Ada beberapa faktor resiko serangan jantung koroner yang bisa kita kenali sehingga kita bisa mencegahnya. Beberapa faktor resiko jantung koroner diantaranya yaitu adanya penyakit hipertensi, adanya peningkatan kadar kolesterol jahat dalam tubuh, kebiasaan merokok, dan riwayat keluarga dan juga penyakit Diabetes Melitus. Dari beberapa resiko jantung koroner di atas, ayah saya alhamdulillah tidak memiliki satu hal pun dari hal tersebut di atas, hanya saja yang kurang adalah kadar kolesterol baik (HDL) ayah yang kurang dan kekurangan kolesterol baik juga termasuk dalam dislipidemia. Dan ternyata dislipidemia adalah juga salah satu faktor resiko terjadinya penyakit jantung koroner ini.
Jadi walaupun keluarga kita atau pun kita sendiri tidak memiliki faktor-faktor resiko di atas, kita juga harus tetap hati-hati terhadap tanda gejala serangan jantung. Ada beberapa hal yang bisa menjadi pertanda dan juga gejala seseorang akan atau bahkan telah terserang jantung koroner dan tanda jantung koroner diantaranya yaitu :
- Rasa tertekan (serasa ditimpa beban, sakit, terjepit dan terbakar) yang menyebabkan sesak napas dan tercekik di leher. Dan yang dirasakan ayah ketika serangan terjadi adalah rasa seperti diiris-iris pisau jantungnya. Karena memang sensasi nyeri dada pada serangan jantung berbeda-beda pada tiap orangnya.
- Rasa Nyeri Dada dan sakit dada ini bisa berlangsung sekitar 15-20 menit. Dan yang terjadi pada ayah adalah nyeri dada berlangsung lama bahkan sampai berjam-jam rasa sakit dadanya. Sampai pada pemeriksaan laboratorium darah kadar CKMB ayah adalah 635 sedangkan kadar normalnya adalah sekitar 20-25 saja.
- Timbul keringat dingin, tubuh lemah, jantung berdebar dan bahkan hingga pingsan. an yang terjadi pada ayah saya adalah keringat dingin yang terus menerus sampai baju basah kuyup oleh keringat dingin walaupun sudah berganti 3 kali baju dan ketika serangan jantung terjadi ayah sempat pingsan sampai di bawa ke UGD dan masuk dalam perawatan intensif ICU Rumah Sakit.
- Rasa nyeri dada pada infark miokard akut bisa berkurang ketika sedang beristirahat dan akan bertambah berat ketika melakukan aktifitas bahkan walau hanya aktifitas ringan saja.
- Mual (rasa tidak enak pada perut), muntah. Dan inipun yang terjadi pada ayah. Rasa mual yang berlebihan bahkan sampai muntah beberapa kali.
Alhamdulillah setelah melalui tahap perawatan di ruang intensif ICCU pada hari kamis kemarin tanggal 8 November 2012 ayah telah melaksanakan prosedur pemeriksaan jantung invasif yaitu kateterisasi jantung dan hasil dari pemeriksaan kateterisasi jantung tersebut ayah memang diharuskan di pasang cincin atau stent jantung. Bagi sahabat yang ingin mengetahui apa itu cincin jantung dan juga prosedur tindakan dalam pasang stent jantung ini bisa membacanya di PCI dan juga pemasangan cincin jantung.
Kepada sahabat-sahabat mohon bantuan doanya demi lancarnya pelaksanaan pemasangan cincin jantung ayah saya ini sebagai salah satu cara terapi dan pengobatan pada pasien-pasien dengan serangan jantung /infark miokard akut. Dan semoga pengalaman yang saya rasakan ini tidak akan terjadi pada sahabat-sahabat semuanya dan kita harus bisa menjaga kesehatan kita termasuk kesehatan jantung kita sendiri sebelum semuanya bisa terlambat nantinya.