Secara medis, antibiotik merupakan senyawa mikroorganisme seperti jamur atau bakteri tertentu yang telah "dijinakkan" dan bila dimasukkan ke dalam tubuh dapat menjadi penyembuh yang ampuh. Antibiotik berperang melawan bakteri-bakteri di dalam tubuh. Namun perlu diingat, penggunaannya tidak boleh sembarangan. Bila dikonsumsi berlebihan akan berisiko tinggi pada kesehatan kita semua yang menggunakannya.
Setelah kita mengetahui sedikit mengenai pengertian antibiotik diatas, maka khususnya kita para perawat yang tak lepas dari pengobatan dan pemberian obat antibiotik ini juga harus mengetahui akan hal-hal yang berkaitan dengan antibiotik. Demikian pula para pasien serta keluarga perlu juga mengetahui dan memiliki pengetahuan mengenai antibiotik baik itu dalam hal pemberian atau juga pengobatan antibiotik itu sendiri. Karena hal ini juga penting untuk diketahui dan juga dipelajari.
Yang pertama yang perlu kita ketahui adalah mengenai pemberian antibiotik ini. Beberapa hal yang perlu diketahui dalam hal pemberian antibiotik adalah :
- Menggunakan pengobatan antibiotik atas resep dokter dan juga atas petunjuk dokter atau medis.
- Dosis yang tertera dan juga aturan pakainya harus diikuti dengan taat sesuai dengan petunjuk dokter ataupun penjelasan apoteker di apotek tempat kita membeli obat antibiotik itu.
- Pemberian antibiotik dan antibiotiknya sendiri harus diminum terus sampai habis meskipun gejala atau sakit yang diobati sudah sembuh.
- Bentuk-bentuk sedian antibiotik seperti sediaan antibiotik yang berbentuk sirup ( biasanya untuk anak ) ada yang harus disimpan dalam suhu dingin ( di almari es, jangan di dalam frezernya ).
- Jangan pernah gunakan antibiotik yang telah mengelami kadaluarsa atau yang sudah lama disimpan di rumah.
- Bila memang ada sesuatu yang kurang jelas mengenai pemberian antibiotik ini, jangan segan untuk bertanya kepada dokter atau bisa juga bertanya kepada apoteker yang bertugas di apotik tempat kita membeli antibiotik tersebut.
- Pengobatan menggunakan antibiotik hanya digunakan pada seseorang pasien setelah dokter mendiagnosa adanya penyakit infeksi yang berat ataupun pada kasus-kasus cidera berat dan kasus bedah / operasi.
- Pengobatan antibiotik baru diperlukan bila infeksi tesebut berlangsung lebih dari beberapa hari dan hal tersebut dapat menimbulkan akibat merugikan pada pasien.
- Pemberian antibiotik harus dibawah pengawasan dokter dan hanya dapat diberikan oleh apoteker berdasarkan resep dokter.
- Pada beberapa jenis penyakit infeksi dengan gejala ringan tidak memerlukan pengobatan antibiotik justru hal tersebut akan memberikan kesempatan terangsangnya mekanisme kekebalan tubuh.
- Reaksi alergi antibiotik. dari hal yang paling yang ringan yang bisa berupa gatal-gatal, yang lebih berat berupa syok anafilaksis / pingsan, bahkan sampai menimbulkan kematian. Yang perlu diwaspadai adalah seseorang dengan riwayat alergi dapat muncul reaksi alergi pada penggunaan ulang suatu antibiotika tertentu.
- Reaksi Toksik. Reaksi toksik antibiotik ini juga tergantung pada jenis obat dan faktor pada tubuh pasien. Contoh tetrasiklin bisa mengganggu pertumbuhan jaringan tulang termasuk gigi bila diberikan pada anak-anak.
- Super Infeksi. Yang dimaksud dengan hal tersebut yakni timbulnya infeksi baru karena penggunaan pengobatan antibiotik tertentu.
- Resistensi Bakteri.Yang dimaksud dengan resisten ini yakni kemampuan antibiotik untuk membasmi bakteri tertentu berkurang, bahkan efek yang ditimbulkannya hilang sama sekali.
Sebagian besar masyarakat kita pada umumnya juga kurang mengerti akan pemberian pengobatan antibiotik ini. Maka sekarang tak asing lagi di telinga kita bila mendapatklan obat dari medis atau tempat pelayananan kesehatan bahwa obat ini HARUS DIHABISKAN. Nah obat tersebut biasanya adalah salah satu jensi antibiotik. Karena tidak dapat dipungkiri termasuk kita barangkali bila meminum obat dan sudah merasa sembuh makan seringkali penggunaan obat tersebut dihentikan walaupun belum sampai habis. Nah khusus dalam pengobatan antibiotik ini maka harus habis walaupun sudah merasa sembuh atau baikan.