“Pada dasarnya terdapat 2 komplikasi penyakit kardiovaskuler, yaitu makrovaskuler dan mikro vaskuler,” ujar dr. Dyah Purnamasari, SpPD, pada seminar media 10 Mei 2012, di Hotel Le Meridien, Jakarta. Komplikasi makrovaskuler, seperti penyakit jantung, dan mikrovaskuler seperti retinopti, nefropati, dan neuropati.
Dokter cantik kelahiran Surabaya 13 November 1976, ini sempat khawatir saat hendak melakukan PTT. “Sebagai perempuan wajar kan khawatir, karena harus jauh dari keluarga, apalagi jika ditempatkan di daerah terpencil,” ujarnya.
Ia menjalani PTT di RSUD Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Beruntung, apa yang dibayangkan tidak separah realitanya. Di Samosir, sudah ada minimarket di mana kebutuhan harian dapat dibeli, sudah ada listrik, akses komunikasi baik, transportasi memadai, bahkan ada Warnet. “Saya lega minta ampun, saat tiba di sana,” katanya.
Selama 6 bulan, mulai Oktober 2007 sampai Maret 2008, ia mendapati, “Antusiasme masyarakat akan kesehatan sudah lumayan baik. Saya memeriksa sekitar 20 pasien sehari. Wawasan dan keterampilan saya bertambah, karena bisa menangani pasien secara langsung,” katanya.
Ia tinggal di dinas, bersama rekannya seorang dokter spesialis anak. “Bersama teman saya ini, selain rumah tinggal, saya mendapat fasilitasi, sebuah mobil dinas untuk melakukan penyuluhan atau pemeriksaan ke tempat-tempat yang jauh dari rumah sakit,” katanya.
Meski hanya 6 bulan, ia mendapat banyak manfaat. Salah satunya adalah kepercayaan diri dalam menagani pasien, sehingga diagnosis dan pengobatan bisa di berikan secara maksimal.
Berbicara mengenai penyakit kardiovaskuler, dokter yang belum lama ini dikaruniai momongan berharap, masyarakat bisa lebih aware. Untuk menjaga kesehatan, misalnya, masyarakat mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, serta melakukan olahraga serta menjaga berat badan ideal. “Gaya hidup yang buruk dapat memicu terjadinya penyakit kardiovaskuler,” katanya. (ant)