Sabtu, 30 Agustus 2008

ENDOKRINOLOGI KEHAMILAN

1. Hormon steroid dalam kehamilan:
Steroidogenesis pada unit fetoplasenta merupakan interaksi antara bagian maternal, plasenta dan fetal. Ketiga bagian tersebut saling melengkapi dan membentuk unit yang utuh, menggunakan bagian maternal sebagai sumber bahan baku utama. Hormon steroid dalam kehamilan meliputi:
a. Progesteron:
Pada awal kehamilan (<> 10 minggu plasenta sebagai sumber utama progesterone.
Biosintesa:
- Bagian maternal:
Pembentukan kolesterol (LDL)dari asetat. Selanjutnya terjadi pembentukan pregnenolon dari kolesterol. Kolesterol dan pregnenolon kemudian masuk ke plasenta (trofoblas) secara endositosis.
- Bagian plasenta:
Terjadi perubahan kolesterol menjadi pregnenolon. Selanjutnya pregnenolon dirubah menjadi progesteron.
- Bagian fetal:
Tidak terlibat dalam proses pembentukan progesteron. Fetal menggunakan progesteron yang dibentuk oleh plasenta sebagai bahan baku pembentukan kortikosteroids oleh kelenjar adrenal janin.
Peranan progesteron pada kehamilan:
- menekan respon imunlogis maternal terhadap antigen(janin)
- mempersiapkan endometrium untuk implantasi
- sebagai bahan dasar pembentukan glukokortikoid dan mineralokortikoid di kelenjar adrenal janin.

b. Estrogen:
Produksi estrogen dalam kehamilan berada di bawah kendali janin. Pada awal kehamilan androgen sebagai bahan dasar estrogen berasal dari sirkulasi maternal. Setelah umur kehamilan 20 minggu 90% estriol diproduksi di kelenjar adrenal janin dengan bahan baku dehydroepiandrosterone sulfate (DHEAS). Pregnenolon sulfate adalah bahan baku dari DHEAS.

2. Estrogen:
a. Estriol:
- estriol meningkat 1000 kali lipat pada saat hamil dibandingkan wanita tidak hamil.
- mulai terdeksi pada umur kehamilan 9 minggu.
- kadarnya konstan pada umur kehamilan 31-35 minggu, meningkat lagi > 35 minggu
- merupakan hormon yang penting dalam kehamilan, kadarnya lebih tinggi pada janin
dibandingkan maternal.
b. Estetrol:
- Dibentuk oleh janin, tergantung pada aktivitas 15α-hydroksilasi di hepar janin.
- Untuk kepentingan klinis kurang bermakna dibandingkan estriol.

3. CRH:
- Diproduksi oleh trofoblas, membran janin dan desidua.
- Produksinya menurun oleh progesteron dan meningkat oleh glukokortikoid.
- Produksinya diregulasi oleh vasopresin, norepineprin, angiotensin II, prostaglandin, neuropeptida Y dan oksitosin.
- Distimulasi oleh aktivin, diinhibisi oleh inhibin dan nitrit oksida.
- CRH maternal meningkat pada stressed pregnancy, menunjukan adanya peningkatan CRH plasenta sebagai respon terhadap ACTH dari hipofise janin dan kortisol adrenal.

4. hypotalamic-like releasing hormon pada plasenta:
Hypotalamic-like releasing hormone yang dihasilkan oleh plasenta:
- Gonadotropin releasing hormone (GnRH)
- Corticotropin releasing hormone (CRH)
- Thyrotropin releasing hormone (TRH)
- Somatostatin

5. hCG:
Merupakan suatu glikoprotein. Terdiri dari sub unit α dan β. Struktur kimianya mirip dengan FSH, LH dan TSH.
Regulasi produksi hCG:
- GnRH yang dihasilkan oleh plasenta merangsang produksi hCG.
- Inhibin menghambat dan aktivin meningkatkan sistem GnRH-hCG.
- Peranan hCG adalah mempertahankan fungsi korpus luteum dan mendukung kehamilan.
Fluktuasi kadar hGG selama kehamilan:
- Kurang lebih 100 IU/L saat telat haid.
- Mencapai puncak 100.000 IU/L saat umur kehamilan 10 minggu.
- Menurun mencapai 10.000 sampai 20.000 IU/L saat umur kehamilan 18-20 minggu, kemudian dipertahankan sampai aterm.
Manfaat klinis pengukuran hCG:
- Dalam diagnosis dan penganan penyakit trofoblas
- Dalam memprediksi kehamilan ektopik
hCG pada keadaan tidak hamil:
- Dihasilkan oleh laki dan perempuan secara pulsatil mirip dengan LH.
- Diproduksi di hipofise
- Subunit α juga diproduksi oleh manusia yang sehat.

6. Human placental lactogen (HPL):
Disebut juga human chorinic somatomammotropin. Diproduksi oleh sinsitiotrofoblas.
Karakteristik HPL:
- Waktu paruh pendek (kurang lebih 15 menit)
- Kadarnya sesuai dengan berat janin dan plasenta.
- Meningkat selama kehamilan. Kadar tetap setelah umur kehamilan 4 minggu(5-7 mg/mL). Kadarnya sangat tinggi (sampai 40 mg/mL) pada kehamilan kembar.
Fungsi fisiologis:
- Pada ibu, HPL merangsang produksi IGF-1 dan sekresi insulin dan menginduksi resistensi insulin dan intoleransi karbohidrat.
- HPL meningkat saat hipoglikemia dan menurun saat hiperglikemia.
Peranan HPL dalam metabolisme:
- HPL memecah lemak menjadi asam lemak bebas, sehingga meningkat kadar asam lemak bebas.
- Pada keadaan kelaparan, HPL merangsang lipolisis sehingga ibu mendapat bahan baku dalam mempertahankan asam amino dan glukosa untuk janin.

7. Relaksin:
- Merupakan hormon peptide yang diproduksi oleh corpus luteum selama kehamilan.
- Merupakan dua rantai peptide
- Diproduksi di plasenta, desiduadan chorion
- Peranannya dalam kehamilan belum diketahui
- Dapat membantu dalam ripening serviks

8. Prolaktin
- Diproduksi oleh endometrium setelah desidualisasi