Sekarang kita memasuki bagaimana pencegahan demam berdarah ini. Seperti yang kita ketahui pada umumnya bahwasannya penyakit demam berdarah ini bila telah tiba musim penghujan maka angka kejadiannya semakin meningkat. Maka ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk melaksanakan pencegahan demam berdarah ini. Yang paling penting dalam pencegahan demam berdarah ini adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita.
Pencegahan ini dilakukan dengan kita menghindari gigitan nyamuk aedes aegypti. Yang perlu kita ketahui adalah bahwasannya nyamuk jenis ini akan aktif pada waktu pagi hingga sore hari. Sehingga yang efektif adalah dengan menghindari gigitan pada waktu tersebut. Berbeda dengan jenis nyamuk lainnya yang aktif pada malam hari. Bila kita mengetahui bahwa ada daerah yang telah terjangkit penyakit demam berdarah ini maka kita menghindari daerah tersebut. Ada juga mencegah demam berdarah yang dengan metoda pengontrolan atau pengendalian vektornya dengan cara :
- Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang digalakkan pemerintah. Hal lainnya adalah dengan pengelolaan sampah padat dengan baik, dan perbaikan desain rumah.
- Pemeliharaan ikan pemakan jentik nyamuk misalnya ikan adu/ikan cupang pada tempat air kolam.
- Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat hidup dan berkembang biaknya jentik nyamuk misalnya pada penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan sebagainya.
- Melakukan pengasapan / fogging. Dan biasanya dilaksanakan dengan petugas kesehatan dari dinas kesehatan atau puskesmas terdekat.
- Melakukan 3 M yaitu menguras, mengubur, menutup.
Bila dilakukan di tempat pelayanan kesehatan baik itu Rumah Sakit atau Puskesmas yang ada rawat inapnya biasanya diberikan pengobatan dengan :
- Pemberian cairan infus yang dilakukan untuk mencegah timbulnya dehidrasi dan juga hemokosentrasi yang berlebihan.
- Pemberian obat yang disesuaikan dengan gejala yang dirasakan pasien. Seperti misalnya antipiretik untuk menurunkan demam (parasetamol).
- Pemberian garam elektrolit (oralit) bila pasien mengeluh diare.
- Pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder yang bisa ditimbulkan oleh demam berdarah ini.
- Pemberian transfusi trombosit sesuai indikasi bila kadar trombositnya turun sekali.
- Bedrest total (istirahat penuh) selama perawatan dan fase demam berdarah.