Rabu, 24 Juni 2009

Pengabdian, ”persembahan dari hati yang tak mati....”

” Universitas kita
Padjadjaran tempat bernaung
INSAN ABDI MASYARAKAT
Pembina nusa bangsa
......................................... ”
( Hymne Universitas Padjadjaran )

Sebuah potongan bait hymne Unpad (yg secara tak sadar kadang kita lupa merupakan bagian darinya) diatas secara gamblang maupun tersirat menyatakan bahwa kita (yg kini berstatus sbagai seorang mahasiswa Unpad) merupakan INSAN ABDI MASYARAKAT.

Dunia kedokteran, terutama sebagai dokter yang nanti akan kita geluti pun sangat erat kaitan nya dengan pengabdian, sesuai hakikatnya sebagai insan abdi masyarakat. Dokter bukanlah merupakan tugas profesi, melainkan sebuah tugas suci karena jiwa mengabdi yg tampak di dalamnya, memberikan manfaat yg sebesar-besarnya kepada masyarakat begitu mendominasi, dan justru itulah yang menjadi feel nya.

Pengabdian, satu kata yg mewakili apa yg telah sy sampaikan diatas perlu kita pahami dan kita laksanakan, apalagi keterkaitan kita sebagai seorang mahasiswa fakultas kedokteran. Lalu pengabdian seperti apa???

Mengabdi kepada masyarakat, kelak memang akan ada masa nya ketika kita menjadi seorang dokter, tapi apakah kita harus menunggu sampai masa itu tiba?? Dan apa yg bisa kita lakukan kini sebagai seorang mahasiswa??

Walaupun memang akan ada masa nya kelak kita akan mengabdi kepada masyarakat, tapi sebenarnya jiwa itu bisa kita latih dari sekarang, secara SADAR dan SENGAJA. Balai Pengobatan, bakti sosial, dan kegiatan2 lain yg berhubungan dengan masyarakat memang merupakan sebuah bentuk pengabdian, tetapi luang lingkup pengabdian tidak terbatas pada masyarakat saja, luang lingkup dan proses serta cara nya sangat luas sekali. Sebagai seorang hamba Allah, tentunya pengabdian yg pertama dan utama ialah terhadap Allah swt dengan jalan ibadah kepada –Nya. Sebagai seorang individu, pengabdian bisa kita lakukan untuk diri sendiri, dengan menghargai diri sendiri, mengerjakan tugas pokok, dan terus meningkatkan kualitas diri. Sebagai seorang anak, pengabdian bisa dilakukan dengan menjga perasaan kedua orang tua kita, menjaga amanah keduanya, dan membuat bangga mereka. Sebagai makhluk sosial, dalam lingkup yg paling kecil, pengabdian bisa dilakukan dengan membantu teman yg mengalami kesulitan (apakah itu karena pelajaran, pergaulan dsb.), mulai dari orang2 yg berada di lingkungan terdekat di FK (teman2, karyawan, dosen), masyarakat Unpad, masyarakat Jatinangor, dan lebih luasnya lagi masyarakat Indonesia bahkan dunia. Sebagai bagian dari tatanan kehidupan, menghargai waktu (dengan datang tepat waktu) itu pun merupakan bagian dari pengabdian, karena waktu adalah lingkaran dimana kehidupan kita berjalan, kita atur waktu untuk mengatur kehidupan. Pengabdian bisa dilakukan dari hal yg terkecil, bisa kita lakukan dimana saja, dan bisa dimulai saat ini, sekarang!! Kualitas pengabdian kita merupakan bekal untuk dihisab kelak ketika maut menjemput kita.

Pengabdian adalah REALITA, bukan DOGMATIS, maka perlu diamalkan tidak cukup dengan dipahami saja. Lalu apa yg akan kita dapatkan dengan melakukan pengabdian tersebut?? Selain pahala (insya Allah..), semakin banyak kita memberikan sesuatu kepada orang lain, semakin banyak pula kita akan mendapatkan sesuatu (paradox of sharing). Pengabdian bukanlah PENGORBANAN, melainkan KEHORMATAN.

Dan bagi saya, PENGABDIAN ADALAH PERSEMBAHAN DARI HATI YANG TAK MATI....

Dani Ferdian
Kasie. Pengabdian Kepada Masyarakat
Senat Mahasiswa FK UNPAD

(tulisan untuk buletin PKM FK dan buletin Media Informasi FK)


* para pengabdi masyarakat fakultas kedokteran universitas padjadjaran
pikiranmu, hatimu, jiwamu, semangatmu, ragamu, jadikan itu sebuah bentuk ketulusan dalam memberikan pelayanan sebagai bentuk syukur dan penghambaan pada Nya..
SEMANGAT !!! semoga Allah selalu mempersatukan hati2 kita.., dan selalu menghidupkan hati kita untuk peka dlm memegang amanah Nya.. :)


* Ayo kita tuntaskan semua program kita.. :)
// danfer] http://frinholictea.blogspot.com/