Sabtu, 20 November 2010

PETANI VII TBM JANAR DŪTA

Pelayanan Kesehatan Sehari VII














Akhir-akhir ini upaya dalam pembangunan kesehatan telah gencar dilakukan yaitu dengan menciptakan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku sehat, serta dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu sehingga pada akhirnya memiliki derajat kesehatan yang tinggi. Namun pada kenyataannya kondisi yang ada masih jauh dari apa yang diharapkan sesuai visi pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh masih terbatasnya pengetahuan serta persepsi masyarakat mengenai kesehatan khususnya di lingkungan pedesaan dan masih sulit dijangkaunya fasilitas kesehatan terutama oleh masyarakat dengan status sosial dan ekonomi yang tergolong kurang mampu.

Kondisi yang memprihatinkan ini sudah sepantasnya mendapatkan perhatian lebih dari berbagai kalangan masyarakat, tak terkecuali para mahasiswa. Mahasiswa kedokteran, sebagai insan-insan kesehatan masa depan dituntut memiliki suatu standar yang semakin tinggi agar berkompeten dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hal ini sangat penting karena pada praktiknya nanti, para insan kesehatan ini akan terjun langsung ke masyarakat dan berhadapan dengan masalah-masalah nyata yang ada di masyarakat. Berbagai ilmu teoritis yang mereka dapatkan melalui kuliah dan buku-buku teks tidak akan berarti apa-apa jika tidak diaplikasikan ke dalam dunia kerja yang sebenarnya.
Tim Bantuan Medis Janar Duta Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (TBM JD FK UNUD) menyadari pentingnya kebutuhan mengaplikasikan ilmu kedokteran para mahasiswa FK UNUD ke dalam dunia praktek. Melalui divisi ekstern subdivisi hublu, TBM JD FK UNUD menyiapkan sebuah konsep kegiatan yang mencakup penerapan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan itu bernama Pelayanan Kesehatan Sehari (PETANI). Kegiatan Pelayanan Kesehatan ini merupakan salah satu wujud dari pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Untuk kepengurusan tahun ini, diadakan PETANI, yaitu PETANI VII dan PETANI VIII. Untuk PETANI VII telah berlangsung pada tanggal 24 Oktober 2010 serta bertempat di Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Pada tanggal 24 Oktober 2010 tersebut diadakan pemeriksaan kesehatan umum serta pemberian obat-obatan secara gratis. Ketua kegiatan ini adalah Kadek Agus Putra Udayana, mahasiswa semester III Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan angkatan ke-19 anggota TBM JD FK UNUD.

Pada tanggal 24 Oktober 2010 pukul 09.00 WITA dilaksanakan acara pembukaan kegiatan bertempat di SDN 1 Subaya. Meskipun dalam pelaksanaannya ada beberapa kekurangan yang masih perlu untuk diperbaiki, namun secara keseluruhan pembukaan berlangsung lancar dan sudah dipersiapkan dengan matang. Acara Pelayanan Kesehatan tersebut dibuka secara resmi oleh perwakilan dari PD III Fakultas Kedokteran Udayana. Setelah acara pembukaan selesai dilaksanakan, kegiatan pemeriksaan kesehatan umum pun dimulai. Masyarakat pun datang ke tempat yankes untuk cek kesehatan gratis. Kegiatan pemeriksaan kesehatan umum ini melibatkan dokter dari Fakultas Kedokteran Unud, dokter-dokter Puskesmas II Kintamani, serta berbagai pihak yang turut membantu terlaksananya kegiatan tersebut. Selain pelayanan kesehatan, pada saat yang bersamaan diadakan juga penyuluhan ke rumah-rumah warga oleh beberapa panitia. Akhirnya sekitar pukul 13.00 WITA kegiatan pemeriksaan kesehatan umum pun selesai dilaksanakan, dan didapatkan jumlah pasien 102 orang. Meskipun dalam pelaksanaannya ada beberapa kekurangan yang masih perlu untuk diperbaiki, namun secara keseluruhan pembukaan berlangsung lancar dan sudah dipersiapkan dengan matang. Kegiatan ini kemudian ditutup dengan bersih-bersih di sekitar areal desa.

Pada akhirnya seluruh rangkaian kegiatan Pelayanan Kesehatan ini bertujuan agar mahasiswa FK UNUD khususnya anggota Tim Bantuan Medis Janar Duta Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dapat belajar untuk terjun langsung ke masyarakat dan berhadapan dengan pasien yang sebenarnya, mengasah kemampuan klinis mereka, serta mempelajari seni berinteraksi dan berkomunikasi dengan masyarakat. Kepedulian serta peran aktif mahasiswa dalam kegiatan ini akan sangat membantu mengatasi masalah kesehatan masyarakat setempat, sekaligus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tersebut dan diharapkan pemerataan pelayanan kesehatan terwujud. Semoga kegiatan seperti ini dapat tetap dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya dan antusiasme mahasiswa terhadap kegiatan seperti ini semakin meningkat.