Menurut apa yang umumnya kita dapat pahami bahwasannya tidur dalam waktu 6 – 7 jam sehari akan memberi kualitas tidur yang baik dan memberi pengaruh positif terhadap tubuh ketika bangun atau beranjak dari tidur tubuh akan merasa segar dan lebih baik serta membuat tubuh kita akan siap kembali untuk melakukan aktivitas dalam kesehariannya. Namun bagi sebagian orang ada yang mengalami susah tidur / insomnia tidaklah demikian.
Pengertian insomnia dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang mengalami gangguan susah tidur dan atau kurangnya waktu istirahat karena rutinitas yang memaksa seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dan karena terbiasa. Umumnya penderita insomnia akan sulit tidur jika terbangun di malam hari. Ada juga yang mengartikan bahwasannya sulit tidur ini adalah ketidakmampuan untuk tidur, tetap tidur, atau merasa segar dengan tidur. Akut dan sementara selama periode stres, insomnia dapat menjadi kronis, konstan menyebabkan kelelahan, kegelisahan.
Penyebab insomnia ini bisa bermacam-macam. Akan tetapi penyebab insomnia dapat dibedakan berdasarkan :
- Kondisi Medis. Yang dimaksudkan dengan kondisi medis ini adalah setiap kondisi yang menyakitkan atau tidak menyenangkan misalnya sindroma apnea tidur, faktor diet, parasomnia, efek zat langsung (drugs/alcohol), efek putus zat, penyakit endokrin/metabolik, penyakit infeksi, neoplastic, nyeri/ketidaknyamanan, lesi batang otak/hipotalamus, akibat penuaan.
- Sekunder karena kondisi psikiatri. Maksudnya adalah beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang seperti halnya kecemasan, ketegangan otot-otot, perubahan lingkungan, gangguan tidur, depresi primer, stress pascatraumatik.
Akibat dampak dari insomnia ini diantaranya yaitu :
- Depresi.
- Kesulitan untuk berkonsentrasi.
- Prestasi kerja atau belajar mengalami penurunan.
- Aktivitas sehari-hari menjadi terganggu.
- Hubungan interpersonal dengan orang lain menjadi buruk.
- Mengalami kelelahan di siang hari.
- Menyebabkan kecelakaan karena mengalami kelelahan yang berlebihan.
- Meningkatkan risiko kematian.
- Memunculkan berbagai penyakit fisik.
Logikanya, sulit tidur yang disebabkan faktor psikologis, berarti faktor psikologis yang menjadi sumber masalah itulah yang harus di atasi, bukan symptomnya(gejalanya). Kalau kita hanya fokus mengatasi tanda-tanda insomnia yaitu dengan minum berbagai macam obat tidur, maka ketika mata terbuka, masalah akan datang kembali, bahkan akan dirasa lebih berat karena dibiarkan berlarut-larut tanpa solusi pada akar masalah.
Demikian yang sedikit sahabat mengenai insomnia dan tanda gejala insomnia serta beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang terkena insomnia dan semoga makalah dan artikel mengenai hal tersebut dapat berguna serta dapat memberikan manfaat kepada kita semuanya.