Menginjak kepada hal yang pertama yaitu tentang pencegahan hipertensi sahabat semuanya. Setiap hal yang berkaitan dengan penyakit maka kita akan mengenal akan istilah pencegahan dan juga pengobatan akan penyakit itu sendiri. Hal-hal yang dapat kita lakukan dalam hal pencegahan hipertensi ini adalah dengan :
- Mengurangi dalam hal mengkonsumsi garam.Bila kita menginginkan terhindar dari penyakit hipertensi ini alangkah baiknya kita sedari awal mengkonsumsi garam, karena konsumsi garam yang berlebihan akan meningkatkan faktor resiko hipertensi itu sendiri.
- Melakukan rutinitas dalam berolahraga. Olahraga ini efektif sekali dalam hal mencegah berbagi macam penyakit, termasuk penyakit hipertensi ini. Olahraga akan meningkatkan kesehatan dan juga daya tahan tubuh. Bila telah menderita penyakit hipertensi maka olahraga yang disarankan adalah olahraga yang ringan selama 30 menit dan seminggu paling tidak 3 kali. Olahraga ringan seperti halnya bersepeda dan juga berjalan kaki.
- Rajin dalam mengkonsumsi makanan dan juga buah-buahan yang kaya akan serat seperti halnya melon, tomat dan juga sayuran hijau.
- Menghindari dari konsumsi alkohol.
- Mengendalikan kadar kolesterol jahat dalam tubuh dan juga menghindari kegemukan atau obesitas.
- Tidak merokok dan bagi para perokok maka pencegahan hipertensi ini dengan menghentikan merokok itu sendiri.
- Menghindari dan mengendalikan diabetes bila mempunyai penyakit DM tersebut. Demikian tadi sahabat beberapa tips mencegah hipertensi yang dapat kita lakukan dan juga upayakan sendiri.Karena faktor perilaku hidup sehat juga salah satu hal terpenting dalam hal mencegah penyakit hipertensi ini.
Selanjutnya menginjak kepada hal yang kedua yaitu tentang pengobatan hipertensi. Sebenarnya dalam hal pengobatan hipertensi itu mutlak adalah otoritas dari Medis atau Dokter. Untuk kita khususnya adalah para perawat mengetahui akan pengobatan hipertensi ini adalah juga merupakan ilmu dan pengetahuan yang harus dimiliki. Karena itu semua berperanan penting dalam hal menjalankan peran perawat dan juga fungsi perawat itu sendiri.
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat. Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita. Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi ( Joint National Committee On Detection, Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure, Usa, 1988 ) menyimpulkan bahwa obat diuretika, penyekat beta, antagonis kalsium, atau penghambat ACE dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan pasien dan penyakit lain yang ada pada pasien hipertensi.
Pengobatan hipertensi meliputi beberapa langkah yang terdiri dari :
- Langkah Pertama : pemberian obat pilihan pertama yang digunakan dalam pengobatan hipertensi ini adalah menggunakan diuretika, beta blocker, Ca antagonis, ACE inhibitor.
- Langkah Kedua : Alternatif yang bisa diberikan dalam langkah ini yaitu dengan dosis obat pertama dinaikan, diganti jenis lain dari obat pilihan pertama dan yang selanjutnya ditambah obat ke –2 jenis lain, dapat berupa obat diuretika , beta blocker, Ca antagonis, Alpa blocker, clonidin, reserphin, vasodilator.
- Langkah Ketiga : Alternatif yang bisa ditempuh yaitu dengan obat ke-2 diganti dan ditambah obat ke-3 jenis lain.
- Langkah Keempat : Alternatif pemberian obatnya ditambah obat ke-3 dan ke-4, mengevaluasi kembali dan konsultasi, follow up yang bertujuan untuk mempertahankan therapi.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam interaksi pasien dengan petugas kesehatan adalah sebagai berikut :
- Setiap kali pasien kontrol, pasien diberitahu hasil pengukuran tekanan darahnya.
- Diskusikan dengan pasien bahwa penyakit hipertensi tidak dapat sembuh, namun bisa dikendalikan untuk dapat menurunkan morbiditas dan mortilitas.
- Pasien tidak boleh menghentikan obat tanpa di diskusikan lebih dahulu dengan petugas kesehatan.
- Bicarakan dengan pasien tujuan yang hendak dicapai mengenai tekanan darahnya.
- Buatlah sesederhana mungkin pemakaian obat anti hipertensi misal 1 x sehari atau 2 x sehari tanpa merubah dosis dan aturan pakainya.
- Untuk pasien yang kurang patuh dalam menjalani therapi, usahakan kunjungan dan kontrolnya lebih sering.
- Mengikutsertakan keluarga pasien dalam hal menjalani proses therapi ini.
- Pada pasien tertentu mungkin akan lebih menguntungkan bila pasien atau keluarga dapat mengukur tekanan darahnya di rumah. Tentunya harus memiliki alat ukur sendiri dan cara mengukurnya. Sekarang ini alat digital pengukur tekanan darah banyak ditemukan dan dijumpai di apotik atau pun toko alat-alat kesehatan.