Langsung saja sahabat kedalam topik pembahasan ini yaitu askep malaria.Tentunya hal pertama yang diulas dalam sebuah asuhan keperawatan adalah pengkajian. Berikut adalah beberapa pengkajian yang dilakukan dalam melaksanakan askep malaria ini.
1. Aktifitas / Istirahat.
Gejala yang dikaji : Kelemahan, keletihan, malaise umum.
Tanda yang didapatkan : Kelemahan otot, takikardia (nadi <100X/menit), penurunan kekuatan.
2. Sirkulasi. Tanda yang didapatkan dalam sistem sirkulasi ini diantaranya yaitu tekanan darah bisa normal atau turun, denyut perifer kuat dan cepat(pada fase demam), kulit terasa hangat, diuresis (diaphoresis ) karena vasodilatasi pembuluh darah perifer, hipovolemia, penurunan aliran darah, pucat dan juga lembab (karena vasokontriksi).
3. Eliminasi.
Gejala yang dikaji : Penurunan haluaran urine dan juga bisa terjadi diare atau konstipasi.
yang didapatkan : Adanya distensi abdomen.
4. Makanan serta cairan.
Gejala yang dikaji : Mual, muntah, anoreksia.
Tanda yang didapatkan : Penurunan berat badan, penurunan lemak subkutan, dan penurunan masa otot, penurunan haluaran urine, konsentrasi urine.
5. Neuro sensori.
yang dikaji : Pusing, sakit kepala, pingsan.
Tanda yang didapatkan : Cemas, gelisah, kacau mental, disorientasi, ketakutan. Bisa terjadi delirium / koma.
6. Pernafasan.
Gejala yang dikaji : Takipnoe dengan penurunan kedalaman pernafasan.
Tanda yang didapatkan : Nafas pendek disaat intirahat dan juga aktifitas.
Selanjutnya setelah melakukan pengkajian pada askep malaria di atas, langkah selanjutnya adalah dengan menentukan diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan pada pasien dengan malaria berdasarkan dari tanda dan gejala yang timbul dapat diuraikan seperti dibawah ini (Doengoes, Moorhouse dan Geissler, 1999).
Diagnosa keperawatan asuhan keperawatan malaria ini diantaranya yaitu :
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan makanan yang tidak adekuat, anorexia, mual / muntah.
Intervensi Keperawatan :
- Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai. Observasi dan catat masukan makanan klien. Rasional tindakan ini yaitu mengawasi masukan kalori atau kualitas kekeurangan konsumsi makanan.
- Berikan makan sedikit dan makanan tambahan kecil yang tepat. Rasional tindakan ini yaitu dilatasi gaster dapat terjadi bila pemberian makan terlalu cepat setelah periode anoreksia.
- Pertahankan jadwal penimbangan berat badan secara teratur. Rasional tindakan ini yaitu mengawasi penurunan berat badan atau efektifitas intervensi pemberian nutrisi.
- Diskusikan yang disukai klien dan masukan dalam diet murni. Rasional tindakan ini ysitu dapat meningkatkan masukan, meningkatkan rasa berpartisipasi / kontrol diet.
- Observasi dan catat kejadian mual / muntah, dan gejala lain yang berhubungan. Rasional tindakan ini yaitu gejala Gastro Intestinal dapat menunjukan efek anemia (hipoksia) pada organ.
- Kolaborasi untuk melakukan rujukan ke ahli gizi. Rasional tindakan ini yaitu perlu bantuan dalam perencanaan diet yang memenuhi kebutuhan nutrisi klien.
2. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan penurunan sistem tubuh (pertahanan utama tidak adekuat), prosedur invasif.
Intervensi Keperawatan :
- Pantau terhadap kecenderungan peningkatan suhu tubuh. Rasional tindakan ini yaitu bahwa demam disebabkan oleh efek endoktoksin pada hipotalamus dan hipotermia adalah tanda-tanda penting yang merefleksikan perkembangan status syok / penurunan perfusi jaringan.
- Amati adanya menggigil dan diaforesis. Rasional tindakan ini yaitu menggigil sering kali mendahului memuncaknya suhu yang terjadi pada infeksi umum.
- Memantau tanda - tanda penyimpangan kondisi / kegagalan untuk memperbaiki selama masa terapi. Rasional tindakan ini adalah dapat menunjukkan ketidak tepatan terapi antibiotik atau pertumbuhan dari organisme.
- Berikan obat anti infeksi sesuai petunjuk. Rasional tindakan ini yaitu dapat membasmi / memberikan imunitas sementara untuk infeksi umum.
- Dapatkan sample darah. Rasional tindakan ini yaitu untuk identifikasi terhadap penyebab jenis infeksi penyakit malaria.
3. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme dehirasi efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.
Intervensi Keperawatan :
- Pantau suhu pasien (derajat dan pola), perhatikan menggigil. Rasional tindakan ini yaitu hipertermi menunjukan proses penyakit infeksi akut. Pola demam menunjukkan diagnosis penyakit malaria.
- Pantau suhu lingkungan. Rasional tindakan ini yaitu suhu ruangan / jumlah selimut harus diubah untuk mempertahankan suhu yang mendekati normal.
- Berikan kompres mandi hangat, hindari penggunaan alkohol. Rasional tndakan ini yaitu dapat membantu mengurangi demam, penggunaan es / alkohol mungkin menyebabkan kedinginan. Selain itu alkohol dapat juga mennyebabkan mengeringkan kulit.
- Berikan obat antipiretik. Rasional tindakan ini yaitu digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hipotalamus.
- Berikan selimut pendingin. Rasional tindakan ini yaitu selimut ini digunakan untuk mengurangi demam dengan hipertermi.
4. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang di perlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrient dalam tubuh.
Intervensi Keperawatan :
- Pertahankan tirah baring bantu dengan aktivitas perawatan. Rasional tindakan ini adalah menurunkan beban kerja miokard dan konsumsi oksigen, memaksimalkan efektifitas dari perfusi jaringan.
- Pantau terhadap kecenderungan tekanan darah, mencatat perkembangan hipotensi dan perubahan pada tekanan nadi. Rasional tindakan ini adalah bahwa hipotensi akan berkembang bersamaan dengan kuman yang menyerang darah.
- Perhatikan kualitas, kekuatan dari denyut perifer. Rasional tindakan ini adalah bahwa pada ada awal nadi cepat kuat karena peningkatan curah jantung, nadi dapat lemah atau lambat karena hipotensi yang terus menerus, penurunan curah jantung dan vaso kontriksi perifer.
- Kaji frukuensi pernafasan kedalaman dan kualitas. Perhatikan dispnea berat. Rasional tindakan ini adalah peningkatan pernafasan terjadi sebagai respon terhadap efek-efek langsung dari kuman pada pusat pernafasan. Pernafasan menjadi dangkal bila terjadi insufisiensi pernafasan, menimbulkan resiko kegagalan pernafasan akut.
- Berikan cairan parenteral. Rasional tindakan ini adalah untuk mempertahankan perfusi jaringan, sejumlah besar cairan mungkin dibutuhkan untuk mendukung volume sirkulasi.
5. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya pemajanan / mengingat kesalahan interprestasi informasi, keterbatasan kognitif.
Intervensi Keperawatan :
- Tinjau proses penyakit dan harapan masa depan. Rasional tindakan ini adalah bahwa memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan.
- Berikan informasi mengenai pemberian obat- obatan, interaksi obat, efek samping dan ketaatan terhadap program. Rasional tindakan ini adalah meningkatkan pemahaman dan meningkatkan kerja sama dalam penyembuhan dan mengurangi kambuhnya komplikasi.
- Diskusikan kebutuhan untuk pemasukan nutrisional yang tepat dan seimbang. Rasional tindakan ini adalah bahwa perlu untuk penyembuhan optimal dan kesejahteraan umum.
- Dorong periode istirahat dan aktivitas yang terjadwal. Rasional tindakan ini adalah bahwa mencegah pemenatan, penghematan energi dan meningkatkan penyembuhan.
- Tinjau perlunya kesehatan pribadi dan kebersihan lingkungan. Rasional tindakan ini adalah membantu mengontrol pemajanan lingkungan dengan mengurangi jumlah penyebab penyakit yang ada.
- Identifikasi tanda dan gejala yang membutuhkan evaluasi medis. Rasional tindakan ini adalah pengenalan dini dari perkembangan / kambuhnya infeksi.
- Tekankan pentingnya pengobatan antibiotik sesuai kebutuhan. Rasional tindakan ini adalah penggunaan terhadap pencegahan terhadap infeksi.