Rabu, 02 Mei 2012
Perokok Pasif Berisiko Sama dengan Perokok Aktif
Tanya:
Dok, di semua literatur yang telah saya baca mengatakan bahwa perokok pasif menerima dampak yang lebih buruk dari pada perokok aktif.
Pertanyaannya, kenapa perokok pasif menerima dampak yang lebih buruk mengingat perokok aktif juga menghirup asap yang dihembuskannya?
Thanks. -Ferdy-
Jawab:
Berbagai studi menyebutkan bahwa perokok pasif (orang yang tidak merokok, tetapi di lingkungan terdekatnya ada orang yang merokok) mempunyai risiko yang sama dengan perokok aktif dalam hal:
- Kemungkinan mendapat serangan kanker paru, kanker payudara, kanker ginjal, kanker pancreas, kanker otak, akibat mendapatkan nikotin dari asap rokok.
- Kemungkinan mendapatkan penyakit jantung dan pembuluh darah (stroke)
- Kemungkinan mendapatkan serangan asma bronkhiale
- Kemungkinan mendapatkan gangguan kognitif dan dementia (mudah lupa)
- Apabila wanita hamil, berkemungkinan lahir premature, atau bayi lahir cukup bulan tapi berat badan kurang dari normal.
- Mudah mendapatkan serangan infeksi di hidung dan tenggorokan.
- Pada anak-anak: mudah terserang asma, meninggal di usia muda, infeksi paru, mudah mendapatkan alergi, mudah terserang TBC Paru.
Mekanisme mengapa perokok pasif dapat berisiko yang sama dengan perokok aktif, karena perokok pasif juga menghirup kandungan karsinogen (zat yang memudahkan timbulnya kanker yang ada di asap rokok) dan menghirup 4000 partikel lain yang ada di asap rokok, sama dengan perokok aktif.
Dengan demikian perokok pasif sama berbahayanya dengan perokok aktif. Oleh karena itu, sebaiknya kita mengingatkan perokok aktif agar tidak merokok di sembarang tempat. Manfaatkanlah area khusus untuk merokok. Tidak merokok di tempat umum. Alangkah baiknya bila berusaha berhenti merokok secepatnya. Jangan mengurangi jumlah batang rokok yang dihisap, karena sulit untuk berhasil. Tapi kalau mencoba berhenti merokok akan lebih berhasil.