitu juga jaringan endometrium yang ada di indung telur akan mengeluarkan darah, akibatnya akan terbentuk kantongan darah di indung telur yang dikenal dengan endometrioma( endometriosis yang terjadi di indung telur). Kista ini tidak ganas, tetapi sangat berpengaruh pada kemandulan yang ibu alami saat ini, karena kista akan menyebabkan penekanan pada indung telur, akibatnya perkembangan sel telur terganggu. Kista ini juga menyebabkan nyeri hebat pada saat menstruasi. Penanganan kista ini bisa dengan cara operasi atau dengan menggunakan obat-obatan yang menekan fungsi hormon. Agar lebih jelas silakan diskusikan dengan dokter kandungan ibu. Semoga ibu tidak takut lagi.

Pertanyaan:
Dokter apakah boleh setelah melahirkan dilakukan “Tatobi” karena ini adat yang telah kami terima sejak dulu,saya khawatir kalau tidak dituruti orang tua kami marah, kedua apakah setelah operasi melahirkan boleh makan garam dok.tolong jawab ya dok.trims

S,di kefa,ntt

S di Kefa, apakah tatobi yang dimaksud memanaskan (dengan air atau bara panas?) pada daerah luka di kemaluan? Kalau itu yang dimaksud saya sarankan jangan dilakukan, oleh karena saya khawatir luka yang telah dijahit akan terbuka sebelum sembuh akibatnya risiko infeksi akan meningkat, kalaupun sembuh secara kosmetik kurang indah kecemasan saya yang kedua bila luka terbuka adalah kemungkinan tindakan penjahitan ulang, yang akan merugikan ibu baik dari segi waktu maupun kerugian material. Selama tidak ada komplikasi di bidang lain tidak ada pantangan makan setelah operasi melahirkan, malah sebaliknya harus makan garam, makan makanan yang mengandung protein tinggi untuk mempercepat penyembuhan luka operasi.