Jumat, 03 Juni 2011

Water Rescue TBM JD FK Unud (10 Desember 2012)


Reach, Throw, Row, Go, and Tow/Carry

Seperti yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, tujuan TBM adalah membina dan mengembangkan minat, bakat, dan penalaran mahasiswa yang berjiwa sosial kemanusiaan sebagai wadah pembinaan fisik dan pengembangan kepribadian manusia untuk membentuk mahasiswa yang mampu dan terampil dalam penanganan darurat medis, mewujudkan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dalam bidang social kemanusiaan, dan mengembangkan komunikasi serta informasi yang berkaitan dengan kedaruratan medis.

Untuk mendukung terlaksananya kegiatan-kegiatan tersebut yang juga tercantum dalam Program Kerja Kepengurusan TBM Janar Dūta periode tahun 2010-2011, yang juga mengacu pada kegiatan Musyawarah Nasional IX dan Jambore Nasional XV PTBMMKI, dimana Tim Bantuan Medis Janar Dūta Fakultas Kedokteran Universitas Udayana sebagai tuan rumah untuk Munas Jamnas 2011, maka dipandang perlu untuk mengadakan kegiatan water rescue yang khusus diperuntukkan bagi anggota TBM Janar Dūta angkatan XVIII dan XIX. Hasil yang didapat dari mengikuti kegiatan ini adalah pengetahuan dalam bidang penyelamatan, khususnya dalam air.

Pada saat diadakan rapat anggota akhir bulan Agustus, telah ditentukan seorang ketua panitia untuk kegiatan Water Rescue I Tim Bantuan Medis Janar Dūta yaitu I Made Prema Putra. Untuk melaksanakan kegiatan ini, ketua panitia membentuk kepanitiaan pada awal bulan September dimana panitia Water Rescue berasal dari anggota TBM Janar Dūta angkatan XIX. Kegiatan Water Rescue diadakan selama 2 hari dan dibagi menjadi pemberian materi technical meeting dan pelatihan Water Rescue oleh Badan SAR wilayah Denpasar.

Hari Pertama yaitu hari Jumat, 10 Desember 2010 panitia dan peserta kegiatan berkumpul di kampus untuk pemberian materi pada pukul 16.00 WITA mengenai Persyaratan Personil Penolong dan Metode pertolongan di air yaitu R (Reach), T (Throw), R (Row), G (Go), T (Tow/Carry). Setelah itu dilakukan Technical Meeting untuk simulasi materi keesokan harinya. Setelah pemberian materi dan technical meeting semua panitia dan peserta melakukan matur piuning agar kegiatan simulasi water rescue keesokan harinya berjalan lancar.

Hari Kedua yaitu hari Sabtu, 11 Desember 2010 panitia dan peserta kegiatan berkumpul di kampus untuk sembahyang bersama pada pukul 07.00-07.30 WITA. Setelah melakukan persembahyangan, semua panitia dan peserta berangkat menuju kolam renang Mahajaya, Denpasar.

Sesampainya di tempat kegiatan, panitia dan peserta segera berganti pakaian renang. Setelah itu dilanjutkan dengan pemanasan agar tidak terjadi kram saat melaksanakan kegiatan yang dipimpin oleh salah satu Tim Badan SAR. Sekitar 30 menit dilakukannya pemanasan, peserta diberikan waktu istirahat sekitar 5 menit. Setelah istirahat selesai, dilanjutkan kembali dengan kegiatan menahan nafas di air yaitu breath hole dan breath hole swim. Untuk kegiatan breath hole, peserta dipanggil dua-dua berpasangan, bergantian menahan nafas di air dengan memegang kaki teman yang lainnya, waktunya dicatat oleh Tim Badan SAR. Untuk kegiatan breath hole swim, peserta berenang di dasar kolam sambil menahan nafas. Setelah itu dilakukan kegiatan water trapen yaitu mengapung menggunakan kedua kaki yang diayunkan. Kemudian dilanjutkan dengan renang dengan gaya bebas berjarak semampu kita. Selanjutnya mengenal alat-alat yang diperlukan atau dapat digunakan dalam kegiatan penyelamatan dalam air, seperti ring boy, rescue tube, dan life jacket (pelampung). Apabila tidak terdapat alat-alat tersebut kita dapat menggunakan kayu/tali untuk menyelamatkan korban dalam air.

Setelah semua kegiatan itu dilakukan, kemudian peserta dibagi menjadi dua kelompok besar sesuai hasil yang dicatat oleh Tim Badan SAR. Yang mana yang dianggap bisa melakukan pertolongan di daerah yang lebih dalam (diutamakan yang bisa renang).

Ternyata, dari jumlah peserta Water Rescue lumayan yang tidak bisa berenang. Jadi, diajarkan teknik dalam berenang. Akhirnya terdapat kemajuan dari seluruh peserta, dari yang tidak bisa sama sekali menjadi bisa berenang walaupun baru sedikit. Sedangkan peserta yang sudah bisa berenang langsung diajarkan teknik pertolongan di air tanpa menggunakan alat seperti chin carry (korban ditolong dengan posisi tangan yaitu jari telunjuk dan ibu jari ditaruh di dagu, jari lainnya menopang, berenang ke tepi dengan gaya gunting), hip carry (korban kita tolong dengan melingkarkan tangan pada bawah ketiak korban kemudian menuju tepi dengan gaya gunting) dan double chin dan hip carry. Kemudian dilanjutkan dengan istirahat dan makan siang selama 45 menit.

Setelah selesai istirahat, acara dilanjutkan dengan switched materi, kelompok yang sudah melakukan simulasi pertolongan di air tanpa menggunakan alat selanjutnya melakukan simulasi pertolongan di air dengan alat seperti ring boy (dengan melemparkan ring boy ke korban), rescue tube (penolong berenang mendekati korban kemudian memasang rescue tube pada badan korban kemudian berenang ke tepi dengan membawa korban), life guard. Begitu sebaliknya. Dari peserta bergantian menjadi penolong ataupun korban. Latihan selanjutnya terus dilakukan berdasarkan arahan dari Tim Badan SAR.

Setelah semuanya selesai melakukan simulasi. Tim Badan SAR wilayah Denpasar menutup kegiatan simulasi dengan memberikan kasus layaknya bencana yang terjadi pada dunia nyata kepada semua peserta. Peserta dibagi menjadi tim penolong dan korban. Tim penolong langsung melakukan pertolongan dalam air dan melakukan evakuasi ke tepi, sedangkan di tepi ada tim medis yang menangani. Disana semua peserta diajarkan agar nantinya bisa menangani korban pada bencana yang sesungguhnya.

Sebagai penutup acara dilanjutkan dengan acara penutupan yang ditandai dengan penyerahan plakat kepada Tim Badan SAR wilayah Denpasar oleh ketua panitia.